Anda di halaman 1dari 15

Pengembangan

Kreatifitas dan
Intelektualitas
Mahasiswa
UPGRADING HIMA KESMAS FK ULM
03/04/21
H U S N U L F AT I M A H , S K M
Kreatifitas
• kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang
mempunyai makna sosial
• Tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian
dalam interaksi dengan lingkungannya
• Kepribadian kreatif menurut Guilford mencakup dimensi kognitif
(bakat) dan dimensi non kognitif (minat, sikap, dan kualitas
tempramental)
Berdasarkan teori kebutuhan pokok hidup manusia (Maslow, 1968)
bahwa kreativitas merupakan suatu kebutuhan tingkat tinggi,
merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya
sebagai aktualisasi diri. Orang yang sehat mental, bebas dari
hambatan-hambatan, dapat mewujudkan diri sepenuhnya. Hal ini
berarti ia berhasil mengembangkan bakat dan kemampuannya yang
dapat memperkaya, motivasi, dan menikmati makna hidupnya.
Ciri Kepribadian Kreatif
Dedi Supriadi (1994: 56-57) mengidentifikasi 24 ciri
kepribadian kreatif, meliputi: (15)peka terhadap situasi lingkungan,
(1) terbuka terhadap pengalaman baru, (16)lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada
(2) fleksibel dalam berfikir dan merespons, masa lalu,
(3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan (17)memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik,
(4) menghargai fantasi, (18)tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik
(5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif, dan mengandung teka-teki,
(6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah (19)memiliki gagasan yang orsinal,
terpengaruh oleh orang lain, (20)mempunyai minat yang luas,
(7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar, (21)menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang
(8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri,
tidak pasti, (22)kritis terhadap pendapat orang lain,
(9) berani mengambil resiko yang diperhitungkan, (23)senang mengajukan pertanyaan yang baik,
(10)percaya diri dan mandiri, (24)memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.
(11)memiliki tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas,
(12)tekun dan tidak mudah bosan,
(13)tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah,
(14)kaya akan inisiatif,
Kreativitas mengajak untuk berpikir out
of the box dalam menyikapi
permasalahan yang dihadapi

Menjadi seorang yang memiliki


kreatifitas biasanya selalu diawali
dengan imajinasi yang tinggi yang
nantinya akan diolah menjadi suatu
gagasan atau karya
Intelektualitas
Secara umum, intelektualitas lebih diartikan
sebagai simbol yang sudah melekat pada diri
seorang insan akademisi, karena mereka sudah
menempuh jenjang pendidikan tertentu. Hal ini
sejalan dengan pengertian intelek secara bahasa,
yaitu proses pemikiran yang lebih tinggi, yang
berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi;
terpelajar; cendekia (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008)
Intelektual lebih dilihat dalam
Dari sudut konteks kemampuan mental atau
intelegensi, yang merupakan
pandang representasi dari proses kognitif,
psikologis proses berpikir, daya
menghubungkan, aspek menilai dan
kemampuan mempertimbangkan
(Chaplin, 1988)
Aspek intelektualitas seseorang tidak hanya dilihat dari seberapa jauh
seseorang telah menempuh pendidikan, akan tetapi lebih dilihat dari
kemampuannya dalam mencerna informasi dan menghubungkannya
menjadi sebuah sebab akibat yang logis. Hubungan tersebut kemudian akan
dijadikan sumber pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah. Sudut pandang ini tentunya berdampak pada siapa
yang pantas dilabeli sebagai individu yang intelek. Jenjang pendidikan tidak
lagi dipandang sebagai suatu titik tolak, tapi juga harus memperhitungkan
aspek cara berpikir, kemampuan memecahkan masalah, dan tentunya
efektifitas dalam pengambilan keputusan.
Click icon to add picture

Kreativitas dan intelektualitas merupakan dua entitas yang


menjadi basis mahasiswa dalam merambah hutan pengetahuan.
Mahasiswa yang kreatif adalah mahasiswa yang sadar akan
eksistensinya dan mau berinovasi
Saat ini sering kita lihat orang berbicara namun
tidak berdasar..

Masalnya Ketika mengkritisi suatu hal

Kita contohkan demo mahasiswa

Ketika ditanya, poin apa yang jadi permasalahan?


Apakah sudah mengkaji lebih dalam?

Berpikir Sistem …….

Mungkin kreatifitas mereka jalan, namun


intelektualitas mereka tidak

Mengapa?

Karena mereka berani untuk bertindak diluar


normal, atau melakukan hal yang tidak biasa.
Namun tidak didasarkan dengan kesisteman
berpikir untuk mengkaji isu dengan
intelektualitas yang harusnya mereka punya.
Agent of Changes
Karena pada dasarnya, sebagai insan yang berilmu.
Kita tidak hanya mengkritisi suatu isu, tapi juga
memberikan solusi alternatif dari isu yang kita bahas.
Pintar mengkritisi, namun tidak ada solusi.
Bukan gambaran seorang mahasiswa dalam
memberikan kontribusi untuk pembangunan.
Mahasiswa berintelektual
1 3 5
Belajar/memperluas wawasan Kaji Kembali solusi yang Lakukan audiensi
ditawarkan

Berpikir kreatif untuk mencari Suarakan pendapat Terbentuk peran mahasiswa


solusi sesungguhnya

2 4 6
“Jangan jadikan
keterbatasan sebagai
hambatan. Tapi,
jadikan itu sebagai
motivasi agar kamu
lebih aktif, kreatif, dan
inovatif.”
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai