DISUSUN OLEH :
NAMA: RESTI AUDYANTY
NPM : 56412146
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
PROPOSAL PEMBUATAN APLIKASI
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini. Tidak
hanya orang dewasa yang bisa menikmati kemajuan teknologi saat ini, tetapi anak-anak pun
juga bisa menikmati teknologi. Bahkan balita, sudah mulai diperkenalkan dengan adanya
kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi saat ini adalah Augmented Reality suatu
teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi kedalam sebuah
lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real time.
Metode yang dilakukan dalam Pembuatan Aplikasi Nama Buah-Buahan Untuk Balita
Berbasis Augmented Reality ini adalah studi literature dalam mengumpulkan data sampai
dengan metode pembuatan aplikasi. Pembuatan diawali dengan mencari literatur yang
berkaitan dengan teknologi augmented reality dan informasi mengenai jenis-jenis buah yang
akan dibuat sebagai model 3D menggunakan software Blender. Perancangan aplikasi
Augmented Reality menggunakan software Unity dengan merancang marker yang dibuat
menggunakan Vuforia, suara yang diedit menggunakan Freemake Audio Converter dan model
buah yang telah dibuat. Fitur yang ada dalam aplikasi ini adalah beberapa jenis buah yang
ditampilkan secara 3D dengan suara dan animasi menggunakan teknologi Augmented Reality.
Hasil akhir dari penelitian ini berupa aplikasi nama buah-buahan untuk balita berbasis
augmented reality guna membantu anak balita untuk mengenali nama buah-buahan.
Kata Kunci : Augmented Reality, Unity 3D,Vuforia,Blender,Buah, Balita.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini. Tidak
hanya orang dewasa yang bisa menikmati kemajuan teknologi saat ini, tetapi anak-anak pun juga
bisa menikmati teknologi. Bahkan anak-anak usia bawah lima tahun (balita), sudah mulai
diperkenalkan dengan adanya kemajuan teknologi. Dengan diperkenalkannya teknologi kepada
anak-anak usia dibawah lima tahun ini, bisa membantu perkembangan kecerdasan otaknya.
Dalam kemajuan teknologi saat ini, banyak teknologi-teknologi baru yang diciptakan
untuk mendukung kelancaran dalam bidang tertentu. Seiring dengan kemajuan tersebut,
kemudian berkembang teknologi dapat melihat dunia nyata dengan objek-objek virtual yang
ditambahkan ke dunia nyata, atau yang biasa disebut dengan Augmented Reality (AR).
Pada saat ini Augmented Reality semakin berkembang dan mulai banyak juga aplikasi
maupun library yang digunakan untuk mengembangkan Augmented Reality. Misalnya
ARToolkit, Flartoolkit, Goblin, dan lain-lain. Augmented reality membutuhkan video streaming
dengan kamera yang digunakan sebagai sumber masukan gambar, kemudian melacak dan
mendeteksi marker(penanda). Setelah marker terdeteksi maka akan muncul model 3D dari suatu
barang. Model 3D ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak untuk desain 3D, misalnya
3DS Max, Blender dan lain-lain. Augmented reality telah diterapkan pada berbagai bidang,
seperti kedokteran, pendidikan, hiburan, militer, desain, robotik, dan lain-lain. Augmented reality
juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan oleh banyak orang seperti
pada ponsel.
Dan didalam penulisan ini, dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality dalam
bidang pendidikan untuk anak-anak usia dibawah lima tahun sangat memiliki banyak manfaat.
Dengan penggabungan konsep dunia nyata dan dunia maya, seorang yang ingin mengenalkan
dan menggunakan software berbasis AR ini akan dengan mudah menjelaskan suatu objek 3D
dalam proses pengenalan tersebut. Dan selain itu, proses pengenalan interaktif ini pun terasa
sangat menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak usia dibawah lima tahun. Misalkan
dalam pengenalan nama buah-buahan, seseorang dengan mudahnya menampilkan visual buah,
dengan bentuk, warna dan manfaatnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan
masalah-masalah yang akan dibahas :
Pada Pembuatan Aplikasi Nama Buah-Buahan Untuk Balita Berbasis Augmented Reality
ini memiliki batasan masalah agar bisa lebih terarah dan terfokus. Aplikasi ini bekerja pada basis
Augmented Reality dengan Unity 3D sebagai komponen pembuatnya. Dan di dalam aplikasi ini
terdapat 15 nama buah dalam bentuk model 3D yang dibuat dengan menggunakan tool Blender.
Selain itu, di dalam aplikasi ini terdapat beberapa audio penjelasan 15 nama buah.
Dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi ini juga memerlukan beberapa komponen
seperti : laptop, marker dan kamera smartphone. Penggunaan marker pada aplikasi ini digunakan
sebagai penanda untuk menampilkan suatu objek. Marker yang digunakan pada aplikasi ini,
berupa buku yang didalamnya terdapat gambar atau simbol marker yang akan dibaca oleh
kamera pada smartphone.
Tujuan dari penulisan ini adalah penulis mencoba membuat aplikasi nama buah-buahan
untuk balita berbasis augmented reality guna membantu anak balita untuk mengenali nama buah
– buahan. Selain itu juga, untuk memberikan suatu media alternatif bagi orang tua untuk
mengenalkan tentang nama buah – buahan kepada anak secara interaktif yang sangat
menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak – anak usia dibawah lima tahun.
Augmented Reality (AR) adalah sebuah istilah untuk lingkungan yang menggabungkan
dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya
menjadi sangat tipis. Secara sederhana AR bisa didefinisikan sebagai lingkungan nyata yang
ditambahkan objek virtual. Penggabungan objek nyata dan virtual dimungkinkan dengan
teknologi display yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input
tertentu. AR merupakan variasi dari Virtual Environments (VE), atau yang lebih dikenal dengan
istilah Virtual Reality (VR). Teknologi VR membuat pengguna tergabung dalam sebuah
lingkungan virtual secara keseluruhan. Ketika tergabung dalam lingkungan tersebut, pengguna
tidak bisa melihat lingkungan nyata disekitarnya. Sebaliknya, AR memungkinkan pengguna
untuk melihat lingkungan nyata, dengan objek virtual yang ditambahkan atau tergabung
dengan lingkungan nyata.
2.2 Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri
untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. ,
pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan
Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,
peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-
Mobile dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset
Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain
pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat
lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang
mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah
yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai
Open Handset Distribution (OHD).
2.3 Pengenalan Konsep Dasar Pada Anak
Sistem pengajaran anak dimulai dengan pengenalan konsep dasar. Konsep ini di
antaranya pengenalan angka, warna, huruf, dan nama-nama hewan serta buah-buahan.
Pentingnya pengenalan konsep dasar dalam sistem pendidikan perlu dilakukan sejak dini. Dapat
dimulai sebelum anak berumur satu tahun. Pengenalan ini tidak selalu harus dilakukan oleh
lembaga pendidikan seperti PAUD atau TK, tapi juga dapat dilakukan langsung oleh orangtua
atau pendampingnya.
Media kreatif dapat berupa buku berwarna dan bergambar yang disusun sebaik mungkin.
Penggunaan media kreatif merupakan metode yang tepat dalam mengenalkan konsep dasar pada
anak.
2.4 Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang
mempeljari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
2.5 Marker
Pada proses pembuatan aplikasi AR diperlukan sebuah marker sebagai penanda untuk
menampilkan suatu objek. Dalam pembuatan marker diperlukan sebuah file gambar dengan
ekstensi JPG yang nantinya akan di-upload ke situs resmi QCAR. Marker yang telah diupload
akan dinilai kualitasnya oleh sistem, semakin banyak rating dengan tanda bintang maka kualitas
marker akan semakin baik. Marker yang digunakan harus cenderung memiliki warna
kontras untuk mendapatkan rating terbaik, marker yang buruk akan sulit dideteksi device atau
bahkan tidak bekerja.
Setelah semua marker berhasil di-upload, maka seluruh marker tersebut akan dirubah
menjadi sebuah library marker yang nantinya kembali harus di download agar dapat
digunakan untuk proses coding pada aplikasi Unity 3D.
3D modeling dari suatu objek dapat di lihat sebagai proses lengkap yang dimulai dari
mendapatkan data dan berakhir dengan sebuah model 3D yang interaktif dalam sebuah
komputer. Kadang pemodelan 3D hanya diartikan sebagai proses konversi sebuah ukuran yang
terbayang–bayang menjadi jaring-jaring yang berbentuk segitiga (mesh) atau permukaan yang
memiliki texture, walaupun hal tersebut harus menggambarkan proses yang kompleks dari
rekonstruksi sebuah objek.
2.7 Blender
Blender adalah aplikasi grafis 3D yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas (open
source) di bawah GNU General Public License. Blender dapat digunakan untuk modeling,
UV unwrapping, texturing, rigging, water simulations, skinning, animating, rendering, particle,
dan simulations, non-linear editing, compositing, dan membuat interactive 3D applications,
termasuk games.
2.8 Unity 3D
Unity 3D merupakan sebuah aplikasi yang terintegrasi untuk membuat bentuk objek tiga
dimensi (3D) pada video games atau untuk konteks interaktif lain seperti Visualisasi
Arsitektur atau animasi 3D real-time. Lingkungan dari pengembangan Unity 3D berjalan pada
Microsoft Windows dan Mac Os X, serta aplikasi yang dibuat oleh Unity 3D dapat berjalan
pada Windows, Mac, Xbox 360, Playstation 3, Wii, iPad, iPhone dan tidak ketinggalan
pada platform Android. Unity juga dapat membuat game berbasis browser yang menggunakan
Unity web player plugin, yang dapat bekerja pada Mac dan Windows, tapi tidak pada Linux.
Web player yang dihasilkan juga digunakan untuk pengembangan pada widgets Mac.
2.9 UML
Pemecahan masalah utama dari Object Oriented biasanya dengan penggambaran dalam
bentuk model. Model abstrak (semu) merupakan gambaran detail dari inti masalah yang ada,
umumnya sama seperti refleksi dari problem yang ada pada kenyataan. Beberapa modeling tool
yang dipakai adalah bagian dari dasar UML, kependekan dari United Modeling Language.
2.10 Struktur Navigasi
Struktur navigasi adalah alur yang digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Sebelum
menyusun aplikasi multimedia kedalam sebuah software, kita harus menentukan terlebih dahulu
alur apa yang akan digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Bentuk dasar dari struktur navigasi
yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi multimedia ada empat macam, yaitu :
2. Hirarki : pemakai menelusuri program melalui titik-titik percabangan dari suatu struktur
pohon.
3. Non Linier : pemakai bebas menelusuri program tanpa dibatasi oleh suatu rute.
4. Campuran : pemakai dapat dengan bebas menelusuri program, tetapi pada bagian tertentu
gerakan dibatasi secara hirarki ataupun linier.
FRUIT-AR merupakan aplikasi pengenalan konsep dasar untuk balita, karena didalam
aplikasi ini terdapat konsep pengenalan nama buah-buahan. Aplikasi FRUIT-AR ini sangat
mudah digunakan oleh para orang tua atau pendamping yang ingin memberikan konsep
pengenalan dasar terhadap anak-anaknya khususnya balita. Aplikasi ini dibuat dengan
memanfaatkan teknologi Augmented Reality, dimana dengan penggabungan konsep dunia nyata
dan dunia maya, pengenalan konsep dasar ini bisa membuat proses pengenalan interaktif menjadi
sangat menyenangkan dan mudah dipahami oleh balita.
Aplikasi FRUIT-AR berjalan sebagai aplikasi mobile dengan penggunaan marker yang
berupa buku yang didalamnya terdapat gambar-gambar/simbol-simbol yang akan dibaca oleh
kamera smartphone. Dalam aplikasi FRUIT-AR ini terdapat 15 model tiga dimensi buah-buahan,
nama-nama buah, dan suara penjelasan tentang model-model tiga dimensi tersebut. Didalam 15
model tiga dimensi buah-buahan juga menampilkan animasi gerakan pada model-model buah
tersebut.
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mencoba untuk merancang aplikasi Augmented
Reality atau AR yaitu sebuah aplikasi yang bisa menampilkan objek 3D buah-buahan dan nama-
nama buah dengan menggunakan mobile phone Android. Dimana aplikasi ini diharapkan agar
penggunanya dapat membayangkan bagaimana bentuk buah tersebut dengan mudah.
Aplikasi ini dapat menampilkan beberapa objek 3D buah-buahan dan nama-nama buah
tersebut dapat ditampilkan secara acak sesuai dengan keinginan penggunanya dengan
menggunakan sebuah marker yang nanti akan disediakan oleh penulis dalam bentuk buku
sebagai media pendukung.
Hal yang pertama kali dilakukan adalah membuat objek 3D yang dibutuhkan dengan
menggunakan Blender 2.66.1 serta menyiapkan tool pendukung untuk Augmented Reality, dan
pembuatan buku sebagai alat peraga aplikasi Augmented Reality nantinya. Kemudian penulis
melakukan pengumpulan data, baik berupa gambar, penjelasan, artikel, maupun jurnal dari
internet yang berkaitan dengan aplikasi AR. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman C# (dibaca : C Sharp) untuk Augmented Reality atau AR.
Perancangan tampilan aplikasi ini sangat dibutuhkan, karena dengan membuat rancangan
tampilan ini, pembuat aplikasi tidak akan mengalami kesulitan untuk membuat desain interface
dari suatu aplikasi yang dibuatnya. Pada tahapan ini terdiri dari dua rancangan tampilan yaitu,
perancangan marker, dan perancangan tampilan aplikasi Augmented Reality buah-buahan.
Rancangan tampilan menu awal aplikasi ini merupakan rancangan tampilan yang
terdapat pada menu utama, Ada beberapa macam menu yang dapat digunakan oleh
pengguna pada tampilan tersebut. Berikut ini adalah rancangan tampilannya :
GAMBAR
TEKS
GAMBAR
Augmented Reality
Tampilan ini merupakan halaman yang akan muncul apabila pengguna memilih
menu about. Pada halaman ini, pengguna dapat mengetahui dan melihat pengembang
atau pembuat aplikasi Augmented Reality ini. Berikut ini adalah rancangan tampilannya :
GAMBAR
TEKS
BACK
K
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang atau
sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Berikut Use Case Diagram yang menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang
user dan memfokuskan pada proses komputerisasi seperti terlihat pada Gambar.
Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini
berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek
yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram Activity
berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal.
Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut
bergantung satu sama lain.
Dari gambar 3.8 diatas dapat diketahui bahwa alur aktivitas yang
menunjukkan proses jalannya sistem aplikasi FRUIT-AR secara detail mulai dari user
membuka aplikasi sampai sistem mengeluarkan model buah 3D dan suara bedasarkan
pada marker yang ditentukan.
IV. METODELOGI PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
Kebutuhan system yang digunakan dalam Pembuatan Aplikasi Augmented Reality
“FRUIT-AR” terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang dibutuhkan
untuk membuat aplikasi Augmented Reality “FRUIT-AR” diantaranya adalah :
Laptop Memory 4 GB
HDD 1 TB
VGA NVDIA 2 GB
RAM 1 GB
Mobile Device
CPU Dual Core 1.2 Ghz
Broadcom VideoCoreIV
Memory Internal 8 GB
Selain perangkat keras kita juga membutuhkan perangkat lunak untuk untuk pembuatan
model, script dan penggabungan objek tiga dimensi agar dapat terintegrasi dalam aplikasi
Augmented Book yang dapat diinstal pada perangkat mobile berbasis Android. Software yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Pembuatan penulisan ilmiah ini terbagi menjadi beberapa tahap pengerjaan yaitu sebagai
berikut :
1. Pengumpulan Data
Penulis menggunakan studi literatur dalam mengumpulkan data. Yaitu dengan cara
mengumpulkan berbagai referensi yang menunjang penulisan dan pembuatan aplikasi.
Tahapannya dengan mencari literatur yang berkaitan dengan teknologi augmented reality dan
informasi mengenai jenis-jenis buah yang mudah dipahami oleh anak-anak terutama balita.
2. Perancangan Aplikasi
Pada tahap ini untuk merancang aplikasi penulis menggunakan Augmented Reality serta
membuat rancangan tampilan aplikasi.
Perancangan aplikasi ini membutuhkan beberapa perangkat keras (hardware), dan perangkat
lunak (software). Perangkat keras yang digunakan ialah satu(1) unit Laptop pribadi dengan
Processor Intel Core I5 2.4 GHz, RAM 4gb 1333 MHz DDR3, HDD 500gb SATA Disk,
VGA Intel HD Graphics 3000 384mb, DVD R/W SuperDrive, HDMI, Screen 13.3 inch HD
LED dan Smartphone Android. Perangkat lunak (software) yang digunakan ialah Sistem
Operasi Windows 7, Unity 3D, Blender, Adobe Photoshop CS4.
4. Pembuatan Aplikasi
Pada tahap ini untuk menerapkan hasil perancangan diperlukan marker yang dibuat dengan
menggunakan Unity 4.2.0 yang ditambahkan Vuforia SDK agar marker dapat dibaca melalui
Vuforia. Blender 2.66.1 digunakan untuk mendesain dan membuat objek 3D.
5. Uji Coba
Pada tahap terakhir ini dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi yang telah dirancang
dan kemudian dibangun berfungsi dengan semestinya, sesuai dengan yang diharapkan. Untuk
itu dilakukan proses Save Scene dan Build Setting, agar aplikasi yang dibuat berekstensi .apk
dan dapat dijalankan.