Anda di halaman 1dari 3

Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah

belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu
seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang
menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu
perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam
hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga
kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada
Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh
Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:12-17)

‘Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu’

Mengapa damai sejahtera Kristus ‘harus’ (terjemahan bebas untuk perintah hendaklah) dalam
hati kita? Apakah damai sejahtera merupakan kebutuhan dasar manusia? Kalau benar itu
kebutuhan manusia, apakah yang dimaksud dengan ‘damai sejahtera Kristus’?

Hampir bisa dipastikan bahwa masalah yang timbul dalam pekerjaan, masyarakat dan
keluarga berasal dari atau terkait dengan ‘hubungan’: hubungan dengan pribadi, hubungan
dengan orang lain dan hubungan dengan Tuhan.

Dan solusi atas hubungan yang bermasalah adalah damai sejahtera.


 Baru saja dunia kita di guncang dengan kematian artis Korea Jonghyun dalam
sepenggal pesannya dia menulis begini "Orang melakukan bunuh diri bukan karena
ingin mati, melainkan ingin menghilangkan kesedihan dan penderitaannya." Pemuda
yang tampan, dengan ketenaran dan kekayaan – sedih dan menderita?
 Bahkan diakhir tahun 2017 kita sama-sama dikejutkan dengan memanasnya
keamanan dunia dengan konflik semenanjung Korea dan pengakuan Yerusalem
sebagai Ibukota Israel oleh Amerika – seluruh dunia meradang!
 Kemiskinan dan Keterbelakangan ekonomi; apakah itu karena nasib? Ataukah
ada negara, masyarakat yang lebih serakah untuk mengusai kekayaan dan
memonopoli akses?

Damai sejahtera adalah kebutuhan manusia; itu merupakan kebutuhan manusia yang paling
mendasar sejak kejatuhan manusia dari dosa – hingga manusia terakhir dalam dunia ini akan
hidup. Itu benar-benar kebutuhan manusia pada masa lalu demikian juga kebutuhan kita saat
ini?

« Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. » (Roma 14 :17)
« Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib,
Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. » (Yesaya 9 :6)

Manusia membutuhkan damai sejahtera; melebihi kebutuhan yang lain dalam hidupnya –
karena ini akan menjawab masalah ‘hubungan’ manusia.

1
Apakah damai sejahtera Kristus itu? Saya baca dari terjemahan dalam bahasa sehari-hari
demikian bunyi Kolose 3 :15 « Hendaklah keputusan-keputusanmu ditentukan oleh kedamaian
yang diberikan oleh Kristus di dalam hatimu. Sebab Allah memanggil kalian untuk menjadi
anggota satu tubuh, supaya kalian hidup dalam kedamaian dari Kristus itu. Hendaklah kalian
berterima kasih. »
 Internal Peace (Damai kedalam), Yohanes 14 :26 « Damai sejahtera
Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan
gentar hatimu. »
o Internal peace – damai dalam hati. Apapun yang terjadi tidak akan
mempengaruhi kita kalau kita punya Inner peace.
o Internal peace ini bukan karena latihan, mengucapkan mantra dan
doa-doa. Bukan suasana enak atau nyaman – karena keadaan hati yang
demikian bisa jadi adalah pelarian diri dari persoalan – bukan internal peace.
Internal peace adalah nyaman, aman meskipun ada dalam persaolan dan
tantangan.
o Internal peace ini adalah pemberian – kasih karunia.
o Internal peace ini adalah hasil dari hubungan dengan Kristus
 External Peace (Damai keluar),
o Damai sejahtera Kristus bukan saja berarti Internal peace, melainkan
berdamai juga dengan Saudara seiman atau dengan orang lain.
o Allah memanggil orang percaya untuk hidup berdamai dengan orang
lain. Menjalani hidup Kristen bukan semata-mata untuk menjadi pribadi lebih
baik. Namun menjalani hidup Kristen adalah untuk menjadi pembawa damai
dengan orang lain. « Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah » (Matius 5 :9)
o Dalam pasal 3 selanjutnya dan pasal 4 kitab Kolese, kita menemukan
penerapan berdamai keluar.
 Menjadi Suami atau Isteri pendamai.
 Menjadi anak-anak pendamai.
 Menjadi orang tua pendamai.
 Menjadi hamba/ bawahan/ karyawan pendamai.
 Menjadi tuan/ atasan/ bos pendamai.
 Eternal Peace (Damai kekekalan), memiliki Eternal Peace (Damai kekekalan)
berarti memahami bahwa hidup kita dan apa yang kita lakukan adalah kita lakukan
dengan segenap hati seperti untuk Tuhan.
o Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil
mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (3 :17)
o Dalam konteks pekerjaan seorang hamba/ karyawan Tuhan bersabda
« Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. » (3 :23)
 « Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-
Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
« (2 Tes 3 :16)

Apakah maknanya memerintah dalam hatimu?


 Memerintah – dalam padanan « wasit »
 Hendaklah – dalam bentuk wajib/ perintah;

2
Kenapa dalam hatimu?
 Men drive keputusan-keputusan hidup seseorang.
 95% keputusan untuk membeli didasarkan karena pengaruh emosi, 5%
karena nalar.
 EQ – emotional quotient adalah penentu kesuksesan dibanding IQ

As I perused an old copy of The Wonderful Word edited by Leon Tucker, I came upon a
tremendous sermon by W.H. Griffith-Thomas entitled "The Power of Peace." He gave an
exposition of 2 Thess. 3:16, "Now the Lord of peace Himself give you peace always by all
means." His outline should prove helpful to Christian workers.

A. The Nature of Peace : 1. Peace of a quiet conscience (Rom. 8:33-35; three questions),
2. Peace of a restful mind (Phil. 4:7), 3. Peace of a surrendered will, 4. Peace of a hopeful
heart (Isaiah 50:7) dan 5. Peace of loving fellowship.

B. The Source of Peace : 1. Peace with God (Rom. 5:1), 2. The God of peace (Rom. 15:33),
3. The peace of God (Phil. 4:7), dan 4. The Lord of peace (2 Thess. 3:16).

C. The Channel of Peace : "The Lord of peace Himself give you peace always by all means" (2
Thess. 3:16)

D. The Duration of Peace : "…give you peace always."

E. The Secret of Peace : "The Lord of peace Himself give you peace…"

Anda mungkin juga menyukai