Gerinda
Gerinda
Disusun Oleh :
1.RIFKI HAMDANI TANJUNG (160401001)
2.YUNUS LEONARDO H (160401006)
3.FAIZ HAFIDH (160401009)
4.IQLAL AFDHOLLY (160401049)
5.STEVEN IRVERSEN (160401067)
selama pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam
ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam
pengasahannya.
dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45° C.
Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda
gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C dan
1. Penganalisissan material
a. Sand Stone
b. Emery
c. Corodum
d. Diamond
c. Ada dua macam batu gerinda dengan bahan Silicon carbe yaitu :
d. Green grit (warna hijau ) untuk menggerinda bahan cemented carbide atau
e. Black Grit (warna hitam ) Untuk menggerinda besi tuang dan logam
f. 2. Alumunium Oxide
yang tinggi
i. 3. Boron Carbide
j. Lebih keras dari silcon carbide(mendekati intan), digunakan untuk
mengger
inda lo
gam-
logam
khusus.
k. C
ubic
Boron
Nitrid
Lebih
b) Bahan perekat
a) Vitrified Bond
Perekat yang bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan sifat yang
tahan air, garam, oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan dalam waktu
lama ini adalahi adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam pembuatan
batu gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan perekat
jenis ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap hentakan dan
pukulan akan tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda mendapat
Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar dan kwarsa. Didapat dari campuran
tanah liat, feldspar dan kwarsa yang dicampur pada suhu 1100o-1350o C (disebut
juga ikatan keramik, krena bahan pengikatnya berupa keramik). Proses bembuatan
umumnya secara kering, dengan membentuk roda gerinda dalam cetakan logam
dan diberi tekanan tertentu secara hidrolis kemudian dibakar selama 1-14 hari
pembakaran keramik. Roda gerinda dengan proses vitrified keras dan berongga
namun tidak dapat digunakan untuk membuat roda gerinda yang tipis seperti
gerinda potong, karena tidak mampu menahan beban dari samping. Prosentase
dari perekat ini juga mempengruhi tingkatannya, berbagai tingkatan batu gerinda
1. Jenis umum
dengan jumlah pembuatan banyak dan bahan yang digerinda kurang sensitive
terhadap panas.
2. Jenis BE (VBE)
Jenis perekat yang digunakan untuk pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan
3. Jenis G
Perekat ini penyempurnaan dari jenis V, dan merupakan perbaikan dari jenis
VBE. Perekat ini digunakan untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.
4. Jenis K
Khusus untuk perekat abrasive silicon carbide.
b) Silicate bond
Batu gerinda dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk
penggerindaan basah. Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan
anti air. Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat
kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260oC
selama 2-3 hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena daya
ikatnya yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya dapat lebih
mudah lepas. Digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong dan biasa
c) Shellac bond
Merupakan organic bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa dikenal
dengan nama damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan elastis
sehingga cocok untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan profil-profil
tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur abrasive dengan shellac atau
damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas dari baja
kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang beberapa jam
pada suhu sekitar 150oC. Sangat baik untuk pembuatan roda gerinda yang tipis
d) Rubber bond
Perekat ini dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat tipis
sekalipun. Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu
ulet dan elastis sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang tipis dan
karet murni dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed wheels”) dan
abrasive kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas. Setelah itu
permukaan yang sangat halus dan baik, seperti halnya alur dan bantalan peluru.
bekas pengelasan. Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong dengan
e) Resenoid bond
bakelit dan larutan, secara termo setting dicetak dan dipanggang. Perekat ini
sangat kuat dan keras. Roda gerinda dari proses ini mampu membersihkan bahan
secara cepat.
pengelasan. Kecepatan potong (cs) batu gerindanya mencapai 45-80 ms-1. Dapat
digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis dan tiddak trpengaruh pada
perubahan temperature. Namun batu gerinda ini lemah terhadap bahan kimia dan
f) Magnesium oksiklorida
Jenis perekat magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad kedua puluh.
Perekat jenis ini tidak begitu dikenal sekarang. Magnesium oxyclorida merupakan
reaksi komplek dari magnesium oxide, magnesium chloride dan air yang dipadu
d) Bahan tambah lain (misal Silicium karbid, intan, dll yang itu sesuai
dengan spesifikasi batu gerinda); untuk menambah kekuatan dan fungsi dari batu
gerinda tersebut.
2. Penimbangan
Proses penimbanngan sangat penting karena pada proses ini setiap bahan material
gerinda ditakar setiap bahannya agar mata gerinda yang dihasilkan sesuai dengan
yanng diinginkan.
4. Pengepresan
Pada proses ini bahan bahan yang telah di campur di press agar memadat
berat dan ketebalan matannya,agar mata gerinda yang dihasilkan sesuai dengan
Ada empat jenis pengerjaan yang umum dilakukan dengan menggunakan mesin
Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini (batu
gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan pada
proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding
wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja,
maupun stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label
Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “Flexible disc” secara fisik
memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian
Fungsi lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan untuk memotong
logam, namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini, adalah area yang
potong.
Gb. 5. Aplikasi penggunaan Fleksible disc.
Batu gerinda potong atau disebut dengan “Cutting wheel” memiliki bentuk paling
berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini memiliki
bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian produknya mulai
dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda potong hanya
berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik untuk
berbeda menjadi 2 bentuk, yaitu rata (Wheel Wire Brush), dan berbentuk
mangkuk (Cup Wire Brush). Fungsi dari sikat gerinda adalah untuk
karat, kerak, serta akibat proses oksidasi pada permukaan logam. Fungsi lain yang
dapat dihasilkan dari sikat gerinda adalah untuk mengelupas lapisan permukaan
kulit luar kayu, dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan tersebut, untuk
selanjutnya dilakukan pemrosesan lebih lanjut pada kayu yang telah dihilangkan
kulitnya tersebut.
yang berfungsi untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan logam maupun
rata dan halus/mengkilap. Selain itu penggunaan ampelas gerinda susun juga
tanpa membuat hasil pengikisan yang banyak pada permukaan logam tersebut.
permukaan kayu, mengikis kayu, menghaluskan lapisan luar dari kayu, dsb.
Seperi halnya ampelas gerinda susun/flap disc, ampelas gerinda datar atau biasa
disebut dengan fibre disc juga digunakan untuk prosesfinishing pada permukaan
kayu dan logam. Pada aplikasinya, penggunaan fibre disc harus dipasangkan
Perbedaan antara penggunaan Ampelas gerinda datar (fibre disc) dengan ampelas
gerinda susun (flap disc) adalah pada hasil pengampelasannya, dimana flap
disc dapat memberikan hasil pengampelasan yang lebih dalam, daripada hasil
pengampelassan padafibre disc, karena dari itu penggunaan flap disc lebih
memiliki 2 jenis, yaitu jenis basah, dan jenis kering. Pada pisau keramik dengan
pendinginan dari mata pisau tersebut, sedangkan pada jenis kering, tidak
memerlukan air.
Gb. 16. APlikasi pisau ptotong keramik
Berbeda dengan pisau potong keramik, Diamond turbo wheel atau pisau gerinda
gerinda tembok bertujuan untuk menghasilkan permukaan yang rata (pada media
tembok/cor), dan untuk meratakan serta mengikis sisi dari granit untuk
nama circular saw memiliki fungsi untuk memotong kayu. Pada varian
produknya, circular saw diciptakan dengan berbagai jumlah mata gerigi, atau
yang disebut teeth. Perbedaan pada pembuatan tipe circular saw tersebut
berbeda, sebagai contoh; jika Anda menggunakakan circular saw dengan jumlah
mata gerigi banyak, maka waktu pemotongan akan lama, namun hasil potongan
akan labih rapi. Hal ini berlawanan sebaliknya dengan circular saw yang
Selain itu bahan/material terbaik yang biasa digunakan pada produk circular
saw adalah dari TCT (Tungsten Carbide Tipped), dimana keunggulan dari
dengan logam. Sebagai contoh saat Anda menggunakan circular saw untuk
memotong kayu, namun kemudian terkena logam pada saat proses pemotongan
seperti adanya paku, atau beton di dalam kayu tersebut, maka dipastikan circular
saw tidak akan mengalami kerusakan pada bagian mata pisau yang mengalami
menghilangkan efek samping dari proses pengerjaan yang telah dilakukan tadi.
Cara penggunaan gerinda asah spons (Grinding wheel Sponge) adalah dengan
Seperti halnya dengan gerinda asah spons, gerinda asah woven (Non woven nylon
terbesarnya disini adalah pada medianya. Jika gerinda asah spons untuk material
bebatuan, gerinda asah woven berfungsi untuk mengikis serta mengkilapkan pada
tipis.
Salah satu produk yang sangat dibutuhkan untuk proses finishing adalah kain
poles, atau biasa disebut dengan “Polishing wool”. Produk ini, berfungsi sebagai
pengkilap dari tampilan produk yang menggunakan cat clear coat. “Polishing
wool” bekerja dengan cara mengoleskan cairan poles/wax datau cairan penghilang
goresan pada cat mobil dengan selanjutnya menggerakkan secara lembut produk
menghasilkan daya tekan pemolesan yang baik, lembut agar hasil yang diberikan
polishing ke dalam rubber pad, dan selanjutnya mesin bor dapat disetting
produk cairan kimia adiktif untuk kendaraan juga wajib dilakukan agar
Bahan bahan yang ukuran dan ketebalan dan beratnya sudah sesuai
yang dihasilkan memiliki kekuatan yang lebih tahan lama dan dapat memiliki
7. Uji kekerasan
Pada proses ini mata gerinda yang telah dihasilkan diuji kekuatan dan
dari material ataupun hal yang lainnya,pada proses ini juga mata gerinda yang
Pada proses ini mata gerinda yang telah diuji kekerasannya di bentuk lagi
bagian denganpengkodean
1. Kode A, ini mewakili jenis bahan asah yang dalam contoh di atas adalah
C = Diamond (Intan)
Referensi lainnya,
Bangunan Lainnya)
2. Kode 16, ini mewakili ukuran butiran bahan asah yang dalam contoh di atas
Ultra Halus/Tepung (Ultra Fine): 280, 320, 400, 500, 800, 1200
3. Kode P, mewakili tingkat kekerasan yang dalam contoh ini termasuk dalam
kategori Keras.
Sangat Lunak: D E F G
Lunak: H I J K
Sedang: L M N O
Keras: P Q R S
Sangat Keras: T U V W
4. Kode 5, mewakili susuan butiran bahan asah dalam contoh ini termasuk
Rapat: 0, 1, 2, 3
Sedang: 4, 5, 6
5. Kode V, mewakili jenis bahan perekat (Bond), dalam contoh termasuk bahan
R = Rubber (karet)
E = Shellac (embalau)
6. Satu lagi Kode BE, yaitu kode pabrik, yang dikeluarkan oleh pabrik yang
A 16 P 5 V BE
1. Porositas
Porositas dihasilkan dari ikatan biji atau sebuk dengan bahan sintetis lain supaya
batu gerinda punya pori – pori. Mengapa porositas penting pada batu gerinda :
Dua hal tersebut yang menjadi hal penting dalam pembuatan batu gerinda. Dalam
proses penggerindaan harus terpecah menjadi serpihan (butiran kecil) dan yang
tumpul hilang kumudian sisa pecahannya menjadi tajam sendiri. Apabila butiran
yang tumput tersebut tidak segera terlepas, maka batu gerinda akan terbakar,
luasnya kontak antara batu gerinda dan benda kerja. Dari itu akan mempengaruhi
gaya penggerindaan.
Berikut klasifikasi batu gerinda beserta fungsinya antara lain :
1. Batu gerinda lurusBatu gerinda jenis ini untuk menggerinda logam bagian
dalam maupun bagian luar. Batu gerinda jenis ini digunakan pada mesin
gerinda silindrisataupun mesin gerinda meja. Batu gerinda ini dibuat dengan
ukurandiameter 6 mm sampai dengan 1000 mm dan tebalnya antara 6 mm
sampaidengan 200 mm.Gambar batu gerinda lurus
2. Batu gerinda silindrisBatu gerinda jenis ini berfungsi untuk melakukan
penggerindaan diameterdalam produk. Selain itu, batu gerinda jenis ini juga
mampu untukmenggerinda sisi benda kerja pada mesin gerinda sumbu tegak dan
sumbumendatar. Batu gerinda ini dibuat dengan ukuran diameter 200 mm s/d
700mm dan tebal 100 mm s/d 200 mm.
3. Batu gerinda mangkuk lurusBatu gerinda jenis ini berfungsi untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti cutter ataupun pahat bubut. Selain itu, batu
gerinda jenis inimampu untuk menggerinda bagian sisi baik yang dipakai pada
mesingerinda sumbu tegak ataupun sumbu mendatar. Batu gerinda ini
dibuatdengan ukuran diameter 63 mm s/d 762 mm dan tebal 38 mm s/d 200
mm.Gambar batu gerinda mangkuk lurus
4. Batu gerinda mangkuk miringBatu gerinda jenis ini berfungsi untuk
menggerinda bagian sisi benda
kerja pada mesin gerinda sumbu tegak maupun mendatar. Selain itu, batugerinda
jenis ini mampu untuk menggerinda atau mengsah alat-
alat potong, misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau bentu, dan lain -lain.
Batu gerinda ini dibuat dengan ukuran diameter 75 mm s/d 300 mmdan tebal
bagian miring 6 mm s/d 38 mm.Gambar batu gerinda mangkuk miring
5. Batu gerinda pembentukBatu gerinda jenis ini berfungsi untuk menggerinda
bentuk-bentuk khusus misalnya bentuk segitiga dan trapesium.Gambar batu
gerinda pembentuk
6. Batu gerinda cekung satu sisiBatu gerinda jenis ini berfungsi untuk
menggerinda silindris tetapi jugamenggerinda pahat bubut. Batu gerinda ini dibuat
dengan ukuran diameterluar 10 mm s/d 915 mm dan tebal 6 mm s/d 125 mm dan
diameter bagiancekung dari 6 ms s/d 381 mm.Gambar batu gerinda cekung satu
sisi
7. Batu gerinda cakraBatu gerinda jenis ini berfungsi untuk melakukan
penggerindaan pada profil centre.Gambar batu gerinda cakra