Sudi Kasus :
Tindakan yang dilakukan sebagai manajer (Amerika serikat) yang ingin melakukan ekspansi
perusahaan di australia
Penyelesaian :
Disini sebagai manajer yang harus dilakukan adalah melakukan komunikasi secara efektif
dengan mempelajari budayanya juga mempelajari bahasa negara Australia. Memulai
mengenal mengenal beberapa kata bahasa asing untuk suatu pergaulan di lingkungan bisnis
merupakan langkah naik yang harus dikembangkan dan dilakukan. Kalau perlu saat
pertemuan kita menyelipkan kata kata dari bahasa australia yang telah dipahami
Selain mempelajari budayanya hal yang akan dilakukan oleh seorang manajer adalah
Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimaah perbedaan tanpa
memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka.
Menahan sikap ambiguitas . belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada
situasi yang membingungkan.
Sabar dan tekun. Ketika berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya yang
berbeda jangan mudah menyerah.
Fleksibel atau luwes. Siap mengubah kebiasaan ketika berkomunikasi dengan
orang yang memiliki budaya yang berbeda
Tekankan hal hala yang biasa. Mencari kesamaan untuk mencari kerja sama.
Terjemahan bebas: kami tidak menerima hadiah apapun termasuk uang, minuman
anggur ataupun coklat. Bila Anda ingin menyatakan rasa terima kasih, silahkan
melakukannya dengan perkataan baik dan senyum.
Australia termasuk negara makmur dengan upah minimum yang relatif layak untuk
hidup lengkap dengan bantuan pemerintah lewat Centrelink bagi warga kurang mampu.
Selain itu hampir seluruh organisasi baik nirlaba, pemerintah maupun swasta memiliki
kebijakan ketat mengenai penerimaan hadiah kepada individu yang bertujuan mencegah
potensi penyuapaan dan gratifikasi.
Sebagai negara multikultural, warga negara Australia berasal dari hampir seluruh
pelosok dunia baik lewat lahir maupun proses naturalisasi. Australia tidak seputih yang
kebanyakan orang kira. Sangat normal mendengar empat sampai lima bahasa berbeda
dalam satu gerbong kereta. Sangat normal juga menjumpai orang Asia, Arab, Latin,
Eropa timur berbahasa Inggris dengan fasih, suka selai vegemite, hobi main Cricket dan
AFL karena mereka memang lahir dan besar disini.
Pertanyaan “where do you come from?” – kamu asal mana, biasa dijawab dengan
mimik sedikit kurang senang “my parents are originally from (country of origin) but I was
born here so I am Australian” – orang tua saya asalnya dari (negara asal) tapi saya lahir
sini jadi saya seorang Australia.
Kalau Anda benar-benar ingin tahu, tanya secara tidak langsung dengan pertanyaan
ini: “what is your background?” – Apa latar belakang Anda. Latar belakang disini
cakupannya luas meliputi budaya warisan, etnis, hari raya yang mereka rayakan dan lain-
lain.
Alasan pertanyaan ini lebih enak didengar karena keanekaragaman merupakan bagian
dari identitas Australia. Sangat lumrah bagi seorang warga Australia merayakan budaya
warisan maupun negara asal dan tetap berhak mengklaim diri sebagai full 100%
Australian.
Kalau Anda bekerja dan membayar pajak (bukan cash on hand), jangan heran gaji
Anda dipotong secara otomatis untuk bayar hutang setelah sekian lama nunggak.
Kebetulan saya bekerja di bagian keuangan, dua kali saya sempat membaca surat perintah
dari pemerintah untuk mengurangi gaji pegawai yang bersangkutan untuk membayar
cicilan denda.
Kalau ragu tentu lebih aman berhenti sebelum zebra cross sebelum menyebrang.
Cukup beri anggukan kecil kepada pengemudi mobil bila dia sudah berhenti untuk
mempersilahkan Anda menyeberang.
Di kesempatan lain saya melayani seorang turis asal Prancis yang memulai order
dengan sapaan “hi I am from France, sorry my English is not that good” – hi saya asal
Prancis, maaf bahasa Inggris saya tidak terlalu baik. Saya dengan senang hati
melayaninya dengan bahasa tarzan campur Inggris sepotong-potong tanpa drama.
B. Agama
Meskipun Australia adalah negara yang didominasi Kristen, tidak ada agama
resmi di negara ini. Orang-orang di Australia bebas mempraktikkan agama apa pun
yang mereka pilih, selama mereka tidak melanggar hukum. Semua, kecuali tiga dari
22 agama besar di dunia dipraktekkan di Australia, menunjukkan keragaman
budayanya. Sebagian besar universitas dan komunitas di Australia memiliki fasilitas
dan tempat ibadah untuk semua jenis agama, sehingga mahasiswa internasional di
Australia harus menghubungi petugas mereka tentang fasilitas di institusi pendidikan
mereka.
C. Etika
1. Etika dan kebiasaan saling tegur sapa.
Orang-orang Australia umumnya terbiasa bertegur sapa kepada siapa dan
kapan pun bertemu atau berpisah, sebagai contoh dari pengalaman saya dan teman
saya naik bus, si supir bus awalnya selalu memulai menyapa kami dengan ‘good
morning’ atau ‘hallo’ karena kami naik ke busnya tanpa menyapanya duluan . di
hari berikutnya kami sudah tidak canggung unrtuk menyapanya dan tak lupa
mengucapkan ‘thank you’ atau ‘good bye’ ketika turun dari bus. Awalnya saya
pikir orang-orang Australia itu cuek tapi ternyata mereka perhatian. Saya pernah
terkejut di tegur oleh seorang wanita Australia yang cantik yang setiap pagi
menunggu bus di bus stop yang sama di Princess Rd. ‘Hi, …Ididn’t see you
yesterday…..rupanya dia memperhatikan kami. Contoh perpisahan, setiap malam
anak host saya selalu pamit untuk tidur dengan berkata ’ good night Yuli’.
2. Etika berbicara
Ketika berbicara mereka melihat kita atau ada kontak mata dengan maksud
menghormati dan mendengarkan tapi tidak dalam bentuk menatap. Melihat
seseorang terlalu lama atau menatap malah dianggap tidak sopan bahkan bisa di
tuntut melakukan pelecehan seksual. Mengucapkan kata ‘thank you ‘ , ‘ please’
dan sorry amat sering diucapkan karena dianggap sopan dan akan sangat
membantu ketika kita butuh bantuan dalam berbelanja dan hal-hal lain.
3. Etika dan kebiasaan tepat waktu.
Biasakan tepat waktu di segala hal. Membuat orang lain menunggu dianggap
tidak sopan. Host saya pernah khawatir dan berkali-kali telpon menanyakan posisi
kami dimana karena kami pulang tidak tepat waktu. Mereka khawatir saya
tersesat, padahal saya asyik mampir ke supermarket yang masih buka dan lanjut
naik bus loop keliling-keliling kota dengan teman saya yang sama-sama satu host.
Jadi sekiranya anda mengalami hal seperti ini sebaiknya anda telpon host aanda
dan beritahukan alasan keterlambatan anda.
4. Etika dan kebiasaan makan malam.
Acara makan malam selalu dilakukan bersama-sama. Mulai dari menyiapkan
meja dan makanan sampai ke membereskannya dilakukan bersama juga. Penataan
ala barat posisi garpu di kiri dan pisau dikanan. Namun host saya yang pernah
tinggal di Indonesia selama beberapa bulan dapat mengerti kalau kita tidak
terbiasa menggunakan pisau ketika makan. Setelah makan selesai biasanya kita
berbagi cerita tentang aktifitas yang dilakukan atau diskusi kecil tentang hal
lainnya. Suatu hari kami telat pulang tanpa menelpon memberi kabar. Mereka
menunggu sampai anak host saya bilang dia kelaparan karena menunggu kami
pulang.
5. Etika dan kebiasaan berbicara to the point.
Host saya selalu berbicara apa adanya dan to the point, mereka tidak berbasa-
basi. Sekiranya mereka berkeberatan akan suatu hal, mereka utarakan itu
langsung. Contohnya ketika saya diminta untuk tidak berlama-lama di kamar
mandi karena mereka hemat dalam menggunakan air, ketika mereka keberatan
harus menjemput kami disuatu acara karena kesibukannya atau ketika mereka
tidak bisa ikut ke pesta farewell party karena mereka sedang menghemat uang
mereka, dan lain-lain.
6. Etika dan kebiasaan berlaku sopan.
‘Ladies first’ adalah salah satu kebiasaan sopan. Saya pikIr itulah yang
banyak orang WANITA KHUSUSNYA berpikir bahwa laki-laki bule romantis.
Padahal tidak hanya laki-laki saja, perempuan Australia juga sama sopannya
apalagi kalau sudah sering bertemu. Sering saya alami betapa sopannya mereka
karena menawarkan kursinya di bus yang penuh dan atau rela menahan pintu agar
kita dapat masuk dengan mudah ke suatu tempat.
7. Etika dan kebiasaan berbelanja.
Kegiatan menawar harga tidak umum disana, tergantung kepada pemilik toko,
biasanya kalau pemilik tokonya orang Asia hal ini masih bisa di tolerir. Pernah
saya merusak salah satu souvenir dengan tidak sengaja, ketika waktunya
membayar saya malah di nasihati untuk me-lemnya kembali dan si kasir
menggratiskan souvenir yang rusak tersebut. Atau ketika saya belanja souvenir,
tanpa menawar, si kasir membulatkan kembalian saya lebih besar dari seharusnya.
Sedangkan teman saya yang menawar malah tidak dapat discount.
8. Etika dan kebiasaan berjalan di trotoar.
Jangan jalan bergerombolan. Sepanjang trotoar orang-orang Australia sepertinya
cepat-cepat jalannya. Pernah kita di marahi salah satu pengguna jalan karena kita
jalan pelan dan bergerombol.
Australia adalah salah satu negara dengan masakan paling majemuk di dunia,
berkat pengaruh migran Asia dan Eropa, penduduk yang senang mencoba masakan
inovatif dan mempunyai akses ke pasokan bahan pangan yang segar and bermutu
tinggi dalam jumlah yang berlimpah.
Australia, salah satu bangsa pertanian yang paling efisien di dunia, menghasilkan
sayur, buah, biji-bijian, daging, ayam, pangan laut, keju dan produk susu lain yang
bermutu tinggi. Selain itu, banyak industri baru telah didirikan untuk mengakomodasi
meningkatnya keinginan Australia untuk mencicipi makanan eksotis, termasuk
sayursayuran Asia, pear, leci, buah zaitun dan jamu-jamuan. Produk budi daya air
seperti salmon Atlantik hasil peternakan kolam dan tuna sirip biru selatan kini tersedia
demikian juga sejumlah hasil laut yang berasal dari samudera yang mengelilingi
Australia, termasuk Moreton Bay bugs (ikan kerangkerangan), udang ‘pisang’, ikan
barramundi dan tiram.
Restoran Itali, Cina, Indonesia, Jepang, Yunani, Thailand, Malaysia, Perancis dan
Vietnam sudah lumrah, khususnya di kota-kota besar. Cita rasa Timur Tengah juga
dengan cepat muncul, dengan cita rasa Maroko dan Lebanon yang dimasak dengan
bahan-bahan lokal pada masakan arus utama dengan keberhasilan yang nyata.
Menurut sejarah, tidak pernah ada masakan khas Australia. Yang ada adalah
masakan Australia berevolusi dengan lapis-lapis cita rasa yang berbeda di mana setiap
kebudayaan baru memberi tambahan.
F. Bahasa
Seluruh rakyat Australia didorong untuk belajar bahasa Inggris, yang
merupakan bahasa nasional dan unsur pemersatu yang penting dari masyarakat
Australia. Namun, bahasa-bahasa selain Inggris juga dihargai. Nyatanya, lebih dari
15 persen penduduk Australia berbicara selain bahasa Inggris di rumah.
Bahasa yang paling banyak digunakan setelah bahasa Inggris adalah bahasa Itali,
Yunani, Kanton, Arab, Vietnam dan Mandarin. Penduduk Australia berbicara dalam
lebih dari 200 bahasa, termasuk bahasa Penduduk Asli Australia.
Sementara Inggris adalah bahasa nasional Australia, ada beberapa kata dan
ungkapan tertentu yang telah dianggap sebagai keunikan Australia melalui
penggunaan bersama. Beberapa di antaranya mungkin nampak aneh bagi orang asing.
Penggunaan kata-kata percakapan sehari-hari dan yang populer, sering digabung
dengan cita rasa humor Australia yang memiliki karakter ironi dan tanpa kesopanan,
kadang kala dapat menimbulkan kebingungan bagi pengunjung internasional. Ada
sejumlah buku tentang kata-kata percakapan sehari-hari dan ungkapan-ungkapan
populer Australia, termasuk Macquarie