Anda di halaman 1dari 2

PELAKSANAAN CASE MANAGER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

161/SPO/YANMED/XII/2 01 1 dari 2
017

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur,

SPO

7 Desember 2017 dr. Nuningsih MM.MHkes


Pengertian Case Manager adalah profesional dalam rumah sakit yang bekerja
secara kolaboratif, memastikan bahwa pasien dirawat serta
ditransisikan ke tingkat asuhan yang tepat, dalam perencanaan
asuahn yang efektif dan menerima pengobatan yang di tentukan,
serta didukung pelayanan dan perencanaan yang di butuhkan selama
maupun sesudah perawatan rumah sakit.

Tujuan Untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan Rumah sakit serta


untuk mencapai produktifitas dan efesiensi kerja yang optimal.

Kebijakan SK Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Bunda Nomor 148/SK-


DIR/RSUKB/XII/2017 tentang Panduan Case Manager

Prosedur 1. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen


pelayanan pasien, pada waktu admisi, atau bila dibutuhkan
pada waktu di ruang rawat inap, berdasarkan pasien yang
meliputi :
3.a. Risiko tinggi yaitu pasien yang di rawat minimal
oleh 3 dokter spesialis
3.b. Biaya tinggi diatas 50 juta rupiah
3.c. Kasus dengan penyakit kronis
3.d. Kasus yang melebihi rata-rata lama dirawat
minimal 10 hari
3.e. Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangannya
kritis atau yang membutuhkan kontinuitas pelayanan
2. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka
dilakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan berbagai
informasi klinis, psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun
sistem pembayaran yang dimiliki pasien
3. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut,
berkolaborasi dengan DPJP serta para anggota tim klinis
lainnya, yang mencerminkan kelayakan / kepatutan dan
efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan klinis serta
kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan
PELAKSANAAN CASE MANAGER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

161/SPO/YANMED/XII/2 01 2 dari 2
017

4. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP


dan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, berbagai
unit pelayanan, pelayanan administrasi, perwakilan
pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan
kolaborasi antara pasien dan pemangku kepentingan, serta
menjaga kontinuitas pelayanan.
5. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari
hambatan yang tidak mempengaruhi kinerja/hasil
6. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien
memperoleh pelayanan yang optimal sesuai dengan sistem
pembiayaan dan kemampuan finansial dengan
berkonsultasi dengan DPJP, memperoleh edukasi yang
adekuat, termasuk rencana pemulangan yang
memperhatikan kontinuitas pelayanan dan yang aman
7. Melakukan monitoring dan evaluasi proses-proses
pelayanan dan asuhan pasien
8. Mendokumentasikan kegiatan MPP, termasuk dalam rekam
medis seperti pencatatan dalam formulir manajemen
pelayanan pasien

Unit Terkait 1. Kepala instalasi


2. Kepala Ruangan
3. Kepala Keperawatan
4. Bidang Pelayanan Medis

Anda mungkin juga menyukai