Anda di halaman 1dari 8

Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928

Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22 eISSN 2621-1017


http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita 15

KAJIAN CREATIVE THINKING MATEMATIS DALAM INOVASI


PEMBELAJARAN

I Putu Suardipa
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Indonesia
putu.suardipa@yahoo.com
ARTICLE INFO ABSTRACT
Critical thinking ability is required by students to solve daily
Article history problems as well as problems in the future. One of the efforts
Received that can be done improving the quality of education that focuses
Revised mainly on the development of skills and critical thinking skills
Accepted of the students. The ability of creative thinking, especially in
math learning, is crucial to be maximized. In this study, you
will clearly be presented with definitions of creative thinking,
Keywords The experts' opinion, creative thinking traits, The factors which
Creative Thinking affect creativity, The theory of creativity, creative thinking
Mathematics process and reference quotations in understanding the ability of
Innovation of Learning students' Creative thinking in math learning.
This is an open access article under the CC–BY-SA license.

1. PENDAHULUAN (insight) dalam mengembangkan


Secara holistis konten pedagogik sesuatu (generating)”. Kemampuan
yang tujuan pendidikan adalah berpikir kreatif berkenaan dengan
membuat anak berpikir kreatif baik kemampuan menghasilkan atau
untuk memecahkan masalah maupun mengembangkan sesuatu yang baru,
untuk bisa berkomunikasi atau yaitu sesuatu yang tidak biasa yang
menyampaikan pemikiran mereka. berbeda dari ide-ide yang dihasilkan
Padahal, penerapan pembelajaran tidak kebanyakan orang.
mendorong siswa untuk berpikir Menurut Potur & Barkul (2009)
kreatif. Dua faktor yang menyebabkan mendefinisikan berpikir kreatif adalah
pemikiran kreatif tidak berkembang sebuah kemampuan kognitif orisinil
selama pendidikan adalah kurikulum dan proses memecahkan masalah yang
yang pada umumnya dirancang memungkinkan individu menggunakan
dengan target material yang luas, intelegensinya dengan cara yang unik
sehingga pendidik lebih fokus dan diarahkan menuju pada sebuah
menyelesaikan materi daripada pada hasil. Kemampuan kognitif orisinil ini
metode pengajaran yang dapat menekankan pada kemampuan kognitif
meningkatkan kemampuan berpikir seseorang untuk menciptakan sesuatu
kreatif (Hasanah dan Surya, 2017). yang unik yang berbeda dengan apa
Berpikir kreatif merupakan yangdimiliki orang lain.
kegiatan mental yang menghasilkan Menurut de Bono (2007)
sesuatu yang baru hasil dari Kemampuan siswa dalam berpikir
pengembangan. Hal ini sesuai dengan kreatif memungkinkan siswa tersebut
pendapat Coleman dan Hammen memperoleh banyak cara atau alternatif
(Sukmadinata, 2004a) bahwa “Berpikir penyelesaian dari suatu masalah.
kreatif adalah suatu kegiatan mental Meskipun terkadang terlalu banyak cara
untuk meningkatkan kemurnian akan menyulitkan sampai kepada hasil
(originality) dan ketajaman pemahaman akhir, namun dengan banyaknya pilihan
16 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22 eISSN 2621-1017

