Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan
balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih
dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2
kali seminggu. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih
dari empat kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak,
bila frekuensinya lebih dari 3 kali sehari (Hasan, 2007). Diare juga merupakan
penyebab penting dari gizi buruk dan malnutrisi. Hal ini dikarenakan anak-anak
cenderung makan lebih sedikit saat mengalami diare. Diare juga mempengaruhi
pencernaan makanan secara buruk. Akibatnya tubuh mungkin tidak dapat
memanfaatkan makanan dengan efektif .
Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah
penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare
adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan
anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal
dunia karena diare.

1. Rumusan Masalah

SKENARIO 2
Kasus:

Seorang bayi laki laki usia 7 bulan dibawa orangtuanya ke poliklinik anak
tersebut sering mengeluh BAB, prekuensi BAB 3-4 kali perhari tidak ditemukan darah pada

1
faeces. Anak rewel, tampak lesu, lemah, conjungtiva pucat, mata cekung, suhu tubuh 38
derajat celcius, turgor kulit kembali lambat.

1. Klasifikasi
A) BAB
B) Konsentrasi cair
C) Frekuensi
D) Darah pada faeces
E) Anak Rewel
F) Tampak lesu
G) Lemah
H) Conjungtiva pucat
I) Mata cekung
J) Suhu

2. Identifikasi Masalah

OBSERVED EXPECTED CONCERN


1) Seorang bayi laki SESUAI 
laki usia 7 bulan
2) Dibawah orang SESUAI 
tuanya ke poliklinik
3) Sering mengeluh SENJANG X
BAB
4) Prekuensi BAB 3-4 SENJANG X
kali perhari
5) Anak rewel SENJANG X
6) Tampak lesuh SENJANG X
7) Lemah SENJANG X
8) Conjungtiva pucat SENJANG X
9) Mata cekung SENJANG X

2
10) Suhu 38℃ SENJANG X
11) Turgor kulit SENJANG X

3. Analisis Masalah

A) BAB (buang air besar)


Apa itu bab?
Kapan terjadinya bab?
Bagaimana cara pencegahan bab?

B) Konsentrasi cair
Apa yang menyebabkan konsentrasi cair?
Kapan terjadinya konsentrasi cair pada bayi?
Bagaimana cara mengatasi konsentrasi pada bayi?

C) Frekuensi
Apa penyebab terjadinya frekuensi pada bayi?
Bagaimana cara mengatasi frekuensi pada bayi ?

D) Darah pada faeces


Apa penyebab darah pada faeces
Bagaimana cara mengatasi darah pada faeces?

E) Anak rewel
Apa penyebab anak menjadi rewel?
Mengapa anak menjadi rewel?
Bagaimana cara mengatasi anak yang rewel?

F) Tampak lesu
Apa penyebab bayi menjadi tampak lesu?
Bagaimana cara mengatasi bayi yang lesu?
Kapan bayi tersebut tampak lesu?

3
G) Conjungtiva pucat
Apa penyebab conjungtiva pucat?
Bagaimana cara mengatasi terjadinya conjungtiva pucat?

H) Mata cekung
Apa yang menyebabkan mata menjadi cekung?
Mengapa mata bisa menjadi cekung?
Bagaimana bisa terjadi mata menjadi cekung?

I) Suhu 38 derajat celcius


Apa penyebab suhu menjadi 38 derajat celcius?
Bagaimana cara mengatasi terjadinya suhu 38 derajat celcius?

J) Turgor kulit
Apa penyebab terjadinya turgor kulit?
Bagaimana cara mengatasi turgor kulit?

4
BAB II
PEMBAHASAN

1) Klasifikasi

A) POLIKLINIK

POLIKLINIK adalah Klinik sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan umum
membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien serta lingkungan yang terkait
lainnya. Pengelolaan data di institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu komponen
yang penting dalam mewujudka nsistem informasi klinik.

B) BAB
Buang air besar (BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk
hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang
berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup.

C) Konsentrasi cair
Untuk menciptakan tekanan osmotik atau juga bisa diartikan sebagai
pengukuran konsentrasi cairan tubuh (rasio zat terlarut terhadap air). Perubahan
dalam osmolaritas ekstraseluler dan intrasseluler, sedangkan tonisitas
merupakan istilah lain untuk osmolalitas efektif.

D) Frekuensi
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara
permenit, dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada
umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah usia.

E) Darah

5
cairan yang terdapat pada semua manusia tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri.

F) Faeces
Adalah sisa sisa hasil makanan yang telah di cerna.

G) Anak Rewel
Adalah keadaan yang membuatnya kurang nyaman,misalnya keadaan fisik lapar
dan popok yang sudah penuh juga biasanya membuatnya menjadi lebih rewel.

H) Lesu
Adalah suatu tubuh yang mencerminkan kekurangan cairan tubuh dan energi
yang kurang.

I) Lemah
Adalah suatu yang berhubungan dengan lesu,yaitu keadaan yang kurang stabil
kondisi di mana seorang anak memiliki keterbatasan kemampuan terutama
secara fisik.

J) Conjungtiva pucat
Membran tipis bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi
bagian depan sklera, kecuali kornea. perubahan warna dari kuning menjadi
putih akibat menghilangnya pigmen.

K) Mata cekung
Adalah mata yang kurang istirahat dan juga energi tubuh sudah banyak terkuras.

L) Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu tubuh.

M) Turgor kulit

6
Gambaran elastisitas kulit. Hilangnya volume plasma dijaringan bawah kulit yang
disebabkan karena berbagai hal. Misalnya diare.

2. Analisis masalah

A) Bab (Buang air besar)


 Apa itu BAB?
suatu tindakan atau proses mahkluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang
padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup.
Manusi dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau satu kali
dalam beberapa hari.
 Kapan terjadinya BAB?
Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar (contohnya buang air besar
saat melakukan proses persalinan). Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera
fisik (seperti cedera pada otot sphinkter anus), radang, penyerapan air pada usus besar
yang kurang (menyebabkan diare, kematian, dan faktor faal dan saraf).

 Bagaimana terjadinya BAB?


Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan
menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke
saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk
mengeluarkan tinja.

7
B) frekuensi
 Bagaimana frekuensi normal BAB pada bayi?
pada anak bayi frekuensi BAB normal bisa lebih sering dari dewasa, maka jangan
langsung mengira bayi diare walaupun buang air besarnya lebih dari tiga kali.
Frekuensi Normal Buang Air Besar Bayi: Bayi usia 0 – 6 bulan (ASI): Sehari 1-7 kali
atau bahkan hanya 1-2 hari sekali. Bayi usia 0 – 6 bulan (non-ASI): Sehari 3-4 kali
atau sampai hanya 1-2 hari sekali. Usia di atas 6 bulan : Biasanya 3-4 kali sehari atau
2 hari sekali. Jika sudah menginjak usia 4 tahun sama seperti dewasa. Jika frekuensi
BAB bayi Anda masih dalam rentang diatas berarti normal, dengan catatan tidak
disertai penurunan berat badan atau gejala lain.

C) Darah
 Apa itu darah?
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit.

D) Faeces
 Faeces juga disebut kotoran,kotoran adalah limbah tubuh padat yang dibuang dari
usus besar melalui anus saat buang air besar. Tinja biasanya dikeluarkan dari tubuh
satu atau dua kali sehari.
 Bagaimana terjadinya faeces?
Di dalam usus besar terdapat bakteri E.Coli yang berfungsi untuk membusukkan sisa
makanan. bakteri ini mampu membentuk vitamin K & B12. Sisa makanan yg tidak
terpakai beserta gas2 yg berbau (feses) akan dikeluarkan melalui anus.

E) Anak rewel
 Apa penyebab anak menjadi rewel?
 Gangguan Perut
Bayi mungkin menjadi rewel karena gangguan perut. Gangguan perut mencakup rasa
sakit yang parah dan muntah. Perut kembung dengan bunyi yang bergemuruh. Bayi

8
sembelit dan tidak bisa buang gas. Baca juga Masalah Pencernaan pada Bayi ASI dan
MPASI.

 Gastro Esophagial Reflex (GERD)


Bayi mungkin menangis sambil memuntahkan susunya. Jika muntah berlanjut ada
kemungkinan penyebabnya karena asam lambung (GERD). Hal ini terjadi karena
bagian bawah esofagus gagal menutup setelah makanan masuk yang mengakibatkan
aliran balik asam lambung ke kerongkongan.

 Keracunan darah
Keracunan darah disebabkan oleh serangan mikro organisme patogen ke dalam darah.
Demam biasanya diasosiasikan dengan kondisi ini.

 Torsio testis pada bayi laki-laki


Jika bayi laki-laki menangis terus menerus, kantung kemaluannya harus diperiksa.
Testis yang terpuntir akan mengakibatkan rasa sakit dan makin sakit jika tersentuh.
Pada saat testisnya di di tekan ke atas sakitnya hilang. Kalau hal ini tidak ditangani
dengan tepat maka akan merusak testis yang terpilin akibatnya minim pasokan darah.

 Mengapa anak menjadi rewel?


Anak yang rewel bisa disebabkan karena berbagai macam faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain karena sedang sakit, lapar, ingin sesuatu, berada di tempat baru,
dan lain sebagainya. Sebagai orang tua, sudah tugas anda untuk mengatasi kerewelan
si kecil sebelum kerewelan tersebut menganggu orang sekitar.
 Bagaimana cara mengaasi anak yang rewel?
 Anak rewel karena sakit
Ketika anak sedang sakit, biasanya anak menjadi rewel dan lebih manja. Hal ini wajar
saja, karena kondisi yang ia alami pasti terasa sangat tidak nyaman sehingga
membuatnya menjadi uring-uringan. Cara mengatasi anak rewel karena sakit, yang
pasti anda harus bersabar. Anak akan lebih banyak membutuhkan perhatian anda.
Ciptakan suasana yang nyaman dengannya dan buatlah ia merasa diperhatikan. Kalau
anak merasa bosan, kemungkinan ia menjadi rewel akan semakin besar. Coba anda
sediakan mainan untuk ia mainkan ketika ia sakit. Kalau bisa mainan yang diberikan

9
adalah mainan yang bisa dimainkan di tempat tidur, sehingga istirahat anak tidak akan
terganggu.
 Anak rewel karena kurang perhatian
Anak yang rewel biasanya memang bisa disebabkan oleh hal yang aneh-aneh.
Salah satunya adalah karena keberadaan sang ibu di rumah. Kalau anda
seorang wanita karier yang setiap hari bekerja, tidak heran kalau anak menjadi
rewel dan manja ketika anda sedang libur di rumah. Jarangnya kemunculan
anda di rumah membuat ia memanfaatkan kesempatan ini untuk bermanja-
manja dengan anda. Untuk cara mengatasi anak rewel yang satu ini, anda
harus bisa bersikap tegas dan konsisten. Peraturan yang ada di rumah harus
dilakukan oleh semua anggota rumah. Sebaiknya juga berikan arahan kepada
si pengasuh anak agar pola asuh yang diterapkannya sama dengan apa yang
kita terapkan. Dengan begitu anak menjadi terbiasa dengan pola asuh yang
ada.
 Anak yang rewel karena sering ditinggal pergi orangtuanya
Rewel yang paling sering terjadi pada anak adalah rewel karena ditinggal
orang tua. Anak-anak memang sulit sekali ditinggal pergi. Akhirnya, aktivitas
orang tua pun banyak yang menjadi gagal. Padahal sesekali juga orang tua
perlu memiliki waktunya sendiri. Untuk cara mengatasi anak rewel yang satu
ini, anda harus memberikan penjelasan kepada anak. Jelaskan kenapa anda
harus pergi dan kemana anda akan pergi. Dengan begitu anak akan mengerti.
Kalau bisa, jangan bohongi anak ketika akan pergi. Pergi secara sembunyi-
sembunyi juga sebaiknya jangan dilakukan. Siapkan aktivitas menarik untuk
anak sehingga ia lupa akan kepergian anda.

F) Lesu
 Apa penyebab badan menjadi lesu?
 Kurang makan
Penyebab tubuh lesu salah satunya yaitu kurangnya asupan makanan.. Setiap hari
manusia membutuhkan asupan makanan untuk mencukupi kebutuhan energinya.
Aktivitas yang dilakukan oleh manusia membuat mereka harus mengeluarkan energi
dalam jumlah tertentu. Jika tidak dipenuhi maka seseorang akan menjadi lemas atau
kekurangan tenaga.

10
 Kurang minum
Selain kurang makan, kurang minum juga menjadi salah satu penyebab
seseorang menjadi lemah, letih, dan lesu. Meskipun energi didapatkan dari
makanan, namun tubuh juga membutuhkan air, khususnya air putih.
Kebutuhan air putih seseorang setiap hari yaitu sekitar 8 gelas air putih.
Memang tak sedikit orang yang kemudian tidak memenuhi kebutuhan air
mereka. Tak hanya tubuh yang menjadi lemah, letih, dan lesu namun berbagai
penyakit bisa mudah datang pada mereka yang kurang minum. Kurang minum
juga bisa menyebabkan pusing kepala dan dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari.
 Kurang tidur
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia membutuhkan
tidur untuk memulihkan tenaganya setelah seharian digunakan untuk
melakukan berbagai aktivitas.
 Diare yang berlebihan
Diare yang berlebihan akan menyebabkan tubuh menjadi lesu akibat kekurang
cairan dalam tubuh dan energi.
 Bagaimana cara mengatasi badan yang lesu?
Dengan cara:
 Selalu melakukan pola hidup yang sehat
 Mendapatkan cukup olahraga untuk meningkatkan sistem metabolisme tubuh
 Mendapatkan cukup istirahat atau waktu tidur setidaknya 6-8 jam.
 Makan jumlah yang tepat makanan sehat dan gizi seimbang juga teratur.

G) Lemah
 Apa yang menyebabkan badan menjadi lemah?
 Gejala lemah, lemah merupakan salah satu gejala dari penyakit anemia.
Anemia terjadi saat jumlah sel darah merah di dalam tubuh terlalu rendah. Sel
darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Penyebab anemia sendiri
bisa bermacam-macam, misalnya anemia yang disebabkan oleh kekurangan
zat besi. Anemia yang terjadi saat kekurangan zat besi tersebut merupakan
jenis anemia yang paling sering terjadi. Ada juga thalassemia yang merupakan
kelainan darah yaitu tubuh membentuk hemoglobin yang tidak normal.

11
 Kadar gula darah yang rendah atau hypoglycemia dapat menjadi kondisi yang
berbahaya bagi kesehatan tubuh. Penyakit ini dapat terjadi pada penderita
diabetes yang menggunakan obat untuk meningkatkan kadar insulin dalam
tubuh.
 Bagaimana cara mengatasi badan yang lemah?
 Perbanyak minum air putih untuk menghindarkan dari dehidrasi yang
menyebabkan merasa lemah.
 Istirahat dengan waktu yang cukup.
 Mengatur pola makan dalam sehari hari.
 Perbanyak konsumsi buah buahan.

H) Conjungtiva pucat
 Apa yang menyebabkan conjungtiva pucat?
.
 Bagaimana cara mengatasi conjungtiva pucat?

I) Suhu 38℃
 Apa yang menyebabkan Suhu 38℃?
Demam karena terjadi masuknya angin di dalam tubuh, maka tubuh berusaha
membunuh benda asing tersebut dengan cara meningkatkan suhunya.
 Bagaimana cara mengatasi Suhu 38℃?
Banyak makan makanan yang bergizi,istirahat yang cukup, dan banyak minum air
putih.

Diare

Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair
(mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting
harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak
cair, maka tidak bisa disebut diare. Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi
tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan penyakit diare.

12
Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab kematian pada anak nomor
dua setelah pneumonia. Berdasarkan data, hampir sembilan juta anak usia di bawah lima
tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Kebanyakan orang yang meninggal akibat
diare disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Anak-anak yang kekurangan gizi
atau memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV adalah yang paling berisiko
terhadap komplikasi kematian.

Diare sering dikaitkan dengan infeksi gastrointestinal (saluran cerna), yang dapat disebabkan
oleh berbagai macam organisme seperti bakteri, virus dan parasit.

Apa saja gejala diare?

Selain tinja encer dengan frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih, tanda dan gejala diare
lainnya dapat berupa,gejala diare Kram perut atau melilit Nyeri perut Demam atau panas
Keluar Darah bercampur tinja Rasa melayang atau pusing karena dehidrasi.
Penyakit Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri juga dapat
menyebabkan muntah. Disamping itu, gejala khas berupa tinja encer bercampur darah dan
lendir paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, disebut disentri. Gejala yang ringan
biasanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Maka apabila mencret berlangsung
selama lebih dari beberapa hari dianggap sebagai diare kronis dan mungkin merupakan tanda
dari penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit radang usus atau infeksi yang berat.

Apa penyebab diare?

Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit. Sumber penyebaran yang
paling sering adalah memalui air yang terkontaminasi oleh tinja atau kotoran.

Bagaimana diare didiagnosis?

Untuk menegakkan diagnosis diare, dokter akan melakukan anamnesis atau


wawancara terhadap riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Jika dibutuhkan dokter juga akan
menganjurkan pasien untuk tes laboratorium dengan menggunakan sampel urin, darah dan
feses.

EPIDEMEOLOGI

Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak yang lebih besar.
Kejadian diare akut pada anak laki-laki hamper sama dengan anak perempuan. Penyakit ini
ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar. Di Negara yang
sedang berkembang, prevalensi yang paling tinggi dari penyakit diare merupakan kombinasi

13
dari sumber air yang tercemar,kekurangan protein dan kalori yang menyebabkan turunnya
daya tahan badan.

Untuk bayi, baik di Negara-negara maju, penurunan angka kejadian diare erat
kaitannya dengan pemberian ASI, yang sebagian disebabkan oleh kurangnya pensemaran
minum anak dan sebagian lagi karena factor pencegah imunologik dari pada ASI(Learsen SA
dan Homer DR,1978). Sejauh ini imunitas spesifik usus merupakan peran dari limposit
dalamPlaque peyeri yang membuat immunoglobulin, tetapi anti body spesifik dengan kuman
pathogen usus terdapat di dalam kolostrum dari ASI.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Diare adalah perubahan pola defekasi (buang air besar) yakni pada bentuk atau frekuensinya
dimana bentuk feses (tinja) berubah menjadi lunak atau cair, atau frekuensinya yang
bertambah menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.Bila hal ini terjadi maka tubuh anak akan
kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi.Hal ini membuat tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
Diare ini bisa menyebapkan beberapa komplikasi,yaitu dehidrasi,renjatan
hivopolemik,kejang,nbakterimia,mal nutrisi,hipoglikemia,intoleransi skunder akibat
kerusakan mukosa usus.

14
Daftar pustaka

15

Anda mungkin juga menyukai