Referat Aneurisma Aorta
Referat Aneurisma Aorta
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Aorta
Aorta adalah pembuluh darah besar (main trunk) dari seluruh
pembuluh darah cabangnya yang berfungsi membawa darah
teroksigenasi ke berbagai jaringan di tubuh untuk kebutuhan nutrisi. Aorta
terletak di bagian atas dari ventrikel, dimana diameternya sekitar 3 cm,
dan setelah naik (ascending) untuk jarak yang pendek, ia melengkung
(arch) ke belakang dan ke sisi kiri, tepat pada pangkal paru kiri, kemudian
turun (descending) dalam thorax pada sisi kiri kolumna vertebralis, masuk
rongga abdomen lewat hiatus diafragmatikus, dimana diameternya mulai
berkurang (1,75 cm), setingkat dengan vertebra lumbalis ke IV, kemudian
bercabang menjadi arteri iliaca comunis dekstra dan sinistra. Dari uraian
diatas maka aorta dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian: aorta
ascenden, arcus aorta, dan aorta descenden yang dibagi lagi menjadi
aorta thoracica dan aorta abdominalis (Gray,1918).
(http://www.bartleby.com/107/illus505.html)
1. Aorta Ascenden
2. Arcus Aorta
belakang pada sisi kiri trakea dan akhirnya turun lewat sisi kiri
tubuh pada setinggi vertebra thoracic ke IV, pada batas bawahnya
dan kemudian berlanjut menjadi aorta descenden. Kemudian
terbentuk dua kurvatura: satu dimana ia melengkung keatas dan
yang kedua dimana ia melengkung kedepan dan kekiri. Batas
atasnya kira-kira 2,5 cm dibawah batas superior manubrium sterni
(Gray,1918).
Batas-batas—arcus aorta dilindungi oleh pleura di anterior
dan margo anterior dari pulmo; dan sisa dari timus. Saat pembuluh
melintas ke belakang, sisi kirinya bersentuhan dengan pulmo
sinistra dan pleura. Saat melintas ke bawah pada sisi kiri bagian
tersebut pada arcus terdapat 4 nervus: nervus phrenicus sinistra,
cardiacus superior cabang nervus vagus sinistra, cabang nervus
cardiacus superior dari trunkus simpatikus sinistra, dan trunkus
vagus sinistra. Saat nervus terakhir tadi melintasi arcus ia
memberikan cabang recurrent, yang melingkar dibawah pembuluh
dan melintas keatas pada sisi kanan. Vena intercostalis melintas
oblik keatas dan kedepan pada sisi kiri arcus, diantara nervus
phrenicus dan vagus. Pada sisi kanan terdapat plexus cardiacus
profunda, nervus recurrent sinistra, esophagus, dan ductus
thoracicus; trakea berada dibelakang kanan dari pembuluh. Diatas
adalah arteri innominata, arteri carotis comunis sinistra, dan arteri
subclavia sinistra, yang muncul dari lengkungan arcus dan
bersilangan berdekatan di pangkalnya dengan vena innominata
sinistra. Dibawah adalah bifurkasio arteri pulmonalis, bronkus
sinistra, ligamentum arteriosum, bagian superfisial dari pleksus
cardiacus, dan nervus recurrent sinistra. Ligamentum arteriosum
menghubungkan arteri pulmonalis sinistra dengan arcus aorta
(Gray,1918).
Diantara awal arteri subclavia dan perlekatan ductus
arteriosus, lumen aorta bayi sedikit menyempit, membentuk
5
3. Aorta Desenden
1. Aorta thoracalis
Terdapat dalam cavum mediastinum posterior. Dimulai pada
batas bawah dari vertebra thoracic ke IV dimana ia merupakan
lanjutan dari arcus aorta, dan berakhir di depan batas bawah
dari vertebra thoracic ke XII pada hiatus aorticus diafragma.
Dalam perjalanannya terdapat di sisi kiri kolumna vertebralis; ia
6
2. Aorta abdominalis
Dimulai pada hiatus aortikus diafragma, didepan batas
bawah dari korpus vertebrae thoracic terakhir, dan, turun
didepan kolumna vertebralis, berakhir pada korpus vertebra
lumbalis ke IV, sedikit kekiri dari garis tengah tubuh, kemudian
terbagi menjadi dua arteri iliaca comunis. Aorta semakin
berkurang ukurannya dengan semakin banyak ia
mempercabangkan pembuluh darah (Gray,1918).
Batas-batas—aorta abdominalis dibatasi: anterior oleh
omentum minus dan gaster; dibelakang cabang dari arteri
9
1. Definisi
disebut juga lapisan media terutama dibentuk oleh sel otot polos dan
jaringan elastik. Lapisan paling luar disebut tunika adventitia tersusun
oleh jaringan ikat. Terdapat “true aneurysm” dan “false aneurysm”.
Pada “true aneurysm: melibatkan ketiga lapisan dinding arteri
termasuk intima atau endotel. Sedangkan “false aneurysm” atau
pseudoaneurisma hanya melibatkan lapisan terluar dari dinding arteri
yaitu tunika adventitia (Gloviczki, P & Ricotta, JJ, 2007).
2. Epidemiologi
4. Etiologi
5. Patogenesis
Aorta manusia adalah sirkuit yang relatif rendah tahanan untuk
peredaran darah. Ekstremitas bawah memiliki tahanan arteri yang
terbesar, dan trauma yang berulang sebagai cerminan gelombang
arterial pada distal aorta dapat mencederai dinding aorta dan
menyebabkan degenerasi aneurisma. Hipertensi sistemik juga dapat
mencederai, dan mempercepat ekspansi aneurisma (Wassef,2001).
16
8. Penatalaksanaan
a. Aneurisma aorta abdominalis
Terapi aneurisma dahulu adalah intervensi bedah atau
observasi (watchful waiting) dengan kombinasi pengawasan
tekanan darah. Sekarang, endovascular atau teknik invasif
minimal telah dikembangkan untuk berbagai tipe aneurisma.
Jika aneurisma berukuran kecil dan tidak ada gejala (misalnya
aneurisma yang ditemukan saat pemeriksan kesehatan rutin),
27
2. Retroperitoneal Approach
Pendekatan transperitoneal pada pasien dengan
keadaan abdomen yang kurang mendukung untuk
menjalani operasi seperti aneurisma suprarenal yang
luas, horseshoe kidney, peritoneal dialysis, inflammatory
aneurysm, atau asites. Pada keadaan ini dengan
pendekatan retroperitoneal adalah yang paling baik.
Dengan teknik ini, posisi pasien lateral dekubitus kanan.
Insisi untuk lapangan operasi pada pertengahan dari
atas crista iliaca dan tepi kosta. Lengan kiri diberi
bantalan dan diletakkan diatas lengan kanan dengan
diberi penyokong. Derajat kemiringan bahu 60 o dan
panggul 30o untuk memudahakan mengeksplor lapangan
operasi.
Insisi pada sela iga X dimulai dari linea aksilaris posterior
dilebarkan ke medial sampai batas lateral rectus sheat
menuju titik tengah antara umbilikus dan simfisis pubis
(Gloviczki, P & Ricotta, JJ, 2007).
31
Gambar 16. Teknik EVAR. (Mayo Foundation for Medical Education and
Research dari Sabiston Textbook of Surgery)
33
Daftar Pustaka
http://www.medscape.com/viewarticle/475262_2. Diakses
tanggal 15 Juli 2010.