akan memungkinkan siswa sampai original dan menghasilkan suatu hasil


kepada tujuan dibandingkan siswa yang yang komplek, yang meliputi
memang benar-benar tidak memiliki merumuskan ide-ide, menghasilkan ide-
cara untuk sampai kepada solusi ide baru, dan menentukan
masalahnya. Oleh karena itulah berpikir keefektifannya. Kemampuan berpikir
kreatif sangat penting dalam diri kreatif merupakan kemampuan yang
seorang siswa. Berpikir kreatif berhubungan dengan kreativitas yang
merupakan kunci dari berpikir untuk dapat diartikan sebagai cara berpikir
merancang, memecahkan masalah, untuk mengubah atau mengembangkan
untuk melakukan perubahan dan suatu permasalahan, melihat situasi
perbaikan, memperoleh gagasan baru. atau permasalahan dari sisi yang
Sedangkan menurut Al-Khalili (2005) berbeda, terbuka pada berbagai ide dan
seorang pribadi yang kreatif mampu gagasan bahkan yang tidak umum.
untuk memberikan kita suatu pemikiran Menurut beberapa pakar seperti
baru atas permasalahan-permasalahan Semiawan, Munandar, Supriadi, Silver,
yang dia hadapi atau kita hadapi, baik Sriraman dalam (Sumarmo, 2013)
yang berkaitan dengan kehidupan memberikan penjelasan yang hampir
sehari-hari atau berkaitan dengan sama dalam memahami kreativitas.
kajian-kajian praktikum. Melalui Menurut Munandar dan Supriadi bahwa
berpikir kreatif siswa diharapkan juga kreativitas adalah menganalisis empat
dapat menyelesaikan masalahnya dalam dimensi yang dikenal dengan dengan
kehidupan sehari-hari secara kreatif. istilah “the Four P’s of Creativity” atau
Kemampuan berpikir kreatif émpat P dari kreativitas” yaitu Person,
menekankan pada beberapa indikator. Product, Process, dan Press. Pertama,
Siswono (2005) ada tiga indikator kreativitas sebagai person
berpikir kreatif yaitu kefasihan, mengilustrasikan individu dengan
fleksibelitas dan kebaruan. Berdasarkan pikiran atau ekspresinya yang unik.
ketiga indikator tersebut, Siswono Kedua, kreativitas sebagai produk
(2006) mengungkapkan bahwa terdapat merupakan kreasi yang baru, asli, dan
5 tingkatan dari kemampuan berpikir bermakna. Ketiga, kreativitas sebagai
kreatif. Dimulai dari tingkat 4 yang proses merefleksikan keterampilan
tertinggi sampai tingkat 0 sebagai yang dalam berfikir yang meliputi:
terendah. kemahiran/kelancaran (fluency),
Siswa kreatif dalam berpikir fleksibilitas (flexibility), originalitas
untuk memecahkan masalah merupakan (originality), dan elaborasi
salah tujuan yang harus dicapai dari (elaboration). Keempat, kreativitas
mata pelajaran matematika. Berpikir sebagai press adalah kondisi internal
kreatif merupakan pemikiran yang atau eksternal yang mendorong
bersifat keaslian dan reflektif dan munculnya berpikir kreatif. Munandar
menghasilkan suatu produk yang (2009) menyatakan bahwa ciri-ciri
komplek dalam permasalahan kreativitas dapat dibedakan menjadi
matematika. Berpikir tersebut dua, yakni ciri kognitif (aptitude) dan
melibatkan sintesis ide-ide, ciri non kognitif (non-aptitude). Ciri
membangun ide-ide baru dan kognitif (aptitude) dari kreativitas
menentukan efektivitasnya. Selain itu, terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas,
berpikir kreatif juga berkaitan dengan kelancaran dan elaborative. Sedangkan
kemampuan untuk membuat keputusan ciri non-kognitif non-aptitude) dari
dan menghasilkan produk yang baru. kreativitas meliputi motivasi,
Krulik (1999) yang mendefinisikan kepribadian, dan sikap kreatif.
berpikir kreatif sebagai pemikiran yang
pISSN 2549-7928 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya 17
eISSN 2621-1017 Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22

Siswa kreatif dalam berpikir untuk Mardianto, kreativitas adalah produk


memecahkan masalah merupakan salah dari cara berpikir yang baik dan benar
tujuan yang harus dicapai dari mata (Mardianto, 2012). Sedangkan
pelajaran matematika. Berpikir kreatif Munandar (1999) menyatakan bahwa
merupakan pemikiran yang bersifat kreativitas adalah kemampuan umum
keaslian dan reflektif dan menghasilkan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
suatu produk yang komplek dalam karena kemampuan untuk memberikan
permasalahan matematika. Berpikir ide baru yang bisa diterapkan pada
tersebut melibatkan sintesis ide-ide, pemecahan masalah, atau sebagai
membangun ide-ide baru dan kemampuan untuk mengetahui
menentukan efektivitasnya. Selain itu, hubungan antara unsur yang sudah ada.
berpikir kreatif juga berkaitan dengan Menurut Dahlan (dalam
kemampuan untuk membuat keputusan Nasution, 2015) kemampuan berpikir
dan menghasilkan produk yang baru. tingkat tinggi matematika atau
Krulik (1999) yang mendefinisikan Mathematical Thinking terdiri dari
berpikir kreatif sebagai pemikiran yang kemampuan berpikir logis, kritis,
original dan menghasilkan suatu hasil sistematis, analitis, kreatif, produktif,
yang komplek, yang meliputi penalaran, koneksi, komunikasi, dan
merumuskan ide-ide, menghasilkan ide- pemecahan masalah matematis. Salah
ide baru, dan menentukan keefektifannya. satu kemampuan berpikir tingkat tinggi
Sriraman (2004) mengatakan kreativitas yang perlu untuk diberdayakan adalah
sebagai kemampuan untuk menghasilkan kemampuan berpikir kreatif.
karya baru atau asli, tentang kreativitas Pengembangan kemampuan berpikir
matematis sebagai proses yang berakibat kreatif merupakan salah satu fokus
tidak biasa dan berwawasan solusi untuk dalam pembelajaran matematika.
masalah tertentu, terlepas dari levelnya Kemampuan berpikir kreatif
kompleksitas. Pengertian ini dibutuhkan dalam menyelesaikan
menunjukkan bahwa berpikir kreatif masalah matematika diantaranya pada
merupakan suatu proses yang digunakan langkah perumusan, penafsiran, dan
untuk mendatangkan atau memunculkan penyelsaian model atau perencanaan
suatu ide baru yang bermanfaat yang penyelesaian masalah.
sebelumnya ide-ide tersebut belum Menurut La Moma (2015)
pernah ada. Berpikir kreatif dalam matematika
dapat dipandang sebagai orientasi atau
2. PEMBAHASAN disposisi tentang instruksi matematis,
2.1 Creative Thinking termasuk tugas penemuan dan
Berpikir adalah melatih ide-ide pemecahan masalah. Aktivitas tersebut
dengan cara yang tepat dan seksama dapat membawa siswa mengembangkan
yang dimulai dengan adanya masalah. pendekatan yang lebih kreatif dalam
Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai matematika. Tugas aktivitas tersebut
berpikir secara logis dan divergen dapat digunakan oleh guru untuk
untuk menghasilkan ide atau gagasan meningkatkan kemampuan siswa dalam
yang baru. Produk dari berpikir kreatif hal yang berkaitan dengan dimensi
itu sendiri adalah kreativititas. Dalam kreativitas. Krutetskii mengatakan
kemampuan berpikir kreatif, kreativitas bahwa kreativitas identik dengan
adalah jalan menuju kemampuan itu. keberbakatan matematika. Lebih lanjut,
Jika seseorang memiliki kreativitas Krutetskii mengatakan kreativitas
tinggi maka itu membuktikan bahwa ia dalam pemecahan masalah matematis
memiliki kemampuan untuk berpikir merupakan kemampuan dalam
kreatif. Seperti yang dinyatakan oleh merumuskan masalah matematika

First Author et.al (Title of paper shortly)


18 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22 eISSN 2621-1017

secara bebas, bersifat penemuan, dan untuk secara aktif terlibat dalam
baru. Ide-ide ini sejalan dengan ide- pembelajaran matematika sekolah.
ide seperti fleksibilitas dan kelancaran Semiawan (2002) menjelaskan
dalam membuat asosiasi baru dan bahwa Kreativitas adalah kemampuan
menghasilkan jawaban divergen yang untuk memberikan gagasan-gagasan
berkaitan dengan kreativitas secara baru dan menerapkannya dalam
umum. pemecahan masalah. Kreativitas
Menurut Nurmasari dkk (2014) meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti
Berpikir kreatif dalam matematika dan kelancaran (fluency), keluwesan
dalam bidang lainnya merupakan (flexibility), dan keaslian (originality)
bagian keterampilan hidup yang perlu dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non
dikembangkan terutama dalam aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang
menghadapi era informasi dan suasana mengajukan pertanyaan dan selalu
bersaing semakin ketat. Individu yang ingin mencari pengalaman-pengalaman
diberi kesempatan berpikir kreatif akan baru.
tumbuh sehat dan mampu menghadapi Menurut Munandar
tantangan. Sebaliknya, individu yang (2009)Kreativitas adalah kemampuan
tidak diperkenankan berpikir kreatif untuk mengkombi- nasikan,
akan menjadi frustrasi dan tidak puas. memecahkan atau menjawab masalah,
Pengembangan aktivitas kreatif tersebut dan cerminan kemampuan operasional
adalah dengan melibatkan imajinasi, anak kreatif. Menurut Lindren (dalam
intuisi dan penemuandengan Yamin, 2013) Berpikir kreatif yaitu
mengembangkan pemikiran divergen, memberikan macam-macam
orisinal, rasa ingin tahu, membuat kemungkinan jawaban atau pemecahan
prediksi dan dugaan serta mencoba- masalah berdasarkan informasi yang
coba. Menurut James R. Evans: diberikan dan mencetuskan banyak
Kreativitas adalah keterampilan untuk gagasan terhadap suatu persoalan.
menentukan pertalian baru, melihat Menurut Hamruni (2012), salah satu
subjek perspektif baru, dan membentuk alternatif untuk meningkatkan
kombinasi-kombinasi baru dari dua kemampuan berpikir siswa adalah
atau lebih konsep yang telah tercetak dengan menggalakkan pertanyaan-
dalam pikiran. pertanyaan yang dapat memacu proses
Daniel Fasko (dalam Nehe dan berpikir. Dalam pengertian ini konsep
dkk, 2017) menyatakan bahwa masalah atau pertanyaan-pertanyaan
kemampuan berpikir kreatif matematis digunakan untuk memunculkan
adalah kemampuan berpikir tingkat “budaya berpikir“ pada diri siswa.
matematis itu termasuk dengan Pada intinya pengertian
keaslian, elaborasi, kelenturan dan berpikir kreatif adalah kemampuan
kefasihan. Karakteristik pemikiran seseorang untuk menciptakan sesuatu
kreatif yaitu orisinalitas, elaborasi, yang baru, baik berupa gagasan
kelancaran dan kelenturan. Agar maupun karya nyata, dalam bentuk
kreativitas anak bisa terwujud ciri-ciri aptitude maupun non aptitude,
dibutuhkan mendorong individu dalam karya baru maupun kombinasi
(motivasi intrinsik) dan dorongan dengan hal-hal yang sudah ada, dan
lingkungan (motivasi ekstrinsik). Dari semuanya relatif berbeda dengan yang
beberapa pernyataan di atas sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada
menyimpulkan bahwa untuk banyak pengertian kreativitas, misalnya
memahami matematika membutuhkan ada yang mengartikan kreativitas
kemampuan berpikir kreatif dan hasil sebagai upaya melakukan aktivitas baru
pemikiran kreatif mendorong siswa dan mengagumkan. Kreativitas
pISSN 2549-7928 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya 19
eISSN 2621-1017 Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22

merupakan hal yang subyektif bagi kreatif, kamu tahu bagaimana


sebagian orang karena kreativitas rasanya terus bekerja bahkan ketika
adalah kemampuan untuk melihat ketika tidak ada tuntutan sekalipun.
sesuatu secara berbeda. Tidak banyak Kamu akan terus melakukannya,
yang tahu bahwa kreativitas sebenarnya bukan karena orang lain, namun dari
membuat seseorang menjadi lebih baik diri sendiri. Kreativitas juga
karena cenderung menghasilkan sesuatu mengajarkan kita untuk terus
yang unik dan dapat mengubah meluangkan waktu dan upaya.
perspektif kita. d) Kreativitas membuat kita lebih
Di satu sisi, kreativitas menghargai proses
memungkinkan untuk melihat Kreativitas juga mengajarkan kita
kehidupan dari sudut pandang yang betapa pentingnya ‘proses’ daripada
berbeda sehingga dapat membantu ‘hasil’. Dengan kata lain, membuat
memecahkan masalah. Nah, berikut ada kita tidak berorientasi pada hasil;
beberapa alasan lain mengapa kita melainkan prosesnya. Sebagai
membutuhkan pemikiran yang kreatif pembuat konten, atau seniman
a) Kreativitas menghubungkan kreatif, kita tidak boleh hanya fokus
semuanya pada hasil akhir pekerjaan, tetapi
Kreativitas adalah seni membuat juga pada kuantitas pertumbuhan dan
koneksi dan mengajarkan kita bahwa kemajuannya. Terkadang apa yang
segala sesuatu di alam semesta kita inginkan tidak sesuai harapan,
terhubung. Dengan kata lain, dan inilah mengapa kita harus
kreativitas mengumpulkan ide-ide berkonsentrasi pada proses daripada
bersama dan menampilkannya hasilnya.
dengan cara yang belum pernah ada. e) Kreativitas membuatmu lebih kuat
Salah satunya melihat sekeliling dan dan fleksibel
menjelajahi dunia di sekitar, semua Ada orang yang menyukai apa yang
yang dilihat dan didengar menjadi kita buat dan ada pula yang tidak
saling terkait sehingga dapat menyukainya. Namun, pada dasarnya
menciptakan sesuatu yang benar- semua manusia ingin disukai dan
benar baru. dikagumi atas apa yang dilakukan,
b) Kreativitas mengajarkan kita tetapi sebagai seniman kreatif, sulit
berhitung untuk menerima penolakan atau
Melalui kreativitas, kita belajar tidak menyukai karyamu. Nah,
bahwa hidup adalah perhitungan dari disinilah dibutuhkan pemikiran
upaya dan pilihan. Hal ini kreatif. Kreativitas mengajarkan
mengajarkan bahwa segala sesuatu untuk menjadi tangguh, kuat dan
itu penting dan tidak satu pun upaya fleksibel. Kreativitas mengajarkan
yang terbuang sia-sia. Melalui kita tidak melarikan diri dari kritik,
kreativitas, kita belajar bahwa tidak melainkan bangga dengan kegagalan
harus bekerja 8 jam sehari untuk karena kedua hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang baru. membuatmu jauh lebih berkembang.
Dengan menanamkan jiwa kreatif, f) Kreativitas menciptakan pemikiran
keraguan dan rasa takut dapat yang lebih positif
dijauhkan dengan mudah. Menurut penelitian yang dilakukan
c) Kreativitas membuat kita memiliki di masa lalu, telah ditemukan
tekad lebih kuat hubungan yang kuat antara
Kita belajar berkorban dan bertekad kreativitas dan suasana hati yang
untuk mencapai tujuan hidup melalui baik. Orang cenderung lebih kreatif
kreativitas. Sebagai seorang seniman ketika mereka bahagia karena dapat

