Obat Uterotonika - 2
• Pada aterm, sekresi – Progesteron menekan
ACTH oleh pituitary aktivitas uterin dan
estrogen meningkatkan
fetal memulai terminasi aktivitas uterin.
kehamilan – Estrogen menyebabkan
peningkatan sekresi peningkatan kepekaan
KORTISOL oleh myometrium
adrenal fetal. • Perubahan ini juga
• Kortisol menghambat akibat peningkatan
sintesis progesteron produksi
oleh plasenta prostaglandin oleh
menyebabkan kadar plasenta dan yang
estrogen relatif selanjutnya
meningkat hingga satu meningkatkan aktivitas
tingkat diatas kadar myometrial.
progesteron.
Obat Uterotonika - 3
Obat Uterotonika - 4
• Uterotonika = Oksitosik
– Obat yang mempengaruhi (meningkatkan)
kontraksi uterus.
– Mengandung ergonovine, ergometrine atau
oxytocin.
• Untuk :
– Induksi.
– Penguatan persalinan.
– Manajemen aktif pada kala III persalinan.
• Pencegahan serta penanganan perdarahan post partum.
– Menghentikan perdarahan akibat abortus
inkompletikus.
• Tidak boleh diberikan sebelum bayi lahir.
Obat Uterotonika - 5
• Methylergometrine • Oxytocin (Oksitosin)
(Metilergometrin – Nama generik:
Maleat). • Oxytocin (Pitocin,
Syntocinon)
– Nama generik:
• Methylergometrine – Nama paten:
• Piton S.
– Nama dagang:
• Syntocinon
• Methergin (Sandoz)
• Hypophysin
• Metilat (Metiska
Farme) • Piroglandol
• Methovin (Kimia
Farma)
Obat Uterotonika - 6
• Prostaglandin
– Nama generik:
• Gemeprost
• Dinoproston
– Nama paten:
• Gemeprost
• Prostin E2 (pharmacia)
Obat Uterotonika - 7
Obat Uterotonika - 8
• Farmakokinetik :
– Biotransformasi dalam hati.
– Ekskresi melalui hati dan ginjal.
Obat Uterotonika - 9
• Farmakodinamik (mekanisme
kerja) :
– Mula kerja cepat :
• IV 40 detik
• IM 7 – 8 menit
• Oral 10 menit
Obat Uterotonika - 10
• Indikasi : • Kontraindikasi :
– Sebagai stimulan – Persalinan kala I
uterus pada & II
perdarahan pasca – Hipersensitivitas
persalinan atau terhadap ergot
pasca abortus – Kehamilan
– Penderita
toksemia
gravidarum
Obat Uterotonika - 11
• Interaksi :
– Vasokonstriktor dan alkaloid ergot
lain.
Obat Uterotonika - 12
• Dosis :
– Oral
• 0.2 – 0.4 mg sehari 2 – 4 kali, selama 2 hari.
– IV atau IM
• 0.2 mg (1 mL)
• IM boleh diulang setelah 2 – 4 jam, bila
perdarahan hebat.
– Catatan: Pemberian IM lebih
menguntungkan daripada IV karena efek
samping lebih ringan.
Obat Uterotonika - 13
• Efek samping :
– Tekanan darah naik, terutama penderita hipertensi
kronik atau pre-eklampsia
– Mual, muntah
– Penglihatan kabur
– Sakit kepala
– Kejang
– Diare
– Gatal
– Kulit dingin
– Nadi lemah dan cepat
– Bingung
Obat Uterotonika - 14
• Peringatan:
– Hati-hati penggunaan pada penderita
hipertensi, penyakit hati, jantung,
ginjal, infeksi puerpuralis dan
penyakit penyumbatan pembuluh
darah.
– Tidak dianjurkan untuk induksi partus
karena masa kerja yang lama dan
memberikan kontraksi uterus non
fisiologik.
Obat Uterotonika - 15
• Sediaan:
– Ciri-ciri sediaan :
• Tablet salut 0.125 mg
dalam strip 10x10
tablet;
• Vial 0.2 mg/mL;
• Ampul 1 mL.
• Cara
penyimpanan:
– Wadah kedap udara;
– Terlindung dari
panas dan cahaya
langsung.
Obat Uterotonika - 16
OKSITOSIN
Pitocin, Syntocinon
KONTRAINDIKASI INTERAKSI
Toksemia, disproporsi sevalopelvik, Vasopresor, anestetik siklopropan.
distres janin, hipersensitivitas,
persalinan nonvaginal yang telah
diantisipasi, kehamilan (intranasal).
FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK
• Absorpsi: diabsorpsi dengan baik • IM: mula = 3 – 5 menit.
melalui mukosa hidung. P = TD
• Distribusi: PP, rendah, luas L = 2 – 3 jam
didistribusi pada cairan • IV: mula = segera.
ekstraseluler, terdapat dalam P = TD
jumlah sedikit dalam sirkulasi janin. L = 1 jam
• Metabolisme: t½ = 1 – 9 menit, • IN: mula = beberapa menit.
dengan cepat dimetabolisme oleh P = TD
hati. L = 20 menit
• Eliminasi: ginjal.
EFEK TERAPEUTIK
Menginduksi/memperbaiki kontraksi
EFEK SAMPING REAKSI YANG MERUGIKAN
persalinan, mengeluarkan ASI.
Efek maternal hanya pada Serangan kejang, intoksikasi air,
pemakaian IV: hipotensi, hipertensi, perdarahan intrakranial, disritmia,
mual, muntah, konstipasi, asfiksia;
berkurangnya aliran darah uterus, Janin: ikterus, hipoksia.
ruam kulit, anoreksi.
Obat Uterotonika - 17
• Farmakokinetik :
– Inaktivasi dalam hati dan ginjal.
Obat Uterotonika - 18
• Farmakodinamik (Mekanisme
kerja) :
– Jika diberikan intravena efek
uterus terjadi setelah 1 menit, selama
30 – 60 menit
– Oksitosin meningkatkan kontraksi
dengan cara meningkatkan Ca2+
intraseluler.
Obat Uterotonika - 19
Obat Uterotonika - 20
• Indikasi : • Kontraindikasi :
– Sebagai stimulan – Disproporsi
uterus pada : sefalopelvik.
• Induksi partus aterm. – Malpresentasi.
• Inertia uteri (atonia
– Plasenta previa.
uteri) atau hipotoni
uteri. – Jaringan ikat pada
• Perdarahan post- uterus akibat sectio
partum. caesarea.
• Abortus inkompletus
kehamilan setelah 20
minggu.
Obat Uterotonika - 21
• Interaksi :
– Anestesi : siklopropan dan
vasokonstriktor.
– Estrogen akan memperkuat kontraksi
uterus oleh oksitosin.
– Progestin akan melemahkan
kontraksi uterus oleh oksitosin.
Obat Uterotonika - 22
• Dosis :
– Injeksi intravena :
• Induksi partus mula-mula 0.5 miliunit/menit;
dapat ditambah 1 – 2 miliunit/menit tiap 30 – 40
menit sampai kontraksi uterus optimal (3 – 4
kali kontraksi tiap 10 menit).
• Induksi partus aterm 8 – 10 miliunit/menit
sudah cukup.
– Infus :
• Mencegah atoni atau perdarahan post-partum
20 – 40 miliunit/mL dalam larutan elektrolit
dengan kecepatan 40 miliunit/menit.
Obat Uterotonika - 23
• Efek samping :
– Ruptur uterus
– Reaksi alergi
– Bradikardi
– Kontraksi prematur aritmia pada fetus
– Kematian fetus
Obat Uterotonika - 24
• Peringatan :
– Selama induksi partus perlu dipantau:
• Keadaan kontraksi uterus
• Frekuensi nadi fetus dan ibunya
• Tekanan darah ibu
• Bila timbul tetani uteri pengobatan
segera dihentikan.
Obat Uterotonika - 25
• Sediaan : • Cara
– Ciri-ciri sediaan : penyimpanan :
• Larutan injeksi 10 – Suhu di bawah
miliunit/mL; 25oC
• Ampul 1 mL.
– Sebaiknya 2 –
10oC
– Terlindung dari
sinar langsung.
Obat Uterotonika - 26