A. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat.Sifat fisika
sangat beragam sebagai contoh:
1. Wujudzat
2. Warna
3. Bau
4. Kekerasan
5. Titikdidih
6. Titikbeku
7. Titikleleh
8. Daahantar
9. Ukuranpartikel
10. Massa jenis
11. Kelenturan (elastisitas)
12. Kekentalan (viskositas)
13. Kekruhan (Turbiditas) , dll
B. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat
beraksi dengan zat lainnya secara kimia. Beberapa contoh sifat kimia adalah:
1. Mudahterbakar
2. Korosif
3. Mudahmembusuk
4. KeasamandanKebasaan, dll.
C. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat
baru Sebagai contohnya adalah perubahan fisika antara lain menguap, mengembun,
mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk lainnya seperti
beras diubah menjadi tepung beras, kayu diubah menjadi kursi, gula dilarutkan
dalam air, dll.
D. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat kimia
yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia
disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa
penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat.
Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut.
(1)Terbentuknya zat baru.
(2)Terbentuknya gas
Contoh reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi elektrolisis air (H 2 O) menjadi
gas hidrogen (H 2 ) danoksigen (O 2 ).
(3)Terbentuknya endapan.
Referensi
V.K. Sally., S.K. Anggarwal, A. Poerwaningsih. (2014). IPA Terpadu 1A: SMP Kelas VII.
Bogor: Yudistira
W. Widodo, F. Rachmadiarti, S.N. Hidayati. (2013). .IlmuPengetahuanAlam: SMP/MTs
Kelas VII (EdisiRevisi 2014). Jakarta: Kemendikbud.
A. Triwinarsih, dkk. (2008). IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Grasindo
SOAL
Bahan kimia adalah semua bahan yang sehari – hari kita pegang, kita lihat, dan kita cium baunya.
Bahkan, tubuh kita sendiri pun terdiri dari bahan kimia. Seiring dengan perkembangan jaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan, kini telah banyak ditemukan bahan kimia alami yang dapat diproses
menjadi bahan yang lebih berguna bagi kehidupan manusia. Sekarang, sejumlah bahan kimia
sintesis digunakan dalam berbagai bidang, termasuk untuk keperluan rumah tangga. Bahan kimia
rumah tangga tersebut dibuat dengan maksud untuk memudahkan kegiatan kita sehari-hari,
antara lain pembersih, pemutih, pewangi, dan insektisida. Sungguh sulit dibayangkan bagaimana
hidup ini tanpa bahan kimia tersebut.
Namun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa disamping berbagai keuntungan yang diperoleh dari
bahan kimia, juga telah terbukti banyak produk/ bahan kimia yang menimbulkan kerugian. Limbah
kimia atau pun senjata kimia dapat membahayakan kehidupan manusia maupun binatang. Oleh
karena itu, penelitian untuk menanggulangi berbagai masalah pencemaran lingkungan perlu terus
dilakukan agar dampak – dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan. Berikut beberapa bahan
kimia rumah tangga yang sering digunakan.
A. PEMBERSIH
Apa yang sobat rasakan setelah selesai melakukan kegiatan olahraga, misalnya sepak bola, voli
atau lari? Selain capek, tentu badan kita akan terasa ‘lengket’. Mengapa? Kotoran dan debu
biasanya menempel di kulit, pakaian, rambut dan permukaan lain yang menyatu dengan minyak
dan lemak. Kotoran yangg menyatu dengan minyak atau lemak tidak dapat dibersikan anya dengan
menggunakan air, sebab air tidak dapat melaarutkan minyak dan lemak. Untuk itulah diperlukan
peran sabun dan detergen sebagai bahan pembersih (bahan kimia rumah tangga) yang mampu
mengangkat kotoran yang berminyak atau berlemak.
1. Sabun
Sabun telah lama dikenal sejak kira – kira 5000 tahun yang lalu. Uniknya, proses kimia pembuatan
sabun juga tidak berubah dari dahulu hingga kini. Sabun dapat dibuat dari bahan alam minyak
nabati, atau lemak hewan dan natrium hidroksida atau kalium hidroksida dengan cara dipanasi
(melalui reaksi saponifikasi sehingga terbentuk padatan lunak. Bahan padat – lunak ini dikenal
mampu menambah daya cuci air tehadap lemak atau minyak yang menempel pada badan atau
pakaian kita.
Sabun yang mengandung natrium hidroksida disebut sabun keras, sedangkan sabun yang
mengandung kalium hidroksida disebut sabun lunak. Sabun lunak sering kali diberi pewarna yang
menarik dan pewangi (parfum) serta bahan antiseptik (pembunuh kuman) seperti pada sabun
mandi.
Molekul (bagian yang sangat kecil) sabun berupa rantai yang mempunyai dua ujung. Ujung yang
satu larut dalam air, sedangkan ujung yang lain larut dalam minyak dan lemak. Hal itulah yang
menyebabkan sabun mempunyai daya pembersih. Kotoran berlemak atau berminyak dapat terlepas
Namun, daya cuci sabun akan berkurang jika air yang digunakan mengandung kapur (ion kalsium
atau ion magnesium). Air yang mengandung ion kalsium atau ion magnesium disebut air sadah,
contonya air laut dan air dari pegunungan air kapur.
Jika dibandingkan dengan detergen, sabun lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dengan
kata lain, sabun lebih ramah lingkungan dibandingkan dengnan detergen.
2. Detergen
Pada masa Perang Dunia Kedua, terjadi kekurangan persediaan lemak hewan dan minyak nabati
sebagai bahan baku sabun. Ketika itu, lemak hewan dan minyak nabati telah banyak digunakan
sebagai bahan makanan. Hal tersebut sangat mempengaruhi industri pembuatan sabun. Keadaan
ini memaksa ahli kimia untuk mencari bahan pengganti (alternatif) untuk menghasilkan bahan
pencuci. Hasilnya, pada tahun 1916 seorang ahli kimia Jerman bernama Fritz Gunther
memperkenalkan detergen untuk pertama kali.
Detergen tidak sama dengan sabun. Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan detergen
berbeda dengan sabun, yaitu alkil benzena sulfonat (ABS). bahan itu diperoleh dari hasil
pengolahan minyak bumi. Daya cuci detergen jauh lebih kuat dibandingkan sabun dan dapat
bekerja pada air sadah. Namun sayang, detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga
dapat mencemari lingkungan. Busa detergen yang tidak terurai dapat menumpuk di permukaan air
sungai atau danau, sehingga menghalangi difusi oksigen ke dalam air. Akibatnya, binatang air mati
karena kekurangan oksigen.
Untuk mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan limbah detergen, saat ini bahan dasar yang
digunakan diganti dengan linier alkil sulfonat (LAS). LAS mudah diuraikan oleh mikroorganisme dan
dikenal sebagai bahan yang ramah lingkungan.
Dewasa ini, detergen diproduksi untuk beragam tujuan penggunaan. Shampo merupakan detergen
khusus yang diciptakan sebagai pencuci rambut. Shampo dibuat dengan menggunakan bahan
dasar natrium lauril sulfat atau natrium dodesil sulfat. Pasta gigi juga dibuat dengan menggunakan
bahan dasar yang sama, dengan bahan tambahan utama bahan abrasif; sedangkan detergen yang
digunakan khusus untuk mencuci piring dan peralatan dapur mengandung natrium metasilikat,
natrium tripolifosfat, dan sedikit klorin.
B. PEMUTIH
Pemutih pakaian dibuat untuk mengatasi kotoran yang sulit dibersihkan. Bahan pemutih yang sehari
– hari digunakan di rumah tangga (bahan kimia rumah tangga) biasanya mengandung 5,25%
natrium hipoklorit atau natrium perborat. Bahan ini juga dapat berfungsi sebagai pembunuh kuman
(desinfektan). Penggunaan bahan pemutih yang berlebihan, dapat memudarkan warna pakaian.
Untuk membersihkan toilet, keramik lantai, dan bak kamar mandi, digunakan pembersih yang
menganung asam sulfat, atau asam nitrat.
Mencampur antar bahan kimia (bahan kimia rumah tangga) dapat sangat berbahaya. Apabila bahan
pemutih yang mengandung natrium hipoklorit dicampur dengan bahan pembersih yang
mengandung asam klorida akan dihasilkan gas klorin. Gas ini dapaat merusak tenggorokan dan
sistem pernafasan, bakan dapat mengakibatkan kematian apabila terhirup dalam jumllah yang
banyak.
Pada awalnya, semua bahan pewangi diambil secara alami dari tanaman, misalnya: daun pandan,
cengkeh, melati, mawar dan lain – lain. Akan tetapi saat ini, pewangi sintesis sudah dapat dibuat di
laboratorium, walaupun tidak sebagus aslinya.
Pewangi digunakan untuk memberi aroma yang sedap. Ruangan yang berbau dapat disemprot
dengan pewangi ruangan dengan aroma yangd isukai. Pewangi seringkali ditambahkan pada bahan
– bahan lain agar lebih menarik, misalnya pada sabun dan detergen.
Pewangi yang dipakai langsung pada tubuh atau pakaian disebut parfum. Biasanya, parfum
mengandung 10% – 25% zat pewangi yang dilarutkan dalam alkohol. Pemakaian parfum bersama –
sama dengan bahan kosmetik yang lain dapat menyebabkan alergi.
D. INSEKTISIDA
Sudah sejak dahulu, serangga (insekta) menjadi pengganggu kenyamanan hidup manusia.
Serangga dalam jumla yang berlebihan menjadi hama. Selain mengganggu, serangga di sekitar
rumah juga dapat menjadi media penyebaran penyakit tertentu. Oleh karena itu, manusia berusaha
memberantas serangga pengganggu tersebut.
Bahan kimia peembunuh serangga disebut insektisida. Pada umumnya insektisida disemprotkan ke
udara untuk membunuh serangga yang ada di rumah, seperti nyamuk, lalat, kecoa, dan lain – lain.
Terdapat beragam jenis makanan yang kita konsumsi sehari – hari. Kelompok makanan seperti
tampak pada gambar di bawah merupakan makanan yang telah diolah atau yang disebut makanan
olahan. Dahulu, ketika teknologi pangan belum berkembang seperti saat ini, tidak banyak makanan
dan minuman olahan yang beredar. Sebagai contoh, dahulu orang membuat roti cukup dengan
menggunakan bahana dasar terigu, ragi, dan air. Akan tetapi, sekarang tidak cukup hanya dengan
bahan utama itu saja, masih perlu tambahan bahan lainnya, misalnya perasa atau flavor (bahan
untuk menimbulkan aroma dan rasa tertentu) dan bahan pewarna. Jadi, ketika makanan olahan
diproses ke dalam makanan tersebut telah ditambahkan zat – zat kimia dengan tujuan tertentu. Zat
– zat kimia yang ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan kualitasnya yang mencakup
rasa, penampilan, warna, keawetan dan lain – lain disebut zat aditif makanan.
Dewasa ini zat aditif pada makanan digunakan untuk tujuan yang lebih beragam sesuai dengan
perkembangan teknologi penngolahan pangan. Kendati begitu, penggunaan zat aditif makanan
pada produk pangan terikat pada norma – norma yang arus dipatuhi secara moral. Zat aditif pada
makanan yang digunakan harus mempunyai sifat – sifat sebagai berikut.
Nah, melihat luasnya cakupan fungsi zat aditif pada makanan, tampaknya memaang sulit untuk
lepas sama sekali dari penggunaannya. Meskipun begitu, sering juga terjadi kasus – kasus yang
merugikan , yakni ketika zat aditif pada makanan digunakan pada situasi yang searusnya tidak
diperlukan, penggunaan yang berlebihan, menyalahi spesifikasi, atau sengaja digunakan bahan –
bahan terlarang. Misalnya, kasus penggunaan boraks dan formalin pada produk – produk seperti
susu, tahu, dan bakso. Oleh karena itu, mari kita kenal zat aditif pada makanan secara lebih rinci
Menurut peraturan Menkes No. 235 (1979), zat aditif makanan dapat dikelompokan menjadi 14
kelompok berdasarkan fungsinya. Kelompok – kelompok tersebut, yaitu :
Dari mana zat aditif pada makanan diperoleh? Selain dari ekstrak bahan alami, dapat juga dibuat
dari reaksi – reaksi tertentu. Dengan demikian, dikenal sebutan zat aditif makanan alami dan zat
aditif makanan buatan (artifisial).
Tujuan pemberian pewarna pada makanan hanyalah untuk memperbaiki penampilan makanan
sehingga lebih menarik perhatian. Di Indonesia sudah dikenal banyak pewarna alami, misalnya
kunyit (warna kuning), daun suji dan daun pandan (warna hijau), warna telang (warna biru
keunguan), gula kelapa (warna merah kecoklatan), cabe dan bunga belimbing sayur (warna merah).
Pewarna alami ini sangat aman bagi kesehatan manusia. Namun, pengetahuannya kurang
maksimal karena masih memiliki rasa atau aroma yang dapat mengganggu rasa atau aroma
makanan aslinya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang sudah banyak diproduksi pewarna makanan sintesis.
Misalnya: violet GB (warna ungu), sunset yellow FCF (warna oranye), tartrazine (warna kuning),
indigo carmine (warna biru). Namun, harga pewarna makanan sintesis tersebut relatif mahal,
sehingga ada orang yang tidak bertanggung jawab menggantinya dengan pewarna tekstil yang
harganya murah tapi berbahaya bagi kesehatan. Pewarna tekstil yang sering disalah gunakan
sebagai pewarna makanan, antara lain rhodamine B (warna merah) dan metanil yellow (warna
kuning). Bahan – bahan itu dapat memicu terjadinya kanker.
B. PEMANIS MAKANAN
Gula putih dan gula merah adalah pemanis alami yang sangat umum pemakaiannya. Namun,
penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas (kegemukan) tidak dianjurkan menggunakan
pemanis alami ini karena dapat meningkatkan kadar gula dan menambah berat badan.
Untuk itu telah tersedia pemanis sintesis renda kalori seperti siklamat dan sakarin. Namun, sejak
tahun 70-an penggunaan siklamat dan sakarin telah dilarang di Amerika Serikat karena dicurigai
dapat mengakibatkan kanker. Sebagai gantinya, tahun 1981 diproduksi aspartam sebagai pemanis
sintetis yang kemanisannya kira – kira 160 kali gula putih. Sorbitol adalah salah satu jenis pemanis
sintetis yang tidak terurai dalam mulut sehingga tidak merusak gigi, tetapi pemakaian yang
berlebihan dapat mengakibatkan diare.
Baru – baru ini telah ditemukan pemanis sintetis generasi terkini, yaitu neotam. Pemanis ini
merupakan turunan dari aspartam yang kemanisannya 7.000 – 13.000 kali tingkat kemanisan gula.
Tak kurang dari seratus penelitian telah membuktikan bahwa neotam aman dikonsumsi oleh semua
kalangan, baik anak – anak, wanita hamil maupun penderita diabetes.
C. PENGAWET MAKANAN
sejak zaman dahulu pengasinan merupakan salah satu cara menngawetkan makanan secara alami
Kerusakan makanan terutama disebabkan oleh mikroba (bakteri, jamur, dan ragi). Untuk
mengawetkan makanan, kita harus membunuh mikroba tersebut atau menyimpan makanan pada
kondisi dimana mikroba tidak dapat berkembang biak dengan baik.
Asam cuka merupakan pengawet alami yang efektif karena mikroba tidak dapat bertumbuh dengan
baik pada suasana asam. Asam cuka sering digunakan sebagai bahhan pengawet untuk mentimun,
bawang, cabe, dan lain – lain:
1. Natrium nitrit, digunakan sebagai pengawet dalam sosis, burger, dan daging kaleng. Natrium
nitrit dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Clostridium botulinium yang
menyebabkan keracunan makanan.
2. Asam benzoat / natrium benzoat, digunakan sebagai pengawet makanan dan minuman, jus
buah, saos, sambal, dan kecap. Asam benzoat / natrium benzoat dapat mengambat
pertumbuhan bakteri dan ragi yang merusak makanan.
3. Asam propionat / natrium propionat, digunakan sebagai pengawet roti dan keju. Asam
propionat / natrium propionat dapat menghambat pertumbuhan jamur dan ragi..
Penggunaan zat pengawet tersebut harus selalu dikontrol karena pemakaian yang berlebihan dapat
mmerugikan kesehatan. Misalnya, natrium nitrit dapat mengakibatkan kanker, sedangkan natrium
benzoat dapat mengakibatkan gangguan syaraf dan alergi.
Sampai saat ini di Indonesia masi terjadi penyalahgunaan pemakaian bahan pengawet untuk
makanan. Boraks yang merupakan bahan kimia pembuatan keramik sering digunakan sebagai
pengawet pada proses pembuatan mie dan bakso. Sedangkan formalin, bahan kimia pengawet
mayat, banyak digunakan untuk mengawetkan ikan segar dan tahu. Hal ini berbahaya bagi
kesehatan karena dapat mengakibatkan keracunan, gatal – gatal, iritasi paru – paru, gangguan
sistem pencernaan dan kematian.
D. PENYEDAP MAKANAN
Tujuan penambahan penyedap rasa adalah untuk memperkaya rasa makanan dan memberi rasa
pada makanan yang tidak mempunyai rasa misalnya, es krim, dan jelly. Penyedap rasa alami sudah
digunakan sejak zaman dahulu, misalnya garam, gula, cuka, bumbu, rempah – rempah, bawang,
dan lain – lain.
Untuk menguatkan atau mempertegas rasa beberapa bahan , makanan, misalnya daging, ikan,
sayur, mie, serta idangan lainnya digunakan penyedap rasa sintetis, seperti MSG (monosodium
glutamate) atau vetsin. Pemberian 0,1% MSG telah dapat meningkatkan rasa suatu makanan
menjadi lebih sedap.
Penggunaan MSG yang berlebihan dapat mengakibatkan sesak nafas, sakit dada, pusing dan
mudah letih. Gejala penyakit ini disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Jadi, kalau memang tidak bisa dihindari, amankah mengkonsumsi zat aditif pada makanan?
Jawabannya tergantung pada zat aditif makanan yang digunakan, kondisi penggunaannya, tujuan
penggunaan, jumlah dan ketepatan spesifikasinya. Jawaban yang lebih pasti adalah, bahan pangan
tanpa zat aditif belum tentu lebih aman daripada yang ditambahkan zat aditif makanan. Contoh,
mana yang lebih baik produk makanan yang muda tengik atau yang telah ditambahkan antioksidan
tokoferol (provitamin E) atau vitamin C, sehingga tertunda ketengikannya?
Demikian tulisan mengenai zat aditif pada makanan. Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan
silahkan berkomentar ya. Terima kasih.
Dalam bahasa yang sederhana, zat aditif bisa diartikan sebagai bahan-bahan yang dengan sengaja
ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah yang kecil/sedikit, yang bertujuan untuk
meningkatkan atau memperbaiki cita rasa, penampakan, tekstur, flavor, serta agar tahan lebih lama
saat disimpan. Sedang definisi zat aditif menurut BPOM adalah Bahan Tambahan Pangan (BPT)
yang dipakai untuk menghambat dan mencegah proses fermentasi, penguraian atau pengasaman,
serta proses perusakan lainnya yang terjadi pada bahan pangan yang disebabkan mikroorganisme.
Awalnya Zat aditif dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan yang disebut zat aditif alami. BPT yang
dibuat dari tumbuh-tumbuhan ini relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak memiliki pengaruh
negatif yang berbahaya bagi kesehatan. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
dan bertambahnya kebutuhan akan pangan, ketersediaan zat aditif alami yang terbatas tidak
mampu mencukupi kebutuhan manusia. Itu sebabnya, industri-industri yang memproduksi
makanan, banyak memanfaatkan zat aditif sintetis yang dibuat dari zat-zat kimia. Karena dibuat dari
bahan kimia, tentu saja menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Adapun jenis-jenis zat aditif sintetis dan pemanfaatannya untuk industri atau pembuatan makanan
tersebut diantaranya adalah:
1. Zat Pewarna
Zat pewarna dipakai dengan tujuan untuk membuat tampilan makanan terlihat lebih menarik
sehingga menambah selera untuk menikmatinya. Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna
sintetis memang memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya: mempunyai banyak pilihan warna,
mudah penyimpanannya, dan tahan lama. Namun, tidak semua zat pewarna buatan dapat dipakai
untuk makanan dan minuman, beberapa diantaranya dibuat untuk pewarna tekstil.
Efek
Jika zat pewarna tekstil ini yang dicampur ke dalam makanan atau minuman, meskipun warna yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, namun dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Sebab, pewarna tekstil bersifat karsinogen yang menjadi penyebab penyakit kanker.
Zat pewarna sintetis makanan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni dye dan lake.
• Dye adalah pewarna buatan berbentuk pasta, cairan, butiran atau serbuk yang memiliki sifat
larut dalam air.
• Lake adalah gabungan antara dye dan basa dengan dilapisi zat tertentu yang memiliki sifat
tidak larut dalam air, sehingga cocok dipakai untuk makanan yang tidak boleh kena air.
• Beberapa jenis pewarna makanan buatan tersebut diantaranya adalah: brilliant blue CFC,
sunset yellow, tarttrazin, dan karmoisin.
2. Zat Pemanis
Penggunaan zat pemanis buatan pada umumnya dipakai untuk menekan biaya produksi akibat
mahalnya harga pemanis alami, yakni gula. Pemanis sintetis ini tidak bisa dijadikan sumber energi
karena tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Efek :
Itu sebabnya, ada pemanis buatan yang dibuat khusus untuk para penderita penyakit diabetes
mellitus/kencing manis sebagai pengganti gula.
Contoh :
• Beberapa jenis pemanis buatan tersebut diantaranya adalah: sakarin, aspaltam, dulsin,
kalsium siklamat, magnesium siklamat, dan natrium siklamat.
3. Zat Pengawet
Panjangnya rantai distribusi ditambah lamanya waktu penjualan membuat industri makanan atau
minuman lebih memilih zat pengawet sintetis daripada yang alami. Karena penyimpanan dengan
menggunakan pengawet buatan mempunyai ketahanan lebih lama untuk membuat makanan atau
minuman tidak terkena bakteri/jamur, tidak busuk, tidak berbau, rasa tidak berubah, dan kondisinya
tetap dalam keadaan segar. Makanan atau minuman yang diberi tambahan zat aditif pengawet,
tidak hanya mampu bertahan dalam hitungan hari, minggu atau bulan, bahkan dapat bertahan
hingga bertahun-tahun.
Contoh :
Beberapa jenis zat aditif pengawet tersebut diantaranya adalah: asam cuka, natrium propionat,
natrium benzoat, asam tartrat, natrium nitrat, senyawa NaNO3, asam fosfat, dan asam sitrat.
Di beberapa negara maju, cara mengawetkan makanan/minuman menggunakan zat aditif saat ini
sudah mulai ditinggalkan, dan sebagai gantinya dipergunakan tekhnologi pengawet makanan
dengan tanpa menambahkan zat kimia, tapi dengan menggunakan pemanasan suhu tinggi dalam
waktu singkat, menggunakan ozon, serta memanfaatkan sinar ultra violet (UV) untuk membuat
makanan/minuman steril tanpa merusak kualitas dari makanan/minuman yang diolah.
Zat aditif penyedap rasa terdiri atas berbagai macam, namun yang paling populer dan paling
banyak digunakan adalah monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan sebutan vetsin
atau micin. Zat ini jika langsung dimakan memang tidak berasa, tapi jika ditambahkan ke dalam
Contoh :
Beberapa jenis penyedap rasa sintetis selain monosodium glutamat diantaranya adalah: oktil
asetat, etil butirat, amil asetat, dan amil valerat.
Selain keempat jenis zat aditif yang paling banyak digunakan sebagaimana tersebut di atas,
terdapat pula beberapa jenis zat aditif yang lain diantaranya adalah:
Berbagai macam zat aditif pada makanan harus kita hindari agar semaksimal mungkin menjaga
kesehatan tubuh dan terhindar dari penyakit kanker.
Makanan yang sehat belum tentu makanan yang memiliki rasa lezat, dengan bentuk dan warna
yang menarik, serta aroma yang menggoda. Karena sehat-tidaknya makanan tidak ditentukan oleh
bentuk, rasa dan aromanya, tapi dari kadar gizi dan zat-zat lainnya yang diperlukan oleh tubuh.
Dengan diizinkannya penggunaan zat aditif dalam industri makanan oleh pemerintah lewat BPOM,
serta dijual bebas dan digunakan oleh masyarakat secara luas, menjadi satu pertanda bahwa zat
aditif boleh dikonsumsi sepanjang tidak berlebihan atau sesuai dengan aturan yang tercantum pada
etiket penggunaan. Gaya hidup sehat yang dapat kita lakukan paling mudah adalah menghindari
makanan yang mengandung zat aditif.
Namun demikian, sesedikit apapun, yang namanya zat kimia tetap saja memberi dampak negatif
bagi kesehatan tubuh. Dampak negatif dari zat aditif tersebut diantaranya adalah:
Soal
1. Akibat negatif dari penggunaan deterjen terhadap lingkungan adalah ….
A. Merusak tangan
B. Warna pakaian memudar
C. Menyuburkan gulma air
D. Menyebabkan hujan asam
3. Siklamat adalah salah satu zat pemanis buatan yang penggunaannya sudah dilarang karena….
A. Menimbulkan kanker
B. Merusak alat indera
C. Menurunkan penyakit genetis
D. Menurunkan kekebalan tubuh
4. Pewarna yang aman dalam penggunaannya adalah pewarna alami. Pewarna alami yang biasa
digunakan dalam pembuatan es krim yang berwarna kuning adalah ….
A. karmin
B. eritrosin
C. kurkumin
D. karmoisin
7. Contoh bahan kimia yang sering ditambahkan sebagai pewarna sintetis dalam pembuatan
bahan makanan dalam jumlah besar adalah ….
A. eritrosin , hijau FCF, dan ponceau 4R
B. sakarin, siklamat dan sorbitol
C. beta karotin, natrium benzoate, dan ponceau 4R
D. sakarin, boraks, dan kalsium propionate
10. Berikut ini merupakan bahaya penggunaan insektisida sebagai pembasmi serangga, kecuali
….
A. membuat serangga imun
B. membuat serangga mati
C. menganggu pernafasan manusia
D. bersifat racun bagi manusia
Zat adiktif adalah istilah untuk zat zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan keuntungan fisik
yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence).dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Contoh dari zat adiktif ini adalah rokok dan minuman keras.
1. ROKOK
1) Nikotin bersifat toksik (racun) dapat menimbulkan ketagihan, menaikkan tekanan darah
,mempercepat denyut jantung, dan gagal pernapasan.
2) Karbon monoksida dalam rokok dapat menyebabkan terhambatnya pengikatan gas oksigen
oleh tubuh sehingga akan menyebabkan kekurangan oksigen dan sesak napas.
3) Tar timbul ketika tembakau terbakar,mempunyai efek karsinogenik bagi tubuh.
4) Asam sianida adalah zat racun yang dapat merusak sistem pencernaan.
2. ALKOHOL
Alkohol diperoleh dari hasil fermentasi berbagai jenis bahan makanan. Orang yang meminum
alkohol memiliki ciri- ciri riang, gembira, banyak tertawa, muka memerah, jalan sempoyongan,
bicara ngelatur, dan tingkah laku tidak karuan. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan
gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendri. Akibat dari
penggunaan alkohol juga menyebabkan kerusakan pada ginjal dan organ pencernaan.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah obat keras tertentu bukan narkotika yang diperlukan dalam pengobatan, namun
dapat pula menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik yang sangat merugikan bila digunakan
tanpa pengawasan yang seksama. Psikotropika mempunyai efek dan bahaya yang sama dengan
narkotika. Psikotropika ini dapat diperoleh secara alamiah ataupun buatan manusia ( sinetik )
1. STIMULAN
Berfungsi memberikan rangsangan kepada syaraf sehingga dapat menimbulkan efek lebih
percaya diri . banyak jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan, misal :kafein, ganja, dan
amfetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.
3. Halusinogen
Obat halusinogen merupakan obat yang dapat menimbulkan halusinasi, yaitu mendengar atau
melihat sesuatu yang tidak nyata.contonya adalah licercik acid Dhietilamide ( LSD ),
psylocibine, micraline dan mariyuana
Beberapa dampak negatife yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika adalah :
• Candu, heroin, dan ganja dapat menyebabkan syaraf terganggu dan menimbulkan
ketagihan yang pada akhirya akan berujung kepada kematian
• Kokain dapat menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
• Morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernafasan, bahagia yang berlebihan (
eufhoria ), dan kematian
• Pil ekstasi menimbulkan rasa lelah dan ketenangan
• Barbiturat dapat mengakibatkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian
Penggunaan zat adktif dan psikotropika secara umum dapat dikenali dari cirri fisik, psikis dan
fisiologi
• Ciri fisik, yang nampak dari luar (mata sayu, kurus, mulut kering, sistem syarafnya
terganggu)
• Ciri psikis, yang tampak dari sikap perilaku, sikapnya menjadi brutal, pemurung, takut
bertemu orang lain, kurang percaya diri, halusinasi (penghayal), percaya diri yang
berlebihan, siaga.
• Ciri fisiologis, berubahnya fungsi alat-alat tubuh (metabolisme) misal denyut jantung
mlemah atau meningkat, tekanan darah menurun atau meningkat
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya dengan sering mengikuti dan
melakukan kegiatan-kegiatan agama. Menjauhi zat psikotropika dan tidak mencoba
mengkonsumsinya. Tidak bergaul dengan pemakai ataupun pengedar zat psikotropika. Sering
mengikuti penyuluhan dan seminar tentang narkotika agar dapat membentengi diri dari
penyalahgunaan psikotropika. Menyibukan diri dengan hal-hal yang sifatnya positif.
9. Pengaruh fisiologis pengguna psikotropika jenis sabu sabu terhadap tubuh pengguna adalah...
A. Pupil mata melebar, kepercayaan diri meningkat, mudah tersinggung
B. Gangguan pada sistem syaraf, pernafasan dan detak jantung meningkat
C. Cemas dan curiga, menutup diri, pembuluh darah dapat pecah
D. Hiperaktif dan banyak bicara, memosi meluap luap
Suhu menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu. Penetapan skala jenis termometer
JENIS
CELCIUS REAMUR FAHRENHEIT KELVIN
TERMOMETER
Titik tetap atas 1000 800 2120 3730
Titik teteap bawah 00 00 320 2730
Jumlah skala 100 80 180 100
Perbandingan skala 5 4 9 5
4
𝑡𝑡 0 𝑅𝑅 = (𝑡𝑡 0 𝐹𝐹 − 32)
9
Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing
termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.
Pemuaian adalah bertambahnya ukuranbenda akibat kenaikan suhu zat tersebut.Pemuaian dapat
terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangattergantung ukuran benda
semula, kenaikan suhu, dan jenis benda.
Keterangan
L = Panjang akhir (m)
L 0 = Panjang mula-mula (m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
α = Koefisien muai panjang (/ºC)
Δt = kenaikan suhu (ºC)
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
Musschenbroek.
b. Muai Luas
Hubungan antara luas benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah
Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
ΔA = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
β = Koefisien muai luas zat (/º C)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)
Dimana
Keterangan:
V = Volume akhir (m3)
V 0 = Volume mula-mula (m3)
ΔV = Pertambahan volume (m3)
γ = Koefisien muai volume (/oC)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)
γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas,yaitu 1/273 0C
Alat yang biasa digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Gas lebih mudah
memuai dibandingkan zat cair dan zat padat.
Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda
yang dikeling menjadi satu.
Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu..
Soal
1. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan ilustrasi percobaan dan data koefisien muai panjang logam yang menunjukkan
baja, tembaga, dan aluminium yang benar secara berurutan adalah ...
A. P, Q, R
B. Q, P, R
C. Q, R, P
D. R, Q, P
Berdasarkan data di atas pasangan jenis logam untuk bimetal di atas adalah ...
Logam A Logam B
A. Baja Tembaga
B. Aluminium Tembaga
C. Aluminium Baja
D. Tembaga Baja
A
A B
B
Dari data yang tampak pada gambar (I) dan (II) serta tabel, disimpulkan bahwa….
5. Tiga buah bimetal tersusun oleh logam A, B,C. Ketika dipanaskan keduanya melengkung
dengan arah tampak seperti gambar berikut!
8. Perhatikan gambarberikut!
Rumus GLB
S= v x t
Keterangan
s = jarak tempuh benda
v = kelajuan benda
t = waktu tempuh benda
Grafik GLB
2. Tabel berikut menunjukkan data besaran dua benda yang sedang bergerak.
Nama benda Waktu (s) Jarak tempuh (m)
Benda 1 1 3
2 12
3 27
Benda 2 1 4
2 8
3 12
Dapat disimpulkan bahwa Jenis gerak benda 1 dan benda 2 secara berturut-turut
adalah….
A. GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat
B. GLBB dipercepat dan GLB
C. GLB dan GLBB dipercepat
D. GLB dan GLBB diperlambat
3. Tabel berikut memuat jarak dan waktu tempuh gerak suatu benda!
Benda 1 Benda 2
S (cm) t (sekon) S (cm) t (sekon)
60 15 4 2
80 20 9 3
100 25 25 5
Seorang siswa melakukan percobaan gerak 2 benda, sebanyak tiga kali seperti tabel di atas.
Jenis gerak yang terjadi pada benda 1 dan 2 berturut-turut adalah….
A. GLB dan GLBB diperlambat
B. GLB dan GLBB dipercepat
4. Tabel berikut menunjukkan data besaran dua benda yang sedang bergerak.
Nama benda Waktu (s) Jarak tempuh (m)
Benda A 1 4
2 16
3 36
Benda B 1 4
2 8
3 12
Dapat disimpulkan bahwa Jenis gerak benda 1 dan 2 berturut-turut adalah….
A. GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat
B. GLBB dipercepat dan GLB
C. GLB dan GLBB dipercepat
D. GLB dan GLBB diperlambat
5. Tabel berikut memuat jarak dan waktu tempuh gerak suatu benda!
Benda 1 Benda 2
Waktu (s) Jarak (m) Waktu (s) Jarak (m)
1 6 1 7
2 12 2 28
3 18 3 63
Berdasarkan data pada tabel, jenis gerakan yang dialami masing-masing mobil
adalah….
Mobil 1 Mobil 2
A. GLBB diperlambat GLB
B. GLBB dipercepat GLBB diperlambat
C. GLB GLBB diperlambat
D. GLB GLBB dipercepat
Gerakan kelapa jatuh ( gambar I ) dan gerak bola yang dilempar vertikal ke atas oleh
Grafik (v-t) berikut yang melukiskan gerak benda tersebut ditunjukkan oleh….
Pernyataan:
1. Gerak lurus dipercepat beraturan
2. Gerak lurus diperlambat beraturan
3. Gerak lurus dengan kecepatan tetap
4. Jarak perpindahan 150 m
Benda yang melakukan gerak lurus beraturan ( GLB ) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) secara berurutan adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4