Anda di halaman 1dari 22

Kuliah

Uterotonika dan
Pendarahan Vagina
Febrit Eksadhi Apt MM
Uterotonika
 Uterotonika adalah obat yang bekerja untuk meningkatkan kontraksi
uterus (rahim)
 Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan,
pencegahan serta penanganan perdarahan post partum, pengendapan
perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada
Kala persalinan.
Cont’d
 Pemberian obat uterotonik adalah salah satu upaya untuk mengatasi
pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta.
 Namun, pemberian obat ini sama sekali tidak dibolehkan sebelum
bayi lahir.
 Keuntungan pemberian uterotonika ini adalah untuk mengurangi
perdarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta.
Obat Uterotonik
1. Methylergometrine
Nama lain: Metilergonovine
 Merupakan alkaloid ergot yang berasal dari jamur gandum Claviceps
purpurea.
 Dosis IM: 0,25 mg yang dapat diulang tiap 5 menit sampai dosis
maksimal 1,25 mg atau 0,125 mg IV
 Pendarahan: IM 1ml atau IV: 0,5-1 ml
 Melancarkan persalinan kala III: IM: 0,5-1 ml
 ES: Dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah sehingga
metilergotamin tidak boleh diberikan pada pasien hipertensi.
 Obat ini juga dapat menyebabkan rasa mual dan muntah, sakit perut
 Merk Dagang: Methergin, Bledstop, Glomethyl, Metilat, Metvell,
Myotonic, Pospargin, Utergin, Metherinal, Methovin, Myomergin
2. Oksitosin
 Obat oksitosin memiliki fungsi serupa dengan hormon oksitosin
alami yang diproduksi tubuh.
 Obat ini berfungsi untuk memicu atau memperkuat kontraksi pada
otot rahim. Karena itu, oksitosin dapat digunakan untuk merangsang
(menginduksi) persalinan dan menghentikan perdarahan setelah
persalinan.
 Selain itu, obat ini juga dapat membantu merangsang keluarnya air
susu pada ibu menyusu
Dosis Oksitosin:
 Induksi persalinan: dosis awal 1-4 mU/menit. Dosis dapat dinaikkan
1-2 mU/menit dalam interval waktu min. 20 min
 Terapi abortus inkomplit: Infus IV Per Drip 10 unit oksitosin dalam
500 ml saslin/D5%. Obat dibeerikan 20-40 tetes/min
 Mengontrol pendarahan post partum: 10-40 unit oksitosin dalam
1000 ml larutan steril IV per drip
Cont’d
 ES: bradikardia, aritmia, asfiksia pada janin, pecahnya uterus, retensi
air serta hipotensi
 Merk dagang: Induxin, Oxyla, Protocin, Santocyn, atau Tiacinon
3. Prostaglandin
 Prostaglandin adalah zat dengan struktur kimia menyerupai hormon.
Perannya penting karena prostaglandin dibutuhkan dalam sistem
reproduksi serta proses penyembuhan luka.
 Prostaglandin diproduksi tubuh hanya pada kondisi-kondisi tertentu.
Secara alami, tubuh akan memproduksi prostaglandin ketika
dibutuhkan
Cont’d
 Prostaglandin akan diproduksi tubuh sepanjang siklus menstruasi.
 Fungsi prostaglandin selama menstruasi yaitu merangsang otot rahim
untuk berkontraksi untuk membantu pengeluaran darah menstruasi.
 Hal ini yang kemudian menyebabkan nyeri haid. Jika nyeri haid
terasa begitu menyakitkan, bisa jadi ini disebabkan oleh kadar
prostaglandin yang tinggi dalam tubuh.
 Pada ibu hamil, prostaglandin membantu terjadinya kontraksi rahim
dan membuat leher rahim terbuka lebih lebar.
 Obat yang mengandung prostaglandin mungkin akan diberikan jika
dokter memutuskan untuk melakukan induksi, dengan tujuan
mempercepat proses persalinan.
 Obat ini akan merangsang kontraksi rahim. Induksi dapat berupa
pemberian prostaglandin saja, atau pemberian prostaglandin yang
diikuti oleh pemberian hormon oksitosin.
Cont’d
Peran lain dari prostaglandin dalam sistem reproduksi, di antaranya:
 Mengontrol perdarahan yang berlebihan setelah melahirkan.
 Terminasi atau mengakhiri kehamilan.
 Mengendalikan patent ductus arteriosus, yaitu kondisi di mana
duktus arteriosus (saluran antara aorta dan arteri pulmonalis) tetap
terbuka setelah bayi lahir. - )kelainan jantung bawaan yang biasanya
dialami oleh bayi dengan kelahiran prematur)
a. Gemeprost
 Gemeprost adalah prostaglandin sintetis (PGE1) yang bekerja pada
reseptor yang sama di uterus sebagai prostaglandin alami.
 Gemeprost membuat uterus berkontraksi dan menyebabkan
masuknya uterus (leher rahim) untuk melunak dan melebar.
 Gemeprost juga menurunkan suplai darah ke plasenta dan uterus.
 Gemeprost untuk pematangan serviks selama terminasi terapeutik,
dosis yang diberikan adalah 1 mg per hari.
 Merk dagang: Cervagem Tab. vaginal
b. Dinoproston
 Dinoprostone adalah obat yang digunakan untuk membantu mempersiapkan
serviks (pembukaan yang lebih rendah dari rahim) untuk persalinan.
 Hal ini digunakan pada wanita yang mengalami kehamilan normal dan yang
berada pada atau dekat tanggal jatuh tempo persalinan.
 Dinoprostone adalah zat alami yang digunakan oleh tubuh Anda untuk membuat
persiapan persalinan. Obat ini merilekskan dan melembutkan leher
rahim(pematangan serviks) untuk memungkinkan bayi melewati jalan lahir
selama persalinan.
 Diberikan dalam bentuk suppositoria vaginal dosis 20 mg
 Nama lain: prostaglandin E2. Merk dagang: Prostin E2, Cervidil
c. Misoprostol
 Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin (PGE1) Elsintetik yang
menghambat sekresi asam lambung dan nmenaikkan proteksi mukosa
lambung.
 Dosis misoprostol:
 Sebagai obat pematangan serviks dan induksi: mulai 35 mcg setiap 4-6 jam
 Sebagai pencegahan pendarahan post partum 600 mcg secara oral atau
sublingual
 Merk dagang: Cytotec, Chromalux, Gastrul, Invitec, Noprostol, Citrosol,
Cytostol
 ES Preparat prostaglandin:
 Hiperstimulus uterus
 Inflamasi
 Sensitisasi terhadap rasa nyeri
 Diuresis dan kehilangan elektrolit
 Efek pada SSP
 Gangguan gastrointestinal
Pendarahan Per Vagina
 Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak dapat dianggap normal
adalah perdarahan yang merah, berat dan menimbulkan rasa sakit,
karena merupakan pertanda bahwa telah terjadi abortus kehamilan
atau kehamilan ektopik
 Pada usia kehamilan selanjutnya terkadang juga muncul perdarahan
abnormal dengan warna merah, banyak serta timbul rasa nyeri.
Terapi perdarahan per vagina
 Hemostatik
 Contoh: Asam traneksamat
 Dosis: 250-500 mg 3-4x sehari
 Efek Samping: gangguan gastrointestinal
Cont’d
 Penguat kandungan
 Contohnya: Allylestrenol
 Dosis:
 Abortus mengancam: 3x sehari 5 mg selama 5-7 hari. Kurangi dosis secara
bertahap setelah gejala menghilang
 Abortus habitualis: 5-10 mg per hari segera setelah kehamilan terdiagnosa
sampai minimal 1 bulan setelah masa kritis
 Ancaman kelahiran prematur: maksimal 40 mg/hari
 Efek samping: gangguan penglihatan, migrain, gangguan gastrointestinal
Cont’d
 Allylestrenol adalah obat yang dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya keguguran. Salah satu penyebab keguguran adalah akibat rendahnya
hormon progesteron. Dalam hal ini, allylestrenol berperan sebagai pengganti
hormon tersebut di dalam tubuh.
 Allylestrenol bekerja seperti hormon progesteron alami, yang membantu
mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi, serta
membantu menekan risiko keguguran.
 Merek dagang: Progeston, Alyrenol, Nobor, Obstanon, Pregtenol, Premaston,
Gravynon, Prestrenol, Preboran, Preabor, Pregnolin, Pregnabion

Anda mungkin juga menyukai