Anda di halaman 1dari 11

Kelompok :

1. Marisa Ita Pratiwi B.131.16.0365

2. Rifta Indah Nursita B.131.16.0394

3. Iva Puji R. B.131.16.0613

Sudi Kasus :

Tindakan yang dilakukan sebagai manajer (Amerika serikat) yang ingin melakukan ekspansi
perusahaan di australia

Penyelesaian :

Disini sebagai manajer yang harus dilakukan adalah melakukan komunikasi secara efektif
dengan mempelajari budayanya juga mempelajari bahasa negara Australia. Memulai
mengenal mengenal beberapa kata bahasa asing untuk suatu pergaulan di lingkungan bisnis
merupakan langkah naik yang harus dikembangkan dan dilakukan. Kalau perlu saat
pertemuan kita menyelipkan kata kata dari bahasa australia yang telah dipahami

Selain mempelajari budayanya hal yang akan dilakukan oleh seorang manajer adalah

 Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimaah perbedaan tanpa
memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka.
 Menahan sikap ambiguitas . belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada
situasi yang membingungkan.
 Sabar dan tekun. Ketika berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya yang
berbeda jangan mudah menyerah.
 Fleksibel atau luwes. Siap mengubah kebiasaan ketika berkomunikasi dengan
orang yang memiliki budaya yang berbeda
 Tekankan hal hala yang biasa. Mencari kesamaan untuk mencari kerja sama.

KEBUDAYAAN ORANG AUSTRALIA

A. Kebiasan-kebiasaan atau peraturan tidak tertulis dibawah juga dapat dijumpai.

1.Eskalator sebelah kiri untuk jalur lambat, kanan jalur cepat


Di Indonesia merupakan pemandangan biasa melihat orang berhenti baik di jalur kiri
maupun kanan ketika menaiki eskalator. Beberapa pengguna bahkan dengan polosnya
berdiri di tengah sehingga memblokir jalur eskalator. Pemandangan serupa juga kadang
saya temukan di Sydney dimana 2-3 turis berdiri di tengah eskalator dan mengobrol
dengan asiknya tanpa sadar telah memblokir pengguna lainnya.
Peraturan mengemudi di Australia menempatkan jalur kiri untuk jalan lambat dan
kanan untuk mendahului. Sama halnya dengan eskalator. Gunakan jalur kiri bila Anda
ingin diam berdiri dan jalur kanan bila ingin berjalan di eskalator.

2.Cukup berterima kasih dengan senyum dan ucapan


Saat di tolong seseorang cukup kita cukup berterima kasih dengan senyum dan
ucapan. Saya pernah dengar cerita turis yang ditolong petugas City Rail (kereta api
Sydney) yang juga kebetulan turis tersebut merasa heran uang tipsnya ditolak dengan
alasan menolong pengguna jasa kereta api adalah bagian tugasnya. Dalam sebuah
community centre, saya pernah melihat catatan pengumuman yang kurang lebih berbunyi:
“We do not accept any gifts including money, wine or chocolate. If you would like to
thank us, please do so with your kind words and smile”.

Terjemahan bebas: kami tidak menerima hadiah apapun termasuk uang, minuman
anggur ataupun coklat. Bila Anda ingin menyatakan rasa terima kasih, silahkan
melakukannya dengan perkataan baik dan senyum.

Australia termasuk negara makmur dengan upah minimum yang relatif layak untuk
hidup lengkap dengan bantuan pemerintah lewat Centrelink bagi warga kurang mampu.
Selain itu hampir seluruh organisasi baik nirlaba, pemerintah maupun swasta memiliki
kebijakan ketat mengenai penerimaan hadiah kepada individu yang bertujuan mencegah
potensi penyuapaan dan gratifikasi.

3.Mendahulukan orang yang keluar


Dari kampus, mall maupun apartemen, begitu lift terbuka orang yang masuk maupun
keluar saling bersenggolan tidak mau mengalah. Budaya mengantri kita masih lemah.
Loket yang sudah jelas jalur antrian saja masih ada yang mengantri dari samping.
Sebelum memasuki kereta, tram, bus, lift dan lain-lain, biarkan orang yang keluar selesai
terlebih dahulu baru masuk.
4.Jangan tanya asal usul negara asal

Sebagai negara multikultural, warga negara Australia berasal dari hampir seluruh
pelosok dunia baik lewat lahir maupun proses naturalisasi. Australia tidak seputih yang
kebanyakan orang kira. Sangat normal mendengar empat sampai lima bahasa berbeda
dalam satu gerbong kereta. Sangat normal juga menjumpai orang Asia, Arab, Latin,
Eropa timur berbahasa Inggris dengan fasih, suka selai vegemite, hobi main Cricket dan
AFL karena mereka memang lahir dan besar disini.

Pertanyaan “where do you come from?” – kamu asal mana, biasa dijawab dengan
mimik sedikit kurang senang “my parents are originally from (country of origin) but I was
born here so I am Australian” – orang tua saya asalnya dari (negara asal) tapi saya lahir
sini jadi saya seorang Australia.

Mungkin dalam hati mereka merasa pertanyaan tersebut lancang seakan-akan


mempertanyakan kadar ‘Aussie’ mereka.

Kalau Anda benar-benar ingin tahu, tanya secara tidak langsung dengan pertanyaan
ini: “what is your background?” – Apa latar belakang Anda. Latar belakang disini
cakupannya luas meliputi budaya warisan, etnis, hari raya yang mereka rayakan dan lain-
lain.

Alasan pertanyaan ini lebih enak didengar karena keanekaragaman merupakan bagian
dari identitas Australia. Sangat lumrah bagi seorang warga Australia merayakan budaya
warisan maupun negara asal dan tetap berhak mengklaim diri sebagai full 100%
Australian.

5.Kalau melanggar aturan, akuilah dan bayar dendanya


Lupakan saja kalau Anda pikir denda bisa dibawa ‘damai’ di Australia. Saya pernah
sekitar jam 5 pagi nyetir di terowongan melewati batas kecepatan tanpa sadar karena telat
dan jalanan lapang tidak ada mobil. Dua minggu kemudian saya dapat surat yang
mengharuskan saya membayar denda $214 ditambah hukuman demerit points lengkap
dengan nomor refensi kamera hasil jepretan yang dapat saya cek di situs State Debt
Recovery Office. Di situs tersebut terlihat waktu pelanggaran, foto plat mobil, kecepatan
mengemudi dan lokasi kejadian. Percuma mengelak bukti jelas di depan mata.
Silahkan kabur pulang kampung meninggalkan denda ribuan dollar menumpuk kalau
Anda pikir itu jalan keluar. Tapi jangan kaget visa Anda ditolak ketika mau kembali
setelah sekian tahun atau kesulitan membuka rekening bank, buka akun telepon karena
sudah masuk blacklist.

Kalau Anda bekerja dan membayar pajak (bukan cash on hand), jangan heran gaji
Anda dipotong secara otomatis untuk bayar hutang setelah sekian lama nunggak.
Kebetulan saya bekerja di bagian keuangan, dua kali saya sempat membaca surat perintah
dari pemerintah untuk mengurangi gaji pegawai yang bersangkutan untuk membayar
cicilan denda.

6. Menyebrang zebra cross dengan santai


Awal-awal tahun di Sydney, saya berhenti tepat di belakang zebra cross sebelum
menyebrang ketika melihat mobil datang. Apa yang terjadi kemudian membuat saya
terpana. Mobilnya berhenti! Saya ingat merasa terharu tidak percaya ada mobil mengalah
kepada pejalan kaki.
Kebiasaan celingak celinguk kasih tangan juga dibawa Papa saya ketika berkunjung.
Jelas-jelas mobil sudah berhenti Papa masih lambai-lambai tangan minta stop bikin
pengemudi bingung.

Kalau ragu tentu lebih aman berhenti sebelum zebra cross sebelum menyebrang.
Cukup beri anggukan kecil kepada pengemudi mobil bila dia sudah berhenti untuk
mempersilahkan Anda menyeberang.

7.”Sorry my English is limited”


Khusus untuk mereka yang egonya besar kemampuan bahasa Inggris kecil. Kalimat
diatas yang berarti “maaf bahasa Inggris saya terbatas” percaya atau tidak mempermudah
hidup Anda di negara berbahasa Inggris. Pembicara jadi bebas dari kebutuhan untuk
‘terlihat pintar’ dan lawan bicara tergerak memberi toleransi lebih tinggi.
Saya pernah bekerja sebagai customer service tukang daging melayani konsumen
yang kebetulan terbatas bahasa Inggrisnya . Dia menunjuk irisan ham sambil bilang
“one”. Saya tanya konfirmasi, satu kilogram (one kilogram), seratus gram (one hundred
gram) atau satu potong (one piece). Dengan muka merah dia teriak “ONEEEEEEE!!!!”
dilanjuti rentetan kata-kata dalam bahasa yang tidak saya mengerti lalu pergi.

Di kesempatan lain saya melayani seorang turis asal Prancis yang memulai order
dengan sapaan “hi I am from France, sorry my English is not that good” – hi saya asal
Prancis, maaf bahasa Inggris saya tidak terlalu baik. Saya dengan senang hati
melayaninya dengan bahasa tarzan campur Inggris sepotong-potong tanpa drama.

Hari berikutnya konsumen pertama kembali sembari menunjukkan koin $1 ketika


memesan. Ternyata dia mau beli ham senilai one dollar. Pantas kemarin saya kena bentak
karena tebakan meleset semua.

B. Agama

Meskipun Australia adalah negara yang didominasi Kristen, tidak ada agama
resmi di negara ini. Orang-orang di Australia bebas mempraktikkan agama apa pun
yang mereka pilih, selama mereka tidak melanggar hukum. Semua, kecuali tiga dari
22 agama besar di dunia dipraktekkan di Australia, menunjukkan keragaman
budayanya. Sebagian besar universitas dan komunitas di Australia memiliki fasilitas
dan tempat ibadah untuk semua jenis agama, sehingga mahasiswa internasional di
Australia harus menghubungi petugas mereka tentang fasilitas di institusi pendidikan
mereka.

C. Etika
1. Etika dan kebiasaan saling tegur sapa.
Orang-orang Australia umumnya terbiasa bertegur sapa kepada siapa dan
kapan pun bertemu atau berpisah, sebagai contoh dari pengalaman saya dan teman
saya naik bus, si supir bus awalnya selalu memulai menyapa kami dengan ‘good
morning’ atau ‘hallo’ karena kami naik ke busnya tanpa menyapanya duluan . di
hari berikutnya kami sudah tidak canggung unrtuk menyapanya dan tak lupa
mengucapkan ‘thank you’ atau ‘good bye’ ketika turun dari bus. Awalnya saya
pikir orang-orang Australia itu cuek tapi ternyata mereka perhatian. Saya pernah
terkejut di tegur oleh seorang wanita Australia yang cantik yang setiap pagi
menunggu bus di bus stop yang sama di Princess Rd. ‘Hi, …Ididn’t see you
yesterday…..rupanya dia memperhatikan kami. Contoh perpisahan, setiap malam
anak host saya selalu pamit untuk tidur dengan berkata ’ good night Yuli’.
2. Etika berbicara
Ketika berbicara mereka melihat kita atau ada kontak mata dengan maksud
menghormati dan mendengarkan tapi tidak dalam bentuk menatap. Melihat
seseorang terlalu lama atau menatap malah dianggap tidak sopan bahkan bisa di
tuntut melakukan pelecehan seksual. Mengucapkan kata ‘thank you ‘ , ‘ please’
dan sorry amat sering diucapkan karena dianggap sopan dan akan sangat
membantu ketika kita butuh bantuan dalam berbelanja dan hal-hal lain.
3. Etika dan kebiasaan tepat waktu.
Biasakan tepat waktu di segala hal. Membuat orang lain menunggu dianggap
tidak sopan. Host saya pernah khawatir dan berkali-kali telpon menanyakan posisi
kami dimana karena kami pulang tidak tepat waktu. Mereka khawatir saya
tersesat, padahal saya asyik mampir ke supermarket yang masih buka dan lanjut
naik bus loop keliling-keliling kota dengan teman saya yang sama-sama satu host.
Jadi sekiranya anda mengalami hal seperti ini sebaiknya anda telpon host aanda
dan beritahukan alasan keterlambatan anda.
4. Etika dan kebiasaan makan malam.
Acara makan malam selalu dilakukan bersama-sama. Mulai dari menyiapkan
meja dan makanan sampai ke membereskannya dilakukan bersama juga. Penataan
ala barat posisi garpu di kiri dan pisau dikanan. Namun host saya yang pernah
tinggal di Indonesia selama beberapa bulan dapat mengerti kalau kita tidak
terbiasa menggunakan pisau ketika makan. Setelah makan selesai biasanya kita
berbagi cerita tentang aktifitas yang dilakukan atau diskusi kecil tentang hal
lainnya. Suatu hari kami telat pulang tanpa menelpon memberi kabar. Mereka
menunggu sampai anak host saya bilang dia kelaparan karena menunggu kami
pulang.
5. Etika dan kebiasaan berbicara to the point.
Host saya selalu berbicara apa adanya dan to the point, mereka tidak berbasa-
basi. Sekiranya mereka berkeberatan akan suatu hal, mereka utarakan itu
langsung. Contohnya ketika saya diminta untuk tidak berlama-lama di kamar
mandi karena mereka hemat dalam menggunakan air, ketika mereka keberatan
harus menjemput kami disuatu acara karena kesibukannya atau ketika mereka
tidak bisa ikut ke pesta farewell party karena mereka sedang menghemat uang
mereka, dan lain-lain.
6. Etika dan kebiasaan berlaku sopan.
‘Ladies first’ adalah salah satu kebiasaan sopan. Saya pikIr itulah yang
banyak orang WANITA KHUSUSNYA berpikir bahwa laki-laki bule romantis.
Padahal tidak hanya laki-laki saja, perempuan Australia juga sama sopannya
apalagi kalau sudah sering bertemu. Sering saya alami betapa sopannya mereka
karena menawarkan kursinya di bus yang penuh dan atau rela menahan pintu agar
kita dapat masuk dengan mudah ke suatu tempat.
7. Etika dan kebiasaan berbelanja.
Kegiatan menawar harga tidak umum disana, tergantung kepada pemilik toko,
biasanya kalau pemilik tokonya orang Asia hal ini masih bisa di tolerir. Pernah
saya merusak salah satu souvenir dengan tidak sengaja, ketika waktunya
membayar saya malah di nasihati untuk me-lemnya kembali dan si kasir
menggratiskan souvenir yang rusak tersebut. Atau ketika saya belanja souvenir,
tanpa menawar, si kasir membulatkan kembalian saya lebih besar dari seharusnya.
Sedangkan teman saya yang menawar malah tidak dapat discount.
8. Etika dan kebiasaan berjalan di trotoar.
Jangan jalan bergerombolan. Sepanjang trotoar orang-orang Australia sepertinya
cepat-cepat jalannya. Pernah kita di marahi salah satu pengguna jalan karena kita
jalan pelan dan bergerombol.

9. Etika dan kebiasaan di kendaraan.


Memakai sabuk pengaman itu merupakan keharusan setiap kali berkendara
walaupun jarak dekat. Pelanggaran tidak memakai sabuk akan mengakibatkan denda
yang lumayan besar, pernah sekali waktu saya ikut belanja dengan host saya, saya
lupa memakai sabuk pengaman begitupun dia yang lupa mengingatkan saya memakai
sabuk pengaman. Setelah beberapa saat baru teringat, saya lihat betapa paniknya dan
bersyukurnya dia bahwa kita tidak tertangkap polisi. Saya pikir kenapa harus panik
toh tidak ada polisi disekitar. Ternyata jalanan di sana sudah di tinjau mamakai
CCTV. Kalau kita naik bus, tram atau kereta, pemandangan yang terlihat adalah
kegiatan membaca buku atau tablet/ipad. Jarang sekali saya lihat orang ngobrol,
makan dan minum, apalagi tertidur. Saya pernah tanyakan hal ini ke host saya dan dia
balik bertanya apakah saya tidur di bus. Saya jawab saya tidak tertidur di bus tapi
teman saya satu host tertidur setiap kali naik bus. Dari percakapan ini saya tahu
bahwa orang tertidur di bus dianggap mabuk atau sakit. Dia juga bilang bahwa bus itu
bukan tempat tidur.
9. Etika dan kebiasaan antri.
Kebiasaan antri jelas sekali terlihat karena tanpa ada batas antrian pun orang-
orang Australia dengan tertib terbiasa mengantri. Pernah pada jam pulang kerja di
depan gedung ISES di King William at. saya lihat orang berdiri berjajar
kesamping mengantri datangnya bus mereka, sehingga orang orang yang berjalan
di trotoar tidak terganggu jalannya. Kegiatan antri ada dimana-mana, di kantor
pos, di kasir, di restaurant fastfood, di kantin dan lain-lain.
D. Konsep Waktu

‘Fleksibilitas’ waktu akan sulit ditemukan di Australia. Masyarakat Australia


memandang waktu harus dimanfaatkan dengan sangat efisien. Jam mulai dan jam
berakhirnya suatu kegiatan haruslah sesuai dengan yang sudah dijadwalkan. Hal ini
menunjukkan bagaimana masyarakat Australia menghargai waktu dan menghargai
komitmen yang sudah ditetapkan.

Dalam kaitannya pada efisiensi waktu, masyarakat Australia akan berusaha


semaksimal mungkin untuk tidak membicarakan/melakukan aktivitas lain yang tidak
ada kaitannya dengan kegiatan yang sedang berlangsung. Biasanya orang-orang
Australia menitikberatkan pada hal-hal yang penting saja dan berusaha agar sebuah
kegiatan tidak melenceng dari tujuan. Jika dibandingkan dengan Indonesia, warga
Indonesia sering melakukan pembicaraan basa basi sebelum melakukan ataupun di
tengah kegiatan sedang berlangsung. Biasanya dalam basa basi ini sering disertai
canda gurau oleh pesertanya. Hal ini sangat baik untuk menjaga intimasi di antara
peserta kegiatan tersebut. Namun demikian, hal ini akan membuat kegiatan yang
sedang berlangsung tidak efektif dalam mencapai tujuannya

E. Pakaian dan Makanan

Australia adalah salah satu negara dengan masakan paling majemuk di dunia,
berkat pengaruh migran Asia dan Eropa, penduduk yang senang mencoba masakan
inovatif dan mempunyai akses ke pasokan bahan pangan yang segar and bermutu
tinggi dalam jumlah yang berlimpah.

Australia, salah satu bangsa pertanian yang paling efisien di dunia, menghasilkan
sayur, buah, biji-bijian, daging, ayam, pangan laut, keju dan produk susu lain yang
bermutu tinggi. Selain itu, banyak industri baru telah didirikan untuk mengakomodasi
meningkatnya keinginan Australia untuk mencicipi makanan eksotis, termasuk
sayursayuran Asia, pear, leci, buah zaitun dan jamu-jamuan. Produk budi daya air
seperti salmon Atlantik hasil peternakan kolam dan tuna sirip biru selatan kini tersedia
demikian juga sejumlah hasil laut yang berasal dari samudera yang mengelilingi
Australia, termasuk Moreton Bay bugs (ikan kerangkerangan), udang ‘pisang’, ikan
barramundi dan tiram.

Penduduk Australia menggemari bermacammacam makanan di restoran dan


rumah yang mencerminkan kemajemukan budaya negerinya. Eropa Selatan bersatu
dengan Asia dan Pasifik untuk membuahkan cita rasa baru.

Restoran Itali, Cina, Indonesia, Jepang, Yunani, Thailand, Malaysia, Perancis dan
Vietnam sudah lumrah, khususnya di kota-kota besar. Cita rasa Timur Tengah juga
dengan cepat muncul, dengan cita rasa Maroko dan Lebanon yang dimasak dengan
bahan-bahan lokal pada masakan arus utama dengan keberhasilan yang nyata.

Masakan tradisional Penduduk Aborijin bush tucker juga semakin lumrah,


khususnya di restoran-restoran di Australia Utara, di mana kangguru, kerbau, buaya
dan emu sering ditawarkan pada daftar menu.

Menurut sejarah, tidak pernah ada masakan khas Australia. Yang ada adalah
masakan Australia berevolusi dengan lapis-lapis cita rasa yang berbeda di mana setiap
kebudayaan baru memberi tambahan.

Warga Australia di luar negeri yang rindu kampung halaman kadang-kadang


kangen dengan makanan Australia seperti lamingtons (kue kotak berpori yang
dicelupkan ke dalam coklat dan kelapa), pavlova (adonan gurun yang diberinama
penari balet Rusia Anna Pavlova) dan vegemite(olesan yang terbuat dari produk
ragi).

Sektor minuman anggur Australia diakui secara internasional dengan produksi


berbagai jenis minuman anggur bermutu tinggi dan bervariasi untuk disesuaikan
dengan segala masakan, dari full-bodied reds dan deep fruity whites hingga sparkling,
dessert dan fortified wines.

Jenis-jenis pakaian yang memakai orang mencerminkan keragaman dalam


masyarakat Australia dan variasi iklim. Tidak ada undang-undang atau peraturan
tentang pakaian, tetapi Australia diharapkan untuk mengenakan pakaian tertentu
dalam pekerjaan-tempat kerja situasi yang paling memiliki standar berpakaian.
Di luar situasi kerja, pakaian gaun pilihan-orang pribadi untuk kenyamanan,
situasi sosial atau cuaca. Klub, bioskop dan tempat-tempat lain mengharuskan orang
untuk berpakaian rapi, pakaian bersih dan memakai alas kaki yang sesuai. Australia
tidak memiliki pakaian nasional resmi.
Pakaian tradisional untuk Australia selalu tentang kenyamanan , kepraktisan
dan di mana di benua individu telah memilih untuk hidup atau mengunjungi . Pada
1930 , pakaian semak perempuan berevolusi dari gambar putri dan aviatrix model liar
ini . Celana menjadi ikon populer bagi perempuan Austrailian di tahun 1940-an
karena mereka mengalami kesulitan waktu perang
Celana panjang untuk laki-laki berdasarkan menjahit Italia, dibuat dengan baik
dan cerdas bergaya . Stockmen dan penggali celana atau celana pendek yang terbuat
dari katun atau khaki bahan yang sulit , dikenakan dengan wol wol atau mantel kain
minyak dan rompi disukai , merasa topi dilapisi dengan bulu kelinci dan sepatu bot .
pakaian renang harus diperhitungkan ketika mempertimbangkan pakaian tradisional
Australia . Pada tahun 1907 , Annette Kellerman dipanggil ke pengadilan untuk
mengenakan kostum pemandian umum seorang pria yang memeluk tubuh dan
memamerkan lehernya , kaki dan tangan . Kellerman bersikeras bahwa pakaian yang
dipilih nya tidak provokatif , tapi praktis mengingat fakta bahwa dia adalah seorang
penyelam , perenang jarak dan pemain teater . Berikut cobaan hukum , dia mulai
merancang dan pemasaran pertama pakaian renang one-piece untuk wanita . shirt
rekreasi berwarna cerah untuk pria telah diadopsi dari Kepulauan Pasifik . dress saat
ini di Australia masih mengikuti tradisi rapi , bersih dan nyaman .

F. Bahasa
Seluruh rakyat Australia didorong untuk belajar bahasa Inggris, yang
merupakan bahasa nasional dan unsur pemersatu yang penting dari masyarakat
Australia. Namun, bahasa-bahasa selain Inggris juga dihargai. Nyatanya, lebih dari
15 persen penduduk Australia berbicara selain bahasa Inggris di rumah.
Bahasa yang paling banyak digunakan setelah bahasa Inggris adalah bahasa Itali,
Yunani, Kanton, Arab, Vietnam dan Mandarin. Penduduk Australia berbicara dalam
lebih dari 200 bahasa, termasuk bahasa Penduduk Asli Australia.

Sementara Inggris adalah bahasa nasional Australia, ada beberapa kata dan
ungkapan tertentu yang telah dianggap sebagai keunikan Australia melalui
penggunaan bersama. Beberapa di antaranya mungkin nampak aneh bagi orang asing.
Penggunaan kata-kata percakapan sehari-hari dan yang populer, sering digabung
dengan cita rasa humor Australia yang memiliki karakter ironi dan tanpa kesopanan,
kadang kala dapat menimbulkan kebingungan bagi pengunjung internasional. Ada
sejumlah buku tentang kata-kata percakapan sehari-hari dan ungkapan-ungkapan
populer Australia, termasuk Macquarie

Anda mungkin juga menyukai