Anda di halaman 1dari 19

Buah-buah Roh

Oleh :
• Damai Sejahtera • Ezekiel .N.
• Matthew Adi B.R
• Kesabaran • Yohana • Lidya Daniella
• Kesetiaan
Damai Sejahtera

Menurut KBBI :
 da·mai n :tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman
 se·jah·te·ra a aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan)
 Jadi damai sejahtera bisa diartikan menjadi : tidak ada kerusuhan dan terlepas dari segala macam gangguan
Menurut Alkitab :

1. Damai sejahtera dapat mengacu kepada ketenangan dalam hubungan internasional, seperti perdamaian antara dua
negara yang bertikai (mis.  1Sam 7:14; 1Raj 4:24; 1Taw 19:19).

2. Damai sejahtera juga dapat mengacu kepada perasaan mapan dalam suatu bangsa, seperti pada masa kemakmuran
dan tidak ada perang saudara (2Sam 3:21-23; 1Taw 22:9; Mazm 122:6-7).

3. Damai sejahtera dapat dialami sebagai keutuhan dan keselarasan dalam hubungan antar manusia, baik dalam rumah
tangga (Ams 17:1;  1Kor 7:15) maupun di luar (Rom 12:18; Ibr 12:14; 1Pet 3:11).

4. Damai sejahtera dapat mengacu kepada perasaan pribadi seseorang bahwa semua lengkap dan sejahtera, bebas dari
kekhawatiran dan merasa tenteram dalam jiwanya (Mazm 4:8; 119:165; bd. Ayub 3:26) dan dengan Allah (Bil
6:26; Rom 5:1).

5. Akhirnya, sekalipun istilah shalom tidak dipergunakan dalam pasal  Kej 1:1-2:25, shalom melukiskan dunia ciptaan
asli yang berada dalam keselarasan dan keutuhan sempurna. Ketika Allah menciptakan langit dan bumi, Ia
menciptakan dunia yang tenteram dan damai. Kesejahteraan menyeluruh ciptaan ini terungkap di dalam pernyataan
yang ringkas, "Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kej 1:31).
Gangguan Damai Sejahtera

Gangguan damai sejahtera adalah dosa. Dosa mengacaukan kerukunan dan persatuan di antara manusia dengan alam.
Sebelum Adam berdosa, dengan sukacita ia bekerja di Taman Eden (Kej 2:15) dan dengan bebas berjalan di antara hewan,
memberi nama kepadanya (Kej 2:19-20). Kutukan Allah setelah kejatuhan meliputi permusuhan antara Adam dan Hawa
terhadap ular (Kej 3:15), dan kenyataan bahwa bekerja akan mengakibatkan peluh dan kelelahan (Kej 3:17-19). Di mana
sebelumnya hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya selaras, kini ada pergumulan dan pertentangan sehingga
"sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin"
Pemulihan Damai Sejahtera

Sekalipun akibat dari kejatuhan adalah kehancuran kesejahteraan dan kedamaian manusia dan bahkan seluruh alam
ciptaan, Allah merencanakan pemulihan shalom; jadi kisah untuk memperoleh kembali damai sejahtera ialah kisah penebusan
di dalam Kristus.
 Karena Iblis yang memulai penghancuran kedamaian di dunia kita, maka pemulihannya harus mencakup
pembinasaan Iblis dan kuasanya. Sebenarnya, banyak janji PL mengenai kedatangan Mesias adalah janji akan datangnya
kemenangan dan damai sejahtera. Daud bernubuat bahwa Anak Allah akan memerintah bangsa-bangsa (Mazm 2:8-9; bd.
Wahy 2:26-27; Wahy 19:15). Yesaya bernubuat bahwa Mesias akan memerintah sebagai Raja Damai (Yes 9:5-6).
Yehezkiel meramalkan bahwa perjanjian baru yang hendak didirikan Allah melalui Mesias akan menjadi perjanjian damai
sejahtera (Yeh 34:25; 37:26). Dan Mikha, ketika menubuatkan kelahiran pemimpin yang akan datang di Betlehem
menyatakan bahwa "dia menjadi damai sejahtera" (Mi 5:4).
• Pada waktu kelahiran Yesus, malaikat mengumandangkan bahwa damai sejahtera Allah telah turun ke bumi
(Luk 2:14). Yesus datang untuk membinasakan pekerjaan Iblis (1Yoh 3:8) dan merobohkan semua rintangan
pertentangan yang merupakan bagian dari kehidupan kita, sehingga mendatangkan damai (Ef 2:12-17). Yesus
memberikan damai sejahtera-Nya kepada semua murid-Nya sebagai warisan kekal sebelum Ia disalibkan (Yoh 14:27;
16:33). Oleh kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus melucuti senjata semua kekuatan dan penguasa musuh dan dengan
demikian memungkinkan kedamaian (Kol 1:20; 2:14-15; bd. Yes 53:4-5). Karena itu, pada saat kita percaya kepada
Yesus Kristus, kita dibenarkan oleh iman dan berdamai dengan Allah (Rom 5:1). Amanat yang diberitakan orang
Kristen ialah kabar baik damai sejahtera (Kis 10:36; bd. Yes 52:7).

