Anda di halaman 1dari 15

SYAHRUL HAKIM

Q u i d q u i d a g i s , p r u d e n t e r a g a s , e t r e s p i c e fi n e m

« Hidup Belanda Manajemen Stress »

PENENTUAN ANGKA DAN RANKING


DALAM ASPEK PERENCANAAN
(Sebuah Pemikiran)
Pengertian dan tujuan

‘Penentuan angka dan ranking‘ memberikan kesempatan kepada


masyarakat setempat untuk membanding-bandingkan berbagai
aspek dari sejumlah topik serta menyusun peringkatnya, misalnya
dalam pembagian kerja, kebutuhan pelatihan, prioritas kegiatan atau
masalah yang dihadapi. Teknik ini memfasilitasi masyarakat dalam
kajian sejumlah topik dengan memberi nilai pada masing-masing
aspek kajian, berdasarkan sejumlah kriteria perbandingan. Teknik ini
membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan yang terbaik
atau membuat pilihan yang paling penting atau mendesak. Ranking
sering dipakai pada akhir PRA. Dasar ranking adalah data yang
dikumpul dalam kegiatan PRA lain, misalnya masalah-masalah, dari
sketsa sosial, transek walk, kalender musim potensi-potensi dan
lain-lain.

Bagaimana melakukan ranking

Metode ranking meliputi ranking preferensi, ranking bandingan/


berpasangan dan ranking matriks.

RANKING PREFERENSI

Ranking preferensi memungkinkan para masyarakat untuk segera


menetapkan permasalahan utama atau pilihan perorangan dan
memudahkan pembandingan prioritas dari masing- masing individu.

Pengambilan suara juga merupakan salah satu bentuk ranking


preferensi.

Langkah-langkah rangking preferensi :

pilih seperangkat masalah – masalah atau topik-topik yang


akan diprioritaskan, misalnya masalah yang menjadi
permasalahan utama ataupun dalam usulan kegiatan.
disepakati mana yang paling penting nilainya dan mana yang
kurang penting, misalnya; yang paling penting diberi nilai tiga,
yang kedua penting diberikan nilai 2 dan yang ketiga penting
diberikan nilai 1
mintalah kepada para masyarakat (per orang) untuk memilih
item yang paling penting atau mendesak bagi mereka
berdasarkan skala prioritas, kemudian yang kedua dan ketiga
dan memberi nilai sesuai kesepakatan.
jika banyak peserta yang terlibat, pastikan bahwa setiap
peserta mengemukakan pilihannya dengan menaruh batu atau
kacang, atau memberi nomor ke dalam diagram. Mereka tidak
sekedar ikut- ikutan pada kelompok peserta yang sedang
menetapkan ranking pilihannya.
tuliskanlah semua tanggapan- tanggapan peserta tersebut.

RANGKING BERPASANGAN

Rangking berpasangan memungkinkan untuk menetapkan masalah-


masalah utama atau prioritas setiap individu dalam masyarakat,
mengidentifikasi kriteria penetapan ranking dan membandingkan
skala prioritas dari individu yang berbeda-beda, secara lebih mudah.

Langkah- langkah ranking berpasangan:

pilih seperangkat masalah- masalah atau topik-topik yang


akan diprioritaskan, misalnya masalah usulan kegiatan bidang
sarana prasarana (kurang lebih enam item)
tuliskan masing-masing item tersebut pada kartu metaplan
menggambar bagan ranking berpasangan
letakkan dua item di depan masyarakat dan tanyakan
masyarakat mendiskusikan dan menentukan yang mana
paling prioritas / mendesak (atas kesepakatan / musyawarah)
catatlah jawaban dalam kotak yang tepat dalam bagan
letakkan dua kartu lain di depan masyarakat dan ulang proses
sampai semua dibahas
jika semua pasangan telah dibahas dan bagan diisi secara
lengkap hitung jumlah masing-masing item dipilih
item yang dipilih paling sering merupakan item yang
terpenting bagi masyarakat
kalau sudah selesai, diskusikan hasil dan kebenaran informasi
tersebut
buatlah perubahan kalau memang diperlukan
pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan diagram
pie

RANGKING MATRIKS LANGSUNG

Rangking matriks langsung memungkinkan para peserta untuk


mengidentifikasi suatu daftar kriteria atas obyek tertentu. Ini juga
memungkinkan mereka untuk memahami alasan untuk lebih
menyukai hal-hal tertentu, seperti kegiatan pendidikan, kesehatan.
Kriteria tersebut bisa berubah- ubah dari suatu kelompok ke
kelompok lain. Dan biasanya, wanita memiliki kriteria yang berbeda
untuk memilih kegiatan tertentu, jika dibanding laki- laki.

Tahap- tahap matriks langsung meliputi:

Mintalah para peserta untuk memilih seperangkat obyek


penting bagi mereka (usulan desa).
Buat daftar kriteria yang berkaitan dengan obyek-obyek
tersebut, (dalam hal ini kriteria yang ada dalam PPK).
Buat gambar sebuah matriks dan letakkan obyek pada jajaran
vertikal dan kriteria pada jajaran horizontal.
Tanyakan obyek yang paling baik atas setiap kriteria, dengan
menggunakan nilai sebanyak obyek yang ada. Misalnya, jika
ada empat obyek, 4 = Terbaik dan 1 = Terburuk.
Memprioritaskan obyek-obyek terhadap satu kriteria, lalu
kriteria kedua dan seterusnya.
jika semua telah dibahas dan bagan diisi secara lengkap
hitung nilai total masing-masing item
item yang dipilih paling sering merupakan item yang
terpenting bagi masyarakat
kalau sudah selesai, diskusikan hasil dan kebenaran informasi
tersebut
buatlah perubahan kalau memang diperlukan
pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan diagram
pie

Catatan : Metode Rangking Matrik Langsung yang paling sering


digunakan pada tahapan PPK (Penggalian Gagasan, MD II, Verifikasi
Usulan, MAD II)

Perangkingan dalam Praktek PPK sebuah Gagasan

Puncak prinsip kompetisi sehat dalam pelaksanaan PPK terletak


pada MAD Prioritas Usulan, dimana pada tahapan ini wakil-wakil
masyarakat (terpilih) melakukan pemilihan terhadap usulan-usulan
kegiatan yang akan didanai oleh PPK. Disadari atau tidak, diakui
atau tidak sering terjadi bahwa sebelum MAD Prioritas Usulan
dilaksanakan sudah ada kesepakatan antar desa untuk mendukung
siapa dan menjatuhkan siapa sehingga proses MAD Prioritas Usulan
hanya menjadi sebuah formalitas belaka, sehingga kadang-kadang
terdengar ada Kepala Desa yang melakukan protes pasca MAD
karena desanya dikhianati atau desanya tidak mendapat prioritas
(rangking dibawah). Demikian juga pada tahapan-tahapan
sebelumnya dimana metode perangkingan banyak digunakan,
namun hasilnya belum menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya yang ada dimasyarakat.

Untuk meminimalkan adanya kongkalikong atau kesepakatan diluar


aturan, serta untuk mempermudah masyarakat dalam mengambil
keputusan terhadap sebuah usulan maupun permasalahan yang
ada, kami mencoba untuk menggagas sebuah metode dengan
mengembangkan metode perangkingan matrik langsung dengan
cara membreakdown kriteria-kriteria maupun indikator yang ada
kedalam parameter-parameter dengan pembobotan (skor).

Breakdown terhadap indikator/kriteria yang ada ini disesuaikan


dengan tahapan-tahapan yang ada dalam pelaksanaan PPK.

1. Penggalian Gagasan (PPK & MMDD)

Pada tahapan Penggalian Gagasan ada dua kali masyarakat


akan melakukan perangkingan yaitu pada saat penentuan
peringkat masalah (MMDD) dan pada saat penilaian gagasan
ditingkat dusun.

Penentuan peringkat masalah (MMDD)

1. Kisaran nilai :
1. Baik : Nilai 7 – 10
2. Cukup : Nilai 4 – 6
3. Kurang : Nilai 1 – 3
1. Indikator yang digunakan

Dirasakan oleh masyarakat

7 – 10 ≥ 80 % / (Berapa KK) masyarakat dusun merasakan


permasalahan yang muncul

4–6 40 – 79% / (Berapa KK) masyarakat dusun merasakan


permasalahan yang muncul

1–3 < 40 % / (Berapa KK) masyarakat dusun merasakan


permasalahan yang muncul

Mendesak untuk ditanggulangi

7 – 10 Mendesak……… harus segera ditanggulangi, karena


sudah menjadi masalah bersama dan akan membawa
dampak yang lebih luas bagi masyarakat

4–6 Cukup Mendesak…… Sudah dirasakan oleh masyarakat,


tapi masih bisa dicari alternatif pananganannya
terhadap dampak yang muncul

1–3 Kurang Mendesak…… permasalahan bisa langsung


ditanggulangi oleh masyarakat.

Berdampak pada kualitas hidup masyarakat

7 – 10 Langsung….. Apabila permasalahan yang muncul


langsung berdampak pada kualitas hidup masyarakat

4–6 Tidak Langsung….. Apabila permasalahan yang muncul


tidak membawa dampak secara langsung pada kualitas
hidup masyarakat

1–3 Tidak….. Apabila permasalahan yang muncul tidak


membawa dampak pada kualitas hidup masyarakat.

Berpengaruh pada pendapatan masyarakat

7 – 10 Sangat…… bila permasalahan yang muncul membawa


pengaruh yang langsung pada pendapatan masyarakat

4–6 Cukup….. bila tidak langsung membawa pengaruh pada


pendapatan masyarakat

1–3 Kurang…. bila pendapatan masyarakat tidak terpengaruh


karena permasalahan yang muncul.

Penilaian Gagasan (PPK)

Indikator yang digunakan

Pemanfaat[k1][h2][h3]
7 – 10 ≥ 80 % / (Berapa RTM) pemanfaat kegiatan yang
diusulkan merupakan RTM

4–6 40 – 79% / (Berapa RTM) pemanfaat kegiatan yang


diusulkan merupakan RTM

1–3 < 40 % / (Berapa RTM) pemanfaat kegiatan yang


diusulkan merupakan RTM

Peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup [k4]

7 – 10 Baik….. bila berdampak langsung pada peningkatan


kesejahteraan dan kualitas hidup RTM

4–6 Cukup….. bila tidak berdampak langsung pada


peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup RTM

1–3 Kurang…. bila tidak berdampak pada peningkatan


kesejahteraan dan kualitas hidup RTM

Bisa dikerjakan masyarakat

7 – 10 Baik….. bila sebagian besar pekerjaan dapat


dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri

4–6 Cukup….. bila setengah dari pekerjaan dapat


dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri

1–3 Kurang…. bila sebagian kecil dari pekerjaan dapat


dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri

Mendesak untuk dilaksanakan

7 – 10 Mendesak….. harus segera dilaksanakan untuk


menanggulangi permasalahan yang muncul dan tidak
ada alternatif penanganan lain

4–6 Cukup mendesak….. bila masyarakat masih bisa mencari


alternatif penanganannya

1–3 Tidak mendesak…. bila bisa ditangguhkan


pelaksanaannya karena tidak terlalu menjadi masalah.

Ketersediaan sumberdaya/swadaya[k5]

7 – Baik….. bila dukungan sumberdaya/potensi/swadaya


10 untuk pelaksanaan kegiatan besar (≥ 50%)

4–6 Cukup….. bila dukungan sumberdaya/potensi/swadaya


untuk pelaksanaan kegiatan cukup (26 – 49%)

1–3 Kurang….. bila dukungan sumberdaya/potensi/swadaya


untuk pelaksanaan kegiatan kurang (≤25%).

Tingkat keberhasilan, Potensi Pengembangan dan


keberlanjutan

7 – 10 Baik….. bila tidak akan mengalami hambatan dalam


pelaksanaanya, baik secara teknis maupun operasional,
mudah dalam pelestariannya sehingga potensi
pengembangan cukup tinggi

4–6 Cukup….. bila hambatan yang muncul dalam


pelaksanaan relatif mudah untuk diatas serta relatif
mudah dalam pelestarian dan cukup berpotensi untuk
dikembangkan

1–3 Kurang….. bila agak sulit dalam pelaksanaanya, sulit


untuk dilestarikan dan dikembangkan.

2. MD Khusus Perempuan

Pada MDKP, untuk menyusun prioritas usulan kelompok


perempuan yang akan dibawa ke MD Perencanaan dan MAD
Prioritas Usulan, dapat menggunakan kriteria/indikator yang ada
dalam Penggalian Gagasan dengan menambahkan 1 indikator :

Pemanfaat dari kelompok perempuan (diluar SPP)

7 – 10 ≥ 80 % pemanfaat dari kegiatan merupakan kelompok


perempuan

4–6 40 – 79% pemanfaat dari kegiatan merupakan kelompok


perempuan

1–3 < 40 % pemanfaat dari kegiatan merupakan kelompok


perempuan

3. MD Perencanaan

Pada tahapan MD Perencanaan masyarakat akan menentukan


prioritas gagasan yang akan dijadikan RPJMDes dan RPTDes

MMDD

Indikator yang digunakan

Pencapaian Visi

7 – 10 Baik…. bila gagasan sangat relevan dan mendukung


pencapai visi desa

4–6 Cukup….. bila gagasan kurang relevan dalam


mendukung pencapai visi desa

1–3 Tidak….. bila gagasan tidak mendukung pencapai visi


desa
Pemenuhan Kebutuhan orang banyak

7 – 10 Baik…. bila manfaat dari gagasan dirasakan oleh seluruh


masyarakat

4–6 Cukup….. bila manfaat dari gagasan dirasakan oleh


sebagian masyarakat

1–3 Tidak….. bila manfaat dari gagasan dirasakan oleh


sebagian kecil masyarakat

Dukungan potensi dan sumberdaya lokal

7 – 10 Baik….. bila dukungan potensi dan sumberdaya lokal


besar

4–6 Cukup….. bila dukungan potensi dan sumberdaya lokal


cukup

1–3 Kurang….. bila dukungan potensi dan sumberdaya lokal


kurang

Prioritas Gagasan (PPK)[k6]

Pada MD Perencanaan, masyarakat diminta untuk menyusun


kegiatan prioritas dari desa yang akan diajukan ke MAD Prioritas
Usulan. Adapun Indikator yang digunakan dapat mengacu pada
indikator yang digunakan pada saat Penggalian Gagasan.
Setelah diuji apakah kegiatan dimaksud termasuk dalam
katagori Negatif Lis atau tidak. Serta dapat ditambah dengan
indikator seperti apakah kegiatan tersebut mendukung capaian
visi desa atau tidak.

4. Verifikasi Usulan

Verifikasi usulan bertujuan untuk memeriksa dan menilai apakah


sebuah usulan kegiatan yang diajukan oleh desa layak untuk
didanai PNPM-PPK. Penilaian yang dilakukan oleh tim verifikasi
didasarkan pada kriteria utama.[h7]

Indikator yang digunakan

Pemanfaat[k8]

7 – 10 ≥ 80 % / (Berapa RTM) pemanfaat kegiatan yang


diusulkan merupakan RTM

4–6 40 – 79% / (Berapa RTM) pemanfaat kegiatan yang


diusulkan merupakan RTM

1–3 < 40 % / (Berapa RTM) pemanfaat kegiatan yang


diusulkan merupakan RTM

Peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup [k9]


7 – 10 Baik….. bila berdampak langsung pada peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup RTM

4–6 Cukup….. bila tidak berdampak langsung pada


peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup RTM

1–3 Kurang…. bila tidak berdampak pada peningkatan


kesejahteraan dan kualitas hidup RTM

Bisa dikerjakan masyarakat

7 – 10 Baik….. bila sebagian besar pekerjaan dapat


dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri

4–6 Cukup….. bila setengah dari pekerjaan dapat


dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri

1–3 Kurang…. bila sebagian kecil dari pekerjaan dapat


dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri

Mendesak untuk dilaksanakan

7 – 10 Mendesak….. harus segera dilaksanakan untuk


menanggulangi permasalahan yang muncul dan tidak
ada alternatif penanganan lain

4–6 Cukup mendesak….. bila masyarakat masih bisa mencari


alternatif penanganannya

1–3 Tidak mendesak…. bila bisa ditangguhkan


pelaksanaannya karena tidak terlalu menjadi masalah.

Ketersediaan sumberdaya/swadaya[k10]

7 – Baik….. bila dukungan sumberdaya/potensi/swadaya


10 untuk pelaksanaan kegiatan besar (≥ 50%)

4–6 Cukup….. bila dukungan sumberdaya/potensi/swadaya


untuk pelaksanaan kegiatan cukup (26 – 49%)

1–3 Kurang….. bila dukungan sumberdaya/potensi/swadaya


untuk pelaksanaan kegiatan kurang (≤25%).

Tingkat keberhasilan, Potensi Pengembangan dan


keberlanjutan

7 – 10 Baik….. bila tidak akan mengalami hambatan dalam


pelaksanaanya, baik secara teknis maupun operasional,
mudah dalam pelestariannya sehingga potensi
pengembangan cukup tinggi

4–6 Cukup….. bila hambatan yang muncul dalam


pelaksanaan relatif mudah untuk diatas serta relatif
mudah dalam pelestarian dan cukup berpotensi untuk
dikembangkan

1–3 Kurang….. bila agak sulit dalam pelaksanaanya, sulit


untuk dilestarikan dan dikembangkan.

Keterangan :

Kriteria utama ini menjadi dasar untuk menentukan apakah sebuah


usulan kegiatan layak untuk didanai oleh PNPM-PPK, dengan
proporsi :

1. Pemanfaat RTM = 40 %
2. peningkatan kesejahteraan & kualitas hidup RTM = 30%
3. Mendesak dan bisa dikerjakan masyarakat = 10%
4. tingkat kerberhasilan dan keberlanjutan = 10%
5. Dukungan sumber daya = 10%

Catatan tambahan :

Bidang Kesehatan :

Usulan bidang kesehatan diharapkan dapat menjawab 4


permasalahan utama yang dihadapi oleh RTM, yaitu :

1. Pengetahuan tentang kesehatan :

7 – 10 Kurang….. bila RTM/masyarakat tidak atau kurang


memiliki pengetahuan dan pemahaman berkaitan
dengan kesehatan.

4–6 Cukup….. bila RTM/masyarakat cukup memiliki


pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan

1–3 Baik….. Bila RTM/masyarakat sudah memiliki


pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan

7 – 10 Kurang….. bila RTM/masyarakat tidak atau kurang


memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.

4–6 Cukup….. bila akses RTM/masyarakat untuk


mendapatkan pelayanan bidang kesehatan sudah cukup

1–3 Baik….. Bila RTM/masyarakat sudah mimiliki akses


langsung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

3. Kesehatan Lingkungan

7 – 10 Kurang….. bila lingkungan tempat tinggal


RTM/masyarakat tidak layak/tidak sehat

4–6 Cukup….. bila lingkungan tempat tinggal


RTM/masyarakat cukup layak

1–3 Baik….. bila lingkungan tempat tinggal RTM/masyarakat


sangat layak

4. Biaya pengobatan/jaminan kesehatan

7 – 10 Kurang….. bila RTM/masyarakat tidak dapat


menjangkau/ membiayai pengobatan mereka dan tidak
memiliki jaminan untuk kesehatan mereka

4–6 Cukup….. bila sebagian RTM/masyarakat dapat


menjangkau/ membiayai pengobatan mereka dan
memiliki jaminan untuk kesehatan mereka

1–3 Baik….. bila RTM/masyarakat dapat


menjangkau/membiayai pengobatan mereka dan
memiliki jaminan untuk kesehatan mereka

SPP[h11]

Untuk kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan, proses


verifikasi ditujukan langsung kepada kelompok yang mengajukan
kegiatan SPP, dengan indikator utama :

1. Pengalaman kelompok dalam kegiatan simpan pinjam


2. Persyaratan kelompok
3. Kondisi kegiatan simpan pinjam

Sarana dan Prasarana

Selain menggunakan indikator utama, untuk kegiatan


sarana/parasarana dapat ditambahkan dengan indikator lain, berupa
Aspek teknis/teknologi, yaitu sederhana, tepat dan murah.

Peningkatan Kapasitas/Ketrampilan Kelompok Ekonomi[h12]

Indikator yang digunakan

1. Kesesuaian Kebutuhan[h13]

7 – 10 Butuh…… bila seluruh anggota kelompok sangat


membutuhkan peningkatan kapasitas pengelolaan
usaha skala mikro

4–6 Cukup…. bila hanya sebagian anggota kelompok yang


membutuhkan peningkatan kapasitas pengelolaan
usaha skala mikro

1–3 Tidak…. bila anggota kelompok sudah mampu dalam


mengembangkan usahanya.

2. Kewajaran Kebutuhan[h14]

7 – 10 Wajar….. bila kelompok yang ada sudah saatnya


ditingkatkan kapasitasnya untuk pengembangan usaha
kelompok
4–6 Cukup…. bila kelompok yang ada sebagian anggotanya
membutuhkan peningkatan kapasitas.

1–3 Kurang….. bila kebutuhan peningkatan kapasitasnya


berbeda-beda diantara anggota kelompok

3. Kesulitan Pemenuhan Kebutuhan[h15]

7 – 10 Sulit…. bila selama ini kelompok sulit untuk


mendapatkan pelayanan peningkatan kapasitas

4–6 Cukup …. bila sebagian anggota sudah mampu


mendapatkan pelayanan peningkatan kapasitas

1–3 Tidak….. bila anggota kelompok sudah mampu


mengakses pelayanan peningkatan kapasitas secara
mandiri.

4. Kesulitan Pendanaan

7 – 10 Sulit……. Bila kelompok tidak mampu membiayai


peningkatan kapasitas anggotanya.

4–6 Cukup… bila sebagian pendanaan peningkatan kapasitas


bisa ditanggung kelompok.

1–3 Tidak….. bila kelompok mampu secara swadaya untuk


membiaya peningkatan kapasitas anggotanya

5. Kelembagaan Kelompok

7 – 10 RTM… bila anggota kelompok adalah RTM yang


membutuhkan peningkatan kapasitas untuk
meningkatkan usahanya

4–6 Cukup… bila anggota kelompok hanya sebagian yang


merupakan RTM

1–3 Non RTM…. bila anggota kelompok tidak masuk kedalam


RTM

6. Manfaat Kegiatan

7 – 10 Baik…. bila usulan kegiatan yang diajukan berdampak


langsung pada peningkatan kapasitas untuk
pengembangan usaha dari anggota kelompok.

4–6 Cukup…. bila hasil dari kegiatan yang diajukan tidak


berdampak langsung pada peningkatan
kapasitas/pendapatan anggota kelompok

1–3 Kurang…. bila hasil dari kegiatan yang diajukan tidak


berdampak pada peningkatan kapasitas/pendapatan
anggota kelompok

7. Prospek Pelestarian

7 – 10 Baik….. bila dari hasil peningkatan kapasitas, usaha


kelompok/anggota kelompok dapat lebih mandiri dan
dikembangkan usahanya

4–6 Cukup….. bila dari hasil peningkatan kapasitas, usaha


kelompok/anggota kelompok dapat dikembangkan
usahanya

1–3 Kurang….. bila dari hasil peningkatan kapasitas,


kelompok akan sulit untuk berkembang dan
melestarikan serta meningkatkan usahanya.

5. MAD Prioritas Usulan

Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan


menggunakan model kompetisi dan mempertimbangkan hasil
verifikasi.

Indikator yang digunakan untuk perangkingan usulan.

Selain dengan menggunakan indikator yang ada di PTO[h16], dapat


pula dikembangkan indikator tambahan untuk membantu wakil-
wakil masyarakat dalam menentukan usulan yang menjadi prioritas
yang akan didanai oleh PNPM-PPK.

1. Interkoneksi Kecamatan

7 – 10 Baik…… bila manfaat dari kegiatan yang diusulkan tidak


hanya bagi desa yang mengusulkan tapi oleh sebagian
besar desa-desa yang ada di wilayah kecamatan

4–6 Cukup…… bila manfaat dari kegiatan yang diusulkan


tidak hanya bagi desa yang mengusulkan tapi juga oleh
desa-desa lain yang ada di sekitar desa pengusul

1–3 Kurang…… bila manfaat dari kegiatan yang diusulkan


hanya bagi desa yang mengusulkan

2. Dukungan terhadap Capaian Renstra Kecamatan/Kabupaten

7 – 10 Mendukung….. bila usulan yang diajukan secara


langsung mendukung/berkaitan dengan capaian tujuan
pembangunan sesuai dengan renstra
kecamatan/kabupaten

4–6 Cukup Mendukung….. bila usulan yang diajukan secara


tidak langsung mendukung/berkaitan dengan capaian
tujuan pembangunan sesuai dengan renstra
kecamatan/kabupaten

1–3 Kurang Mendukung….. bila usulan yang diajukan kurang


mendukung capaian tujuan pembangunan sesuai
dengan renstra kecamatan/kabupaten

[k1]Bandingkan dengan jumlah RTM yang ada di dusun

[h2]Usulan
Peningkatan Kapasitas, data pendukung berupa :
data kelompok UEP, Daftar individu RTM yg membutuhkan
peningkatan kapasitas
[h3]Untuk usulan kegiatan bidang kesehatan, data di tambah dengan : RTM yg
punya balita dan balita kurang gizi, pasangan usia subur (PUS), PUS yg ikut
program KB, sumber air bersih dan sumber air, fasilitas sanitasi, fasilitas kesehatan,
wilayah wabah penyakit, penyakit menular yg ada

[k4]Kaitkan dengan peningkatan kualitas IPM

[k5]Swadaya lahan, bahan/material, tenaga kerja dan tenaga terampil, uang

[k6] Pada saat perangkingan, metode matrik langsung dapat di kolaborasikan


dengan metode perangkingan berpasangan, dimana usulan yang sama dari masing-
masing dusun diadu secara “head to head” dengan usulan yang lain. Data dari
penggalian gagasan menjadi sumber informasi dalam perangkingan.

[h7]Lihat indikator penggalian gagasan

[k8]Bandingkan dengan jumlah RTM yang ada di dusun

[k9]Kaitkan dengan peningkatan kualitas IPM

[k10]Swadaya lahan, bahan/material, tenaga kerja dan tenaga terampil, uang

[h11] Lihat tabel indikator perkembangan kelompok di SPP dan Form 12c Formulir
PTO.

[h12]1. berkaitan dengan akses terhadap informasi: pemasaran, bahan baku,


teknologi dan informasi lain yang mendukung kegiatan usaha yang telah ada. 2.
berkaitan dengan penguatan kelembagaan kelompok usaha mikro pedesaan.

[h13]Kenggotaan kelompok bisa dalam satu desa ataupun lintas desa.

[h14]Penerima manfaat adalah kelompok yang anggotanya membutuhkan


peningkatan kapasitas/ketrampilan yang sama untuk pengembangan usaha

[h15]Berkaitan dengan akses pelatihan-pelatihan yang diprogramkan baik oleh


pemerintah maupun pihak swasta/ketiga lainnya.

[h16]Lihat indikator yang digunakan pada Penggalian Gagasan


Iklan

Report this ad

Report this ad

 Suka
Jadilah yang pertama menyukai ini.

This entry was posted on Juni 20, 2008 at 4:30 pm and is filed under ha-ce-u. You can
follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or
trackback from your own site.

Tinggalkan Balasan

Ketikkan komentar di sini...

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai