Anda di halaman 1dari 5

A.

Metode
1. Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Kajian teori : menurut Nursalam (2012), ada beberapa metode
pemberian asuhan keperawatan profesional yang dapat diaplikasikan dan
akan terus dikembangkan, antara lain: metode fungsional, metode tim,
metode kasus, metode primer, dan metode modifikasi (tim dan primer).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 – 18
Januari 2018 dapat disimpulkan bahwa ruang Jimbaran RSU Sumber
Kasih menerapkan metode penugasan asuhan keperawatan dengan
metode modifikasi (tim dan primer) yang terdiri dari dua tim, masing-
masing tim terdiri atas 1 perawat assosiet dan 5 perawat primer.

2. Timbang Terima
Kajian teori : Timbang terima merupakan suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima suatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien (Nursalam, 2012).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 – 18
Januari 2018 dapat disimpulkan bahwa timbang terima perawat di Ruang
Jimbaran RSU Sumber Kasih dilakukan dalam tiga tahap yang dipimpin
oleh kepala ruangan :
a. Di Nurse Station
Kepala ruangan membawa timbang terima dengan mengucap
salam dan menanyakan kesiapan PP pagi dan PA sore, Kepala
ruangan tidak memimpin doa dan mempersilahkan dinas malam
menyampaikan laporannya setelah selesai kemudian lanjut operan ke
tiap kamar.
b. Di Kamar Pasien
Perawat menyapa pasien dan menjelaskan tujuan kedatangan
mereka dan memperkenalkan perawat yang jaga dinas. Perawat
menyampaikan kondisi pasien dan rencana perawatan
selanjutnya.Lama timbang terima tiap pasien + 2 – 3 menit lalu
kembali ke nurse station.
c. Di Nurse Station
Kepala ruangan mengklarifikasi data dan laporan di
tandatangani oleh kepala ruangan kemudian timbang terima ditutup
oleh kepalaruangan.

3. Ronde Keperawatan
Kajian teori : ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan
oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat
assosciate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam,
2012).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 – 18
Januari 2018, aplikasi ronde keperawatan di Ruang Jimbaran RSU
Sumber Kasihdilakukan pada saat operan dinas, seperti halnya
menyampaikan masalah keperawatan prioritas klien dan menentukan
tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.

4. Supervisi Keperawatan
Kajian teori : secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah
melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila
ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya (Nursalam, 2012).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 – 18
Januari 2018, supervisi atau biasa disebut Kepala Jaga di Ruang Jimbaran
RSU Sumber Kasih dilakukan dengan Kepala Jaga keliling setiap
ruangan, observasi situasi ruangan dan membantu memecahkan masalah
yang belum diselesaikan diruangan. Terkait data pasien di RSU Sumber
Kasih sudah menerapkan secara komputerisasi.

5. Discharge Planning
Kajian teori : discharge planning adalah suatu proses yang
digunakan untuk memutuskan apa yang perlu pasien lakukan untuk dapat
meningkatkan kesehatannya. Discharge planning merupakan suatu
proses yang dimulai saat pasien masuk dan tidak berakhir sampai pasien
dipulangkan(Nursalam, 2012).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15-18
Januari 2018, penerapan discharge planning di Ruang Jimbaran RSU
Sumber Kasih yaitu saat awal pasien datang dan saat pasien ingin pulang.
Terkait dengan tindakan yang akan dilakukan, pengobatan yang akan
diberikan sampai dengan perawatan untuk dirumah dan jadwal kontrol.
Dan setiap tindakan atau pengobatan yang akan diberikan sebelumnya
selalu ada persetujuan (tanda tangan) dari pasien atau keluarga pasien.

6. Pengelolaan Sentralisasi Obat


Kajian teori : sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan
sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2012).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 – 18
Januari 2018, sentralisasi obat di Ruang Jimbaran RSU Sumber Kasih
sudah berjalan dengan baik. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah
kepala ruangan yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staf
yang ditunjuk. Obat yang telah diresepkan kemudian dikirim oleh
petugas farmasi ke ruang jimbaran, petugas farmasi hanya mengirim obat
diawal dinas tiap shift sehingga sediaan obat untuk pasien hanya tersedia
untuk satu shift saat hari itu saja.
Obat yang telah dioperkan oleh petugas farmasi ke perawat ruangan
kemudian dikelola dan dikelompokan berdasarkan nama pasien dan jam
pemberian oleh perawat ruangan, saat obat yang akan diberikan belum
tersedia maka perawat meresepkan ke bagian farmasi atau mengambil
persediaan di lemari yang tersedia (jika ada). Penggunaannya harus hati
hati dan teliti karena persediaan obat tiap pasien hanya untuk satu shift
pada hari itu saja.
Selain itu terdapat obat-obat khusus, obat-obat khusus yang
dimaksudkan adalah obat dengan harga yang cukup mahal, menggunakan
alur pemberian yang sulit dan memiliki efek samping yang cukup besar.
Dalam pemberian obat jenis ini, perawat jimbaran akan mengkonfirmasi
ulang kepada keluarga dan pasien. Apakah pasien dan keluarga ingin
menggunakan obat tersebut dengan harga yang mahal atau ingin
mengganti obat tersebut dengan obat lain dengan manfaat yang sama
tetapi harga lenih murah.

7. Dokumentasi Keperawatan
Kajian teori : dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting
dalam sistem pelayanan kesehatan. Karena adanya dokumentasi yang
baik informasi mengenai keadaan kesehatan pasien dapat diketahui
secara berkesinambungan. Disamping itu dokumentasi merupakan
dokumen legal tentang pemberian asuhan keperawatan (Nursalam, 2012).
Kajian data : berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 – 18
Januari 2018, dokumentasi keperawatan di Ruang Jimbaran RSU Sumber
Kasih dibagi menjadi dua pendokumentasian. Satu lembar dokumentasi
secara medis dan satu lembar lagi dokumentasi keperawatan.
Dokumentasi keperawatan secara medis berisi catatan medis yang di isi
oleh lintas profesi seperti kedokteran, keperawatan, farmasi dan gizi.
Sedangkan dokumentasi keperawatan berisi tentang catatan keperawatan
berdasarkan pemenuhan kebutuhan dasar yang mengalami gangguan
pada pasien.
Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai