Literature
Review
Profesi KMB
Nama Mahasiswa
Maziyatullaila Almuharromah
KOREKSI I KOREKSI II
(………………………
..……...
(…………………… ………………………
……………………… ….)
…………)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Angka kematian global saat ini tercatat mencapai angka 1,24 juta per tahun.
Diperkirakan, angka tersebut akan meningkat hingga tiga kali lipat menjadi
3,6 juta per tahun pada 2030.Dilansir dari The Washington Post, menurut data
terbaru Global Burden, di negara berkembang kecelakaan lalu lintas
termasuk kedalam lima besar penyebab utama kematian di dunia melampaui
HIV/AIDS, malaria, TBC dan penyakit pembunuh lainnya. Para korban
cenderung merupakan warga miskin, muda dan kebanyakan laki-laki.Di
Indonesia, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120
jiwa per harinya. Tak berbeda jauh dengan di Nigeria, yang mengklaim 140
jiwa warganya tewas akibat kecelakaan setiap harinya.
Pada salah satu pasien yang ada diruang tulip RSUD dr Dradjat
Prawiranegara , yaitu Tn.F, keadaan umum lemah, kesadaran apatis dengan
GCS 10 (E3M4V3). TD 150/90 mmHg, RR 22x/menit, dan suhu 36,2 C.
Tn.F mengalami kecelakaan lalu lintas saat pulang bermain pada malam hari
asal trauma tidak diketahui. Klien pingsan ditempat dan mengalami
perdarahan dihidung dan di kuping .Kemudian klien langsung dibawa ke IGD
RSUD dr Dradjat Prawiranegara.Tn. W didiagnosa oleh dokter mengalami
Mild Head Injury.
2. Analisis Jurnal
Manzoor (2015), melakukan penelitian tentang pengaruh posisi supine dan
semi fowler terhadap stabilisasi hemodinamik pada pasien cidera
kepala.Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen.Jumlah
sampel dalam penelitian tersebut adalah 50 orang yang akan dibagi menjadi
dua grup, yaitu yang mendapat posisi supin selama dua jam dan yang
mendapat posisi semi fowler 30 derajat selama dua jam.Penelitian ini
mengukur stabilitas hemodinamik seperti tekanan darah, nadi, respirasi, suhu,
dan GCS. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata – rata status
hemodinamik sebelum dan sesudah pemberian posisi semi fowler 30 derajat.
Rata – rata tekanan sistolik sebelum pemberian posisi semi fowler adalah
148,6, tekanan diastolik 89,7, nadi 62, respirasi 23, temperatur 36,5, dan GCS
11,6. Sementara status hemodinamik setelah pemberian posisi semi fowler 30
derajat selama 2 jam adalah tekanan sistolik 125,5, tekanan diastolik 89,7,
nadi 34,9, suhu 36,5, respirasi 23, dan GCS 12,8. Hal ini menunjukkan
adanya perubahan yang signifikan pada status hemodinamik seperti tekanan
sistolik dan diastolik, nadi, serta GCS setelah pemberian posisi semi fowler
30 derajat selama 2 jam pada pasien dengan cidera kepala.
Hasil penelitian tersebut selaras dengan hasil studi kasus yang dilakukan
oleh Rosenfeld & Dun (1999) yang dilakukan pada 2 anak yang
mengalami trauma kepala berat di Royal Children Hospital (RCH)
Australia, yang menyimpulkan bahwa therapi musik bisa membatu
pasien mencapai kesadarannya, komunikasi, beberapa kemampuan fisik,
dan memberikan pengalaman yang menyenangkan. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Auntari (2001) di rumah sakit Srinagarind Universitan
Khon Kaen Thailand juga menyimpulkan bahwa stimulasi pendengaran
adalah merupakan suatu hal yang menguntungkan untuk mendorong
penyembuhan koma pada pasienpasien cidera kepala dan meningkatkan
derajat kesadaran pasien. Lebih lanjut, untuk perubahan respon-respon
fisik dan psikososi al yang positif di atas juga selaras dengan hasil
penelitian ini. Dimana respon perilaku dari pasien-pasien cidera kepala
yang tidak sadar yang diberikan stimulasi suara musik yang akrab
didengar lebih besar dibandingkan pasien-pasien yang tidak diberikan
stimulasi suara musik.
BAB II
HASIL REVIEW DAN PEMBAHASAN
Di sisi lain, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa posisi pasien dengan
peningkatan tekanan intrakranial pada posisi terlentang memberikan
kontribusi terhadap hipertensi sistolik yang signifikan, pelebaran signifikan
dari tekanan nadi. Temuan seperti itu mirip dengan Abd El Hamid (2003)
yang menyimpulkan bahwa posisi semi-fowler ini meningkatkan oksigenasi
arteri.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan teori yang ada dan dari beberapa penelitian, sudah membuktikan
manfaat dari posisi semi fowler 30 derajat terhadap stabilisasi hemodinamik
pada pasien dengan cidera kepala.Dengan demikian, tentunya sesuatu yang
perlu untuk diaplikasikan oleh perawat mengenai posisi semi fowler 30
derajat pada pasien yang mengalami cedera kepala dan disertai penurunan
tingkat kesadaran.
REFERENSI