Anda di halaman 1dari 2

1.

Jonesh (1987) mengidentifikasi 4 tipe hambatan yang membatasi kreativitas:


a. Strategic Block infleksibilitas dalam berpikir, ketidakmampuan dalam memperoleh
ide, ‘one right answer approach’, sudut pandang cenderung sempit
b. Value Block terjadi akibat adanya pola pikir yang tertutup pada suatu
kepercayaan dan nilai-nilai tertentu
c. Perceptual Block terjadi akibat kurangnya kesadaran pada implikasi dari suatu
situasi
d. Self-image Block ketakutan akan kegagalan, kurangnya kepercayaan diri dan
kemampuan dalam menyampaikan ide

2. Ciri berpikir lateral/divergen adalah


a. Perubahan orientasi dan persepsi.
b. Pengembangan ide baru dan visi.
c. Eksplorasi beberapa kemungkinan dan pendekatan.
d. Random stimulation (Pilih kata secara acak)
e. Other’s People View (Memposisikan pada pikiran orang lain & Six Thinking Hat)
f. Goal : menemukan ide baru
g. Tidak ada benar atau salah
h. Meloncat
i. Ide profokatif
j. Membuka peluang terhadap unsur / hal yang tidak relevan

3. Ciri berpikir vertical/traditional adalah


a. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.
b. Menggunakan pendekatan terstruktur
c. Model kreativitas dalam bentuk terbatas
 Adapt : how can we use this ?
 Modify : what changes can we make?
 Magnify : add something ? Make stronger, longer, etc
 Contract : split up ? Lighten ?
 Rearrange : interchange, reorganize ?
 Combine : compromise ? Blend ?
d. Goal : pemilihan ide
e. Fokus benar atau salah
f. Mengikuti alur urutan
g. Analytical
h. Menghilangkan hal-hal yang tidak relevan

4. Empat Pendekatan Kreativitas :


a. Imagination membuat ide-ide baru, breakthrough, unique solution - kebutuhan
akan produk inovatif pada pasar yang berkembang.
b. Improvement pengembangan alternative yang lebih baik - kebutuhan akan
keamanan dan kualitas, membutuhkan spesialisasi teknis yang tinggi
c. Investment terdepan dalam pencapaian tujuan - berorientasi pada hasil pada
lingkungan yang sangat kompetitif
d. Incubationmenghasilkan ide kreatif melalui kerja sama tim - membutuhkan
kerja sama dan kolaborasi
5. Hambatan konseptual dalam menggali kreatifitas :
a. Constancy
i. Terjadi akibat individu hanya menggunakan satu sudut pandang dalam
mendefinisikan, menjelaskan, dan menyelesaikan permasalahan
ii. Vertical Thinking
1. mendefinisikan suatu permasalahan dengan satu cara, dan terus
mengacu pada definisi tersebut tanpa melihat alternative lain
2. Ex: “dig the well (oil) deeper”

b. Commitment
i. Terjadi akibat individu percaya dan berkomitmen akan sudut pandang,
definisi, dan solusi tertentu
ii. Ignoring Commonalities
1. Kegagalan dalam mengidentifikasi kesamaan pada suatu
permasalahan yang terlihat berbeda
2. Ex: Hubungan antara air dan sektor keuangan? “capital drain,
manage floating, etc”

c. Compression
i. Terjadi akibat terlalu banyak melakukan analisis pada data, menciptakan
asumsi yang salah
ii. Separating Figure from Ground
1. Kebalikan dari articial constraint, yakni ketidakmampuan untuk
membatasi suatu permasalahan untuk menyelesaikannya
2. Untuk mendapatkan masalah utama, seseorang harus mampu
menyaring informasi yang irelevan

d. Complacency
i. Terjadi akibat ketakutan, ketidakpedulian, atau kemalasan
ii. Non-inquisitiveness
1. Ketidakinginan untuk bertanya, mencari informasi, dan data
2. Ex: Kapan terakhir kali anda bertanya Mengapa tiga kali berurut?
iii. Bias Against Thinking
1. Terjadi akibat suatu hal yang alami (bias cultural)
2. Ex: Penggunaan otak kiri > otak kanan pada pembelajaran formal,
terutama di Negara Timur
3. Menurut berbagai riset, kreativitas diperoleh dari keseimbangan
penggunaan antara otak kanan dan kiri

6.

Anda mungkin juga menyukai