Naskah Monolog Selamat Datang Di Neraka
Naskah Monolog Selamat Datang Di Neraka
SELAMAT DATANG
DI NERAKA
Karya :
ROWAN ATKINSON
Adegan : Seorang lelaki, malaikat penjaga neraka, (M) memakai jubah, dan bertanduk
warna merah, memegang secarik kertas, papan alas tulis dan sebuah pena. Ketika M
sudah sampai ketengah panggung, musik berhenti.
Malaikat
Hai semuanya, Senang melihat kalian semua sudi mampir disini (pause, tersenyum)
Malaikat
Mungkin kalian sudah sadar sepenuhnya, dimana kalian sekarang. (Pause, tersenyum sinis) benar
sekali (mengacungkan telunjuk) Kalian berada di Neraka!
Malaikat
Aku akan memperkenalkan diri, aku adalah malaikat. (pause) Salam kenal
Malaikat
Kalian bisa memanggil saya Malik (Pause) jika kalian mau. (pause) kami disini mencoba untuk
sedikit akrab dengan kalian, meskipun ini neraka. Ah (mengayunkan tangan kedepan) itu lelucon
saja. Tidak usah diambil hati.(tersenyum)
Malaikat
(Moving sedikit kekanan) Saya beritahukan sebelumnya, bahwa kalian disini se-la-ma-nya!
Ingat! Se-la-ma-nya! (Pause, tersenyum) Jadi, (moving ke tengah) oh, iya, kukira tidak perlu
memberi tahu bahwa disini ada banyak waktu untuk kalian dapat saling mengenal satu dengan
yang lain, mungkin itu akan jadi persahabatan yang sejati pada akhirnya
Malaikat
Sekarang, para manusia laknat (pause) karena jumlah kalian terlalu banyak, kukira untuk
mempermudah, saya akan membagi kalian dalam kelompok-kelompok. (pause, melihat
sekeliling) Bisakah kalian berhenti menjerit! (pause, tersenyum) terima kasih.
Malaikat
Baiklah, kita mulai pembagian gugusnya. Sekarang, pembunuh! Mana pembunuh! Oh, tuan-tuan
dan nyonya-nyonya silahkan lewat sini (menunjuk ke kiri belakang) terima kasih, (pause) antri
dan buat barisan yang bagus! Jangan saling mendahului! Terima kasih banyak.
Malaikat
Perampok! Baik, perampok lewat sini yah (menunjuk kearah kanan belakang) Pencuri! Mana
pencuri! Oke, kalian boleh ikut bersama mereka lewat sini (menunjuk ke arah yang sama)
Ehm, selanjutnya (tampak berfikir) koruptor! Oke, koruptor kamu ikut lewat sini juga! (pause)
Banyak juga ternyata koruptor, yah!
Malaikat
Tukang zinah dan cabul! bisa tolong melangkah maju beberapa langkah? (terkejut) Astaga!
Kalian banyak sekali? (melongo sesaat) mungkin saya harus pisahkan kalian menjadi pezinah
muda dan yang tua. Khusus untuk pezinah laki-laki, kalian bisa membentuk barisan menuju ke
tempat penyembelihan alat vital disudut kanan sana (menunjuk kearah kanan panggung)
Malaikat
Orang Eropa! Ada disini, orang Eropa! (pause) Baik, kalian bisa ikut bersama rombongan orang
Amerika disebelah sini (menunjuk kekiri panggung). Mungkin kalian bisa banyak ngobrol-
ngobrol, ngalor ngidul disana. (pause) Menggelikan!
Malaikat
Baik, saya lanjutkan. Atheis, ada? Oh, kalian disitu dari tadi. Lewat sini ya (menunjuk kearah
kiri) silahkan (mempersilahkan lewat) Bila anda merasa kurang nyaman, boleh demonstrasi anti
ketuhanan seperti yang kalian lakukan di dunia. (pause) Tapi, percayalah padaku, semua itu sia-
sia. (tersenyum)
Malaikat
Hemm, siapa lagi ini. Eh, tunggu sebentar. Dan, akhirnya Islam KTP, Islam KTP? Yah, anda
bisa bergabung bersama sekelompok Atheis dibelakang sana. Saya usahakan, disini anda baik-
baik saja. (pause) tetapi, sedikit pemberitahuan, sangat panas disini. Kalian harus kuat, harus
bertahan!
Malaikat
Malaikat
(Seperti mendengarkan dari arah kejauhan) Ya, bisa diulangi lagi, aku kurang jelas
mendengarnya! (moving sedikit kekanan) oh tidak! Tidak! Sudah kubilang sebelumnya bahwa
disini tidak ada toilet! Terserah mau buang dimana.
Malaikat
Untuk para Islam KTP, kalau anda pernah membaca Kitab anda, maka anda sudah tahu kalau
anda kesini untuk mendapat hukuman, bukan jalan-jalan! Sekalian, perlu anda ketahui, disini
anda akan menjalankan hukuman (pause) tanpa bantuan! Sedikitpun!
Malaikat
Kuncinya! Seperti pepatah bijak! Sepahit apapun itu, bila anda menikmatinya, anda akan bisa
melewatinya!(pause) Tetapi sepertinya, pepatah itu tidak berlaku disini (tersenyum)
Baiklah, semua sudah jelas, bila ada perlu tidak perlu memanggil saya, karena saya tidak akan
datang, jelas semuanya! Termasuk kamu, Adolf Hitler, kamu Gayus Tambunan! Kamu juga
Mussolini dan sahabat-sahabat lainnya, saya akan mengangkat kalian sebentar (pause) nanti,
kalau kalian sudah matang menjadi daging panggang. Sampai jumpa lagi.
SELESAI