• Kristus datang sebagai Raja Damai tidaklah menjamin bahwa dengan sendirinya damai sejahtera akan menjadi bagian
kehidupan kita; untuk mengalaminya kita harus dipersatukan dengan Kristus dalam iman yang aktif. Langkah pertama
ialah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bila melakukan itu, kita dibenarkan oleh iman (Rom 3:21-28; 4:1-13; Gal
2:16) dan berdamai dengan Allah (Rom 5:1). Bersama dengan iman, kita harus hidup dalam ketaatan kepada perintah-
perintah-Nya agar dapat hidup dalam damai (Im 26:3,6). Para nabi PL sering kali menyatakan bahwa bagi orang fasik
tidak ada damai (Yes 57:21; 59:8; Yer 6:14; 8:11; Yeh 13:10,16). Untuk mengalami damai sejahtera Allah, Ia
memberikan Roh Kudus kepada kita, yang mulai mengerjakan buah-Nya di dalam diri kita -- satu aspeknya ialah
damai sejahtera (Gal 5:22; bd. Rom 14:17; Ef 4:3). Dengan pertolongan Roh, kita harus berdoa memohon damai
sejahtera (Mazm 122:6-7; Yer 29:7;
DAMAI SEJAHTERA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

Beberapa cara untuk memelihara damai sejahtera Allah hari lepas hari adalah sebagai berikut:
 Pagi hari selalu diawali dengan datang kepada Tuhan dalam saat teduh dan memercayakan hidup sepenuhnya kepada
Tuhan, bersandar penuh pada-Nya (Mazmur 37:3).
 Membaca dan mempelajari firman Tuhan secara konsisten.
 Jangan khawatir, nyatakan segala sesuatu dalam doa, bersyukurlah atas segala sesuatu ( Filipo 4:6).
 Selalu berdoa agar Tuhan Allah selalu melawat dengan damai sejahtera dan sukacita surgawi yang selalu melimpah
setiap hari.
 Percayai Allah dan perkatakan firman Tuhan yang terdapat dalam Roma 8:28 setiap waktu.
 Melibatkan diri kita dalam gereja atau komunitas yang mementingkan firman Tuhan.
Kesabaran

Menurut KBBI :
ke·sa·bar·an n :ketenangan hati dalam menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar)
Menurut Alkitab :
1. Kesabaran dalam bahasa Yunani hupomone, juga bisa mengandung arti ketahanan, ketekunan, ketabahan;
penantian. 
2. Kesabaran adalah sifat Allah 
Paulus mengajarkan agar kita mengejar kesabaran selain keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih dan kelembutan karena
kesabaran adalah salah satu sifat dari Allah. Sehingga sebagai manusia Allah, kita pun wajib mengejar kesemuanya itu.
TUHAN itu berpanjang sabar, sudi mengampuni, menyesal karena hukuman-Nya atau malapetaka yang hendak
didatangkan-Nya, penyayang dan pengasih, dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan
dari hukuman orang yang bersalah.
Tokoh Alkitab mengenai kesabaran

Yusuf
 Dari sekian banyak keturunan Yakub Yusuf merupakan nak yang paling dikasihi oleh Yakub.akibatnya Yusuf
sangat dibenci oleh saudara-saudaranya. Saat Yusuf menceritakan mimpinya yang membuat kebencian yang
amat besar dihati saudara-saudaranya. Akibatnya Yusuf ingin dijual sebagai budak kepada pedagang-
pedagang Mesir. Sebagai orang asing Yusuf seringkali mendapat penderitaan dan fitnah dipenjara dan
dibohongi oleh orang yang sudah ia bantu. Namun semua penderitaannya itu tidak membuatnya lupa akn
Tuhan dan bahkan ia sama sekali tidak pernah menyalahkan Tuhan. Ia tetap mengandalkan Tuhan sampai
akhirnya ia dapat keluar dari semua masalahnya dan kemudian diangkat menjadi raja di Mesir. 
Yusuf mau menderita demi mempertahankan kebenaran daripada memiliki kenikmatan yang sementara.
Setelah mendapat jabatan itu sebenarnya Yusuf memiliki peluang besar untuk membalas kejahatan
saudaranya namun karena kasihnya ia tidak ingin membalas kejahatan saudaranya justru membawa mereka
beserta ayahnya tinggal bersama dia di Mesir.
Cara menjaga kesabaran

Memperbanyak senyum
 
Bila Anda dalam keadaan tegang terbakar emosi dan amarah, maka tersenyumlah! Tidak ada yang lebih obat hati yang
lebih mujarab daripada sebuah senyuman. Karena  senyum lebih erat dari jabat tangan sahabat, senyum dapat menjadi
penyejuk hati yang penuh amarah, juga mencairkan suasana yang beku. Senyum itu menular dan akan membuat suasana
menjadi gembira. Dengan memulai kebiasaan tersenyum pada siapa saja dengan tulus, pasti beban berat yang kita rasakan
dapat berkurang, amarah berkurang, suasana lebih akrab, sehingga kita lebih tenang dalam menghadapi permasalahan dan
dapat menyelesaikannya dengan mudah.
Mengalihkan perhatian
 
Memiliki masalah yang membuat kita pusing tujuh keliling memikirkannya, memanglah berat. Apalagi masalah itu sampai
membuat kita tidak enak makan dan susah tidur, tentulah sangat menyiksa. Nah, bagaimana jika masalah yang sampai
menyebabkan Anda tidak nyaman seperti itu terus Anda Pikirkan? Konsentrasi Anda hanya tertuju pada masalah itu dan akhirnya
melupakan urusan yang lain. Menurut saya, kunci menghadapi masalah berat adalah dengan “melupakan” masalah itu
sendiri. Melupakan disini bukan berarti kita masa bodoh dengan masalah, tetapi berusaha tidak terlalu fokus pada permasalahan
tersebut. Alihkan perhatian Anda dengan mencari suasana berbeda, hiburan atau kesibukan lain, akan membuat hati dan pikiran
kita lebih enteng.
 
Telinga sebagai Penyaring
 
Jika semua yang kita dengar langsung kita masukkan ke hati, dijamin kemarahanlah yang akan kita tampilkan dan tentu saja
akan sangat tidak nyaman. Kita tidak harus membawa apa yang kita dengar langsung ke hati, lebih baik kita menyaringnya,
dan mengambil yang baik-baik saja dari informasi yang kita dengar tersebut, dan disitulah telinga kita bekerja. Ya, telinga
sebagai penyaring informasi yang kita dengar dari manapun, jika informasi itu dirasa kurang enak dihati maka segera
lupakan dan buang jauh-jauh, istilahnya “masuk kuping kanan keluar kuping kiri”. 
 
Bertukar posisi
 
Kunci kesabaran yang selanjutnya adalah, dengan bersikap empati  atau berusaha merasakan apa yang orang lain rasakan.
Saya menyebutnya, bertukar posisi. Kita berusaha menempatkan diri kita pada posisi “tidak enak” yang orang lain
merasakannya, bahkan dengan ringan hati dapat menjalankan posisi itu. Dengan begitu, maka segala kemalangan yang
menimpa kita, akan terasa ringan. Kita tidak akan merasa sebagai “manusia termalang di dunia” karena dengan berempati
kita bisa melihat lebih banyak orang lain yang lebih malang diluar sana. Jadi, untuk apa lagi marah dan menyesali diri?
Apalagi sampai berputus asa…
Kesetiaan

1. Menurut KBBI
ke·se·ti·a·an n keteguhan hati; ketaatan (dalam persahabatan, perhambaan, dan sebagainya); kepatuhan
2. Menurut Alkitab
Kesetiaan adalah bagian tabiat Allah. Ada dalam Alkitab,Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-
Nya dengan kesetiaan (Mazmur 33:4). Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani 13:5b). 
Ciri-ciri orang setia

1) Memiliki Nilai yang Benar

Seorang yang setia tahu apa yang penting dan yang tidak penting di dalam hidup. Seorang yang setia tahu
cara menginvestasikan hidupnya dan cara untuk tidak melakukannya. Seorang yang setia membuat hidupnya berarti. Seorang
yang setia tahu dampak/manfaat yang baik sejak awal.
Amsal 28:20 “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan
luput dari hukuman.” Ini membedakan kesetiaan dengan hasrat untuk cepat kaya. Alkitab mengajarkan kita untuk meraih semua
yang bisa kita raih, menabung semua yang bisa kita tabung, serta memberi semua yang bisa kita beri. Sesungguhnya, Alkitab
juga menyatakan, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu
murtad dan lebih buruk dari
orang yang tidak beriman.” Kita hidup di dalam dunia materialistik.Dunia memandang bahwa orang yang akhirnya
mendapatkan banyak baranglah yang menang. Perhatikanlah bahkan Raja Salomo, seorang raja yang sangat kaya, menganggap
semuanya itu kesia‐siaan. sehingga hidupnya hancur dan setelah itu, dia musnaH bersama
dengan cincin tersebut. Ketika kita mengejar hal ‐hal dunia, kita hanya seperti mengejar angin. Hal itu tidak
akan bertahan lama.
Connting untuk diketahui bahwa Yesus tidak ingin memindahkan kita dari dunia ini tetapi Dia ingin melepaskan nilai ‐nilai
dunia dari dalam kita. Dia memanggil kita untuk menjadi garam dan terang dunia. Ketika kita diisi dengan nilai ‐nilai dunia,
kita tidak akan bisa bersinar bagi Tuhan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita tidak bisa melayani dua tuan (Lukas
16:13)

2) Peduli Akan Orang


Seorang yang setia sering memperhatikan orang lain bukan diri mereka. Yesus menunjukkan kepada kita untuk selalu
memberi kemuliaan kepada Allah Bapa. Dia selalu memperhatikan orang lain. Ketika orang ramai mengikuti ‐Nya selama tiga
hari dengan tanpa makan, tergeraklah hati ‐Nya dan hasilnya adalah mukjizat.Cotoh lain adalah Timotius (dalam Filipi 2:20-
22). Kuncinya adalah bahwa Timotius tertarik pada kesejahteraan orang lain bukan dirinya. Ketika kita memilih untuk
berpusat kepada Kristus, kita tidak lagi berfokus pada diri kita sendiri. Ingatlah bahwa Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8) dan
salah satu definisi kasih adalah tidak mementingkan dirinya sendiri (1 Kor 13:4 ‐8). Sebagai pengikut Kristus, kita harus
melenyapkan keegoisan.
3) Integritas

Integritas berarti tidak bercela.. Salah satu contoh yang baik yang bisa kita temukan di dalam Alkitab adalah Daniel. Daniel 6:5.
Berbicara tentang orang tidak percaya yang merupakan rekan Daniel. Dia telah diangkat menjadi seorang gubernur, seorang satrap
(disebutkan di Persia), dan gubernur yang lain sangat cemburu. “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan
dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia
setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.” Apakah Anda memiliki reputasi seperti itu di
dalam pekerjaan? Mereka tidak bisa temukan apa ‐apa untuk mengritiknya. Dia tidak bercacat cela. Dia memelihara kesaksian
yang tidak bercacat cela. Ini adalah sebuah contoh praktis dari kesetiaan. Ketika kita hidup dengan penuh integritas, kita
membawa kemuliaan bagi Tuhan. Sama seperti, Daniel ,kehidupan mereka menunjukkan bahwa ketika kita hidup dengan
integritas kita akan menjadi
kesaksian hidup bagi Tuhan.
4) SETIA akan kata‐kata atau janjinya

Seorang yang setia adalah orang yang setia pada janjinya. Amsal 25:14 “Awan dan angin tanpa hujan,
demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.” Tuhan
berfirman berhati‐hatilah dengan janjimu. Ketika Dia mengevaluasi kesetiaan kita, Dia akan memperhatikan
segala janji yang telah kita buat. Amsal 20:25 “Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan “Kudus”, dan
baru menimbang‐nimbang sesudah bernazar.”Alkitab menyatakan bahwa kesetiaan adalah sebuah masalah apakah Anda
mengatakannya serta melakukannya. Anda setia kepada janji Anda. Penyebab nomer satu dari kekecewaan adalah janji yang tidak
ditepati. Ketika sebuah janji dilanggar, tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan lagi. Di dalam 2 Kor 1:20, Sebab Kristus
adalah “ya” bagi semua janji Allah! Tuhan tidak pernah tidak menepati janji ‐Nya demikian juga, kita, anak ‐anak ‐Nya juga
diharapkan untuk menepati janji kita.
Tokoh Alkitab yang setia

1. Ayub
Ayub mengalami penderitaan yang sangat berat. Anak-anaknya mati dan istrinya meninggalkan dia. Semua hartanya
habis dan tubuhnya mengalami sakit yang sangat parah. Penderitaan yang dialaminya bukan penderitaan biasa, bukan hal yang
mudah untuk kehilangan keluarga dan seluruh hartanya. Tetapi Ayub tetap mengarahkan matanya kepada Tuhan. “Katanya:
“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang
memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” ” Ayub 1:21
Ayub menyadari bahwa semua yang dia miliki adalah dari Tuhan. Dan jika Tuhan sanggup memberi, Dia juga bisa
mengambilnya kembali. Tidak hanya itu, Ayub sadar bahwa Tuhan juga sanggup “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub,
setelah ia meminta doa untuk sahabat- sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala
kepunyaannya dahulu.” Ayub 42:10. Apakah Tuhan menutup mataNya? Kita dapat melihat sendiri bahwa Tuhan justru
melepaskan Ayub dari penderitaannya. Tidak hanya itu, Tuhan bahkan mengembalikan semua miliknya sebanyak dua kali
lipat. Tuhan tidak menutup mataNya. Dia bahkan senantiasa menyertai Ayub. Dan melalui penderitaan yang dilalui, Ayub
mengenal Tuhannya lebih dekat lagi.
2. Ruth
Ruth menikah dengan anak dari Naomi. Saat itu Naomi telah ditinggal mati oleh suaminya. Sepuluh tahun
kemudian, suami Ruth juga meninggal dunia. Naomi meminta Ruth untuk meninggalkan dirinya, tetapi Ruth tetap setia dan
tidak mau meninggalkan Naomi. Ruth tetap mengikuti Naomi, walaupun Naomi sudah tidak memiliki apa- apa lagi. “Tetapi
kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau
pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN
menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada
maut!” “Ruth 1:16-17

Ruth harus bekerja di lading untuk memungut sisa bulir-bulir jelai yang terjatuh. Dia melakukannya dengan setia,
hingga mendapat belas kasihan dari sang empunya ladang yaitu Boas. Dan pada akhirnya Boas menikahi Ruth dan mereka
mendapat anugerah seorang anak yang diberi nama Obed. Obed inilah ayah dari Isai, ayahnya Daud. Bukan hal yang mudah
bagi Ruth untuk menjalani penderitaan dalam hidupnya. Tetapi dia tetap menjalaninya dengan setia. Dan kita melihat
bahwa Tuhan tidak menutup mata atas dirinya. Tuhan tidak membiarkan Ruth hidup kesepian. Tuhan tidak membiarkan Ruth
memungut bulir seumur hidupnya. Tuhan mengangkat kehidupan Ruth dan memberkati rumah tangganya. Tuhan bahkan
menjadikan Ruth sebagai nenek moyang atas Raja Daud.

Anda mungkin juga menyukai