Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Definisi
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan salah satu
penanganan intervensi dari PJK dengan cara membuat saluran baru melewati arteri
koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Coronary Artery Bypass
Grafting atau Operasi CABG adalah teknik yang menggunakan pembuluh darah
dari bagian tubuh yang lain untuk memintas (melakukan bypass) arteri yang
menghalangi pemasokan darah ke jantung (AHA, 2017). Operasi CABG sangat
ideal untuk pasien dengan penyempitan di beberapa cabang arteri koroner.
Rekomendasi untuk melakukan CABG didasarkan atas beratnya keluhan angina
dalam aktifitas sehari-hari. (Kulick & Shiel, 2007)

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi CABG


a. Indikasi CABG menurut American Heart Association (AHA) (Ignatavisius &
Workman, 2006; Hillis et al, 2011):
1. Pasien dengan penyempitan lumen sebesar 70%
2. Stenosis Left Mean Coronary Artery yang signifikan (50%)
3. Angina yang tidak dapat di kontrol dengan terapi medis
4. Angina yang tidak stabil
5. Iskemik yang mengancam dan tidak respon terhadap terapi non bedah
yang maksimal
6. Gagal pompa ventrikel yang progresif dengan stenosis koroner yang
mengancam daerah miokardium
7. Sumbatan yang tidak dapat ditangani dengan PTCA dan trombolitik
8. Sumbatan/stenosis LAD dan LCx pada bagian proksimal > 70 %
9. Satu atau dua vessel disease tanpa stenosis LAD proksimal yang
signifikan
10. Pasien dengan komplikasi kegagalan PTCA
11. Pasien dengan sumbatan 3 pembuluh darah arteri (three vessel disease)
dengan angina stabil atau tidak stabil dan pada pasien dengan 2
sumbatan pembuluh darah dengan angina stabil atau tidak stabil dan
pada pasien dengan 2 sumbatan pembuluh darah dengan angina stabil
atau tidak stabil dan lesi proksimal LAD yang berat
12. Pasien dengan stenosis (penyempitan lumen > 70%) pada 3 arteri yaitu
arteri koronaria komunis sinistra, bagian proksimal dari arteri desenden
anterior sinistra

b. Kontra Indikasi
Kontraindikasi CABG adalah sebagai berikut (Pierce A. et al, 2006;
Shahani, 2017)):
1. Sumbatan pada arteri < 70% sebab jika sumbatan pada arteri koroner
kurang dari 70% maka aliran darah tersebut masih cukup banyak
sehingga mencegah aliran darah yang adekuat pada pintasan. Akibatnya,
akan terjadi bekuan pada graft sehingga hasil operasi akan menjadi sia-
sia.
2. Tidak ada gejala angina.
3. Struktur arteri koroner yang tidak memungkinkan untuk disambung.
4. Fungsi ventrikel kiri jelek ( kurang dari 30 % )
5. Usia >85 tahun, meskipun usia lanjut bukan merupakan kontraindikasi
absolut CABG namun sebaiknya berhati-hati.

American Heart Association, 2017, What is Coronary Bypass Surgery. Diakses dari
heart.org/answerbyheart.
Ignatavicius dan Workman, 2006, Medical Sdurgical Nursing: Critical Thinking for
hycollaborative care, Fifth Edition, St.Louis, Missouri
Shahani Rohit, MD, 2017, Coronary Artery Bypass Grafting, dalam Medscape,
Diakses 12 Januari 2019
Hillis LD et al, 2011, ACCF/AHA Guideline for Coronary Artery Bypass Graft
Surgery: a Repot of The American College of Cardiokogy Foundation/American
Heart Association Task Force on Practice Guideline.

Anda mungkin juga menyukai