Anda di halaman 1dari 46

OKSITOKSIK

DAN
TOKOLITIK

dr. Sugiarto Puradisastra


PENDAHULUAN
• Miometrium : alat kontraksi 
ion Na : depolarisasi
ion Ca : excitation – contraction coupling
• Parasimpatis & simpatis  motilitas ↑
denervasi  motilitas tetap
• mulai spontan & teratur sejak pubertas
Paling nyata : kehamilan (terutama aterm),
 penting dalam persalinan.
• Proses fisiologis persalinan  interaksi
kompleks:
hormon, syaraf & kontraksi otot polos
uterus.
1
• 2 trimester I : uterus relatif tenang
 pengaruh progesteron
• Trimester terakhir: otot mudah
tereksitasi  kontraksi otot ringan
(kontraksi Braxton-Hicks) yg makin
menguat & sering,  dianggap tanda
dimulainya persalinan yg dinamakan
false labor.
• Kontraksi  progresif setelah mulai
persalinan krn oksitosin dari
hipotalamus & prostaglandin dari
desidua.
2
Hal ini terjadi karena:

• Reseptor oksitosin miom etrium ↑

• Reseptor adrenergik-α dan angiotensin


miometrium ↑

• Peran faktor fetus memulai persalinan.

Oksitosikobat yg merangsang kontraksi uterus.

Cth: oksitosin, alkaloid ergot, dan bbrp


prostaglandin semisintetik.

3
STIMULAN UTERUS
• OKSITOSIN (Pitocin Ⓡ, SyntocinonⓇ)

• peptida: 8 as amino siklik


Sintesa: nukleus paraventrikuler
hipotalamus  hipofisis posterior
T1/2 : 15 mnt  inaktivasi di ginjal dan
hepar

-
4
Fisiologi

• merangsang otot uterus  partus


• kelenjar mama  ejeksi susu
• stimulus sensoris: serviks uteri
vagina sekresi oksitosin
payudara

5
Farmakologi

• Uterus:
• Estrogen ⇧, kontraksi ⇧
• estrogen ⇩, kontraksi ⇩
• uterus yg belum dewasa tdk mudah dirangsang
• selama kehamilan: sensitivitas uterus ⇧ lambat
• selama partus: sensitivitas uterus ⇧ cepat
• Uterus aterm: do.<< (infus 25mU): induksi
partus

6
Efek ADH
✖ oksitosin: uterus non-gravid
(trimester terakhir oksitosin > ADH)
dismenore  ADH

Kelenjar mama
kontraksi mioepitelium kelenjar
 ejeksi susu = milk let down

Kardiovaskuler
do >> : vasodilatasi p.d.  kulit merah
t.d. diastol & sistol ⇧  takikardia
kompensasi t.d. ⇧ <<
7
Farmakokinetik
p.o. dirusak kimotripsin  p.e.
intranasal < efektif
t½ : 15 menit >> : ginjal

Preparat
Oksitosin = Pitocin 10 U/ml
Semprot hidung 40 IU/ml
Tb sublingual 200 USP Unit

8
Indikasi

drug of choice induksi persalinan aterm


(sering dikombinasi dgn amniotomi  80%
keberhasilan)
- stlh abortus inkomplit dgn kehamilan > 20 minggu
- mencegah & mengendalikan perdarahan postpartum
- menginduksi abortus (dosis tinggi)
- oxytocin challenge test
(menilai respon frekuensi denyut jantung fetus
terhadap rangsangan kontraksi uterus pada kehamilan
dengan risiko (hipertensi, DM, preeklampsia)

9
OKSITOSIN (Pitocin Ⓡ, SyntocinonⓇ)
• Komplikasi pd ibu :
• ruptura uteri
• reaksi anafilaksis & reaksi alergi lain
• intoksikasi air
• dapat kematian ibu

• Komlikasi pd fetus :
fetal adverse reaction seperti:
• insufisiensi uteroplasenta persisten
• sinus bradikardia, kontraksi ventrikel prematur,
aritmia lain dan kematian fetus.
10
• Pemberian dapat IV, IM dan spray nasal
ALKALOID ERGOT: ERGONOVIN
MALEAT DAN METIL ERGONOVIN
MALEAT

• Sumber alkaloid ergot  Caviceps purpurea


(jamur parasit pd gandum atau beras)

• Alkaloid ergot (berdasarkan efek dan


struktur kimia):
1. Alkaloid asam amino: prototip ergotamin
2. Derivat dehidro alkaloid asam amino:
prototip dihidroergotamin
3. Alkaloid amin: prototip ergonovin
11
Asal
Eropa & Amerika spora kepala putik
jar.padat, hijau & keras : scleroticum
ergot

Kandungan
alkaloid ergot
zat organik, karbohidrat, gliserida, asam
amino, amin & basa amonium kwarterner
(histamin, tiramin, kolin, asetilkolin)
Sejarah
600 thn B.C. : Assyria:
gandum terkontaminasi ergot
keguguran
Penggunaan di klinik: Desgranges 1818 12
Ergot alam terkuat: Ergonovin

Ergotamin:
masa laten > lama
tidak efektif p.o.
toksik
ergonovin & metilergonovin > disukai

13
Golongan Vasokonstriksi dan Oksitoksik Penghambat
kerusakan endotel adrenoseptor α

Alkaloid asam Sngt aktif, ttm Sngt aktif, aktif


amino ergotamin lambat,
≠ p.o.
Dihidrogenasi < aktif dari I Aktif pd uterus > Aktif dari I
alkaloid asam hamil
amino
Alkaloid amin Sngt << aktif Sngt aktif, Tidak aktif
kerja cepat,
aktif p.o.

14
ALKALOID ERGOT: ERGONOVIN MALEAT
DAN METIL ERGONOVIN MALEAT

• Farmakodinamik:
Uterus: m kontraksi uterus dgn nyata, terkuat ergonovin
Ergonovin (Ergotrat) dan Metil Ergonovin (Metergin):
merangsang otot polos uterus scr langsung:
m tonus otot, kecepatan & kekuatan kontraksi
dapat menimbulkan kontraksi tetanik 
memperpendek stadium akhir persalinan &
mengurangi perdarahan postpartum
Ergonovin jg merangsang kontraksi serviks

Kedua obat srg digunakan scr rutin untuk:


mengeluarkan plasenta
mengatasi atonia
perdarahan postpartum & postabortus

15
• Mekanisme kerja:
agonis parsial reseptor adrenergik-α,
reseptor serotonin & dopamin, &
menghambat pelepasan NO

• Sistem kardiovaskuler:
terkuat ergotamin
Ergotamin & alkaloid sejenis:
vasokonstriksi perifer & merusak endotel
kapiler
Alkaloid amin: ergonovin pada dosis terapi
hanya vasokonstriksi/pengurangan aliran
darah ke ekstremitas  Efek hambatan
adrenergik-α > ringan dari ergot lain

16
Farmakokinetik

• Absorbsi oral ergonovin cepat dan


lengkap
• Mula kerja 5-15 menit
• Lama kerja 3 jam
• Diberikan IM / IV.
• Metabolisme: hepar
• Ekskresi: terutama ginjal, dpt ke asi
• Obat tidak boleh diberikan terlalu
lama  keracunan ergot (ergotisme)
termasuk gangren pd bayi
17
Efek samping
• Alkaloid ergot sgt toksik, paling toksik  ergotamin
• Ergonovin 1/4 X toksisitas ergotamin
•  menggantikan ergotamin sbg oksitosik

• efek samping :
hipertensi, sakit kepala, dapat kejang
nausea, vomiting, sakit dada, kesulitan bernafas
kram kaki
• Keracunan akut (pd percobaan menggugurkan
kandungan dengan dosis besar)
mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah,
bingung dan tidak sadar
• Terapi ergotisme : penghentian obat & terapi simtomatis
vasodilator kuat (natrium nitroprusid)
atropin atau fenotiazin utk mual & muntah
kalsium glukonat utk nyeri otot 18
Indikasi
& Kontra indikasi
• Indikasi
oksitosik
migren
• Kontra indikasi
abortus mengancam, alergi thdp obat, angina
pektoris, infark miokard, kehamilan,
riwayat CVA, TIA/ hipertensi
penyakit pembuluh darah: arteriosklerosis,
tromboflebitis & penyakit Raynaud/ Buerger
19
Prostaglandin
dalam ovarium, miometrium dan
endometrium
berkhasiat oksitoksik
peranan dlm mens, hamil & partus ?
Farmakologi
hormon lokal: PGE1, PGE2, PGF2α (endo,mio
& amnion)
PGE1, PGE2 : uterus tdk hamil; lemas
trimester II > kuat dari PGF2α
Efektivitas thd uterus & kemungkinan
hipotoni
PG & oksitosin sama
Hamil muda PG > efektif dari oksitosin
oksitosin + PG: aditif (cara kerja beda) 20
E.S. : mual, muntah, diare
Penggunaan klinik

Indikasi Oksitoksik
★ induksi partus aterm
★ perdarahan postpartum
★ atonia uteri postpartum
★ setelah sectio
★ abortus terapetik sesudah trimester I
★ inertia uteri

21
DINOPROSTON, CARBOPROST
TROMETAMIN DAN MISOPROSTOL

• Dinoproston (Prostin E2) : PGE2 alamiah


• Carboprost Trometamin : analog sintetik PGF2α

• Lbh efektif pd trimester II dibandingkan


oksitosin  Ђ 12-20 minggu
• Waktu rata-rata terjadi aborsi setelah
pemberian obat adalah 16 jam

22
DINOPROSTON, CARBOPROST
TROMETAMIN DAN MISOPROSTOL

• Dinoproston diabsorbsi lambat dr


cairan amnion, tp mudah melewati
plasenta & terkonsentrasi di hepar fetus
Metabolisme:
paru-paru & hepar ibu, T1/2 di plasma < 1
menit, dalam cairan amnion 3-6 jam

juga merangsang pematangan pembukaan


seviks 
induksi persalinan alternatif oksitosin
(ditempatkan pada serviks/ forniks
posterior)
23
DINOPROSTON, CARBOPROST
TROMETAMIN DAN MISOPROSTOL

• Carboprost metabolisme di paru-paru


dan hepar ibu > lambat dan dieliminasi:
ginjal, sedikit melalui feses
• Utk perdarahan postpartum sekunder krn
atonia uteri yg tidak memberi respon
terhadap oksitosin, ergonovin atau metil
ergonovin
• Misoprostol (Cytotec) :analog
prostaglandin E1 utk ulkus peptikum, 
efektif utk pematangan serviks dan induksi
persalinan spt Dinoproston, tp lebih murah
24
Efek samping

• Ringan: nause, vomiting, diare,


demam, adanya sisa plasenta,
perdarahan banyak, tekanan darah
diastol menurun, dan sakit kepala

• Hati-hati bila ada asma, servisitis,


vaginitis, hipertensi atau hipotensi,
anemia, ikterus, diabetes atau
epilepsi
25
Kontra indikasi

stadium I dan II persalinan


∅ belum sempurna
tubuh bayi terdorong ke luar
serviks
bahaya laserasi serviks & trauma
bayi
bahaya ruptura uteri
asfiksia bayi

26
Kontraindikasi

• Acute pelvic inflamatory disease,


alergi obat atau gangguan ginjal,
hepar atau kardiovaskuler

• Potensial karsinogenik, dan tidak


boleh bersama oksitosin  bahaya
ruptura uteri

27
RELAKSAN UTERUS
• Persalinan sblm waktunya / premature labor (< 37
minggu):
ibu merokok, penyalahgunaan obat, tidak melakukan
prenatal care, infeksi ketuban, serviks longgar dan
persalinan preterm sebelumnya.

• Tokolitik /relaksan uterus digunakan sementara waktu,


bila pemanjangan hidup intrauterin menguntungkan
fetus atau memungkinkan pemberian obat seperti
kortikosteroid utk merangsang produksi surfaktan
paru-paru.

• Tokolitik menghambat persalinan, terutama sblm


persalinan berlanjut

28
KLASIFIKASI TOKOLITIK

• magnesium sulfat
• alkohol
• inhibitor prostaglandin
• kalsium bloker
• hidroksiprogesteron
• agonis adrenergik β2

29
Efek samping
pada ibu: edem paru, infark miokard,
henti paru, henti jantung dan
kematian

pada bayi : depresi pernafasan,


perdarahan intraventrikuler dan
necrotizing enterocolitis

30
Kontraindikasi absolut : fetal distress
akut (kec selama resusitasi
intrauterin)

• korioamnionitis
• eklamsia atau preeklamsia berat
• fetal demise
• janin cukup umur
• hemodinamik ibu tidak stabil

31
ETANOL

• Etanol menghambat pelepasan


oksitosin dari hipofisis, tetapi
sekarang tidak digunakan lagi

32
AGONIS ADRENOSEPTOR-β2
• Obat ini tdk selalu efektif  hanya dpt
menghentikan persalinan preterm selama 48-
72 jam

• Pemberian kortikosteroid pd ibu selama
penundaan persalinan menurunkan insidens
dan beratnya respiratory distress syndrome
pada bayi, perdarahan intraventrikuler dan
memperpanjang masa hidup bayi prematur

• Tokolisis memungkinkan pengiriman ibu ke


rumah sakit dengan fasilitas yang lebih
lengkap untuk bayi prematur

33
AGONIS ADRENOSEPTOR-β2
Mekanisme kerja

• Pengikatan reseptor β2  adenilil


siklase  cAMP ↑  protein kinase
(cAMP)  kalsium intrasel ↓ 
kontraksi ↓

34
Efek samping
• palpitasi
• tremor
• nause, vomiting
• cemas, nyeri dada, nafas pendek
• hiperglikemia, hipokalemia dan
hipotensi
• Efek samping berat:
edem paru, isufisiensi jantung,
iskemia miokard, aritmia dan
kematian ibu

35
TERBUTALIN
• Agonis adrenoseptor-β2 yg relatif spesifik
& sering digunakan utk mengatasi
premature labor meskipun tdk dipasarkan
utk indikasi demikian
• Obat ini efektif pd kehamilan > 20 - < 33
minggu serta ketuban tidak pecah atau
persalinan belum terlalu lanjut
• Hanya di rumah sakit dengan fasilitas
obstetrik yang baik
• Tidak boleh dikombinasi dg kortikosteroid
 diabetes dan edem paru, /magnesium
sulfat (kelainan jantung) /simpatomimetik
lain.
36
MAGNESIUM SULFAT

• Digunakan utk mencegah


konvulsi pada preeklampsia,
(E.S.:pd jantung)
• lebih disukai dibandingkan dgn
agonis adrenergik- β2 pd pasien
penyakit jantung, diabetes atau
hipertiroid.
37
Mekanisme kerja
1. X aksi potensial seluler  eksitasi-
kontraksi yang uncoupling
2. ↓ ambilan kalsium dengan berkompetisi
pada tempat pengikatan
3. Mengaktivkan adenilil siklase (↓ kalsium
intraseller)
4. Merangsang ATP-ase yang bergantung
pada kalsium  ↑ ambilan kalsium oleh
sarcoplasmic reticulum

Kadar plasma agar inhibisi efektif paling


sedikit 5,5 mEq/L. 38
Efek samping
• Toksisitas: dapat membahayakan
mulai reflek patela –
lalu depresi pernafasan & paralisis/ henti
nafas
kmd (dosis >>)henti jantung

• Efek samping lain :


berkeringat, kulit hangat, flushing,
kekeringan mulut, nausea, vomiting,
pusing, nistagmus, sakit kepala, palpitasi,
edem paru, paralisis otot, hipotensi dan
depresi pada bayi.
39
OBAT LAIN

INDOMETASIN:
Menunda persalinan preterm, dgn
menghambat PG menunda persalinan 24-48
jam

Hal yang dicemaskan :


penutupan duktus arteriosus yang sensitif
pada kehamilan lebih dari 32 minggu. Efek
samping adalah oligohidramnios
jangka panjang: hipertensi pulmonal,
perdarahan intraventrikuler meningkat
40
KALSIUM BLOKER: NIFEDIPIN

Obat tokolitik baru yg mengganggu


masuknya Ca++ ke dlm sel miometrium
mll voltage dependent channels, shg
menghambat kontraksi, ttp perlu
penelitian lebih lanjut

41
HIDROKSI PROGESTERON

sebagai profilaksis pd kehamilan 12-37 minggu


terutama ibu dgn risiko tinggi melahirkan prematur
(riwayat persalinan prematur atau abortus
spontan).

M.k:
hiperpolarisasi membran sel otot
↓ konduksi impuls dlm sel otot
↑ pengikatan kalsium ke dlm sarcoplasmic
reticulum

Obat potensial teratogenik  penelitian lanjutan

42
OKSITOSIN ANTAGONIS:
ATOSIBAN

Merupakan analog oksitosin

43
• Primolut N tab No XX
S 3 dd tabI

• DIJAMIN TIDAK MENSTRUASI

Anda mungkin juga menyukai