Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY.

P POST SC HARI KE 0
DI RUANG BOUGENVILE NIFAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TUGUREJO SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Tiara Fitriani (16149014615012)


2. Umi Qona’ah (1614901)
3. Nuh Haryanto (16149014583070)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2016
ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY. P POST SC HARI KE 0

DI RUANG BOUGENVILE NIFAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

TUGUREJO SEMARANG

Tanggal Masuk : 12 November 2016 Jam masuk : 10.00 wib

Ruang/kelas : Nifas/ III Kamar No :6

Pengkajian/tanggal: 14 November 2016 Jam : 12.30 wib

A. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Ny. P

Umur : 39 Tahun

Suku/Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Tambak Aji, Rt 11/ Rw 12, Semarang

Status : Menikah
B. IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB

Nama Suami : Tn. S

Suku/Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Tambak Aji, Rt 11/ Rw 12, Semarang

Status : Menikah

C. RIWAYAT KEPERAWTAN

1. Keluhan utama

Klien mengatakan nyeri post SC

2. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan pada tanggal 12 november 2016 jam 10.00 pasien

periksa ke poli kandungan RSUD Tugurejo Semarang, pada pemeriksaan

sebelumnya sudah diketahui bahwa letak bayinya sungsang dan dokter

menyarankan untuk dilakukan SC. Pada tanggal 14 november 2016 pasien

diprogramkan menjalankan operasi SC.

3. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Klien mengatakan tidak menderita penyakit hipertensi, DM dan penyakit

lainnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak mempunyai anggota keluarga yang menderita

penyakit DM, Hipertensi atau penyakit menurun.

5. Riwayat Obsetri

a. Riwayat Menstruasi

Menarche : Umur 14 tahun Siklus : 28 hari

Banyaknya : 1 hari ganti 2-3x pembalut Lamanya : 6-7 hari

HPHT : 18 Maret 2016 Keluhan :-

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak


N Tahun Umur Peny Jenis Peno Peny Lser Infe Perdar Jenis BB PJ
o kehamilan ulit long ulit asi ksi ahan
1 1999 38 minggu - spontan Bida - ada - - Laki- 30 48
n laki 00
cm
g
2004 39 minggu - spontan Bida - ada - - Laki- 32 50
2 n laki 00
cm
g
3 2006 38 minggu - spontan Bida - ada - - Perem 34 51
n puan 00
cm
g
4 Hamil 39 minggu Sun SC Dokt Sun ada - - Perem 35 53
ini gsan er, gsan puan 00
cm
g pera g g
wat,
dan
bida
n

c. Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Menikah

: Tinggal serumah
d. Postpartum sekarang

1) Riwayat sersalinan sekarang : Sectio Caesaria

2) Tipe Persalinan : Bantuan

3) Lama Persalinan

a) Kala I :-

b) Kala II : 1 Jam

c) Kala III : 5 menit

d) Kala IV : 2 Jam

e. Rencana perawatan bayi : Sendiri

f. Riwayat Keluarga Berencana

1) Melaksanakan KB : (+) Ya ( )Tidak

2) Bila ya jenis Kontrasepsi apa yang digunakan : Steril

3) Sejak Kapan menggunakan kontrasepsi : kelahiran anak ke 4

4) Masalah Yang terjadi :-

g. Riwayat Kesehatan

1) Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada

2) Penobatan yang didapat : tidak ada

3) Riwayat Penyakit keluarga

( - ) penyakit diabetes melitus

( - ) penyakit jantung

( - ) penyakit hipertensi

( - ) penyakit lainnya
h. Riwayat Lingkungan

1) Kebersihan : iya

2) Bahaya : tidak

3) Lainnya sebutkan :-

i. Aspek Psikososial: Reva Rubin

1) Persepsi ibu setelah bersalin :

Ny. P mengatakan sangat bahagia atas kelahiran anak kempat dan

akan menjaga amanah dari Allah dengan penuh kasih sayang

2) Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan

sehari hari? Bila ya bagaimana?

