RMK Teori Akuntansi Applying Theory To Accounting Regulation
RMK Teori Akuntansi Applying Theory To Accounting Regulation
Agency Theory
Atkinson dan Feltham menyatakan bahwa teori agensi ini banyak membahas
mengenai pelayanan terhadap kebutuhan informasi. Teori ini fokus terhadap hubungan
antara satu orang yang mempercayakan haknya kepada orang lain, agen (manager).
Atkinson dan Feltham menjelaskan bahwa permintaan atas informasi tersebut didasari
oleh :
Motivasi egen
Pendistribusian risiko secara efisien
Informasi dikatakan bernilai jika informasi tersebut dapat memperbaiki alokasi
sumber daya dan risiko dalam perekonomian. Hal ini dilakukan dengan cara mengurangi
ketidakpastian. Ketidakpastian dalam teori agensi ini dikalsifikasikan menjadi dua hal.
Ex ante dan Ex post. Ex ante (sebelum) adalah ketidakjelasan yang terjadi pada saat
keputusan akan dibuat. Sedangkan Ex post merupakan ketidakjelasan yang terjadi setelah
keputusan dibuat dan hasilnya telah direalisasikan.
Theories of Regulation
1. Public Interest Theory
Alasan ekonomi yang paling utama atas intervensi pemerintah pada operasi di
berbagai pasar adalah kegagalan pasar. Dalam kerangka teori ini, aturan yang
dibuat oleh legislatif cenderung untuk melindungi kepentingan konsumen dengan
menstabilkan peningkatan kinerja ekonomi.
2. Regulatory Capture Theory
Teori ini menganggap bahwa walaupun tujuan asli dari dibuatnya peraturan adalah
untuk melindungi kepentingan umum, namun tujuan ini sebenarnya tidak dapat
tercapai karena dalam prosesnya, pihak pelaksana peraturan tersebut cenderung
untuk mengatur atau mendominasi para pembuat peraturan itu sendiri.
3. Private Interest Theory
Teori ini mengasumsikan bahwa peraturan menjadi sebuah eksistensi sebagai hasil
dari tanggapan pemerintah terhadap permintaan public untuk memperbaiki segala
bentuk ketidakefisiensian atau ketidaksamaan praktik yang dilakukan oleh individu
ataupun organisasi (strongly challenged by Stigler in 1971). Tantangan Stigler
adalah pemerintah memiliki satu sumber daya dasar yang tidak dibagikan bahkan
kepada warga yang paling kuat sekalipun : ‘the power to coerce’.
Corporate Governance
Davis memiliki pandangan yang luas mengenai tata kelola perusahaan dan
menyatakan bahwa tata kelola perusahaan adalah sebuah struktur, proses, dan institusi di
dalam dan sekitar organisasi yang mengalokasikan kekuatan dan kontrol sumber daya di
antara para partisipan. Beberapa praktik tata kelola perusahaan berasal dari hukum yang
mensyaratkan direktur untuk mengambil tindakan spesifik yang berkaitan dengan
manajemen perusahaannya.