0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
217 tayangan2 halaman
Patofisiologi asma dimulai dari reaksi alergen yang mengaktifkan sel imun dan pelepasan mediator yang menyebabkan kontraksi otot bronkial dan edema membran mukosa, mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan dan gangguan pertukaran gas. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia dan manifestasi klinis lainnya.
Patofisiologi asma dimulai dari reaksi alergen yang mengaktifkan sel imun dan pelepasan mediator yang menyebabkan kontraksi otot bronkial dan edema membran mukosa, mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan dan gangguan pertukaran gas. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia dan manifestasi klinis lainnya.
Patofisiologi asma dimulai dari reaksi alergen yang mengaktifkan sel imun dan pelepasan mediator yang menyebabkan kontraksi otot bronkial dan edema membran mukosa, mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan dan gangguan pertukaran gas. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia dan manifestasi klinis lainnya.
- Alergen dihadapkan ke sistem imun yang merangsang reaksi hiperaktivitas
bronkus dalam saluran pernapasan sehingga merangsang sel plasma yang menghasilkan Imunoglobulin E (Ig E) - Ig E selanjutnya akan menempel pada reseptor dinding sel mast dan mengakibatkan degranulasi sel mast. Sel mast yang mengalami degranulasi akan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamin, leukotrien, prostaglandin, dan bradikinin - Mediator ini menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga timbul edema mukosa, peningkatan produksi mukus, dan kontraksi otot polos bronkiolus - Hal ini akan menyebabkan proliferasi akibatnya terjadi sumbatan dan daya konsolidasi pada jalan nafas sehingga proses pertukaran O2 dan CO2 terhambat akibatnya terjadi gangguan ventilasi. Rendahnya masukan O2 ke paru-paru terutama pada alveolus menyebabkan terjadi alkalosis respiratorik dan penurunan CO2 dalam kapiler (hipoventilasi) yang akan menyebabkan terjadi asidosis respiratorik - Hal ini dapat menyebabkan paru-paru tidak dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu membuang karbondioksida sehingga menyebabkan konsentrasi O2 dalam alveolus menurun dan terjadilah gangguan difusi, dan akan berlanjut menjadi gangguan perfusi dimana oksigenasi ke jaringan tidak memadai sehingga akan terjadi hipoksia dan hipoksemia yang akan menimbulkan berbagai manifestasi klinis.
Hambatan Aliran Udara Yang Progresif Memburuk Merupakan Perubahan Fisiologi Utama Pada PPOK Yang Disebabkan Perubahan Saluran Nafas Secara Anatomi Di Bagian Proksimal