Anda di halaman 1dari 20

MODUL KESEHATAN MASYARAKAT

TENTANG
PEMERIKSAAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

ANGGI ANGGRIANI

2015024

DOSEN PEMBIMBING: FIRMAN HAYADI, M. Kes

YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN

AKADEMI KEBIDANAN MANNA

Jl. Datuk Nazir Nomor : 02 Telp & Fax (0739) 21218 Kode Pos 38511

Email: Akbidmanna@yahoo.com

Website: www.akbidmanna.com
MODUL
PEMERIKSAAN KESEHATAN (MEDICAL CHECK UP)

A. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN


Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
pentingnya pemeriksaan kesehatan dan mengetahui prosedur pemeriksaan
kesehatan.
B. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
Setalah pembelajaran ini mahasiswa mengetahui:
1. Pengertian pemeriksaan kesehatan (medical check up)
2. Persyaratan pemeriksaan kesehatan (medical check up)
3. Prosedur pemeriksaan kesehatan (medical check up)
4. Kegunaan pemeriksaan kesehatan (medical check up)
5. Yang boleh melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up)

C. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian pemeriksaan kesehatan (medical check up)
Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk
mengetahui status kesehatan Anda, bukan untuk mendiagnosis gejala atau
mengobati penyakit.
Medical check up mencakup serangkaian wawancara dan pemeriksaan
kesehatan. Jenis-jenis dan lingkup pemeriksaan kesehatan dalam medical
check up bervariasi, tergantung keperluan dan permintaannya. Pada
umumnya medical check up bertujuan untuk mendeteksi secara dini bila ada
masalah kesehatan tersembunyi yang belum menunjukkan gejala,
terutama penyakit-penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, penyakit liver dan
diabetes mellitus. Selain mendeteksi dini penyakit, medical check up juga
menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan umum.

2. Persyaratan pemeriksaan kesehatan (medical check up)


Beberapa persyaratannya yaitu : berpuasa, tidur yang cukup dan untuk
wanita yang akan melakukan medical check up ada persyaratan tambahan yaitu
tidak sedang dalam keadaan haid.

3. Prosedur pemeriksaan kesehatan (medical check up)


Medical check up dapat dilakukan oleh internis atau dokter umum yang
berkualifikasi melakukannya. Prosedurnya dapat meliputi beberapa langkah
berikut:
a) Wawancara riwayat kesehatan. Dokter akan menanyakan kondisi umum,
penyakit dan operasi yang pernah Anda jalani atau obat-obatan yang
diambil. Dia juga menanyai gaya hidup Anda, seperti apakah Anda merokok,
pola makan Anda, apakah Anda teratur berolahraga dan lainnya. Dia juga
akan menanyakan apakah ada penyakit tertentu yang menurun di keluarga
Anda, seperti diabetes melitus, serangan jantung atau kanker.
b) Pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan diagnosis lebih lanjut untuk
menentukan kesehatan umum, misalnya: pengukuran tekanan darah, detak
jantung, denyut nadi, pemeriksaan pernapasan, kulit, abdomen, leher,
kelenjar getah bening dan refleks saraf. Dengan cara ini dokter dapat
menemukan, misalnya, bila ada tanda-tanda penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK) dan hipertensi. Dokter juga perlu mengukur tinggi dan berat
badan untuk menghitung indeks massa tubuh. Indeks masa tubuh di atas
normal meningkatkan risiko berbagai penyakit.
c) Pemeriksaan pendukung. Dokter akan merujuk Anda untuk mendapatkan
tes darah dan tes urin rutin di laboratorium. Pemeriksaan darah dan urin
terutama untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan metabolik
(misalnya diabetes melitus) atau penyakit ginjal. Untuk tujuan ini, dokter
perlu mengetahui tingkat glukosa darah dan lipid darah
(misalnya trigliserida dan kolesterol). Untuk mengukur tingkat kebugaran
dan kesehatan jantung Anda, dokter bisa meminta Anda mengikuti
pemeriksaan dengan threadmill.
d) Wawancara akhir. Dalam wawancara akhir, dokter membahas hasil-
hasil medical check up dengan Anda dan langkah-langkah berikutnya. Dia
akan menyusun profil risiko Anda untuk penyakit kardiovaskular dan
penyakit lainnya dan memberikan saran-saran untuk meningkatkan tingkat
kesehatan dan kebugaran Anda. Pemeriksaan lebih lanjut (mungkin oleh
dokter rujukan), misalnya pemeriksaan EKG untuk penyakit jantung, hanya
perlu dilakukan jika ada kecurigaan penyakit. Bila tingkat kesehatan Anda
secara umum baik, medicalcheck up berikutnya bisa Anda lakukan dua
tahun kemudian.

4. Kegunaan pemeriksaan kesehatan (medical check up)


Medical check up dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh
dan juga mendeteksi adanya suatu gangguan sejak dini. Ketika sudah dapat
dideteksi sejak dini, maka diharapkan perjalanan suatu penyakit dapat
dihambat atau dikontrol.
5. Yang boleh melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up)
Terlepas dari kemungkinan pasien memiliki risiko lebih rendah atau lebih
tinggi untuk menderita suatu penyakit tertentu, pemeriksaan kesehatan tetap
sangat disarankan.

D. URAIAN MATERI
1. SEPUTAR MEDICAL CHECK UP
Kata medical check up sudah sering kita dengar baik dari kerabat atau
teman kita. Sehingga kata ini bukan kata yang asing buat kita. Bahkan ada yang
rela sampai ke luar negri atau membayar mahal untuk melakukannya.

2. PENGERTIAN MEDICAL CHECK UP


Medical check up sama dengan pemeriksaan fisik. Tetapi masyarakat
lebih familier dengan istilah check up, bahkan orang yang mau kontrol penyakit
ke dokter saja mengatakan mau check up. Jadi masyarakat masih belum bisa
membedakan istilah medical check up yang sebenarnya dengan kontrol ke
dokter karena suatu penyakit.
Sebenarnya medical check up sendiri atau sering disingkat dengan MCU
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang dokter dalam melakukan
pemeriksaan pada tubuh pasien untuk mencari adanya kejanggalan atau gejala
dari suatu penyakit. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan secara rutin satu tahun
sekali, untuk melihat adanya kejanggalan pada tubuh orang yang tidak memiliki
keluhan yang berarti. Tidak ada keluhan bukan berarti tidak ada penyakit dalam
tubuh seseorang karena ada juga beberapa penyakit yang tidak mempunyai
gejala. Jadi sifatnya seperti air tenang yang menghanyutkan. Tidak terlihat
gejala apapun dari luar tetapi tahu-tahu penyakitnya sudah menimbulkan
segala macam komplikasi. Seperti hepatitis B yang tidak mempunyai gejala
sebelum menimbulkan sirosis hepatis atau kanker hati atau kanker leher rahim
yang tidak ada gejala pada tahap awal. Demikian juga orang yang mempunyai
kadar gula tinggi pun sering tidak menyadari kalau kadar gulanya tinggi di dalam
darah.
Nah disinilah peranan medical check up untuk menemukannya!
Pemeriksaan medical check up dilakukan secara lengkap dari kepala sampai
dengan kaki, mulai dari anamnesa sampai pemeriksaan tambahan.
Pemeriksaan ini bertujuan :
1. Mendeteksi secara dini adanya suatu penyakit dalam tubuh seseorang. Jadi
jangan tunggu sudah ada penyakit atau sudah lanjut usia baru melakukan
medical check up seperti pengertian beberapa orang karena akan terlambat
untuk mengetahui adanya penyakit di dalam tubuh.
2. Mengatasi secepat mungkin gangguan kesehatan yang telah ditemukan.
3. Mencegah penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak belanjut.
Intinya, medical check up adalah pencegahan yang dilakukan secara dini untuk
menemukan adanya suatu penyakit untuk menghindari komplikasi atau
kerugian yang lebih besar yang disebabkan oleh gangguan penyakit.

3. PERSYARATAN SEBELUM MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP


Persyaratan yang harus dilakukan oleh seseorang yang akan melakukan
medical check up adalah :
1. Berpuasa selama 10-12 jam. Selama berpuasa hanya boleh minum air putih,
tidak boleh minum susu, makan permen atau merokok.
2. Tidur yang cukup selama 6-8 jam.
3. Untuk wanita yang akan melakukan medical check up ada persyaratan
tambahan yaitu tidak sedang dalam keadaan haid (minimal 7 hari sesudah
haid bersih) karena akan mengganggu hasil pemeriksaan urine dan bila
mau melakukan pemeriksaan pap smear tidak boleh berhubungan suami
istri dan tidak boleh membilas daerah kewanitaan dengan sabun
pembersih selama 2×24 jam.

4. PROSEDUR DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP


Prosedur yang dilakukan oleh seorang dokter dalam melakukan
pemeriksaan medical check up mulai dengan tanya jawab atau lazim dikenal
dengan istilah anamnesa, pemeriksaan tubuh oleh dokter. Ada juga pemeriksaa
dilakukan oleh dokter gigi, dokter spesialis mata,THT, dan saraf. Kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan berupa laboratorium (baik
pemeriksaan darah, urine dan feces), rontgen dada, EKG/Treatmill test, USG
abdomen, dan bagi wanita pemeriksaan ditambah dengan mamografi, USG
payudara dan pap smear. Dalam MCU pemeriksaan yang dilakukan menyeluruh
dan pemeriksaan tambahan dilakukan tanpa melihat kondisi pasien.
1) ANAMNESA

Di sini pentingnya kepercayaan pasien kepada dokter


Pada bagian ini dokter akan menanyakan :
1. Keluhan saat ini yang mengganggu
2. Riwayat penyakit sekarang. Di bagian ini dokter akan menanyakan mulai
kapan gejala penyakit diderita, bagaimana intensitasnya, kapan timbul
gejala itu, adakah penjalaran, adakah gejala tambahan, adakah susah
tidur, bagaimana dengan buang air kecil dan buang air besarnya,
riwayat alergi yang diderita (alergi obat atau makanan).
3. Riwayat penyakit dahulu. Di sini dokter menanyakan :
o riwayat penyakit yang pernah diderita waktu masih anak-anak
seperti asma, bronkitis, TBC paru, sakit kuning, dsb.
o penyakit lain yang diderita seperti hipertensi, kencing manis,
cholesterol atau asam urat tinggi, dsb.
o riwayat kecelakaan yang pernah dialami, apakah menimbulkan
patah tulang, pingsan atau muntah.
o riwayat operasi yang pernah dialami seperti amandel, usus buntu,
hernia, dsb.
o pengobatan yang telah dijalani.
4. Riwayat penyakit keluarga yang dialami oleh orang tuanya, kakek dan
neneknya, paman atau bibinya seperti hipertensi, kencing manis,
jantung, ginjal, kanker, asma, liver atau penyakit kejiwaan.
5. Riwayat pekerjaan apakah bekerja di kantor atau di lapangan. Karena
ada juga penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan,
misalnya karena lingkungan bising, berdebu dsb.
6. Riwayat merokok, berapa banyak dan sejak kapan. Minum alkohol atau
tidak dan olah raga dalam seminggu berapa kali.
7. Adakah perubahan berat badan dalam 1 tahun.
Dalam hal ini pasien harus menjawab jujur karena dokter akan
memeriksa lebih seksama pada bagian tubuh yang pernah mengalami
kerusakan akibat suatu penyakit. Tujuannya untuk mengetahui apakah
kerusakan itu masih ada atau sudah sembuh. Misalnya orang yang pernah
mengalami stroke, dokter akan memeriksa gejala sisa yang masih ada,
kekuatan motorik alat gerak, reflek patologis, kemampuan mengingat,
berhitung, dsb sehingga bisa disimpulkan apakah kondisi orang tersebut
sudah membaik atau belum, latihan-latihan apa yang diperlukan untuk
mengurangi gejala sisa.Riwayat penyakit juga berguna untuk mengarahkan
dokter akan suatu gejala dari penyakit tertentu. Misalnya pasien yang
menderita batuk hilang timbul. Dari sini dokter akan menemukan lebih
lanjut untuk mencari tahu mengapa terjadi batuk, apakah karena infeksi,
alergi atau adanya tumor di paru. Setelah itu dokter akan menindaklanjuti
dengan memeriksa bagian tubuh yang diduga berkaitan dengan batuk
tersebut, mulai dari tenggorokan sampai paru.

2) PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan tekanan darah salah satu pemeriksaan tanda vital


Setelah anamnesa, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara
menyeluruh dari kepala sampai kaki. Dicari adakah kelainan pada bagian
tubuh pasien. Yang pertama diperiksa adalah tanda vital pasien, mulai dari
pemeriksaan tekanan darah, nadi, frekuensi napas dan suhu. Dari keempat
komponen ini dapat diketahui apakah ada tekanan darah tinggi, gangguan
irama jantung, denyut jantung yang cepat atau lambat, frekuensi napas
yang cepat, gangguan paru, adanya infeksi. Setelah itu, dilakukan
pemeriksaan secara menyeluruh pada pasien, mulai dari bentuk tubuh,
keadaan kulit, adanya benjolan pada leher (baik adanya pembesaran
kelenjar getah bening atau tiroid/gondok), bagaimana reflek cahaya pada
mata, apakah pupil di tengah atau tidak, adakah kelainan pada
sclera/conjunctiva mata untuk melihat adanya penebalan selaput mata
atau anemia, pemeriksaan liang telinga dan gendang telinga dilanjutkan
dengan pemeriksaan dada, perut, pinggang, adakah pembengkakan atau
varises di kaki sampai reflek saraf pasien tersebut.
Pemeriksaan dilakukan melalui :
1. Melihat keadaan pasien (Inspeksi). Bukan tanpa alasan dokter meminta
pasien untuk membuka pakaiannya (tentunya untuk pasien wanita
diperiksa oleh dokter wanita). Jika ada pakaian yang menutupi tubuh
tidak akan terlihat jika ada organ tubuh pada dada atau perut yang tidak
normal. Dari inspeksi dapat diketahui pasien menderita suatu penyakit
tertentu, seperti penyakit kuning, penyakit paru kronik, bahkan
penyakit jantung.
2. Meraba bagian tubuh pasien (Palpasi). Tentu raba yang dimaksud tidak
pada semua bagian tubuh pasien dan tetap membuat pasien merasa
nyaman. Dengan perabaan dapat diketahui apakah ada pembesaran
hati atau limpa, adanya nyeri pada bagian perut atau tumor pada
jaringan payudara wanita. Tetapi untuk wanita dapat menolak jika
memang tidak ingin diperiksa payudaranya hanya saja menandatangani
surat penolakan
3. Mengetuk tubuh pasien (Perkusi). Berdasarkan suatu prinsip adanya
perbedaan bunyi pada organ-organ tubuh. Bunyi paru berbeda dengan
bunyi jantung ketika diketuk. Begitu juga dengan bunyi usus dan bunyi
hati. Karena itu, jika bunyi yang dihasilkan berbeda, bisa saja ada
sesuatu yang tidak normal pada organ tersebut. Selain itu, pengetukan
dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pembesaran jantung atau
adanya cairan di paru atau perut (yang merupakan hal yang tidak
normal).Dalam praktek sehari-hari, tiga pemeriksaan di atas tidak
terlalu familier untuk dilakukan karena memakan banyak waktu dan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Pemeriksaan yang paling
sering dilakukan adalah menggunakan stetoskop atau disebut juga
dengan auskultasi.

Stetoskop, alat untuk melakukan auskultasi

4. Mendengar suara di dalam tubuh pasien (Auskultasi) dengan


menggunakan stetoskop. Tujuannya untuk mendengar suara nafas
pada paru, denyut jantung, ataupun bunyi usus yang sedang
berkontraksi. Perbedaan bunyi pada organ tersebut pun dapat
menandakan adanya gangguan pada organ, seperti adanya bising
jantung, adanya suara nafas yang berlebih atau suara ngik-ngik pada
paru, bahkan bunyi usus yang menghilang dapat menandakan adanya
sumbatan pada usus.Terkadang keempat jenis pemeriksaan di atas
dapat dilakukan bersama bila pada salah satu jenis pemeriksaan di atas
ditemukan adanya kelainan supaya hasilnya lebih akurat.
5. Menggunakan alat bantu. Pada waktu dilakukan inspeksi ataupun
perkusi dengan bantuan alat. Untuk pemeriksaan saraf dilakukan
dengan menggunakan palu reflek. Dapat diketahui jika ada gerakan
yang tidak normal setelah dirangsang dengan palu reflek yang
menandakan adanya gangguan pada otak. Selain itu pemeriksaan saraf
juga menggunakan kapas, air dingin, jarum untuk mendeteksi adanya
gangguan pada saraf otak.Pada pemeriksaan telinga, digunakan alat
otoskop untuk melihat keadaan liang telinga, keutuhan selaput gendang
telinga, adanya iritasi pada telinga, adanya kotoran dalam telinga. Untuk
memeriksa tenggorokan dengan menggunakan lampu kepala dan
tongue spatel. Untuk pemeriksaan hidung dengan speculum hidung.
Pemeriksaan mata pun mempunyai alat bantu sendiri. Ada alat berupa
slit lamp dan funduskopi yang dapat digunakan untuk melihat keadaan
retina mata.

Pemeriksaan mata menggunakan slit lamp

3) PEMERIKSAAN PENUNJANG
Setelah pemeriksaan fisik, dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
urine lengkap, rontgen thorax, rekam jantung (EKG)/Treatmill test. Kadang
juga dilakukan pemeriksaan USG. Untuk pemeriksaan USG terbagi menjadi
USG abdomen untuk melihat keadaan organ di dalam perut dan USG
payudara atau mamografi untuk melihat jaringan payudara wanita.
Pemeriksaan darah dan urine lengkap memiliki banyak kegunaan,
mulai mengetahui adanya infeksi (bakteri, virus, jamur), adanya dugaan
kencing manis, gagal ginjal sampai pada kelainan darah.
Rontgen thorax dapat digunakan untuk mengetahui gangguan pada
paru secara spesifik dan pembengkakan jantung.
EKG dapat digunakan untuk mengetahui adanya kemungkinan ke
arah gagal jantung, pembesaran jantung sampai penyakit jantung coroner.
MCU yang diselenggarakan di rumah sakit atau laboratorium
terkadang menawarkan paket yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Dari
paket standar sampai paket yang paling lengkap. Untuk anamnesa dan
pemeriksaan fisik pada dasarnya sama, yang berbeda pada pemeriksaan
laboratorium. Untuk dugaan kencing manis, selain pemeriksaan dasar
(darah lengkap, urine lengkap, rontgen thorax dan EKG), tentunya
diperlukan pemeriksaan gula darah sewaktu, puasa, 2 jam setelah puasa,
bahkan HBA1C. Pemeriksaan HBA1C menggambarkan keadaan gula darah
untuk rentang waktu yang lebih panjang yaitu 1-3 bulan, juga untuk
memberikan gambaran keberhasilan terapi glukosa yang sedang dilakukan
dengan memperhitungkan dosis obat yang lebih tepat. Pemeriksaan ini
tidak dipengaruhi oleh asupan makanan sehingga pasien tidak perlu
melakukan puasa sebelumnya. Kadar normal yang harus dicapai adalah
<6,5%. Terkadang gula darah puasa pasien kencing manis bisa normal,
tetapi gejala kencing di malam hari, kesemutan, dll tidak berkurang malah
semakin parah. Nah, karena itu kita perlu mengetahui apakah pasien
meminum obat secara teratur. HBA1C lah jawabannya. Sedangkan untuk
pasien yang hasil pemeriksaan gula darah puasa 100-125 mg/dl atau gula
darah sewaktu 140-199 mg/dl maka dilanjutkan dengan pemeriksaan
glukosa toleransi tes yang akan diambil darah puasa dan 2 jam setelah
pemberian glukosa 75 mg. Hasil yang didapatkan pasien tersebut bisa
normal, prediabetes (toleransi glukosa terganggu) dan sudah menderita
diabetes mellitus.
Untuk pemeriksaan keadaan hati dilakukan pemeriksaan fungsi hati
seperti SGOT, SGPT, HBsAg, anti HBs dan USG abdomen. Untuk
pemeriksaan asam urat, maka diperiksa kadar asam urat dalam darah. Dan
untuk pemeriksaan fungsi ginjal diperiksa kadar ureum dan kreatinin dalam
darah. Sedangkan pemeriksaan profil lemak meliputi pemeriksaan
cholesterol total, LDL cholesterol, HDL cholesterol dan trigliserida.
Setelah selesai, semua hasil pemeriksaan dirangkum dalam
kesimpulan dan dibuat buku laporan hasil medical check up yang akan
diserahkan kepada pasien dan salinan hasil MCU disimpan di bagian rekam
medis.

5. KEGUNAAN MEDICAL CHECK UP


Dengan melakukan medical check up secara rutin minimal 1 tahun sekali,
kesehatan kita termonitor dengan baik. Jika sudah mengetahui tubuh kita
sehat, kita tidak perlu kuatir dengan berbagai penyakit sehingga kesibukan atau
acara penting yang sudah kita persiapkan jauh-jauh hari tidak akan terganggu
oleh penyakit.
Jika hasil medical check up ditemukan adanya gangguan, tentunya dapat
segera dilakukan pengobatan untuk mencegah penyakit bertambah parah.
Dengan demikian, medical check up termasuk pencegahan sekunder,
yaitu deteksi dini.

6. YANG BOLEH MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP


Medical check up bisa diikuti oleh siapa saja yaitu :
1. masyarakat umum
2. calon nasabah dari sebuah perusahaan asuransi
3. calon karyawan suatu perusahaan
4. pemeriksaan berkala karyawan perusahaan

7. MEDICAL CHECK UP SEBAGAI INVESTASI BUKAN COST


Medical check up dapat dikatakan sebagai investasi, karena di Indonesia
pengobatan sangat mahal. Karena medical check up sebagai pencegahan
sekunder yaitu deteksi dini, jika sudah terlihat ada yang tidak normal dapat
diobati sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi lebih lanjut yang
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit

E. RANGKUMAN
Melakukan pemeriksaan kesehatan sangat disarankan untuk mencegah
perkembangan beberapa penyakit. Bahkan dalam beberapa kasus, pemeriksaan
kesehatan berguna untuk mencegah beberapa penyakit semakin memburuk dan
memberikan kesempatan bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit lebih awal.
Beberapa penyakit, seperti kanker dan penyakit yang menular melalui
hubungan seksual, akan lebih mudah ditangani jika sudah diperiksa lebih cepat dan
juga perawatan diberikan lebih cepat.

F. EVALUASI
1. Suatu proses yang dilakukan oleh seorang dokter dalam melakukan
pemeriksaan pada tubuh pasien untuk mencari adanya kejanggalan atau gejala
dari suatu penyakit merupakan pengertian dari ….
a. Medical Check up
b. Pemeriksaan kesehatan
c. a dan b benar
d. a dan b salah

2. Maksud dilakukannya pemeriksaan kesehatan (medical chec up) adalah ……


a. pencegahan
b. deteksi dini
c. a dan b benar
d. a dan b salah

3. Apakah medical check up sama dengan pemeriksaan fisik ?


a. Sama
b. Berbeda
c. Salah semua
d. Benar semua

4. Pemeriksaan medical check up dilakukan pada …..


a. secara lengkap dari kepala sampai dengan kaki
b. mulai dari anamnesa sampai pemeriksaan tambahan.
c. a dan b salah semua
d. a dan b benar semua

5. Persyaratan yang harus dilakukan oleh seseorang yang akan melakukan medical
check up adalah :
a. Berpuasa
b. Tidur yang cukup
c. Tidak sedang haid (bagi wanita)
d. Benar semua

6. Apakah memeriksa kondisi gigi juga termasuk dalam pemeriksaan kesehatan ?


a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
d. Salah semua

7. Pemeriksaan tambahan dalam pemeriksaan kesehatan pada wanita seperti


yang disebutkan di bawah ini, kecuali …….
a. Mamografi
b. USG payudara
c. pap smear
d. kanker serviks

8. Yang diperhatikan saat anamnesa adalah ….


a. Keluhan saat ini yang mengganggu
b. Riwayat penyakit sekarang.
c. Riwayat penyakit dahulu.
d. Benar semua

9. Yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik yaitu


a. Pemeriksaan tekanan darah
b. Pemeriksaan nadi
c. Pemeriksaan suhu tubuh
d. Benar semua

10. Tujuan dilakukannya pemeriksan fisik dalam pemeriksaan kesehatan adalah …


a. dapat diketahui apakah ada tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung,
denyut jantung yang cepat atau lambat, frekuensi napas yang cepat,
gangguan paru, adanya infeksi.
b. Dapat ditentukan bentuk pengobatan yang tepat bagi pasien
c. Dapat dilakukan terapi untuk penyembuhan
d. Benar semua

11. Bentuk pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan cara …….


a. Melihat keadaan pasien (Inspeksi).
b. Meraba bagian tubuh pasien (Palpasi).
c. Mengetuk tubuh pasien (Perkusi).
d. Benar semua

12. Perkusi yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan dimaksudkan untuk ….


a. Mengetahui indikasi sesuatu yang tidak normal pada organ tersebut.
b. Mengetahui ketidaknormalan yang terjadi pada organ tubuh
c. Menentukan diagnose medis
d. Memberikan gambaran kondisi tubuh

13. Yang termasuk dalam pemeriksaan penunjang adalah seperti yang disebutkan
berikut ini, kecuali ….
a. Pemeriksaan darah lengkap
b. Pemeriksaan urine lengkap
c. Pemeriksaan syaraf lengkap
d. Rontgen thorax

14. Pemeriksaan darah dan urine lengkap memiliki kegunaan sebagai …..
a. untuk mengetahui adanya infeksi
b. untuk mengetahui adanya perlukaan
c. untuk mengetahui golongan darah
d. untuk mengetahui kebutuhan darah

15. Kegunaan pemeriksaan kesehatan adalah ……


a. kesehatan termonitor dengan baik
b. mengurangi biaya pengobatan dikemudian hari
c. membantu mengelola kondisi tubuh
d. diketahui kemampuan tubuh dalam beraktivitas

G. RANGKUMAN
Melakukan pemeriksaan kesehatan sangat disarankan untuk mencegah
perkembangan beberapa penyakit. Bahkan dalam beberapa kasus, pemeriksaan
kesehatan berguna untuk mencegah beberapa penyakit semakin memburuk dan
memberikan kesempatan bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit lebih awal.
Beberapa penyakit, seperti kanker dan penyakit yang menular melalui
hubungan seksual, akan lebih mudah ditangani jika sudah diperiksa lebih cepat dan
juga perawatan diberikan lebih cepat.

H. REFERENSI
1. Centers for Disease Control and Prevention. Recommended Immunization
Schedule for Adults, United States, 2014. Available at
http://www.cdc.gov/vaccines/schedules/downloads/adult/adult-schedule.pdf.
Accessed July 24, 2014.
2. Gaziano M, Ridker PM, Libby P. Primary and secondary prevention of coronary
heart disease. In: Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P, eds. Braunwald’s
Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 9th ed. Philadelphia, PA:
Saunders; 2012:1010.
3. http://www.klinikadika.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai