Anda di halaman 1dari 21

Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-

Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

PEMIKIRAN HUKUM ISLAM WAHBAH AZ-ZUHAILI


DALAM PENDEKATAN SEJARAH

Muhammadun
(Dosen Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon)

Abstrak
Wabhah az-Zuhaili beranggapan kompleksitas
masyarakat di abad sekarang ini menuntut adanya ijitihad
bersama. Karena ijtihad bersama pembahasannya lebih
komprehensif dan representatif. Alasan inilah yang membuat
az-Zuhaili menyuarakan adanya tajdid (pembaharuan) dalam
hukum. Tujuan dari adanya pembaharuan hukum Islam untuk
membuktikan sifat fleksibilitas syari'at Islam dalam bidang
mu'amalah yang tidak bertentangan dengan nas-nas syar'i.

Key Word:
Hukum Islam, pemikiran, Wabhah Az-Zuhaili

170
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

A. Kehidupan Wahbah az-Zuhaili. anaknya, orang tua dan kakeknya


Az-Zuhaili adalah seorang serta leluhurnya, tempat
intelektual muslim berkebangsaan kelahirannya bahkan kadang-
Syria. Beliau lahir pada tahun 1351 kadang gelar dan aliran
H bertepatan dengan tanggal 6 mazhabnya3. Di satu posisi
Maret 1932 M di Dir Athiyah memang posistif, namun pada sisi
Damaskus Syria. Ayahnya bernama yang lain menunjukkan fanatisme
Syaikh Musthafa az-Zuhaili, sempit dan sisa semangat
seorang ulama yang hafal al-Qur'an ashâbiyyah yang kuat.
dan ahli ibadah. Dalam Masyarakat Arab (tempat
kesehariannya, beliau selalu kelahiran Islam) memang
memegang teguh al-Qur'an dan mempunyai tradisi membanggakan
sunnah Nabi, serta hidup sebagai asal usul mereka, untuk
1
seorang petani dan pedagang. menunjukkan bahwa dirinya
Sedangkan Ibunya bernama berasal dari moble family. Tradisi
Fâthimah Binti Musthâfâ Sa'dah ini mendorong mereka untuk
seorang perempuan yang sangat melihat mereka ke belakang
wara' dan berpegang teguh dengan terutama menyangkut geneologi
2
syari'ah Islamiyah. mereka hingga jarak yang jauh.
Tradisi bangsa Arab dalam Karena itu masing-masing
menyebutkan nama, biasanya kelompok dari masyarkat Arab
mencakup data pribadinya nama mempunyai catatan asal usul
mereka terutama yang berkaitan
1
Badi' as-Sayyid al-Lahham, Wahbah az- dengan murû’ah (harga diri) bagi
Zuh{aili> al-'ali>m al-Faqi>h al-Mufassir,
dalam 'Ulama> wa Mufakkiru>n
3
Mu'a>s{iru>n, Lamh{ah Min Haya>tihim Nama sendiri kadang tidak dikenal, yang
wa Ta'ri>f bi Mu'allafa>tihim, bagian XII, dikenal justru profesi atau pekerjaannya.
cet ke-1 (Damaskus: Dar al-Qalam, 2001), Misalnya Hujjatul Islam imam Abu Bakar
hlm., 12. Lihat juga Nurul Fatoni, Uzlah Ahmad ibn Ali Ar-Razi al-Jassas al-Hanafi,
Menurut Doktor Wahbah az- dikaitkan dengan kata al-Jassas, karena
Zuhaili,www.Tripud.Com profesinya sebagai pedagang kapur
2
Ayah az-Zuhaili, wafat pada hari Jum'at sore (gamping) penulis kitab Tafsir Ahkam al-
tanggal 13 Jumadil Ula 1395 H/ 23 Maret Qur’an. Yang lebih dikenal dengan Tafsir
1975 M. Sedangkan Ibunnya wafat pada al-Jassas. Nama penulis sendiri tidak
hari Ahad 11 Jumadil Akhirah 1404 H/ dikenal, yang lebih dikenal adalah
tanggal 13 Maret 1984 H. Ibid., hlm., 13. profesinya.

171
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

masyarakat, terutama yang mendapatkan ijazah dari Fakultas


berkaitan dengan kesalehan Syariah Universitas Kairo dengan
individu seperti zuhud, sakha dan peringkat pertama. Beliau juga
lain-lainnya, nasab keluarga berhasil mendapatkan ijazah pada
terhormat dan hasab (perilaku) bidang pendidikan dari Fakultas
terpuji dalam pandangan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar.
masyarakat4. Misalnya kerena jasa Pada pertengahan waktu itu,
atau keberaniannya di dalam medan ia juga berhasil menyelesaikan
perang mendapat gelar “asad kuliah di ‘Ain asy-Syam Fakultas
Allah, saif Allah, ad-Dakhil atau Hukum pada tahun 1957 dan
the lion of desert” dan lain-lainnya. mendapatkan sertifikat sehingga ia
Mereka sering memanggilnya mendapatkan izin untuk
dengan julukan kebanggaan ini. mempraktekkan ilmu hukum
Az-Zuhailî mengawali karir tersebut. Gelar Magister Syari’ah
intelektualnya pada pendidikan diperolehnya dari Fakultas Hukum
dasar dan menengah di tanah Universitas Kairo pada tahun 1959
kelahirannya. Pendidikan dengan tesisnya berjudul: " az-
menengah diselesaikannya pada Zarâî' fî as-Siyâsah asy-Syar'iyah
tahun 1952 dengan peringkat wa al-Fiqh al-Islâmi". Az-Zuhaili
pertama di bidang Adab. Pada berhasil mendapatkan gelar Doktor
tahun 1956 beliau berhasil dalam bidang hukum dengan judul
disertasi “Astâr al-Harb fi al-Fiqh
4
Akh. Minhaji, “Pendekatan Sejarah Dalam
Kajian Hukum Islam”. Dalam jurnal al-Islâmi-Dirâsah Muqâranah
Muqaddimah, no. 8 tahun v/1999 hlm. 68.
Lihat pula Ismail Raji al-Faruqi, Muslim baina al-Mazdâhib as-Samaniyah
Historiography, hlm 112 ff. wa al-Qânûn ad-Duwâli al-'âm"
Studi Islam, pada masa-masa awal, terutama
masa Nabi dan sahabat, dilakukan di pada tahun 1963 dengan peringkat
Masjid. Pusat-pusat studi Islam
sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad terbaik serta mendapatkan
Amin, Sejarawan Islam kontemporer,
berada di Hijaz berpusat Makkah dan kesempatan pertukaran pelajar dari
Madinah; Irak berpusat di Basrah dan
Kufah serta Damaskus. Masing-masing universitas-universitas Barat. Az-
daerah diwakili oleh sahabat Zuhaili mulai mengajar di
ternama.Ahmad Amin, Dhuha al-Islam,
Mesir: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Tt. Tc., h. Universitas Damaskus pada tahun
86

172
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

1963. Adapun gelar profesor Az-Zuhaili tidak saja


5
disandangnya pada tahun 1975. memiliki peranan di bidang
Dalam kesehariannya az- akademik melainkan juga memiliki
Zuhaili banyak disibukkan dengan peran penting di masyarakat secara
kegiatan mengajar, menulis, langsung baik di dalam ataupun di
memberikan fatwa, memberikan luar tanah airnya. Di antaranya,
seminar, serta dialog-dialog di beliau pernah menjadi anggota
dalam ataupun di luar Syria. Az- Majma' Malâki untuk membahas
Zuhaili banyak dikenal sebagai kebudayaan Islam di Yordan.
ulama yang memiliki pemahaman Selain itu beliau pernah menjabat
luas dalam bidang fiqh dan ushûl sebagai kepala Lembaga Pemeriksa
fiqh. Az-Zuhaili juga mengajarkan Hukum pada Syarikat Mudhârabah
dua bidang tersebut sebagai mata wa Muqâsah al-Islâmiyyah di
kuliah di fakultas hukum dan Pasca Bahrain dan sebagai anggota
Sarjana Universitas Damaskus. majelis fatwa tertinggi di Syria.6
Di bidang akademik az- Az-Zuhaili hidup pada era
Zuhaili pernah menjabat sebagai kebangkitan pemikiran fiqih Islam.
ketua program studi Fiqih Islam Ia hidup segenerasi dengan Dr.
Fakultas Syari'ah Universitas Subhi Mahmasâni (Lebanon), Dr.
Damaskus. Pada tahun 1967-1970 Muhammad Mushlihhudîn
di tempat yang sama az-Zuhaili (Pakistan), Dr. Farûq Abû Zaid dan
juga menempati jabatan sebagai Dr. Muhamad Yûsuf Mûsâ (Mesir).
dekan. Beliau juga pernah menjadi Pola pemikiran az-Zuhhailî
ketua lembaga penasehat hukum cenderung survivalisme.7 Az-
pada Mu'assasah al-'Arabiyah al-
6
Mashrâfiyah al-Islâmiyah, serta Ibid.
7
http:/www.nu.or.id. Pegetahuan terbagi
masih banyak lagi jabatan-jabatan menjadi dua macam; pengetahuan yang
diperoleh melalui persetujuan dan
yang pernah dipegangnya selama pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman langsung atau observasi.
ini. Pengetahuan pertama diperoleh dengan cara
mempercayai apa yang dikatakan orang lain
5
http:/www.Zuhaili.com/biography.htm. lihat karena kita tidak belajar segala sesuatu
juga Badi' al-Sayyid al-Lahham, hlm., 14- melalui pengalaman kita sendiri.Earl
16. Babbie, The Practice of Social Research,

173
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

Zuhhaili merupakan ulama al-Nahw, Syaikh Hasan al-


11
kontemporer yang sangat Syatthy guru dalam ilmu farâidl,
membenci fanatisme (ta'ashshub) hukum keluarga dan hukum waqaf,
mazdhab. Syaikh Shâlih al-Farfûri dalam
ilmu Bahasa Arab seperti balâgah
B. Geneologi Keilmuan Wahbah dan sastra, Syaikh Mahmud ar-
az-Zuhhailî. Rankûsi Ba'yûn12 dalam ilmu
Keberhasilan az-Zuhhailî di 'aqidah dan ilmu kalam. Ilmu Tafsir
bidang akademik dan lainnya tidak dipelajarinya dari Syaikh Hasan
lepas dari guru-guru yang telah Habnakah dan Shadîq Habnakah al-
membimbingnya baik yang ada di Mîdâni. Beliau juga murid dari
Syria sendiri ataupun yang berada Doktor Nazhâm Mahmûd Nasîmi
di luar Syria. Guru-guru di pada bidang syarî'ah serta guru-
Damaskus antara lain dalam bidang guru lainnya di bidang akhlâq,
hadis dan 'ulûm al-hadis, yaitu tajwîd, tilâwah, khithâbah, hukum
Syekh Mahmud Yasin,8 Syaikh dan lain sebagainya.
'Abd ar-Razzâq al-Humshi dan Adapun di luar Damaskus,
Syaikh Hâsyim al-Khâthib9 guru di antara lain di Kairo-Mesir az-
bidang fiqih dan fiqh Syafi'i, Syaikh Zuhaili banyak mendapatkan ilmu
10
Luthfi al-Fayûmi di bidang Ushûl dari Syaikh Muhammad Abû
Fiqh, mushthalah al-hadîts dan 'llm Zahrah, Syaikh Mahmûd Shaltut,13

11
California: Wadasworth Publishing Co., Beliau seorang ulama mazhab Hambali,
1986, hlm. 5 Dekan pertama fakultas Syari'ah
8
Syaikh Mahmud Yasin merupakan salah satu Universitas Damaskus, wafat pada tahun
Muassis (pemimpin) Jam'iyah an-Nahd{ah 1382 H/ 1962 M.
12
al-adabiyah, Jam'iyah al-'Ulama>, Syaikh al-Rankusy seorang Mudir
Ra>bit{ah al-'Ulama>, Jam'iyah al- (pimpinan) Dar al-Hadis al-Asyrafiyah
Hida>yah al-Isla>miyah, beliau wafat pada Damaskus, beliau murid terbaik dari Syaikh
tahun 1367 H / 1948 M. Badi'i al-Sayyid al- Badruddin al-Husni dan Syaikh
Lahham, hlm., 20. Muhammad Abu al-Khair al-Maidani,
9
Beliau adalah pemimpin Jam'iyah al-Tahz^ib wafat pada tahun 1405 H/ 1985 M.
13
wa at-Ta'li>m, wafat pada tahun 1387 Muhamad Abu Zahrah merupakan ulama
H/1958 M. kontemporer yang terkenal dalam bidang
10
Beliau seoarng ulama maz^hab Hanafi, Ushul fiqhnya. Beliau menyusun lebih dari
pengurus Rabit{ah al-'Ulama> Damaskus, 50 kitab, wafat pada tahun 1395 H. Adapun
wafat pada tahun 1411 H/1990 M. Mahmud Syaltut termasuk ulama yang
lantang menyerukan pembaharuan dalam