Ny. P mengatakan lebih termotivasi untuk semangat bekerja demi

masa depan anak-anaknya

3) Harapan yang ibu inginkan setelah bersalin

Ny. P berharap anaknya akan menjadi anak yang berguna bagi

nusa, bangsa, agama dan orangtua

4) Ibu tinggal dengan siapa

Ibu tinggal dengan suami dan 3 orang anaknya

5) Siapa orang yang terpenting bagi ibu

Ny. P mengatakan keluarga adalah paling penting dalam hidup

6) Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saaat ini

Sikap keluarga sangat senang atas kelahiran anak keempat dengan

selamat
7) Kesiapan mental untuk menjadi ibu ( +) ya ( )tidak

j. Kebutuhan Dasar Khusus

a. Pola Nutrisi

Sebelum Sakit

1) Frekuensi makan

Klien mengatakn makan 3x sehari

2) Nafsu makan

(√ ) Baik ( ) Tidak nafsu makan

3) Jenis makanan rumah

Klien mengatakan jenis Nasi, Lauk Pauk, sayuran dan

terkadang klien minum susu

4) Makanan yang tidak di sukai/alergi/ pantangan

Klien mengatakan tidak ada makanan pantangan maupun alergi

Selama Sakit

1) Frekuensi makan

Klien mengatakn makan 2x sehari

2) Nafsu makan

( ) Baik (√) Tidak nafsu makan

Alasan : Klien mengatakan karena nyeri dan pusing pasien jadi

tidak nafsu untuk makan

3) Jenis makanan rumah

Klien mengatakan jenis Nasi, Lauk Pauk, sayuran


4) Makanan yang tidak di sukai/alergi/ pantangan

Klien mengatakan tidak ada makanan pantangan maupun alergi

b. Pola Eliminasi

Sebelum Sakit

1) BAK

a) Frekuensi

Klien mengatakan BAK Sering 3-4 x/hari

b) Warna

Klien mengatakan warna kuning muda

c) Keluhan saat BAK

Klien mengatakan Tidak ada keluhan saat BAK

2) BAB

a) Frekuensi

Klien mengatakan BAB teratur 1-2/x hari

b) Warna

Klien mengatakan BAB warna kuning

c) Keluhan saat BAB

Klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAB

Selama Sakit

1) BAK

a) Frekuensi

Klien dipasang katheter, ± 2000cc/hari


b) Warna

Klien mengatakan warna kuning pekat

c) Keluhan saat BAK

Klien mengatakan tidak nyaman menggunakan katheter

2) BAB

a) Frekuensi

Klien mengatakan BAB teratur 1 x hari

d) Warna

Klien mengatakan BAB warna kuning kehitaman

e) Keluhan saat BAB

Klien mengatakan susah (konstipasi) saat BAB

c. Pola Personal hygene

Sebelum Sakit

1) Mandi

a) Frekuensi

Klien mengatakan mandi 2 – 3 x/hari

b) Sabun

Klien mengatakan mandi menggunakan sabun mandi

2) Oral hygene

a) Frekuensi

Klien mengatakan melakukan Oral hygiene/gosok gigi 3

x/hari
b) Waktu

Klien mengatakan melakukan oral hygene / gosok gigi

setiap pagi,siang, sore atau setelah makan

3) Cuci Rambut

a) Frekuensi

Klien mengatakan Cuci rambut 2 x/minggu

b) Shampo

Klien mengatakan setiap cuci rambut menggunakan

shampo

Selama Sakit

1) Mandi

a) Frekuensi

Klien mengatakan selama sakit tidak pernah mandi tetapi

di seka.

c) Sabun

Klien mengatakan di seka dan menggunakan sabun mandi

2) Oral hygene

a) Frekuensi

Klien mengatakan tidak melakukan gosok gigi/ oral hygene

b) Waktu

Klien mengatakan Tidak melakukan gosok gigi/ oral

hygene
3) Cuci Rambut

a) Frekuensi

Klien mengatakan tidak mencuci rambutnya

b) Shampo

Klien mengatakan tidak menggunakan shampo

d. Pola Istirahat dan tidur

Sebelum Sakit

1) Lama tidur

Klien mengatakan tidur 7-8 jam per hari

2) Kebiasaan sebelum tidur

Klien mengataakan tidak ada kebiasaan yang dilakukan

sebelum tidur

3) Keluhan

Klien mengatakan tidak ada keluhan saat tidur

Selama Sakit

1) Lama tidur

Klien mengatakan tidak bisa tidur, tidur hanya 1-2 jam per

hari

2) Kebiasaan sebelum tidur

Klien mengataakan tidak ada kebiasaan yang dilakukan

sebelum tidur

3) Keluhan
Klien mengatakan tidak bisa tidur karena merasakan nyeri luka

post SC

e. Pola aktifitas dan latihan

Sebelum Sakit

1) Kegiatan dalam pekerjaan

Klien mengatakan tidak pernah bekerja berat-berat, hanya

bantu-bantu masak atau menyapu

2) Waktu bekerja

(√) Pagi (√) Siang ( ) Malam

3) Olahraga

(√ ) Ya ( ) Tidak

Jenisnya : jalan-jalan pagi

Frekuensi : Hampir setiap pagi

4) Kegiatan waktu luang

Klien mengatakan jika waktu luang klien hanya menonton TV

5) Keluhan dalam beraktifitas

Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam beraktivitas

Selama Sakit

1) Kegiatan dalam pekerjaan

Klien mengatakan selama sakit hanya berbaring di tempat tidur

2) Waktu bekerja

(√) Pagi (√) Siang (√ ) Malam


3) Olahraga

( ) Ya (√) Tidak

4) Kegiatan waktu luang

Klien mengatakan jika waktu luang klien hanya tidur di tempat

tidur dan miring kanan miring kiri

5) Keluhan dalam beraktifitas

Klien mengatakan nyeri jika beraktivitas

f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

1) Merokok

Klien mengatakan tidak pernah merokok

2) Minuman Keras

Klien mengatakan tidak pernah meminum minuman keras

3) Ketergantungan Obat

Klien mengatakan tidak pernah ketergantungan dengan obat

1. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : composmetis

b. Tekanan darah : 110/60 mmHg

c. Nadi : 96 x/mnt

d. Respirasi : 22x/mnt

e. Suhu : 36,9 °C

f. BB : 55 kg

g. Tinggi : 159
h. Kepala

Bentuk : Mesocephal

Keluhan : Tidak ada

i. Mata

Posisi mata : simetris

Kelopak mata : Normal

Gerakan mata : Normal

Pergerakan bola mata : Normal

Konjungtiva : An anemis

Sklera : An ikterik

Pupil : Isokor

j. Hidung

Reaksi alergi : tidak ada

Sinus : tidak ada

k. Mulut dan Tenggorokan

Gigi geiligi : Gigi lengkap

Kesulitan Menelan : Tidak ada

l. Dada dan Axilla

Mammae : Membesar

Aerolla mammae : Coklat Kehitaman

Papila mammae : Puting menonjol

Colostrum : keluar
m. Pernafasan

Jalan nafas : Bersih

Suara nafas : Vesikuler

Menggunakan otot-otot bantu pernafasan : Tidak

n. Sirkulasi Jantung

Irama : Teratur

Kelainan bunyi jantung : Tidak ada

Sakit dada : Tudak ada

o. Abdomen

Mengecil : ya, abdomen terlihat

mengecil

Linea dan striae : Ada

Luka bekas operasi : Ada

p. Genitourinary

Perineum : Tidak ada laserasi

Lokhea : Rubra

Vesika Urinasria :Tidak membesar

q. Ekstermitas (integumen/muskuloskeletal)

Tugor kulit : Baik

Warna kulit : kemerahan

Kontraktur dan persendian ekstermitas : Tidak ada


Kesulitan dalam pergerakan : Ada, karena ketika

bergerak nyeri semakin terasa

PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN & GENITAL

POSTNATAL

Abdomen

Inspeksi

 Mengecil : ya

 Linea : negra

 Striae :Liviadae

 Luka bekas operasi :

(√ ) Ya ( ) Tidak

 Diastasis Rektus Abdominalis: 3 jari

Auskultasi : Suara peristaltic terdengar setiap 5-20x/dtk.

Perkusi : Timpani

Palpasi : Tidak ada benjolan dan ada nyeri luka post SC

Perineum

 Utuh

 Episiotomi: Tidak

 Ruptur: Tidak
 Tanda-tanda Infeksi: Tidak ada

Tanda REEDA

Redness : Tidak ada

Echimosis : Tidak ada

Edema : Tidak ada

Dischard : Tidak ada

Approximation : Tidak ada

Lochea

 Warna: Rubra

 Banyaknya: ± 1x pembalut

 Bau: amis

 Oedem/ Hematom: tidak ada


D. DATA PENUNJANG

1. Laboratorium

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN

HEMATOLOGI

Lekosit 13,56 3,6-11


10^3/ul
Eritrosit 3,57 3,8-5,2
10^6/ul
Hemoglobin 12,10 11,7-15,5
g/dl
Hematokrit 33,80 35-47
%
MCV 94,70 80-10
fL
MCH 33,90 26-34
Pg
MCHC 35,80 32-36
g/dl
Trombosit 291 150-440
10^3/ul
RDW 12,30 11,5-14,5
10^3/ul
FLCR 92,5

Diff Count
%
Basofil 0,10 2-4
%
Eosinofil 0,30 0-1
%
Limfosit 11,40 25-40
%
Monosit 4,40 2-8
%
2. Terapi yang didapat

Jenis obat Dosis Sediaan Waktu pemberian

06.0 08.0 16.00 18.00 20.0 24.0

0 0 0 0

Ranitidin 3x1 amp √ √ √

Ketorolac 3x1 amp √ √ √

Inf RL 20tpm

Metronidazole 3x1 vial √ √ √


ANALISA DATA

Tgl/jam Data fokus Problem Etiologi

14/11/2016 Ds : pasien mengatakan Nyeri Akut Agen cedera

12.30 nyeri pada luka post SC fisik (luka post

O: nyeri di bagian perut SC)

karena post SC

P: nyeri dirasakan karena

luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti

tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut

bagian luka post SC

S: skala nyeri 8

T: nyeri dirasakan terus-

menerus

U: nyeri yang dirasakan

dipersepsikan karena nyeri

luka post SC

V: setelah diberikan obat


diharapkan nyeri

berkurang

Do :

1. Pasien terlihat

membatasi gerakan

2. Pasien terlihat

terlentang

3. Pasien terlihat

menahan nyeri

ketika digerakan

14/11/2016 Ds : pasien mengatakan Ketidakefektifan Suplai ASI tidak

12.30 ASI tidak keluar pemberian ASI cukup

Do :

1. Papila tidak

menonjol

2. Kolostrum belum

keluar

3. Bayi terlihat

menangis dan
rewel selama

menyusui

14/11/2016 Ds : pasien mengatakan Hambatan Mobilitas Nyeri (Post SC)

12.30 susah bergerak dan nyeri fisik

setelah digerakan

Do :

1. Pasien terlihat

membatasi gerakan

2. Pasien terlihat

terlentang dan

bedrest

3. Pasien terlihat

menahan nyeri

ketika digerakan

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS DIAGNOSA

KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (post SC)

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (Post SC)

3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan suplai ASI tidak cukup


INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/jam
Dx NOC NIC paraf

14/11/2016 I Setelah dilakukan tindakan Pain Management

12.30 keperawatan selama 3x24 jam (1400)

diharapakan nyeri akut dapat 1. Lakukan

teratasi, dengan kriteria hasil: pengkajian nyeri

Kontrol Nyeri (1605) 2. Observasi reaksi

Indicator IR ER non-verbal

1. Mengenali 4 2 dari

kapan nyeri ketidaknyamanan

terjadi 3. Kaji tipe dan

2. Menggunaka 5 2 sumber nyeri

n tindakan untuk melakukan

pengurangan intervensi

nyeri tanpa 4. Ajarkan teknik

analgesik non-farmakologi

3. Melaporkan 5 2 nyeri

nyeri yang 5. Atur posisi klien

terkontrol 6. Kolaborasi

4. Menggambar 5 2 pemberian
kan faktor analgesik

penyebab

nyeri

5. Mengenali 4 2

apa yang

terkait

dengan gejala

nyeri

Keterangan:

1. Tidak pernah menunjukan

nyeri

2. Jarang menunjukan nyeri

3. Kadang-kadang

menunjukan nyeri

4. Sering menunjukan nyeri

5. Selalu menunjukan nyeri


14/11/2016 II Setelah dilakukan tindakan Breast Examination

12.30 keperawatan selama 3x24 jam (6522)

diharapkan pasien dapat 1. Kaji penyebab

memberikan ASI secara efektif, kurangnya

dengan kriteria hasil : produksi ASI

2. Ajarkan kepada

pasien tekhnik

merawat

payudara

3. Ajarkan kepada

pasien pijat

Breastfeeding establishment : oksitoksin (

infant (1000) untung

Indikator IR ER merangsang

1. Ibu dapat 3 4 pengeluaran

menyusui ASI)

bayinya 4. Ajarkan kepada

dengan lancar pasien tekhnik

2. ASI keluar 3 4 cuci tangan

lancar sebelum

menyusui
5. Jelaskan kepada

pasien tentang

manfaat ASI

bagi bayi

Keterangan :

1. Tidak pernah menunjukan

2. Jarang menunjukan

3. Kadang-kadang

menunjukan

4. Sering menunjukan

5. Selalu menunjukan

14/11/2016 III Setelah dilakukan tindakan Exercise therapi :

12.30 keperawatan selama 3x24 jam ambulation ()

diharapkan mobilitas fisik dalam 1. Kaji kemampun

rentang normal, dengan kriteria pasien dalam

hasil : mobilisasi

2. Latih pasien

miring kanan/kiri

3. Latih pasien

duduk
Mobility level () 4. Latih pasien jalan

no Indikator Ir Er 5. Tingkatkan

1. Kemampuan 2 5 istirahat

2. berpindah 2 5 6. Kolaborasi

3. Ambulasi : 2 5 dengan dokter

berjalan pemberian

Aktifitas fisik analgetik untuk

meningkat mengurangi nyeri

setelah

Keterangan : beraktivitas

1. Tidak mandiri 7. Ajarkan tekhnik

2. Dibantu orang dan alat relaksasi nafas

3. Dibantu orang dalam

4. Dibantu alat

5. Mandiri penuh
IMPLEMENTASI 1

dx.
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
kep

14/11/2016 I Mengkaji nyeri S: pasien mengatakan nyeri

12.30 secara komprehensif pada luka post SC

O: nyeri di bagian perut

karena post SC

P: nyeri dirasakan karena

luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti

tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut

bagian luka post SC

S: skala nyeri 8

T: nyeri dirasakan terus-

menerus

U: nyeri yang dirasakan

dipersepsikan karena nyeri

luka post SC

V: setelah diberikan obat


diharapkan nyeri berkurang

O: Pasien tampak menahan

nyeri

13.00 I Monitor TTV S:-

O : TD 110/60 mmhg, RR

22x/mnt N : 96 x/mnt, S:

36,9°C

13.15 I Mengajarkan S : Pasien mengatakan akan

relaksasi nafas melakukan nafas dalam

dalam ketika nyeri

O : pasien kooperatif

14/11/2016 II melatih pasien S:

13.00 miring kanan/kiri O : ps mengikuti perintah

perawat

13.30 II mengkaji kemampun S : pasien mengatakan susah

pasien dalam bergerak dan nyeri setelah

mobilisasi digerakan
O : Pasien terlihat menahan

nyeri ketika digerakan

14/11/2016 III mengkaji penyebab S : pasien mengatakan ASI

12.30 kurangnya produksi tidak keluar

ASI O : kolostrum tidak keluar,

papila terlihat tidak

menonjol

12.45 III mengajarkan kepada S:

pasien tekhnik cuci O: - pasien tdapat

tangan sebelum mempraktekannya dengan

menyusui baik

13.30 III mengajarkan kepada S : pasien mengatakan

pasien tekhnik paham atas penjelasan

merawat payudara perawat dan akan

mempraktekannya

O : pasien terlihat paham


EVALUASI KE 1

Tgl/jam Dx Efaluasi Paraf

14/11/2016 I S : pasien mengatakan nyeri pada luka post SC

14.00 O: nyeri di bagian perut karena post SC

P: nyeri dirasakan karena luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut bagian luka post SC

S: skala nyeri 8

T: nyeri dirasakan terus-menerus

U: nyeri yang dirasakan dipersepsikan karena nyeri luka

post SC

V: setelah diberikan obat diharapkan nyeri berkurang

O:

1. Pasien terlihat membatasi gerakan

2. Pasien terlihat terlentang

3. Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

14/11/2016 II S : pasien mengatakan susah bergerak dan nyeri setelah


14.00 digerakan

O : Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Latih pasien duduk

- Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam

14/11/2016 III S : pasien mengatakan ASI tidak keluar

14.00 O : kolostrum tidak keluar, papila tidak menonjol

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji produksi ASI

2. Monitor perawatan payudara dan pijet oksitoksin


IMPLEMENTASI KE 2

dx.
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
kep

14/11/2016 I Mengkaji nyeri S: pasien mengatakan nyeri

14.30 secara komprehensif pada luka post SC

O: nyeri di bagian perut

karena post SC

P: nyeri dirasakan karena

luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti

tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut

bagian luka post SC

S: skala nyeri 7

T: nyeri dirasakan terus-

menerus

U: nyeri yang dirasakan

dipersepsikan karena nyeri

luka post SC

V: setelah diberikan obat


diharapkan nyeri berkurang

O: Pasien tampak menahan

nyeri

16.00 I Monitor TTV S:-

O : TD 120/60 mmhg, RR

22x/mnt N : 88 x/mnt, S:

36,9°C

16.15 I Mengajarkan S : Pasien mengatakan akan

relaksasi nafas melakukan nafas dalam

dalam ketika nyeri

O : pasien kooperatif

I Menganjurkan S : Pasien mengtakan akan

17.00 pasien untuk istirahat

meningktkan istrahat O : pasien kooperatif

20.00 I Memberikan S:

ketorolac 30mg O : ketorolac masuk 30 mg


melalui IV

14/11/2016 II melatih pasien S:

14.30 miring kanan/kiri O : ps mengikuti perintah

perawat

16.00 II mengkaji kemampun S : pasien mengatakan susah

pasien dalam bergerak dan nyeri setelah

mobilisasi digerakan

O : Pasien terlihat menahan

nyeri ketika digerakan


14/11/2016 III mengkaji penyebab S : pasien mengatakan ASI

14.30 kurangnya produksi tidak keluar

ASI O : kolostrum tidak keluar,

papila terlihat tidak

menonjol

15.00 III mengajarkan kepada S:

pasien tekhnik cuci O: - pasien tdapat

tangan sebelum mempraktekannya dengan

menyusui baik

15.30 III mengajarkan kepada S : pasien mengatakan

pasien tekhnik paham atas penjelasan

merawat payudara perawat dan akan

mempraktekannya

O : pasien terlihat paham


17.00 III mengajarkan kepada S:

pasien pijat O : : pasien dapat

oksitoksin ( untuk menjelaskan kembali

merangsang manfaat asi bagi bayi

pengeluaran ASI)

17.30 III menjelaskan kepada S:

pasien tentang O : Pasien terlihat paham

manfaat ASI bagi tentang penjelasan perawata

bayi

EVALUASI KE 2

Tgl/jam Dx Efaluasi Paraf

14/11/2016 I S : pasien mengatakan nyeri pada luka post SC

21.00 O: nyeri di bagian perut karena post SC

P: nyeri dirasakan karena luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut bagian luka post SC

S: skala nyeri 7

T: nyeri dirasakan terus-menerus

U: nyeri yang dirasakan dipersepsikan karena nyeri luka

post SC
V: setelah diberikan obat diharapkan nyeri berkurang

O:

1. Pasien terlihat membatasi gerakan

2. Pasien terlihat terlentang

3. Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

14/11/2016 II S : pasien mengatakan susah bergerak dan nyeri setelah

21.00 digerakan

O : Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Latih pasien duduk

2. Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam

14/11/2016 III S : pasien mengatakan asinya sudah keluar tetapi sedikit

21.00 O : asi keluar sedikit, pasien dapat mempraktekan

prosedur perawatan payudara

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji produksi ASI


2. Monitor perawatan payudara dan pijet oksitoksin
IMPLEMENTASI 3

dx.
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
kep

14/11/2016 I Mengkaji nyeri S: pasien mengatakan nyeri

21.00 secara komprehensif pada luka post SC

O: nyeri di bagian perut

karena post SC

P: nyeri dirasakan karena

luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti

tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut

bagian luka post SC

S: skala nyeri 8

T: nyeri dirasakan terus-

menerus

U: nyeri yang dirasakan

dipersepsikan karena nyeri

luka post SC

V: setelah diberikan obat


diharapkan nyeri berkurang

O: Pasien tampak menahan

nyeri

05.00 I Monitor TTV S:-

O : TD 110/60 mmhg, RR

22x/mnt N : 96 x/mnt, S:

36,9°C

05.30 I Mengajarkan S : Pasien mengatakan akan

relaksasi nafas melakukan nafas dalam

dalam ketika nyeri

O : pasien kooperatif

14/11/2016 II melatih pasien S:

05.45 miring kanan/kiri O : ps mengikuti perintah

perawat

06.00 II mengkaji kemampun S : pasien mengatakan susah

pasien dalam bergerak dan nyeri setelah

mobilisasi digerakan
O : Pasien terlihat menahan

nyeri ketika digerakan

14/11/2016 III mengkaji penyebab S : pasien mengatakan ASI

05.00 kurangnya produksi tidak keluar

ASI O : kolostrum tidak keluar,

papila terlihat tidak

menonjol

06.30 III mengajarkan kepada S:

pasien tekhnik cuci O: - pasien tdapat

tangan sebelum mempraktekannya dengan

menyusui baik
EVALUASI KE 3

Tgl/jam Dx Efaluasi Paraf

14/11/2016 I S : pasien mengatakan nyeri pada luka post SC

O: nyeri di bagian perut karena post SC

P: nyeri dirasakan karena luka post SC

Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri dirasakan di perut bagian luka post SC

S: skala nyeri 5

T: nyeri dirasakan terus-menerus

U: nyeri yang dirasakan dipersepsikan karena nyeri luka

post SC

V: setelah diberikan obat diharapkan nyeri berkurang

O:

1. Pasien terlihat membatasi gerakan

2. Pasien terlihat terlentang

3. Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

14/11/2016 II S : pasien mengatakan susah bergerak dan nyeri setelah

digerakan

O : Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan


A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Latih pasien duduk

- Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam

14/11/2016 III S : pasien mengatakan ASI tidak keluar

O : kolostrum tidak keluar, papila tidak menonjol

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Kaji produksi ASI

2. Monitor perawatan payudara dan pijet oksitoksin

Anda mungkin juga menyukai