AnalisisJurnal
Oleh
NURAFNI M. ZAIN
841717090
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Neurological Surgeons pada tahun 1995, kurang lebih ada 500.000 kasus cedera
kepala yang terjadi di Amerika Serikat setiap tahun. Dari jumlah tersebut, kira-
kira 10% diantaranya meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit (Japardi,
2004).
yang serius, ini dapat ditunjukkan dari data yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2007 bahwa cedera kepala
menduduki urutan ke dua penyakit terbanyak penderita rawat inap di Rumah Sakit
di Indonesia yang menyebabkan kematian dengan case fatality rate (CFR) 4,37%.
perdarahan yang mungkin muncul ada juga kemungkinan komplikasi lain yang
epilepsi, parase saraf cranial, meningitis, abses otak dan sindrom pasca trauma
(IKABI, 2008). Dari berbagai komplikasi tersebut, akibat yang ditimbulkan dan
pada manusia adalah apabila ada gangguan pada jalan nafas (airway), pernafasan
(breathing), dan sirkulasi (circulation). Dalam kasus cedera kepala ini, yang
paling sering terganggu adalah pernafasan dan sirkulasinya. Selain itu, risiko
kematian pada cedera kepala kemungkinan karena pasien jatuh ke dalam koma
yang lama. Sehingga ada dua aspek kegawatan yang terganggu dan terganggunya
tingkat kesadaran pasien, dan hal ini yang menjadi alasan cedera kepala
Sampai sejauh ini, penulis belum menemukan hasil penelitian yang menilai
therapy untuk meningkatkan status kesehatan, salah satunya adalah terapi suara
atau terapi musik. Terapi musik yang saat mulai dikembangkan adalah terapi
dipertimbangkan dan dikembangkan untuk menjadi salah satu terapi suara dalam
komunikasi verbal dan jatuh dalam kondisi koma (Keafsey, 1997). Stimulus
di atas sistem saraf simpatis sehingga menghasilkan suatu kondisi relaks, keadaan
ini juga menyebabkan penurunan pelepasan katekolamin oleh medulla adrenal
pembuluh darah dan komsumsi oksigen oleh tubuh.(Chiu & Kumar, 2003).
dan gcs pasien cedera kepala, maka diharapkan dapat menjadi sumbangan
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
tentang pengaruh terapi murottalal qur’an terhadap hemodinamik dan gcs pasien
cedera kepala.
BAB II
2.2. MurottalAl-Qur’an
tubuh seseorang. Terapi murottal adalah terapi bacaan Al-Qur’an yang merupakan
(Billah, 2015).
lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang di lagukan oleh seorang qori direkam
serta di perdengarkan dengan tempo yang lambat serta harmonis. Bacaan Al-
Qur’an sebagai penyembuh penyakit jasmani dan rohani melalui suara, intonasi,
terapi baru sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi
audio lainnya karena stimulan Al-Qur’an dapat memunculkan gelombang delta.
Gelombang delta yaitu gelombang yang mempunyai amplitudo yang besar dan
frekuensi yang rendah dibawah 4 Hz, di hasilkan oleh otak ketika orang tertidur
atau fase istirahat bagi tubuh dan pikiran (Abdurrachman & Andhika, 2008).
C. ManfaatMurottalAl-Quran
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti
Terapi murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh rangsangan dari
luar (Terapi Al-Qur’an), maka otak memproduksi zat kimia yang disebut
mereka yang ada didalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa
Murottal Al Qur’an sama halnya dengan stimulus musik yang juga akan
jantung, tekanan darah, hambatan pembuluh darah dan konsumsi oksigen oleh
dan tidak ada perubahan yang mendadak. Tempo murottalAl Qur’an juga berada
antara 60-70/ menit, serta nadanya rendah sehingga mempunyai efek relaksasi dan
Pada kondisi yang rilek akan mencegah vasospasme pembuluh darah akibat
darah pada daerah iskemik (Price & Wilson, 2012). Metabolisme dalam kondisi
anaerob akibat penurunan suplai oksigen (Perdossi, 2011). Penurunan kadar asam
3.1. Hasil
PEN
T
ULI
A
S/
H METODE HASIL SOURCE
AUT
U
HO
N
R
Wid 2 Penelitian ini Hasil analisis variable GCS diperoleh nilai http://digilib.unisayogya.ac.id/
aryat 0 merupakan pra signifikansi 0,04. Sedangkan nilai signifikansi 2293/1/10-widaryati%20-
i 1 eskperimen, variable tekanan darah sistolik, diastolik, final.pdf
6 dengan desain one frekuensi respirasi dan nadi lebih besar dari Jurnal Lokal
group pre test-post 0,05. Sehingga dapat disimpulkan terapi
test. Variabel yang murotal Al Qur’an berpengaruh terhadap nilai
diukur adalah GCS, namun tidak berpengaruh terhadap
hemodinamik dan tekanan darah sistolik dan diastolic, frekuensi
nilai GCS sebelum respirasi dan nadi.
dan sesudah
intervensi
Arif 2 Desain penelitian Hasil yang didapatkan pada kelompok http://repository.unpad.ac.id/
Sety 0 adalah quasi intervensi 23,53% pasien mengalami 12277/1/tesis_-
oUp 1 eksperimen dengan peningkatan kesadaran, pada kelompok kontrol arif_pengaruh_stimulasi_murota
oyo 2 pendekatan pre and 9,52% pasien mengalami peningkatan l_al-
post tes control kesadaran. Rata-rata peningkatan kelompok quran_terhadap_nilai_glasgow_
group design. intervensi 1,41 dan kelompok kontrol –1,33. coma_scale.pdf
Sampel 38 pasien Terdapat perbedaan nilai GCS yang bermakna Jurnal Lokal
stroke iskemik (17 sebelum dan setelah intervensi (p = 0,034).
sebagai kelompok Terdapat perbedaan peningkatan nilai GCS
intervensi dan 21 yang bermakna antara kelompok intervensi
sebagai kelompok dan kelompok kontrol (p = 0,013) Simpulan
kontrol) diambil penelitian adalah Stimulasi dengan
secara random memperdengarkan murotal Al Quran
dengan metode mempunyai pengaruh yang bermakna dalam
Pecock dengan meningkatkan kesadaran pasien stroke
kriteria Glasgow iskemik.
Coma Scale (GCS)
9-13
Safri 2 Desain penelitian Pada penelitian ini terbukti bahwa stimulasi https://repository.unri.ac.id/
0 adalah pre and post Murottal Al-Qur`an dapat meningkatkan nilai xmlui/bitstream/handle/
1 test non equivalent kesadaran kuantitatif yang bermakna (p = 123456789/7492/Hal%207-
5 control group 0,000). Selain itu diperoleh hasil perbedaan 14.pdf?
design. Sampel 15 peningkatan nilai kesadaran kuantitatif yang sequence=1&isAllowed=y
pasien stroke signifikan (p = 0.046). Dengan demikian Jurnal Lokal
hemoragik diambil murotta Al-Qur`an direkomendasikan untuk
secara consecutive diperdengarkan pada pasien stroke hemoragik
sampling. yang mengalami penurunan kesadaran
Rosy 2 A Recovery time of experimental group were The Proceeding of 8th
d R. 0 quasyexperimental between 15 – 40 minutes with average time International Nursing
1 study with post only 22.5 minutes. The recovery time of control Conference: Education,
8 with control group group were between 25 – 60 minutes with Practice and Research
design. Used average time 37.5 minutes, p-value=0.000. Development In Nursing
consecutive Patients in exspriment group had shorter https://www.researchgate.net/
sampling and recovery time than patients in control group. publication/326258452
obtained 36 Murottal therapy can accelerate recovery time JurnalInternasional
respondents (18 for of post general anesthetic patients.
exsperiment group,
18 for control
group)
Meri 2 The research The results showed that was significant The Proceeding of 8th
lyn 0 design was quasi difference between the quality of sleep before International Nursing
S. 1 experimental pre- and after Murottal AlQur'an on treatment Conference: Education,
8 post test with groups (p value 0.009; α = 0.05). Same results Practice and Research
control group in the control group there was difference Development In Nursing
design. The between the quality of sleep before and after https://www.researchgate.net/
population of 35 the observation (p value 0.046; α = 0.05). In publication/326258452
infants who addition, there is a significant difference JurnalInternasional
experience the between sleep quality improvement between
quality of sleep of intervention and control groups (p value
children aged 1-5 0.000; α = 5%). It can be concluded that there
years old. The is a therapeutic effect of Murottal Qur'an to
sampling technique increase sleep quality children 1-5 years old
used simple
random sampling
with 18
respondents are
divided into two
groups, 9 children
in the control
group and 9
children in
treatment groups.
3.2. Pembahasan
satu variable yang mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0,05, yaitu variabel
GCS. Hal tersebut berarti bahwa terapi murotal Al Qur’an hanya berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan nilai GCS. Sedangkan empat variabel yang
lain yaitu tekanan darah sistolik, tekanan darah diatolik, frekuensi respirasi dan
frekuensi nadi memiliki nilai signifikansi di atas 0,05. Hal tersebut berarti bahwa
penilaian tersebut berdasarkan pada tiga aspek yaitu kemampuan membuka mata,
merupakan fungsi utama susunan saraf pusat. Interaksi antara hemisfer serebri dan
fungsi kesadaran.
penelitian ini karena alas an berdasarkan uraian berikut. Bacaan Al Qur’an dengan
murotal merupakan bacaan dengan irama yang teratur, tidak ada perubahan yang
mencolok, nada rendah dan tempo antara 60-70, sesuai dengan standar musik
sebagai terapi. Sehingga dapat dibandingkan sama dengan irama musik. Seorang
ahli teologi dan orang soleh yaitu Abu Nu’aim yang termasuk orang pertama yang
mekanisme terapi musik. Al Qur’an akan memberikan efek pada aspek psikologis
yang mendengarkan
Hal ini sejalan dengan penelitian Arif SetyoUpoyo (2012) hasil penelitian
kelompok kontrol –1,33. Terdapat perbedaan nilai GCS yang bermakna sebelum
kesadaran.
Murottal Al Qur’an sama halnya dengan stimulus musik yang juga akan
jantung, tekanan darah, hambatan pembuluh darah dan konsumsi oksigen oleh
pada penilaian hari pertama (pre test) dan penilaian hari ketujuh (post test) dengan
nilai p 0,000 (<α: 0,05). Berbeda pada kelompok kontrol, hasil penelitian ini
pertama (pre test) dan penilaian hari ketujuh (post test) dengan nilai p 0,31 (<α:
0,05) namun peningkatan nilai tingkat kesadaran dapat dilihat melalui rata-rata
tingkat kesadaran hari pertama (pre test) dengan nilai 11,14 dan hari ketujuh
Data di atas menunjukkan bahwa setiap pasien stroke hemoragik baik yang
peningkatan nilai tingkat kesadaran, namun jika dilihat dari data selisih tingkat
kesadaran hari pertama (pre test) dan hari ketujuh (post test) pada kelompok
kontrol adalah antara 25 - 60 menit dengan waktu rata-rata 37,5 menit, p-value =
fungsi otak. Kondisi ini lebih mirip dengan koma dari pada tidur (Brown et al.,
dengan mudah diubah karena kebisingan dari pada kontrolnya sendiri (Rosyd,
2018).
Murottal AlquranOn The Sleep Quality Of Children (1-5 Years Old)” dimana
perlakuan (p value 0,009; α = 0,05). Hasil yang sama pada kelompok kontrol ada
perbedaan antara kualitas tidur sebelum dan sesudah observasi (p value 0,046;
α = 0,05). Selain itu, ada perbedaan yang signifikan antara peningkatan kualitas
tidur antara intervensi dan kelompok kontrol (p value 0,000; α = 5%). Dapat
tindakan untuk memperbaiki status kesadaran pasien. Selain itu. Perawat perlu
lebih sadar bahwa untuk memberikan intervensi ini juga terkandung nilai-nilai
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
kesadaran.
2. Bagi Perawat