Anda di halaman 1dari 4

10 Waktu Terbaik Untuk Berdoa

1. Sepertiga malam

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada
Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan
Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya,” (HR. Muslim no.
757).
Sepertiga malam merupakan waktu musjatab atau waktu ijabahnya (dikabulkannya) doa-doa
oleh Allah SWT. Namun justru waktu malam inilah manusia sering lupa dan lalai karna sedang
tidur dengan lelap-lelapnya. Bahkan saat terbangun di tengah malam pun kita masih memilih
untuk tidur kembali. Waktu sepertiga malam dihitung dari pukul 1 dinihari hingga menjelang
subuh. Maka waktu inilah waktu yang sangat baik bagi kita untuk melaksanakan solat malam
atau Tahajjud. Ketika kita terbangun di waktu ini dipercaya bahwa Tuhan sedang
membimbingmu untuk menjadi lebih baik atau bisa dikatakan bahwa Rahmat Allah akan telah
sampai kepadamu. Oleh karena itu solat malam saat sepertiga malam sangat baik untuk
dilakukan.
“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam
terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya.
Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti
akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758)
Ketika siang hari, manusia lebih sering melakukan aktifitas untuk duniawinya. Sehingga waktu
malam harinya waktu yang tepat bagi manusia untuk berdua saja dengan Tuhannya. Berdoa di
sepertiga malam dan melaksanakan solat Sunnah serta berdzikir kepada Allah SWT segala
ampunan, doa, dan pengaduan akan dikabulkan tanpa batas oleh Allah SWT. Dan telah
terjanjikan karna saat itulah Allah SWT turun ke bumi dan memberikan keitimewaannya dan
saat itu pula manusia paling dekat dengan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Saat yang paling dekat bagi Allah dengan hamba-Nya adalah pada
penghujung akhir malam. Maka jika engkau bisa menjadi orang yang berdzikir mengingat Allah
pada saat itu, maka lakukanlah.” (HR. Tirmidzi)

2. Saat ruku’ dan sujud ketika solat

Sering kali saat sedang solat berjamaah di masjid, ketika sujud terakhir imam masjid akan
memperlama sujudnya dengan tujuan agar memperbanyak doa saat itu. Walaupun tidak ada
anjuran pasti mengenai hai itu namun menurut salah satu hadist, “Yang paling dekat antara
seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.”
(HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah).
Berdasarkan apa yang diriwayatkan Imam Bukhari dari ‘Aisyah ia berkata, “Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca do’a dalam rukuk dan sujudnya dengan bacaan:
“SUBHAANAKALLAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII (Maha suci
Engkau wahai Tuhan kami, segala pujian bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku) ‘.”
Mengenai doa yang dipanjatkan apakah dengan redaksi doa dari ayat Al-Quran ataukah tidak,
menurut sebagian ulama menganjurkan sebaiknya mengambil redaksi dari Al-Quran ketimbang
menggunakan bahasa sendiri karena bagaimanapun berdoa dengan teks ayat AL-Quran dan
hadist dinilai paling utama.

3. Diantara Adzan dan Iqomah


Kebanyakan dari kita mungkin masih belum mengetahui keutamaan berdoa setelah adzan
hingga iqomah tiba. Padahal waktu diantaranya adalah salah satu waktu mustajab bagi kita
untuk berdoa. Rasullullah SAW bersabda, “Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a
antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu). Lalu para sahabat bertanya‘ Apa yang
kita ucapkan wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Mintalah kepada Allah keselamatan di dunia
dan akhirat”.” (HR. Ahmad 3/155)
Sabdda Rasulullah SAW yang lain berbunyi, “Jika kalian mendengarkan muadzin
mengumandangkan adzan, ucapkanlah apa yang ia ucapkan. Kemudian bershalawatlah
kepadaku. Karena setiap seseorang bershalawat kepadaku, Allah akan bershalawat kepadanya
10 kali” (HR. Muslim, no. 384).

4. Pada saat akhir solat wajib (tashyahud akhir)


Banyak hadist yang menganjurkan kita berdoa saat tashyahud akhir hingga sebelum salam.
Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW, “Janganlah kalian berkata: ‘assalaamu
‘alaLLaah’ (keselamatan atas Allah), karena Dia-lah as-Salaam. Jika kalian duduk (tasyahud),
maka ucapkanlah: ‘at-Tahiyaatu lillaah, wash-Shalaatutuh thayyibaat, assalaamu ‘alayka
ayyuhannabiy warahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alayna wa ‘ala ibaadillaahish
shaalihiin’. Jika kalian telah mengucapkan demikian, maka doa tersebut akan meliputi semua
hamba yang shalih di langit dan di bumi, ataupun di antara keduanya. (kemudian ucapkanlah)
‘asyhadu an laa ilaaha illaLLaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh’.
Kemudian hendaklah dia memilih doa, yang dia sukai untuk berdoa dengannya.” (HR. Ahmad, al-
Bukhari, Abu Daud). Hadist lain menyebutkan, “Apabila salah seorang di antara kalian shalat
maka hendaklah ia memulai dengan memuji Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW
kemudian berdoalah setelah itu dengan doa yang ia kehendaki“. (HR. At-Tirmidzi).

5. Ketika dalam perjalanan (Safar)


Safar (perjalanan jauh) adalah suatu keadaan dimana kita melakukan perjalanan jauh seperti ke
kampong halaman atau ke luar negeri semata-mata mengharapkan keselamatan kepada Allah
SWT. Perjalanan yang panjang juga rute yang banyak hingga memakan waktu membuat kita
menjadi pasrah dan berharap kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan dalam perjalanan
hingga tiba di tempat tujuan. Keadaan inilah yang menjadikan saat safar menjadi waktu yang
mustajab dalam berdoa. Saat manusia berada dalam kepasrahan artinya hamba tersebut
mengikhlaskan segalanya kepada Allah SWT. Imam Nawawi mengatakan, dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, berkata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam : "Tiga doa
yang mustajab (dikabulkan) tidak ada keraguan padanya, Doa orang yang terzholimi, Doa orang
yang sedang safar, dan doa orang tua atas anaknya” (HR Abu Daud dan 1536 dan At tirmidzi
1905).
6. Ketika berbuka puasa
“Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak” (HR Ibnu Majah.
Banyak kaum muslimin yang belum tau bahwa salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah
ketika akan berbuka puasa. Justru mereka mneyibukkan diri untuk mempersiapkan makanan
mereka untuk berbuka. Bahkan ketika berbuka hanya memanjatkan doa berbuka biasa tanpa
adanya doa-doa lain pada waktu yang mustajab ini.
Anjuran ini diperkuat dengan sabda Rasulullah SAW, “Ada tiga orang yang doa mereka tidak
ditolak oleh Allah: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doanya
orang yang terzalimi." (HR. Al-Tirmidi, Ahmad, Ibnu Majah. Dishahihkan Syu'aib al-Arnauth
dalam Tahqiq al-Musnad). Di Mekkah dan Madinah, satu jam sebelum berbuka orang-orang
akan berdoa menadahkan tangannya ke langit seraya berdoa kepada Allah SWT agar
dimudahkan dunia dan akhirat, dan selalu diberikan keselamatan. Mereka berdoa dengan
kyushuk dan penuh keyakinan kepada Allah SWT hingga menangis.
Hal ini berlaku bukan hanya puasa wajib saja seperi puasa di bulan Ramdhan namun pada
puasa-puasa Sunnah lainnya. Sehingga ada baiknya jika kita mengamalkannya tiap kita
berpuasa.

7. Setelah shalawat kepada Rasulullah SAW


Sebelum kita berdoa, ada baiknya doa tersebut disertai shalawat kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW. Hal ini berlaku pula setelah kita berdoa, sebaiknya kita juga melafalkan
shalawat kepad Rasulullah SAW. Doa yang tidak disertai dengan shalawat akan tertahan
diantara langit dan bumi, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya doa itu terhenti
antara langit dan bumi, tiada naik barang sedikit pun darinya, sehingga engkau bershalawat
kepada nabimu.” (HR. Tirmidzi)
Sehingga jika kita berdoa dengan disertai dengan shalawat kepada Rasulullah SAW merupakan
waktu yang mustajab untuk berdoa.
“Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”,
hadist dari Ali bin Abi Thalib RA.

8. Ketika hujan
“Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan.” (QS. Al-Baqarah:
164)
Hujan merupakan salah satu rahmat dan berkah Allah SWT kepada hambanya di dunia. Dengan
hujan tumbuhan pun bisa terus tumbuh dan hewan memperoleh air minum dengan turunnya
hujan. Namun tak sedikit pula manusia yang mengeluhkan ketika datangnya hujan karna dapat
mengganggu aktifitasnya padahal saat hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa karna
turunnya rahmat Allah SWT salah satunya adalah ketika hujan. Salah satu hadist berbunyi, “Doa
tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al
Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

9. Ketika Hari Arafah


Wukuf di Arafah adalah salah satu rukunnya haji. Pada saat wukuf ini jamaah haji dianjurnya
untuk perbanyak berdoa dan berdzikir dan menghindari perbuatan yang tidak perlu. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya hari Arafah tersebut. Bahkan seseorang dikatakan tidak sah
hajinya jika tidak wukuf di Arafah. Berdoa pada saat hari Arafah (9 Dzulhijjah) adalah salah satu
mustajabnya doa. Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari
Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para
malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).
Sabda lain dari Nabi SAW, “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no.
3585).
Mustajabnya doa saat hari Arafah tidak hanya bagi yang sedang melaksanakan haji atau yang
berada di Arafah tapi juga buat seluruh umat muslim di dunia pada saat hari Arafah dianjurkan
untuk berdoa pada saat itu karna memang mustajabnya doa.

10. Ketika mengunjungi orang sakit


“Lima orang yang doanya dikabulkan dengan cepat: orang yang dizalimi sampai ia mendapatkan
kemenangan atau pertolongan, orang yang melaksanakan haji hingga ia pulang, orang yang
berperang sampai ia kembali ke kampung halamannya, orang yang sakit hingga sembuh, dan
seseorang yang mendoakan saudaranya di kejauhan.” (HR. Baihaqi)
Saat seseorang sakit, maka ia berpasrah kepada kepada Allah SWT terhadap sakitnya dan jika dia
berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya maka Allah SWT pasti akan mengabulkannya
jika ia bersungguh-sungguh.
Dalam sebuah hadis dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu secara marfu’, “Apabila kamu
menjenguk orang sakit, minta dia untuk mendoakanmu. Karena doanya seperti doa Malaikat.”

Anda mungkin juga menyukai