Anda di halaman 1dari 51

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR


DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN KEMENKES RI
PELAYANAN KESEHATAN
1. Pengelolaan Upaya kesehatan yang terpadu,
berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi
upaya peningkatan, pencegahan , pengobatan, dan
pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
2. Upaya Kesehatan merupakan salah satu subsistem Sistem
Kesehatan Nasional
3. Unsur Subsistem Upaya Kesehatan :
a. Upaya Kesehatan
b. Fasilitas pelayanan kesehatan
c. Sumber daya Upaya Kesehatan
d. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan
SKN 2012 Perpres
72/2012

2
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN
SKN 2012 Perpres
PELAYANAN 72/2012
TERSIER

PELAYANAN
UKM SEKUNDER UKP

PELAYANAN
PRIMER

MASYARAKAT
KARAKTERISTIK STRATIFIKASI PELAYANAN
KESEHATAN
NO Karakteristik Pelayanan Pelayanan Pelayanan
primer sekunder tertier

Setiap strata memiliki 1 Tenaga Umum Spesialis Sub spesialis


karakteristik tersediri Kesehatan
• Personalia 2 Fasilitas Sederhana Komplek Canggih
• Fasilitas
• Masalah yang
3 Masalah Sederhana Komplek Lebih
ditanggulangi yang komplek
• Jenis pelayanan ditanggulangi

Dari tiga strata di atas,


4 Jenis Rawat Rawat jalan Rawat jalan
yang terpenting adalah pelayanan jalan dan inap dan inap
pelayanan primerr

4
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
• Sistem pelayanan kesehatan yang mememberikan
pelayanan esensial (health care/primary care)
• Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) adalah
pelayanan kesehatan esensial yang diselenggarakan
berdasarkan tatacara dan teknologi praktis, sesuai dengan
kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh masyarakat,
dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga dalam
masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan biaya
yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tahap perkembangan serta yang
didukung oleh semangat kemandirian dan menentukan diri
sendiri (WHO, 1978)
5
DEKLARASI ALMA ATA - PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

UKW UKM
• Pembangunan nasional Tersier
berwawasan kesehatan
(Sub-Sp) • Air bersih & Sanitasi
(pertanian, transportasi, • Gizi masyarakat
industri, makanan, dll)
Sekunder • Pendidikan Kesehatan
(Yankes Spesialistis) • Surveilans penyakit
• Tata ruang alam –
manusia & kegiatannya • Pencegahan primer &
• Pencegahan primer
Primer sekunder
(Yankes Primer mampu
mengatasi sebagian besar
kebutuhan kesehatan individu
& keluarga)
Kontak pertama ke SISTEM
pelayanan kedokteran

Individu & Keluarga

UKP
UKW = Upaya Kesehatan Wilayah
UKM= Upaya Kesehatan Masyarakat UKM
UKP = Upaya Kesehatan Perseorangan UKW
6
Copy By IDI 2013
MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?

1. Tulang punggung pelayanan kesehatan


2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi
yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat
dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan
Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah
pasien yang di rujuk.
4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
5. Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan
mendukung Pembangunan kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena :


1. Kondisi geografis dan demografis
2. Kemampuan fiskal daerah dan individu
3. Status kesehatan masyarakat
4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

UKM
UKP

Peningkatan dan Pencegahan


Pengobatan dan pemulihan

1. Pelayanan peningkatan 1. Pelayanan pengobatan


2. Pelayanan Pemulihan
2. Pelayanan pencegahan 3. Pelayanan peningkatan &
3. Pengobatan pencegahan
4. Pemulihan 4. Gaya hidup sehat (healthy life
style)/PHBS
Kelompok & Masyarkat Perorangan & Keluarga

 Revitalisasi UKM
 Peningkatan Efektifitas UKBM  Optimalisasi Fasyankes Primer
sebagai Gatekeeper
 Optimalisasi Sistim Rujukan

PETA STRATEGIS PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER 8
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
DAMPAK 1. MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRI
KEUANGAN

2. TERWUJUDNYA
PELAYANAN KESEHATAN 3. TERWUJUDNYA MASYARAKAT

17. TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG PROPORSIONAL UNTUK


OUTCOME PRIMER YANG PARIPURNA YANG PEDULI KESEHATAN

PROSES
STRATEGIS YG 4. OPTIMALISASI YANKES PRIMER 5. OPTIMALISASI 6. REVITALISASI 7. PENINGKATAN
HARUS SEBAGAI GATEKEEPER SISTIM RUJUKAN UKM EFEKTIVITAS UKBM
DILAKUKAN

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN

UKM DAN UKP*)


9. TERWUJUDNYA SISTEM 10. TERWUJUDNYA SISTEM 11. PENGUATAN SISTEM
PERENCANAAN YANG KOLABORASI PENDIDIKAN NAKES INSENTIF DAN PROMOSI
TERINTEGRASI PARADIGMA SEHAT

12. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS DATA DAN


PENGALAMAN (Knowledge management)

SUMBER DAYA
KESEHATAN
13. TERSEDIANYA SDM 14. TERSEDIANYA 15. 16. TERSEDIANYA
YANG KOMPETEN DAN DUKUNGAN REGULASI TERSEDIANYA SARANA & PRASARANA
BERBUDAYA KINERJA YANKES PRIMER SIK TERPADU SESUAI STANDAR
9
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERORANGAN PADA
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

UKM UKP

Program UKM
Program UKM dan bersifat nasional
antara lain : JKN

 P4K
 Desa Siaga  Vaksin untuk
 Posyandu Immunisasi Dasar Pelayanan
 Posbindu  Alat Kontrasepsi kesehatan tingkat
Dasar pertama sesuai
 Kadarzi
 Screening HIV manfaat JKN
 Screening IVA
 Screening API, Penyemprotan Malaria
 TB Dots

PEMBIAYAAN OLEH
PEMBIAYAAN OLEH PEMERINTAH BPJS KESEHATAN
REVITALISASI PUSKESMAS
Tujuan Revitalisasi Puskesmas
Menata kembali proses penyelenggaraan yankes di Puskesmas,
pada situasi yang berubah secara bermakna dalam lingkungan
internal & eksternal Puskesmas, dan antisipasi implementasi UU
SJSN/BPJS, yang akan diberlakukan di seluruh kabupaten/kota di
Indonesia.

Diharapkan output (luaran) kinerja Puskesmas dalam upaya


promotif dan preventif yang menjadi tugas utamanya, akan dapat
lebih ditingkatkan,

Yankes perseorangan yang dilaksanakan melalui Klinik Puskes


berizin, akan dapat diberikan
SKEMA FUNGSI DAN UPAYA PUSKESMAS
1
Penyelenggara UKM
Minimal (KIE&Pember-
dayaan Masy) s/d UKM UPAYA GENERIK
Optimal ( Pelayanan PROMOTIF
Kesehatan Essensial
Dasar)

3
&
Penyelenggaraan
Program Kesehatan
PREVENTIF
yang bersifat lokal UPAYA LOKAL
spesifik berdasarkan SPESIFIK
analisis data

4
Penyelenggara pelayanan
KURATIF
kese-hatan perseorangan &
(UKP) Tkt pertama yang KLINIK REHAB

berkualitas, bero-rientasi PUSKESMAS


pd kepentingan pelanggan
Dilaksanakan oleh Klinik
Puskes Berizin.

2
Pusat penyedia informasi kesehatan dari lingkup wilayah kerjanya, untuk kepentingan
manajemen puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.
Program Kesehatan yg bersifat Generik
Merupakan pelayanan kesehatan yang sifatnya esensial dasar
Pelayanan KB pd PUS
Pelayanan Gizi Keluarga
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pencegahan Pengendalian PTM dan PM termasuk Imunisasi
Pelayanan KIE dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengobatan Dasar seerhana dan emergensi

Program Kesehatan yg bersifat Lokal Spesifik


Merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang sifatnya khas di wilayah kerja puskesmas
Contoh upaya lokal : kesehatan pariwisata, kesehatan matra, penyakit
tertentu seperti filariasis, fasciola hepatica, schistosomiasis dll
Program Kesehatan yg bersifat pengembangan
Merupakan intensifikasi dari program generik yang bersifat nasional
atau ekstensifikasi program lain diluar upaya spesifik lokal
14
KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS

FUNGSI
PUSKESMAS

UKM
KEGIATAN
UPAYA PROMOSI PENYEDIA DATA DAN PELAYANAN
DAN PREVENSI INFORMASI
KM KP

TUGAS KABUPATEN/KOTA BPJS

DAK, TP, JAMKESMAS,


BOK, JAMPERSAL
KM – Kesehatan Masyarakat
DUKUNGAN PUSAT KP – Kesehatan Perorangan

15
Jenis- Jenis Faskes Primer
Pusat Kesehatan Masyarakat Milik TNI Angkatan Udara
(Puskesmas) • Seksi kesehatan TNI AU
• Lembaga Kesehatan Penerbangan dan
• Puskesmas Non Perawatan Antariksa (Laksepra)
• Puskesmas • Lembaga Kesehatan Gigi & Mulut (Lakesgilut)
• Puskesmas Pembantu (Pustu)
• Polindes Faskes milik Polisi Republik Indonesia
• Puskesmas Perawatan (Puskesmas (POLRI)
Tempat Tidur) • Poliklinik Induk POLRI
• • Poliklinik Umum POLRI
Faskes milik TNI • Poliklinik Lain milik POLRI
• Milik TNI Angkatan Darat • Tempat Perawatan Sementara (TPS)
• Polkes POLRI
• Poskes
Praktek Dokter Umum / Klinik Umum
• Praktek Dokter Umum Perseorangan
• Milik TNI Angkatan Laut • Praktek Dokter Umum Bersama
• Balkes A, dan D • Klinik Dokter Umum / Klinik 24 Jam
• Balai Pengobatan A, B, dan C • Praktek Dokter Gigi
• Lembaga Kesehatan Kelautan • Praktek Keperawatan
• Lembaga Kedokteran Gigi • Praktek kebidanan
OPTIMALISASI FASYANKES PRIMER
SEBAGAI GATEKEEPER
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
MENURUT UU NO.40THN 2004

PELAYANAN KESEHATAN
PERSEORANGAN
“ KOMPREHENSIF”

KENDALI KENDALI
BIAYA Pasal. 22 MUTU

OBAT dan BMHP

PELAYANAN KESEHATAN SECARA BERJENJANG


PELAYANAN BERJENJANG
PerMenkes 001/2012 BAB III Pasal 4

(1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai


kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat
pertama.
(4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter
dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana,
kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan
geografis.
PELAYANAN BERJENJANG

Tersier

Sekunder

Gatekeeper

sebagai kontak pertama pada


pelayanan kesehatan formal dan
Primer penapis rujukan sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Medik.

Rujukan balik Rujukan


KONSEP GATEKEEPER
Gatekeeper dalam managed care dapat didefinisikan
sebagai dokter yang berwenang mengatur pelayanan
kesehatan bagi peserta, sekaligus bertanggungjawab
dalam rujukan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai
kebutuhan medis peserta.

• Pelayanan sesuai kebutuhan


medik peserta dan holistik
Dokel sebagai
• Promotif dan preventif a.l: Deteksi dini
GateKeeper
• Personalisasi layanan  hubungan
dokter – pasien/keluarga

21
Tugas dan Fungsi Gate Keeper
Tugas sebagai gatekeeper :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu
2. Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan.
3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat
4. Manajer sumber daya

Fungsi Gatekeeper
Menjaga masyarakat, keluarga, individu tetap sehat dgn memperhatikan :
1. pola hidup sehat
2. menjauhkan at risk
3. individual / mass screening
4. diagnosa dini
5. prompt treatment
6. rehabilitasi
PRINSIP PELAYANAN DOKTER LAYANAN PRIMER

1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care);


2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan
(promotif dan preventive);
3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care);
4. Pelayanan paripurna (comprehensive care);
5. Pelayanan menyeluruh (holistic care);
6. Pelayanan terpadu (integrated care);
7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care);
8. Koordinatif dan kerjasama;
9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and
community oriented);
10. Patient safety.
PRASYARAT DOKTER LAYANAN PRIMER

1. Memiliki fasilitas pelayanan


2. Memiliki SDM kesehatan
3. Memiliki peralatan pelayanan kesehatan
4. Mampu memberikan pelayanan sesuai jenis pelayanan
yang telah ditetapkan
5. Memiliki sistim administrasi dan manajemen pelayanan
kesehatan
6. Mampu menetapkan biaya pelayanan
7. Memiliki SPO Pelayaan
8. Memiliki jejaring rujukan
SIAPAKAH GATE KEEPER

• Adalah dokter yang bekerja pada pelayanan


kesehatan primer
• Dokter yang pertama kali ditemui masyarakat
• Antara lain :
– Dokter/Dokter Gigi di Klinik Puskesmas
– Dokter/Dokter Gigi di Klinik Pratama
– Dokter/Dokter Gigi Praktik Mandiri
OPTIMALISASI
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
BPJS dan Fasyankes

 Manfaat jaminan kesehatan FASKES FASKES


diberikan pada fasilitas kesehatan
milik Pemerintah atau swasta yang FASKES
menjalin kerjasama dengan Badan FASKES
Penyelenggara Jaminan Sosial.(UU
No 40 Pasal 23 )
BPJS
• Berdasarkan kontrak denghan BPJS FASKES
Fasyankes bertanggung jawab atas
pemeliharaan sejumlah peserta
tertentu sesuai dengan kontrak FASKES
/kerjasama yang disepakati
( 1 dokter /500-600 KK)

• Pembayaran kapitasi
SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Berhadapan dengan risiko


keuangan
Kepuasan
menerapkan pelbagai Pasien
pembatasan

Kendali biaya Kendali Mutu


KENDALI BIAYA
Pembayaran kapitasi
• Kapitasi mengacu pada kata kapita.
Biasa dikenal istilah ‘per kapita, per kepala’
• Pembayaran kapitasi berarti pembayaran berbasis hitungan
per kepala (peserta JKN).
• Merupakan model cara bayar oleh pengelola dana kepada
pemberi pelayanan kesehatan untuk jenis-jenis pelayanan
yang diselenggarakannya dimana nilai biaya tidak dihitung
berdasarkan jenis dan/ataupun jumlah pelayanan yg
diberikan oleh pemberi layanan kesehatan melainkan
ditentukan oleh jumlah pasien yang ditanggungnya
• Transfers financial risks dari payer ke provider
– PPK dan Payer bekerjasama mengendalikan biaya
– Biaya pelayanan menjadi mudah dianggarkan
Tujuan pembayaran kapitasi

• Agar BPJS dapat mengendalikan biaya yankes


sekaligus menyederhanakan/ mempercepat
pembayaran provider.
• Agar dg mengetahui besar pembayaran jasa- nya
dimuka, provider dpt menyusun strategi pelayanan
efektif dg biaya terkendali; Jadi, provider terdorong
menjaga peserta tetap sehat (kalau sakit meguras
biaya kapitasi), hingga berfokus pd preventif-
promotif.
• Agar peserta memperoleh manfaat terjaga
kesehatannya.
KENDALI MUTU

Penerapan sistem kendali mutu pelayanan


secara menyeluruh meliputi :

 Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,


 Memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan
sesuai standar yang ditetapkan,
 Pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.
 Aspek keamanan pasien,
 Efektifitas tindakan,
 Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan medis
pasien
PAKET KEBIJAKAN KENDALI MUTU DI LAYANAN
TINGKAT PERTAMA
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)
1. Panduan Praktik Klinis bagi dokter layanan primer / Standar
Pelayanan Medik
2. Panduan Penatalaksanaan Klinis berdasarkan symton di Pelayanan
Primer
3. Panduan Ketrampilan Klinis di layanan primer
4. Pedoman Pelayanan Dokter di layanan primer
5. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem Rujukan
( Gatekeeper)
6. Peningkatan Teknis Dokter di layanan Primer
7. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis di layanan primer
8. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas
9. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas & Fasyankes Primer
Lainnya
BUKU PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI
LAYANAN PRIMER

1 2

Pedoman Praktis Klinis Dokter di Panduan Penataan klinis berdasarkan


fasyankes primer simpton bagi dokter di fasyankes primer

3 4

Panduan ketrampilan klinis Pedoman Pelayanan Dokter di


dokter di Fasyankes primer Fasyankes Primer
1. PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER

TUJUAN
Agar dokter layanan primer dpt:
1.Memiliki pedoman baku
minimum dengan
mengutamakan upaya maksimal
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI sesuai kompetensi dan fasilitas
DOKTER DI FASKES PRIMER yang ada
2.Mewujudkan pelayanan yang
PROGRES: sedang
dalam proses penyiapan
sadar mutu sadar biaya
permenkes 3.Memiliki tolok ukur dalam
melaksanakan jaminan mutu
pelayanan
2. PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER

TUJUAN: acuan langkah-langkah


pelaksanaan ketrampilan yang
terstandar sesuai kompetensi profesi
dokter pelayanan primer

PROSES: Telah tersusun draft


panduan ketrampilan klinis berisi 95
PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS ketrampilan dengan level kompetensi 4
BAGI DOKTER DI FASKES PRIMER (mampu melakukan secara mandiri)
sesuai Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) 2012.

PROGRES: sedang dalam proses


uji coba
3. PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI
FASYANKES PRIMER
TUJUAN: acuan bagi dokter untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bermutu.
PROSES: telah tersusun draft dengan
rujukan utama: Standar Pelayanan Kedokteran
Keluarga, berisi:
1) Pemeliharaan kesehatan di klinik: pelayanan
paripurna, pelayanan medis, pelayanan
menyeluruh, pelayanan terpadu, pelayanan
bersinambung
PEDOMAN PELAYANAN DOKTER 2) Perilaku dalam klinik: perilaku terhadap pasien,
PELAYANAN PRIMER dengan mitra kerja di klinik, dengan sejawat,
pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik,
PROGRES: sedang partisipasi dalam kegiatan masyarakat di
bidang kesehatan
dalam proses uji coba
3) Pengelolaan praktik: sumber daya manusia,
manajemen keuangan, manajemen klinik
4) Sarana dan prasarana: fasilitas praktik,
peralatan klinik, proses-proses penunjang
medik.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER

Ruang lingkup
• PPK ini meliputi panduan penatalaksanaan terhadap
penyakit yang dijumpai di layanan primer.
• Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
• Penyakit dalam panduan ini adalah penyakit dengan
tingkat kemampuan dokter 4A, 3B, dan 3A terpilih,
dimana dokter diharapkan mampu mendiagnosis,
memberikan penatalaksanaan dan rujukan yang sesuai .
Katarak yang merupakan kemampuan 2, dimasukkan
dalam pedoman ini dengan mempertimbangkan
prevalensinya yang cukup tinggi di Indonesia.
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
(Perkonsil No 11 Tahun 2012)

DAFTAR TINGKAT KEMAMPUAN


NO SISTEM TUBUH MANUSIA
PENYAKIT 1 2 3A 3B 4A
1 Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7
2 Psikiatri 52 0 28 21 1 2
3 Indera 104 4 44 30 3 23
4 Respirasi 46 6 11 8 12 9
5 Kardiovaskular 41 7 15 9 9 1
6 GIT 83 6 32 17 9 19
7 Ginjal dan sal. Kemih 40 3 19 6 5 7
8 Reproduksi 99 11 41 16 19 12
9 Endokrin metabolik 33 7 6 4 7 9
10 Hematoimunologi 35 4 14 8 3 6
11 Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2
12 Sist Kulit dan Integumen 79 1 13 13 7 45
13 Forensik dan Medikolegal 13 0 3 7 1 2
TOTAL 736 70 261 164 97 144
38
PROSES PENYUSUNAN BUKU
• PPK disusun berdasarkan pedoman yang berlaku secara global yang
dirumuskan bersama perhimpunan profesi dan Kementerian
kesehatan.
• Berisi penatalaksanaan penyakit yang sesuai dengan kompetensi 3 dan
4, yang dapat dilakukan di layanan primer  405 penyakit (SKDI2012)
• Terdapat : 155 penyakit yang terangkum dalam 140 penyakit karena
ada beberapa penyakit yg tertulis dalam 1 judul penyakit. Ch
dermatofitosis tdd Tinea Corporis , Tinea capitis, Tinea barbae
• Prioritas penyakit tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan 3 dan 4
terpilih, dengan kriteria di layanan primer: High volume, High cost,
High risk, Program nasional, Merupakan penyakit yang jelas batas-
batasnya dan relatif mudah mendiagnosisnya.
• Setelah menyelesaikan Pedoman untuk 155 penyakit prioritas,
penyusunan Pedoman Penatalaksanaan Penyakit akan terus dikerjakan
oleh organisasi profesi sampai mencakup 405 penyakit kompetensi 3
dan 4.
Template
Masalah Kesehatan
1.

Judul masalah diperoleh dari daftar masalah yang Konsultasi dan rujukan
tergolong pada level kemampuan 4 yaitu sebanyak - Masa pemulihan
143 daftar masalah. - Komplikasi dan efek samping/penyulit
2. Subyektif Family focus : edukasi preventif, sosial support,
Berisi hasil anamnesis menyeluruh kepada pasien. screening
3. Obyektif Community oriented : screening, survailens, & laporan
Berisi hasil pemeriksaan fisik yang patognomonis, 6. Rujukan
meskipun sangat disarankan melakukan pemeriksaan Selain berdasarkan level kompetensi penyakit yang
fisik menyeluruh. Selain itu bagian ini pula berisi dihadapi, terdapat juga kriteria rujukan yang terdiri
anjuran pemeriksaan penunjang serta hasil positif dari :
yang ditemukan.
4. Assesment/Penegakan diagnostik holistik T : Time lama perjalanan penyakit
Aspek personal : Keluhan, kekhawatiran & harapan A : Age umur pasien
Aspek klinis : diagnosis klinis & diagnosis banding C : Complication komplikasi dari penyakitnya,
tingkatan kesulitan
Aspek internal : persepsi, usia, perilaku, genetik C : Comorbidity ada/tidaknya penyakit penyerta
Aspek eksternal: lingkungan (makro, mikro. meso) C : Condition melihat kondisi fasilitas pelayanan
5. Plan/Penatalaksanaan komprehensif : 7. Prognosis
Patient centered 8. Rekam medik
- Pengobatan biomedis No. ICPC
Obat No. ICD 10
Nutrisi
Psikososial
Rawat jalan/rawat inap
SISTEM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMER

Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit dengan


tingkat kemampuan 4A pada kondisi :
T :Time lama perjalanan penyakit
A : Age umur pasien
C : Complication komplikasi dari penyakitnya,
tingkatan kesulitan
C : Comorbidity ada/tidaknya penyakit penyerta
C : Condition melihat kondisi fasilitas pelayanan
1. TIME
• Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi
kronis atau melewati Golden Time Standard
• Contoh pada demam tifoid
Pasien dirujuk bila setelah mendapat terapi selama 5 hari
belum tampak perbaikan.
2. AGE
• Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi penyakit lebih
berat
• Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.
Pasien anak, berumur kurang dari 6 bulan, indikasi dirujuk ke
layanan sekunder.
3. COMPLICATION
• Jika komplikasi yg ditemui dapat memperberat kondisi pasien
• Contoh pada penyakit influenza dengan tanda-tanda
pneumonia.
Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas
tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak nafas).

4. COMORBIDITY
• Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.
• Contoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, TB dengan
penyakit metabolik perlu dirujuk ke layanan sekunder. Setelah
mendapat advis di layanan sekunder dapat melanjutkan
pengobatan kembali di fasilitas pelayanan primer.
CONDITION

• Apabila fasilitas pelayanan tdk dapat


memenuhi keberlangsungan penatalaksanaan.
• Rujukan bisa bersifat horizontal maupun
vertikal pada fasilitas yang mempunyai
peralatan untuk keberlangsungan
penatalaksanaan
OPTIMALISASI KOMPETENSI DOKTER
DI FASYANKES PRIMER
KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER

Kompetensi Mahal

Internal Medicine
Obs-Gynecology
Surgery
Pediatrics
Ophthalmology
Dermatology
Sub-Spesialis
III III

Etc
Spesialis II
Spesialis
II DK / DU /
Family Medicine Dokter Ib
Pelayanan
I Dokter Kedokteran Dasar Primer Ia
Murah
SAAT INI Bidang ilmu kedokteran GOAL
Dokter yang mampu
Marjinalisasi Dokter Revitalisasi Dokter Pelayanan memenuhi sebagian
Pelayanan Primer Primer melalui program besar kebutuhan
pendidikan dokter kesehatan individu dan
Kondisi ini tidak keluarga

mendukung JKN
BEBERAPA METODA PELATIHAN
Paket pratugas
Diprioritaskan untuk DPP di
Metoda 1 Perkotaan
Pelatihan temu muka setiap
akhir minggu selama 8 bulan

• Paket pratugas
• Pelatihan e-learning
dan beberapa
Metoda pelatihan ketrampialn
2 temu muka selama 1-2
tahun
• Diprioritaskan untuk
DPP di Pedesaan

Paket Pratugas
Pelatihan ketrampilan khusus sesuai
kebutuhan selama 1 bulan
Metoda 3 Pelatihan modul dengan surat
menyurat selama 1-2 tahun
Diprioritaskan untuk DK di DPTK
Konsep setelah selesai menyelesaikan seluruh
program pelatihan

• Memperoleh Post Graduate Diploma dari Fakultas Kedokteran


yang bersangkutan
• Memperoleh sejumlah SKP yang dihitung sesuai dengan
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IDI untuk kepentingan
resertifikasi
• Dapat diperhitungkan untuk transfer menjadi sejumlah SKS bila
berminat memperoleh Master Dokter Pelayanan Primer atau
Spesialis Dokter Pelayanan Primer
Rencana Pemenuhan Standar
Faskes Primer
1. Peningkatan kerjasama dengan klinik swasta dan dokter
praktek mandiri bagi daerah yang kurang tenaga dokternya
(nilai acuan 1:2500)
2. Pembangunan Puskesmas pada Kecamatan yang tidak
mempunyai Puskesmas
3. Pemenuhan dokter pada kab/kota dengan kekurangan
dokter. (tugas PPSDM)
4. Rehab Puskesmas dan Rumah dinas dokter
5. Pemenuhan alkes faskes primer
6. Penetapan Pedoman
7. Penguatan sistem rujukan dengan memperhatikan
aksesibilitas dan portabilitas
Sifat dasar seorang dokter adalah melayani dan
tidak patut mendahulukan materi diatas kebutuhan
pasiennya. Jadilah dokter Bintang Lima

Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai