6
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
1. Tujuan Pembelajaran:
Mampu menjelaskan sistem kontrol
Mampu menjelaskan mengapa pengendalian itu penting
Mempu mengetahui komponen sistem kontrol
Mampu menjelaskan beberapa contoh aplikasi sistem
kontrol
Mampu menjelaskan berbagai tipe sistem kontrol
Mechanical Engineering Department UI
Objektif Hasil
Sistem Kendali
Mechanical Engineering Department UI
tertentu.
Gangguan (disturbance)
Sinyal yang cenderung memberi efek balik dari nilai output sebuah
sistem
Pengendalian umpan balik (feedback control)
Operasi aygn mengurangi perbedaan antara output sebuah sistem
dengan input referensi.
Fotolitografi
10 Biomekanik Solar panel PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Steering control
TL(Torque Load)
Error
detection +
r e
+ + Controlled
Controller
process
Mechanical Engineering Department UI
Speed
transducer
terganggu noise
terganggu noise
Review
Jelaskan definisi sistem kontrol
Jelaskan mengapa pengendalian sistem itu penting
Sebutkan komponen-komponen dalam pengendalian
sistem
Jelaskan beberapa contoh aplikasi sistem kontrol
Jelaskan beberapa tipe sistem kontrol
Mechanical Engineering Department UI
35
2. Dasar-dasar Matematika
Tujuan Pembelajaran
Mampu menjelaskan dasar-dasar bilangan kompleks
Mampu menjelaskan dasar-dasar transformasi laplace
Mampu menyelesaikan transformasi laplace untuk
memecahkan persamaan diferensial
Mampu menggunakan Matlab untuk memecahkan studi
kasus
Mechanical Engineering Department UI
Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks ditunjukkkan sbb:
Teorema Euler
Ekspansi deret dari sin dan cos adalah
Dan juga
Karena
Mechanical Engineering Department UI
Didapatkan
Variabel Kompleks
Variabel kompleks s memiliki 2 komponen:
Komponen real arah horizontal
Komponen imajiner j arah vertikal
Mechanical Engineering Department UI
Bidang kompleks s
Fungsi Analitis
Sebuah fungsi G(s) dari variabel kompleks disebut sebagai
sebuah fungsi analitis sebuah daerah bidang s jika fungsi
dan semua turunannya ada dalam daerah.
Misalnya untuk fungsi adalah analitis di setiap
titik di bidan s kecuali pada s=0 dan s=-1. Pada dua titik ini
fungsi menjadi tak hingga (infinite).
Mechanical Engineering Department UI
--------------------------
s^4 + 7 s^3 + 15 s^2 + 9 s
>>zero(Gp)
ans =
-2
Transformasi Laplace
Merupakan salah satu alat matematika untuk
menyelesaikan persamaan diferensial biasa linear.
Metode ini memiliki dua keunggulan
Persamaan homogen dan integral tertentu dari hasil persamaan
diferensial didapatkan dalam satu operasi
Transformasi Laplace mengubah persamaan diferensial menjadi
Mechanical Engineering Department UI
adalah 1/s
Transformasi Laplace
Mechanical Engineering Department UI
Transformasi Laplace
Mechanical Engineering Department UI
Transformasi Laplace
Mechanical Engineering Department UI
Transformasi Laplace
Mechanical Engineering Department UI
ans =
1/s^2
Sehingga didapatkan
sisi dengan persamaan (s+1)3 dan didapatkan
Sehingga didapatkan
p=
1 6 11 6
-3.0000
-2.0000
Hasilnya: -1.0000
k=
[]
b= p=
0 1 2 3 -1.0000
-1.0000
Hasilnya
-1.0000
k=
[]
74 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
2. Dasar-dasar Matematika
Program Matlab Untuk Mencari Zero
dan Pole dari B(s)/A(s)
Jika diberikan persamaan
>>clear all
>> a=[1 3 3 1] penyebut >> [r,p,k]=residue(b,a)
a= r=
1.0000
1 3 3 1 0.0000
>> b=[0 1 2 3] pembilang 2.0000
Mechanical Engineering Department UI
b= p=
0 1 2 3 -1.0000
-1.0000
Hasilnya
-1.0000
k=
[]
75 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
2. Dasar-dasar Matematika
Aplikasi Transformasi Laplace Untuk
Menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa
Persamaan diferensial biasa untuk sistem linear orde
pertama:
Transformasikan persamaan diferensial ke dalam domain-s
menggunakan transformasi Laplace (gunakan tabel)
Manipulasikan persamaan aljabar tertransformasi dan pecahkan
untuk variabel output
Uraikan pecahan parsial ke persamaan aljabar tertransformasi
Carilah transformasi Laplace balik (gunakan tabel)
76 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
2. Dasar-dasar Matematika
Contoh Aplikasi pada Persamaan
Diferensial
Carilah solusi dari persamaan diferensial
Mechanical Engineering Department UI
Tujuan Pembelajaran
Carilah solusi x(t) dari persamaan diferensial
Mechanical Engineering Department UI
s5
F ( s)
s( s 1)(s 2)
Mechanical Engineering Department UI
PR – Pengsis 01
1. Carilah Laplace balik dari persamaan
a. F (s) s 3s 4 b. F (s) s(s2(1s)(s3) 2)
2
s2
s 2 3s 4 s 1
c. F ( s)
s( s 1)
d. F ( s)
( s 2)( s 3)
2. Pecahkanlah persamaan diferensial di bawah ini
menggunakan transformasi Laplace
Mechanical Engineering Department UI
a. x 2 x 3x 5, x(0) 0, x(0) 1
b. x x sin 3t, x(0) 0, x(0) 0
PR – Pengsis 02
1. Carilah Laplace balik dari persamaan
a. F (s) s 2s 4 b. F (s) s(s (s1)(5s) 2)
2
s2
2s 2 2s 3 s3
c. F ( s)
s( s 1)
d. F ( s)
( s 2)( s 3)
2. Pecahkanlah persamaan diferensial di bawah ini
menggunakan transformasi Laplace
Mechanical Engineering Department UI
a. x 3 x 2x 4, x(0) 0, x(0) 2
b. x 2x sin 4t, x(0) 0, x(0) 0
82
Tujuan
Mampu menjelaskan fungsi alih sebuah sistem dinamik
Mampu menjelaskan pengendalian sistem otomatis
Mampu menjelaskan aksi kontrol otomatis
Mampu mereduksi diagram blok
Mampu menjelaskan permodelan ruang keadaan (state-
space) sebuah sistem dinamik
Mechanical Engineering Department UI
Pendahuluan
Model matematika digunakan tergantung dari sistem dan
kondisi masing-masing.
Optimal control biasanya menggunakan state-space
Untuk respon transien dan respon frekuensi single-input-
single-output, linear dan sistem time-invariant, sebaiknya
menggunakan fungsi alih.
Mechanical Engineering Department UI
Pendahuluan
Sistem Linear: jika prinsip supersposisi dapat dilakukan
Sistem Linear Time-Invariant: jika koefisien persamaan
diferensialnya adalah konstan
Sistem Linear Time-Varying: jika koefisien persamaan
diferensialnya adalah merupakan fungsi waktu. (Contoh:
masa sebuah pesawat yang berubah karena konsumsi
Mechanical Engineering Department UI
bahan bakar)
Fungsi Alih
Fungsi Alih: Rasio dari Output Tranfsormasi Laplace
(Fungsi Respon) dan Input Transformasi Laplace (Fungsi
Driving) dengan asumsi inisial awal adalah nol
Jika terdapat sistem linear time-invariant dengan
persamaan diferensial sbb:
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Sistem kendali arah satelit
Yang dikontrol hanya sudut
Jet A dan B beroperasi untuk rotasi
Thrust tiap jet: F/2 dan torsi T=Fl. Karena jet diberikan
pada durasi waktu tertentu, maka torsinya adalah T(t)
Momen inersia terhadap rotasi sumbu pada pusat massa:J.
Mechanical Engineering Department UI
menghasilkan output
Panah menunjukkan sinyal
Dimensi dari sinyal output dari blok
adalah besar sinyal input dikali
dimensi dari fungsi alih dalam blok
Perintahnya
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Jika
Mechanical Engineering Department UI
Kontroler Otomatis
Jika sinyal output u(t) dan sinyal error penggerak e(t).
Sinyal u(t) tetap dalam kondisi nilai maksimum atau
minimum tergantung sinyal kesalahan penggerak bernilai
positif atau negatif:
U1 dan U2 konstan
95 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
3 Permodelan Matematika Sistem Dinamik
hal-hal sbb:
Perkalian fungsi alih dalam arah maju harus tetap sama
Perkalian fungsi alih dalam lup harus tetap sama
transmisi langsung
Contoh
Sistem adalah single-input-single-output
Gaya external u(t) input, perpindahan y(t) output
Persamaan sistem adalah:
Sistem adalah orde dua, sehingga melibatkan 2
integrator, sehingga variabel keadaannya:
Mechanical Engineering Department UI
Didapatkan atau
Persamaan output
Dalam bentuk matriks-vektor:
Contoh
Persamaan output:
Dalam bentuk standard:
Dimana
Mechanical Engineering Department UI
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Dari soal sebelumnya, carilah fungsi alihnya:
Mechanical Engineering Department UI
Jika didefinisikan
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Spring, mass, dashpot
Gaya gesek dashpot:
Gaya pegas:
Hukum kedua Newton
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Dengan ruang keadaan
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Carilah fungsi alih dari sistem dengan persamaan ruang
keadaan:
Mechanical Engineering Department UI
(a) (b)
b)
b)
b)
Contoh
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Dengan state-space
Mechanical Engineering Department UI
Program Matlab
Mechanical Engineering Department UI
Kuis
Sederhanakan diagram blok berikut ini
Mechanical Engineering Department UI
Pegas
Batang pegas solid
Pegas
Ketika gaya diberikan di kedua ujung pegas
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Damper
Mechanical Engineering Department UI
Kabel
Mechanical Engineering Department UI
Gesekan
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Mechanical Engineering Department UI
Latihan
Mechanical Engineering Department UI
Tugas Kelompok
Carilah permodelan matematika sistem
Carilah fungsi alihnya
Uji cobalah dengan fungsi input step dg Matlab
Semua nilai konstanta asumsinya = 1
Mechanical Engineering Department UI
(a) (b)
PR 03
Carilah permodelan matematika sistem & fungsi alihnya
Uji cobalah dengan fungsi input step dg Matlab (semua nilai konstanta asumsinya = 1,
T=0)
Mechanical Engineering Department UI
Dikumpulkan paling lambat hari Senin, 10 Oktober 2011 jam 12.00 di Loket
DTM
Gerakan Rotasi
Penjumlahan momen atau torsi terhadap sebuah sumbu
tetap sama dengan perkalian inersia dan percepatan
angular
Inersia J adalah sifat suatu elemen yang menyimpan energi
kinetik gerakan rotasi. Misalnya inersia poros dg radius r
dan massa M adalah
Mechanical Engineering Department UI
Pegas torsional
Sebuah batang atau poros yang diberikan torsi, dimana
memiliki konstanta pegas torsional K, maka
Contoh 1
Mechanical Engineering Department UI
Contoh 2
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Mechanical Engineering Department UI
Impedansi Kompleks
Mechanical Engineering Department UI
Amplifier
Op-amp Inverting Amp
Mechanical Engineering Department UI
Contoh
Mechanical Engineering Department UI
Sistem Fluida
Mechanical Engineering Department UI
Sistem Pneumatik
Mechanical Engineering Department UI
Sistem Pneumatik
Mechanical Engineering Department UI
Sistem Tekanan
Mechanical Engineering Department UI
Relay pneumatik
Mechanical Engineering Department UI
Hidrolik servo
Mechanical Engineering Department UI
Hidrolik servo
Mechanical Engineering Department UI
Dashpot
Mechanical Engineering Department UI
Sistem Termal
Mechanical Engineering Department UI
201
Uraian pecahan parsial
Command di Matlab:
>>num=[2 5 3 6] numerator
Mechanical Engineering Department UI
>>den=[1 6 11 6] denumerator
>>[r,p,k]=residue(num,den) residues, poles
Hasil Atau
Mechanical Engineering Department UI
Respon ramp
Dengan menguraikan C(s) menjadi pecahan parsial:
Didapatkan:
Mechanical Engineering Department UI
Dimana:
Jika t mendekati tak hingga, h(t) mendekati K/1+K
Servo system
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem orde kedua
• Voltase jangkar:
• Persamaan diferensial rangkaian jangkar:
• Atau
Mechanical Engineering Department UI
Fungsi transfer:
Dan
Didapatkan:
Fungsi transfer:
Karena La biasanya kecil, sehingga dapat diabaikan:
Mechanical Engineering Department UI
Jika:
Maka
atau
Mechanical Engineering Department UI
Dimana
Dapat dituliskan:
Mechanical Engineering Department UI
Dengan = atenuasi, n = frekuensi alamiah tak teredam,
= rasio redaman sistem
Rasio redaman:
Sehingga didapatkan
Dengan
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem orde kedua
•
menunjukkan respon yang
tercepat
• Sistem redaman lebih
selalu lamban dalam
memberikan respon
Kurva respon tangga satuan dari sistem
terhadap setiap masukan
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
PR 04: No.1/2
229
Respon transien
• Dalam menentukan karakteristik
respon transien terhadap
masukan tangga satuan, dicari
parameter sbb:
– Waktu tunda (delay time), td
Waktu yg diperlukan respon
untuk mencapai setengah harga
akhir yang pertama kali
Mechanical Engineering Department UI
Karena didapatkan:
atau
Sehingga
Definisi sudut
Disederhanakan:
Mechanical Engineering Department UI
Sehingga atau
Karena waktu puncak berkaitan dengan lewatan puncak
pertama, maka
Sehingga
Waktu puncak sama dengan setengah periode osilasi
teredam PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem orde kedua dan spesifikasi
respon transien
Lewatan maksimum Mp terjadi pada waktu puncak
atau pada
Sehingga
Mechanical Engineering Department UI
Konstanta waktu
kurva terselubung
adalah
Maka: num = [0 0 1]
den = [1 0.2 1]
Mechanical Engineering Department UI
Maka: num = [0 0 0 1]
den = [1 1 1 0]
Setting waktu: t=0:0.1:7
c=step(num,den,t)
Mechanical Engineering Department UI
264
Diagram Tempat Kedudukan Akar (TKA)
Untuk fungsi transfer
Persamaan karakteristik sistem loop tertutup
Harus memiliki syarat
Mechanical Engineering Department UI
K (non-negatif)
Sudut
Mechanical Engineering Department UI
Besar
271
Penghapusan pole dari G(s) dengan zero
dari H(s)
Misalkan:
Mechanical Engineering Department UI
Persamaan karakteristiknya:
Penghapusan suku (s+1) maka:
Disederhanakan:
Sehingga
Sudut berangkat pada s = j2 didapatkan
Atau di P
Pada Q nilainya
Mechanical Engineering Department UI
Atau di Q
281
Pendahuluan
Sistem kontrol didesain untuk menyelesaikan tugas
tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi sistem kontrol
biasanya disebut sebagai spesifikasi performa. Berkaitan
dengan ketelitian, kestabilan relatif dan kecepatan respon
Sistem dapat didesain dengan pendekatan coba2 terbatas
untuk sistem linear parameter konstan satu masukan satu
Mechanical Engineering Department UI
keluaran.
Plant dalam hal ini tidak dapat diubah
Perangkat tambahan yang disisipkan ke dalam sistem
untuk mengubah perilaku keseluruhan sistem sehingga
seperti yang diinginkan disebut dengan kompensator.
Fungsi alihnya:
Mechanical Engineering Department UI
Dimana
1. Cek lokasi yang diinginkan untuk pole lup tertutup yang dominant
2. Dengan menggambar diagram TKA, pastikan bahwa hanya dengan mengatur
penguatan, dapat menghasilkan pole2 lup tertutup yang diinginkan atau tidak. Jika
tidak hitung kekurangan sudut . Sudut ini harus ditambahkan oleh rangkaian lead
apabila tempat kedudukan yang baru harus melalui letak pole2 lup tertutup
Mechanical Engineering Department UI
4. Jika koefisien kesalahan statik tidak disebutkan, tentukan letak pole dan zero
rangkaian lead sedemikian rupa sehingga rangkaian lead tersebut menambah sudut
sebear yang diperlukan dan memerlukan penguatan tambahan dengan besar
minimum
5. Tentukan penguatan lup terbuka dari sistem dengan kompensasi dengan
289
menggunakan syarat besar
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh
Mechanical Engineering Department UI
Sudut G(s)
Mechanical Engineering Department UI
Kompensator Lag
295
atau
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Konstanta error kecepatan statik tdk terkompensasi
Konstanta error kecepatan statik terkompensasi
Mechanical Engineering Department UI
298
Pole lup tertutup dominan
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Damping ratio closed loop (): 0.491
Underdamped natural frequency (n): 0.673 rad/sec
Static velocity error constant (Kv): 0.53 sec-1
Diinginkan untuk meningkatkan static velocity error constant
(Kv): 5 sec-1 tanpa mengubah lokasi pole lup tertutup
dominan
Mechanical Engineering Department UI
Sistem terkompensasi
(fungsi Ramp)
Sistem tidak terkompensasi
302 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Kompensator Lag-Lead
Kompensasi lead akan mempercepat respon dan
meningkatkan stabilitas sistem
Kompensasi Lag memperbaiki akurasi steady-state sistem
tetapi mengurangi kecepatan respon
Jika menginginkan keduanya maka diperlukan
kompensator lead dan lag secara bersamaan
Mechanical Engineering Department UI
Kompensator lag-lead
Mechanical Engineering Department UI
dominan menjadi 0.5 untuk meningkatkan frekuensi
natural tidak teredam menjadi 5 rad/sec dan konstanta
kesalahan kecepatan statik menjadi 80 sec-1.
Kompensatornya menjadi
Sistem terkompensasi memikliki fungsi alih terbuka
Mechanical Engineering Department UI
hingga 25%
Karena plant memiliki integrator kita gunakan metode kedua
Ziegler-Nichols tuning rule. Dengan mensetting
Fungsi alih lup tertutup:
Nilai Kp yang membuat sistem stabil dapat dicari dg kriteria
kestabilan Routh
330 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Didapatkan osilasi akan terjadi pada Kp=30
Mechanical Engineering Department UI
B(s) = Y(s)
Jika tanpa kehadiran noise didapatkan
atau
(PID) (PI-D)
340 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
I-PD controller
Jadi
344 karakteristik respon menjadi PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh 1
Mechanical Engineering Department UI
Atau
Kemiringan kurva log-besar untuk faktor dan
masing2 adalah -20 db/dekade dan 20n db/dekade
Mechanical Engineering Department UI
fasanya adalah
Jika 0< <1, maka faktor kuadratik ini merupakan perkalian dua
buah faktor konjugasi kompleks.
Kurva respon frekuensi asimtotik dapat diperoleh sbb:
Merupakan tempat
kedudukan vektor
jika diubah dari nol sampai
tak terhingga.
Sering disebut dengan
diagram Nyquist
372 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Diagram Polar
Faktor integral dan turunan
Diagram polar dari G(j) = 1/j adalah sumbu khayal negatif
karena
nol dan sudut fasa -90o. Diagram polar dari fungsi alih
adalah setengah lingkaran.
adalah
Mechanical Engineering Department UI
frekuensi lup
terbukan
pole lup
terbuka
1+j0
P = Jumlah pole dari G(s)H(s) pada separuh bagian kanan
bidang s
Jika P tidak nol, untuk sistem kendali yang stabil kita harus
memiliki Z=0 atau N=-P yang berarti P adalah pelingkaran
berlawanan arah jarum jam dari titik -1+j0
403 PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh
Carilah stabilitas sistem
G(s)H(s) tidak memiliki
pole di sebelah kanan
bidang s, tidak terdapat
lingkaran pada -1+j0
oleh G(s)H(s), sehingga
Mechanical Engineering Department UI
tertutup di sebelah
kanan bidang s
Sistem tidak stabil
409
Pendahuluan
Performa Respon Transien dalam bentuk margin fase,
margin gain, besar resonansi puncak (estimasi kasar
peredaman sistem), frekuensi crossover gain, frekuensi
resonansi, bandwith (estimasi kecepatan respon stransien)
dan konstanta kesalahan statik (akurasi keadaan tunak)
Mechanical Engineering Department UI
Frekuensi pojok
1. Kompensator Lead
Mechanical Engineering Department UI
426
Representasi Ruang Keadaan Fungsi
Alih Sistem
Representasi ruang keadaan dalam bentuk kanonikal
Akan menghasilkan
Mechanical Engineering Department UI
Dimana
Mechanical Engineering Department UI
Atau
Contoh
Mechanical Engineering Department UI