Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN IMPAKSI M3 KLASIFIKASI 1 A

No. Dokumen : / SOP/ C/ I /2016

No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016

Halaman :1/ 2

PUSKESMAS
SULILI dr. Amtsyir Muhadi,
M.Adm.Kes
Nip. 19750323 200701 1
021

1. Pengertian Impaksi gigi adalah gigi yang mengalami kesukaran / kegagalan erupsi , yang
disebabkan oleh malposisi, kekurangan tempat atau dihalangi oleh gigi lain, tertutup
tulang yang tebal dan atau jaringan lunak disekitarnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah bagi petugas untuk menangani impkasi M3
klasifikasi 1 A
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sulili Nomor 075 /PKM-SLL/SK/ I /2016
tentang Standar Operasional Layanan Klinis di Poli gigi.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 062 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Gigi.
5. Prosedur - Odontektomi
1. Melakukan disinfeksi jaringan di luar dan di dalam rongga mulut sebelum
odontektomi, dapat dgunakan obat kumur antiseptic selanjutnya dilakukan
blok anestesi.
2. Membuat incise dengan memperhitungkan garis insisi tetap akan berada di
atas tulang rahang setelah pengambilan jaringan, tulang pasca odontektomi
dan selanjutnya dibuat flap.
3. Tulang yang menutup gigi diambil seminimal mungkin denagan perkiraan
benar setengah dari besar gigi yang akan dikeluarkan.
4. Selanjutnya dilakukan pemotongan gigi yang biasanya dimulai dengan
memotong pertengahan mahkota gigi molar ke3 impaksi kearah bifurkasi
atau melakukan pemotongan pada region servikal untuk memisahkan bagian
mahkota dan akar gigi.Selanjutnya dilakukan pemotongan menjadi bagian-
bagian lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. Mahkota gigi dapat dipotong
menjadi dua sampai empat bagian, demikian pula pada bagian akarnya,
kemudian bagian-bagian tersebut dikerluarkan satu persatu.
5. Selanjutnya dilakukan kuretase untuk mengeluarkan kapsul gigi dan
jaringan granulasi di sekitar mahkota gigi dan dilanjukan dengan melakukan
irigasi dengan air steril atau larutan saline 0,09 %.
6. Pada saat melakukan pemotongan tulang dan gigi dengan menggunakan
bur, tidak boleh dilakukan secara blind tapi operator harus dapat melihat
secara langsung derah yang dilakukan pengeboran. Tindakan pengeboran
secara blind akan dapat menyebabkan terjadinya trauma yang tidak
diinginkan di jaringan disekitarnya.
7. Penjahitan dilakukan mulai dari ujung flap bagian distal molar kedua dan
dilanjutkan kearah anterior kemudian kearah posterior.
6. Bagan Alir
Melakukan Melakukan incisi Mengeluarkan tulang yang Melakukan
disinfeksi menutupi stengah besar pemotongan gigi yang
gigi akan dikeluarkan

Melakukan Melakukan kuretase


Melakukan pengeboran
penjahitan untuk mengeluarkan
tulang dengan melihat
kapsul gigi
langsung daerah pengeboran

7. Unit Terkait Poli Gigi

Anda mungkin juga menyukai