PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Mengetahui kesahihan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
pengaruh terapi O2 menggunakan NRM terhadap tekanan parsial CO2 darah
pada pasien CKS.
2. Mengetahui apakah penelitian pengaruh terapi O2 menggunakan NRM
terhadap tekanan parsial CO2 darah pada pasien CKS dapat diterapkan pada
klien CKS di RS.
BAB II
JURNAL
Jurnal utama:
Jurnal pembanding:
TERLAMPIR
BAB III
RESUME JURNAL
A. Analisis Jurnal:
1. Cara mencari jurnal
Langhkah-langkah yang dilakukan dalam mencari jurnal, antara lain:
1. Membuka situs www. Google.com
2. Membuka website google scholar kemudian menelusuri menggunakan
keyword “journal penatalaksanaan cedera kepala sedang”.
3. Membuka salah satu judul jurnal yang sesuai yang dipublikasikan dalam
5 tahun terakhir.
4. Mendownload jurnal publikasi dalam bentuk PDF
B. Uraian jurnal:
1. Judul jurnal
Pengaruh terapi oksigen menggunakan non rebreathing mask terhadap
tekanan parsial CO2 darah pada pasien cedera kepala sedang
2. Nama penulis
Hendrizal, Syaiful Saanin dan Hafni Bachtiar
3. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui apakah peningkatan konsentrasi oksigen dalam Non-
Rebreathing Mask (NRM) akan menurunkan tekanan parsial CO2
4. Waktu dan tempat
Penelitian dilakakukan di RS Dr. M. Djamil Padang, bertempat di IGD
dan ruang HCU (High Care Unit) bedah. Mulai dari tanggal 15
November 2012 sampai 2 Januari 2013
5. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Clinical Trial dengan rancangan
penelitian one shoot pretest and posttest dengan menggunakan uji
Paired t- Test.
6. Hasil penelitian
a. Nilai pH darah setelah terapi oksigen menggunakan Non-
rebreathing mask sebagian besar dalam batas normal.
b. Nilai pCO2 darah setelah terapi oksigen menggunakan Non-
rebreathing mask sebagan besar dibawah normal.
c. Terjadi penurunaan pCO2 darah pada terapi oksigen menggunakan
Non-rebreathing mask.
C. Analisa jurnal
1. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua pasien cedera kepal amurni GCS 9-13
yang datang berobat ke IGD RS Dr. M. Djamil Padang. Sampel
penelitian adalah pasien cedera kepala Murni GCS 9-13. Pengambilan
sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik
consecutive sampling karena populasi penelitian tidak bisa dihitung
(infinite). Pada penelitian eksperimental jumlah sampel adalah 16 pasien.
2. Pembahasan
Dari hasil penelitian terhadap 16 sampel pasien cedera kepala sedang
pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013 yang masuk IGD RS. Dr.
M. Djamil Padang didapatkan nilai rata-rata pCO2 sebelum dan sesudah
terapi oksigen menggunakan non-rebreathing mask yaitu 32,06 ± 6,35 dan
39,00 ± 3,74. Nilai pH darah setelah pemberian terapi ini 75% berada pada
nilai normal.
Dari hasil paired t test didapat hubungan bermakna pCO2. sebelum dan
sesudah pemberian terapi oksigen NRM terjadi penurunan nilai pCO2
setelah pemberian terapi. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
Hipotesis penelitian dapat diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tekanan gas campuran menurut
“John Dalton”, bahwa tingginya fraksi inspirasi O2 akan meningkatkan
tekanan parsial gas tersebut yang dapat menurunkan tekanan parsial CO2
dalam NRM. Menurut “Guyton A”. tekanan parsial oksigen dalam alveoli
adalah 104 mmHg (13,6%) dari tekanan total gas campuran, sedangkan
karbondioksida 27 mmHg.
Terapi oksigen mengunakan NRM dapat meningkatkan fraksi
inspirasi oksigen lebih dari 90% sehingga pengaruh penggunaan NRM ini
juga akan menurunkan tekanan parsial gas dalam alveoli. Tingginya pO2
dalam alveoli juga menimbulkan efek Halden dimana tekanan parsial
oksigen yang tinggi akan meningkatkan pelepasan ikatan CO2 dengan
haemoglobin dalam darah. Akibat lanjut adalah kecepatan difusi gas dari
darah ke alveoli meningkat akibat perbedaan tekanan parsial karbondioksida
lebih besar.
Dari gambaran pH darah dapat dilihat bahwa 75% berada pada batas
normal setelah dilakukan terapi oksigen dengan NRM, sesuai dengan
“GuytonnA” bahwa penurunan pCO2 akan menurunkan pH darah, tetapi
tubuh mempunyai system buffer yang akan mengatur pH dalam batas
normal.
BAB IV
ANALISA JURNAL
D. Kesenjangan Keperawatan
1. Pemberian terapi oksigen nasal
Pemberian terapi oksigen dengan menggunakan nasal kanul membutuhkan
alat yang lebih sederhana dan dapat memberikan O2 sama24 – 44% dan
kecepatan aliran sama. Keuntugan dari pemberian oksigen ini yaitu lebih
stabil dengan laju nafas dan volume tidak normal, mudah diberikan, nyaman
bagi pasien, dan lebih bebas dalam makan dan minum. Sedangkan untuk
kerugiannya tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplay
oksigen berkurang jika pasien bernafas melalui mulut, serta mudah lepas.
2. Pemberian terapi non rebreathing mask
Pemberian terapi oksigen dengan menggunakan sungkup muka non
rebreathing mampu memberikan konsentrasi O2 sampai 99% dengan aliran
sama dengan rebreathing. Keuntungannya yaitu memberikan konsentrasi
hamper mencapai 100% karena adanya katup satu arah antara kantong dan
sungkup sehingga dalam kantong terisi O2 dengan konsentrasi yang tinggi.
Kerugiannya yaitu kantong bisa terlipat sehingga aliran O2 tidak lancar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penggunaan terapi oksigen nasal kanul dan NRM sama – sama efektif akan
tetapi menggunakan nasal kanul membutuhkan alat yang lebih sederhana dan
dapat memberikan O2 sama 24 – 44% dan kecepatan aliran sama. Pemberian
terapi oksigen dengan menggunakan sungkup muka non rebreathing mampu
memberikan konsentrasi O2 sampai 99% dengan aliran sama dengan
rebreathing.
B. SARAN
Diharapkana di IGD dapat mencoba menerapkan pemberian terapi oksigen
menggunakan Non Breathing Mask (NRM) pada kasus cedera kepala sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume II. Edisi 8.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Daniell Jane Charette (2011), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih Bahasa Imade
Kariasa, Jakarta: EGC
Hendrizal, saanin S dan bachtiar H. (2014) Pengaruh Terapi Oksigen Menggunakan Non-
Rebreathing Mask Terhadap Tekanan Parsial CO2 Darah pada Pasien Cedera Kepala
Sedang. Jurnal kesehatan andalas 2014:3 (1).
Kartikawati, 2012. Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : Salemba
Medika
Mark S. Greenberg; (2006) Handbook Of Neurosurgery Sixth Edition. New York: ThiemeMedical
Publisher
Safrizal, saanin, S, dan bachtiar, H. (2014) Hubugan nilai oxygen delivery dengan outcome rawatan
pasien Cedera kepala Sedang.penerbit tidak dicantumkan.
Thomas F Nelson, Jr M. D (2009), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene Winata, dr. Brahnu
V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta: EGC