First Author et.al (Title of paper shortly)


20 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22 eISSN 2621-1017

berpikir secara luas. Meningkatnya Maka kreativitas merupakan


mood positif memungkinkan kita kemampuan seseorang berfikir dan
untuk melihat lebih banyak solusi. bertingkah laku. Seseorang yang
g) Kreativitas memberi rasa kebebasan memiliki kreativitas atau kemampuan
Bicara kreatif, tidak ada yang berfikir divergensi yang tinggi tidak
namanya salah atau benar. Dengan banyak kesulitan dalam memecahkan
berpikir kreatif kamu akan mencoba masalah yang dihadapinya. Oleh
hal-hal baru dan berani untuk karena itu, kreativitas yang
mengambil risiko. Jadi, kreativitas didefinisikan para ahli selalu
memberikan kebebasan dalam segala berkaitan dengan kemampuan
hal. berfikir dan bertingkah laku.
Selain itu, menurut Satiadarma
2.2 Ciri-Ciri Kemampuan Berpikir (2003), Kreativitas merupakan
Kreatif kemampuan seseorang untuk
Guilford (dalam Munandar, 2009) melahirkan sesuatu yang baru, baik
mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas berupa gagasan maupun karya nyata,
antara lain : baik dalam bentuk ciri-ciri berpikir
a) Kelancaran berpikir (fluency of kreatif maupun berpikir afektif, baik
thinking), yaitu kemampuan untuk dalam karya baru maupun kombinasi
menghasilkan banyak ide yang keluar dengan hal-hal yang sudah ada.
dari pemikiran seseorang secara cepat. Proses berpikir kreatif menurut
Dalam kelancaran berpikir, yang Wallas (Satiadarma,2003) meliputi
ditekankan adalah kuantitas, dan bukan empat tahapan yakni:
kualitas. 1) Persiapan (preparation) Adalah
b) Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu tahap peletakan dasar. Dalam
kemampuan untuk memproduksi tahap ini dilakukan pengumpulan
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau informasi, data-data, dan bahan-
pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, bahan untuk memecahkan
dapat melihat suatu masalah dari sudut masalah.
pandang yang berbeda-beda, mencari 2) Inkubasi (incubation) Adalah
alternatif atau arah yang berbeda-beda, tahap dieraminya proses
serta mampu menggunakan pemecahan masalah dalam alam
bermacam-macam pendekatan atau pra- sadar. Tahap ini berlangsung
cara pemikiran. Orang yang kreatif dalam waktu tak menentu. Dalam
adalah orang yang luwes dalam tahap ini pula terdapat
berpikir. Mereka dengan mudah dapat kemungkinan terjadi proses
meninggalkan cara berpikir lama dan pelupaan terhadap konteksnya,
menggantikannya dengan cara berpikir dan akan teringat lagi pada saat
yang baru. berakhirnya tahap pengeraman
c) Elaborasi (elaboration), yaitu dan muncul masa berikutnya.
kemampuan dalam mengembangkan 3) Iluminasi (illumination) Adalah
gagasan dan menambahkan atau tahap dimana munculnya aspirasi
memperinci detail-detail dari suatu atau gagasan-gagasan untuk
objek, gagasan atau situasi sehingga memecahkan masalah. Dalam
menjadi lebih menarik. tahap ini muncul bentuk cetusan
d) Originalitas (originality), yaitu spontan, ide/gagasan, pemecahan
kemampuan untuk mencetuskan masalah, penyelesaian, cara kerja,
gagasan unik atau kemampuan untuk dan jawaban baru
mencetuskan gagasan asli. 4) Verifikasi (verivication) Adalah
tahap munculnya aktivitas
pISSN 2549-7928 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya 21
eISSN 2621-1017 Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22

evaluasi terhadap gagasan secara dalam merespon sebuah perintah.


kritis yang mulai dicocokan Fleksibilitas tampak pada perubahan-
dengan keadaan nyata atau perubahan pendekatan ketika merespon
kondisi kenyataan. perintah. Kebaruan merupakan keaslian
Karakteristik pemikiran ide yang dibuat dalam merespon
kreatif menurut Guilford (Satiadarma: perintah. Siswa yang kreatif dapat
2003) berkaitan dengan lima ciri yang memandang masalah dari berbagai
menjadi sifat kemampuan berpikir persfektif.
kreatif yakni: Kemampuan berpikir kreatif tidak
1) Kelancaran (fluency) adalah bisa muncul dengan sendirinya
kemampuan memproduksi banyak melainkan butuh suatu latihan. Dalam
gagasan hal ini guru harus bisa melatih dan
2) Keluwesan (flexibility) adalah mengasah kemampuan berpikir kreatif
kemampuan untuk mengajukan siswa dengan pembelajaran yang
berbagai pendekatan atau jalan memunculkan permasalahan-
penyelesaian masalah. permasalahan sehari-hari yang bersifat
3) Keaslian (originality) adalah tidak rutin. Masalah rutin adalah
kemampuan untuk melahirkan masalah yang prosedur penyelesaiannya
gagasan atau ide sebagai hasil sekedar mengulang. Sedangkan
pemikiran sendiri. masalah tidak rutin adalah masalah
4) Penguraian (elaboration) adalah yang prosedur penyelesaiannya
kemampuan menguraikan memerlukan perencanaan penyelesaian,
sesuatu secara terperinci tidak sekedar menggunakan rumus dan
Berdasarkan beberapa pengertian teori.
di atas, maka dapat disimpulkan Kreatifitas matematika dalam
bahwa kemampuan berpikir kreatif konteks sekolah sebagai tingkat proses
adalah kesanggupan atau kecakapan yang menghasilkan solusi kebaruan
siswa untuk mencetuskan cara, yang dapat diberikan pada
strategi, ide-ide atau konsep dengan permasalahan dan atau menjadikan
menghubungkan dan pendekatan lama menjadi baru.
mengembangkan hal-hal yang telah Chamberlain and Moon (2005)
diketahui sebelumnya dalam menunjukkan bahwa siswa kreatif
menyelesaikan permasalahan atau berbakat memiliki kemampuan yang
persoalan matematika. Berpikir tidak biasa untuk menghasilkan sesuatu
kreatif matematis adalah aktivitas yang baru dan solusi berguna untuk
mental yang disadari secara logis masalah simulasi atau nyata,
dan divergen untuk menemukan menggunakan model matematika.
jawaban atau solusi yang bersifat Hubungan kreatifitas matematika siwa
baru dalam permasalahan dengan kemampuan menyelesaikan
matematika. masalah rutin dan non rutin dan bahkan
Kemampuan berpikir kreatif dalam untuk mendekati masalah terstruktur.
pelajaran matematika menurut Silver Kreativitas dalam matematika
(dalam Siswono, 2007) dilakukan lebih pada kemampuan berpikir kreatif.
dengan menggunakan The Torance Karena secara umum sebagian besar
Tests of Creative Thinking (TTCT). aktivitas yang dilakukan seseorang
Tiga komponen kunci yang dinilai yang belajar matematika adalah
dalam menggunakan TTCT adalah berpikir. Beberapa ahli mengatakan
kefasihan (fluency), fleksibilitas dan bahwa berpikir kreatif dalam
kebaruan (novelty). Kefasihan mengacu matematika merupakan kombinasi
pada banyaknya ide-ide yang dibuat berpikir logis dan berpikir divergen

First Author et.al (Title of paper shortly)


22 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 15-22 eISSN 2621-1017

yang didasarkan intuisi tetapi dalam 3. PENUTUP


kesadaran yang memperhatikan Kemampuan berpikir kritis diperlukan
fleksibilitas, kefasihan dan kebaruan siswa untuk memecahkan masalah sehari-
(Pehkonen, 1999; Krutetskii, 1976; hari maupun permasalahan di masa yang
Silver, 1997). akan datang. Salah satu upaya yang dapat
Matematika memiliki potensi dilakukan adalah dengan meningkatkan
untuk meningkatkan kemampuan kualitas pendidikan yang berfokus pada
berpikir, berargumentasi, memberikan pengembangan keterampilan dan
kontribusi dalam penyelesaian masalah kemampuan berpikir kritis siswa. Berpikir
sehari-hari dan potensi tersebut dapat kritis dapat dikembangkan melalui
terwujud bila pembelajaran matematika pembelajaran dikelas khususnya dalam
menekankan pada aspek peningkatan pembelajaran matematika. Kajian literatur
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
yang mengharuskan siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis
memanipulasi informasi serta ide-ide matematis dapat dilakukan dengan
dalam cara tertentu yang memberikan pembelajaran.
mereka pengertian dan implikasi baru
(Noer, 2009). Kemampuan berpikir DAFTAR PUSTAKA
tingkat tinggi salah satunya adalah
berpikir kreatif. Hal ini sesuai dengan Azhari. (2013). Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematik Siswa Melalui
pernyataan dari
Pendekatan Konstruktivisme Di Kelas VII
King, Goodson, & Rohani (2009) Sekolag Menengah Pertama (SMP) Negeri
“Higher order thinking skills include 2 Banyuasin III. Jurnal Pendidikan
critical, logical, reflective, Matematika. Vol. 7, No.2.
metacognitive, and creative thinking”. Chamberlin, S. A., & Moon, S. (2005). Model-
Artinya bahwa kemampuan berpikir Eliciting Activities: An Introduction to
tingkat tinggi (higher order thinking Gifted Education. Journal of Second- ary
skills) mencakup berpikir kritis, logis, Gifted Education, 17, 37-47.
kreatif, reflektif, dan metakognitif. de Bono, E. 2007. Revolusi Berpikir.
Berpikir kreatif yaitu berpikir yang Bandung:Kaifa.
memberikan perspektif baru atau Hamruni. 2012. Strategi pembelajaran.
Yogyakarta: Insan Madani.
menangkap peluang baru sehingga
Hasanah, M., dan Surya, E. 2017. Differences
memunculkan ide-ide baru yang in the Abilities of Creative Thinking and
belum pernah ada (Ismienar, Problem Solving of Students in
Andrianti, & A., 2009). Selaras Mathematics by Using Cooperative
dengan hal tersebut, berpikir kreatif Learning and Learning of Problem Solving.
menurut Yusmanida (2014) adalah International Journal of Sciences: Basic and
kemampuan untuk melihat Applied Research (IJSBAR)(2017) Volume
bermacam-macam jawaban terhadap 34, No 1.
satu soal. Dari pendapat tersebut, King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F. 2009.
diketahui bahwa semakin banyak cara Higher Order Thinking Skills. In
penyelesaian dari suatu masalah maka Publication of the Educational Services
Program, now known as the Center for
semakin kreatiflah seseorang dengan
Advancement of Learning and Assessment.
catatan jawaban yang dihasilkan Obtido de: www.cala.fsu.edu (pp. 1–177).
masih sesuai dengan soal yang Retrieved from
diberikan. Jadi kuantitas jawaban dan http://www.cala.fsu.edu/files/higher_order_
kualitas cara penyelesaian, thinking_skills.pdf (online)
menentukan seseorang dikatakan
kreatif.

Anda mungkin juga menyukai