174
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

Dr. Abd ar-Rahmân Tâj, Syaikh Isâ Lathîf Farfûri, Dr. Abû Lail, Dr.
Manûn dan Syaikh 'Ali Abd Salâm 'Abâdi, Dr. Muhammad
Muhammad al-Khafif pada studi asy-Syarbaji, serta masih banyak
fiqih di Fakultas Syari'ah lagi murid-muridnya dari berbagai
Universitas al-Azhar. Syaikh Jâd bangsa di berbagai negara seperti di
ar-Rab Ramâdhan, Syaikh Mahmûd Syria, Libanon, Sudan, Emirat
'Abd ad-Dâyim, Syaikh Mustafa Arab, Amerika, Malaysia,
Mujahid dalam ilmu fiqh Syafi'i. Afganistan dan Indonesia dan
Syaikh Mushthafâ 'Abd al-Khâliq, mereka yang mempelajari kitab fiqh
Syaikh 'Abd al-Ghânî 'Abd al- dan tafsîr hasil karya az-Zuhailî.
Khâliq, Syaikh 'Usmân al-Mûrâzifi,
Syaikh Hasan Wahdân, Syaikh az- C. Karya Intelektual Wahbah az-
Zawâhiri dalam bidang ushûl fiqih. Zuhaili:
Dr. Sulaimân at-Tamâwi, Dr Alî Wahbah Az-Zuhaili sangat
Yûnus, Syaikh Zakî ad-Dîn produktif menulis. Mulai dari
Syu'mân serta guru lain di diktat perkuliahan, artikel untuk
Universitas al-Azhar, Universitas majalah dan koran, makalah
Kairo serta Universitas 'Ain ilmiah, sampai kitab-kitab besar
Syam.14 yang terdiri atas enam belas jilid,
Sedangkan di antara murid- seperti kitab Tafsir Al-Wasith. Ini
murid az-Zuhailî yang banyak menyebabkan Wahbah az-Zuhhaili
menimba ilmu darinya adalah Dr. juga layak disebut sebagai ahli
Mahmûd az-Zuhailî, Dr. tafsir. Bahkan, ia juga menulis
Muhammad Nâ'im Yâsin, Dr. Abd dalam masalah aqidah, sejarah,
pembaharuan pemikiran Islam,
bidang fiqh dan tafsir, wafat pada tahun ekonomi, lingkungan hidup, dan
1383 H/ 1963 M. Ibid. hlm., 24.
14
Sebagai penghormatan terhadap guru- bidang lainnya, yang menunjukkan
gurunya dari Syam dan Mesir, az-Zuhaili
melontarkan pernyataan " Akhaz^tu 'an kemultitalentaannya dan
Syuyu>khi Mishra al-'Ilma, wa Ta'allamtu
Min Syuyu>khi al-Sya>m al-'Amala bi al- multidisiplinernya.
'Ilmi wa al-Wara'i " (aku mengambil ilmu Wahbah az-Zuhhaili banyak
dari guru-guruku di Mesir, dan aku belajar
amal dengan ilmu dan wara' dari guru- menulis buku, kertas kerja dan
guruku di Syam). Ibid. hlm, 28.

175
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

artikel dalam pelbagai ilmu Islam. 3. At-Tafsîr al-Wajîz wa


Buku-bukunya melebihi 200 buah Mu'jam Ma'âni al-Qur'ân al-
buku dan jika digabungkan dengan 'Azîz.
tulisan-tulisan kecil melebihi lebih 4. Al-Qur'ân al-Karîm-
500 judul. Satu usaha yang jarang Bunyâtuhu at-Tasyrî'iyah wa
dapat dilakukan oleh ulama saat Khashâishuhu al-
ini. Wahbah az-Zuhhaili Hadhâriyah.
diibaratkan sebagai al-Suyuti 5. Al-'Ijâz al-'Ilmi fi al-Qur'ân
kedua (al-Sayuthi al-Tsani) pada al-Karîm
zaman ini jika dipadankan dengan 6. Asy-Syar'iyyah al-Qirâ'at al-
Imam al-Sayuti. Diantara buku- Mutawâtirah wa Astâruha fi
bukunya adalah : ar-Rasm al-Qur'âni wa al-
a. Dalam Bidang al-Qur'ân dan Ahkâm
'Ulûm al-Qur'ân 7. Al-Qishsah al-Qurâ'niyyah.
1. At-Tafsîr al-Munîr fi al- 8. Al-Qiâm al-Insâniyyah fi al-
'Aqîdah wa asy-Syarî'ah wa Qur'ân al-Karîm
al-Manhaj 15. 9. Al-Qur’ân al-Wajîz-Sûrah
2. At-Tartîl at-Tafsîr al-Wajîz Yâsin wa Jûz 'Amma
'ala Hamsy al-Qur'ân al- b. Dalam Bidang Fiqh dan Ushûl
'Azhim wa Ma'ahu Fiqh
1. Astâr al-Harb fi al-Fiqh al-
Islâmi
2. Ushûl al-Fiqh al-Islâmi 1-2
Dalam hal ini, Ali Iyazi menambahkan bahwa
tujuan penulisan Tafsir al-Munir ini adalah 3. Al-'Uqûd al-Musamâh fi
memadukan keorisinilan tafsir klasik dan Qanûn al-Mu'âmalât al-
keindahan tafsir kontemporer, karena
menurut Wahbah az-Zuhaili banyak orang Madâniyyah al-Imârati
yang menyudutkan bahwa tafsir klasik tidak
mampu memberikan solusi terhadap 4. Al-Fiqh al-Islâmi wa
problematika kontemporer, sedangkan para
mufassir kontemporer banyak melakukan Adilatuhu al-Jûz at-Tâsi' al-
penyimpangan interpretasi terhadap ayat al-
Quran dengan dalih pembaharuan. Sayyid Mustadrak
Muhammad ‘Ali Ayazi, Al-Mufassirun
Hayatuhum wa Manahijuhum, (Damaskus
: Dar al-Fikr) hlm.685

176
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

5. Al-Fiqh al-Islâmi wa 15. Bai' ad-Dain fi asy-Syâri'ah


16
Adilatuhu (8 jilid) al-Islâmiyyah
6. Nazhariyat adh-Dhamân au 16. Al-Buyû' wa Astâruha al-
Ahkâm al-Mas'ûliyyah al- Ijtimâ'iyyah al-Mu'âshirah
Madâniyyah wa al-Jinâiyyah 17. Al-Amwâl allati Yasihhu
7. Al-Wajîz fi Ushûl al-Fiqh Waqfuha wa Kaifiyat
8. Al-Washâyâ wa al-Waqaf fi Sharfiha
al-Fiqh al-Islâmi 18. Asbâb al-Ikhtilâf wa Jihât
9. Al-Istinsâkh jadl al-'Ilm wa an-Nazhr al-Fiqhiyyah
ad-Dîn wa al-Akhlâq 19. Idârah al-Waqf al-Khairi
10. Nadhriyat ad-Dharûrah asy- 20. Ahkâm al-Mawâd an-Najsah
Syar'iyyah17 wa al-Muhramah fi al-Gazâ'
11. At-Tamwîl wa Sûq al-Awrâq wa ad-Dawâ'
al-Mâliyah - al-Bûrshah 21. Ahkâm at-Ta'âmul ma'a al-
12. Khitâbât ad-Dhamân Mashârif al-Islamiyyah
13. Bai' al-Ashâm 22. Al-Ijtihâd al-Fiqhi al-Hâdîs\
14. Bai' at-Taqsîth Munthalaqâtuhu wa
Itijâhâtuhu
16
Kitab al-Fiqh al-Islami wa 23. Al-Ibrâ' min ad-Dain
Adillatuh (‫ ) اإلسالمي وأدلته الفقه‬merupakan 24. Ad-Dain wa Tufâ'iluhu ma'a
sebuah kitab fiqh agung zaman mutakhir
ini, yang masyhur menjadi telaah para al-Hayâh
ulama dan rujukan di pusat-pusat pengajian
Islam. Kitab yang dianggap sebagai sebuah 25. Az-zarâ'i' fi as-Siyâsah asy-
ensiklopedia fiqh dan perundangan Islam
ini Syar'iyyah wa al-Fiqh al-
Dalam kitab ini ini az-Zuh{aili> sendiri ketika
membahas ad{-d{aru>rah selalu Islâmi
mengaitkannya dengan term al-h{a>jah. 26. Shûr min 'Urûdh at-Tijârah
Namun secara teoritis az-Zuh{aili>
memposisikan al-h{a>jah sebagai turunan al-Mu'âshirah wa Ahkâm az-
dari keberadaan ad{-d{aru>rah. Hal ini
dapat dilihat dari pemetaan beliau tentang Zakâh
kaidah-kaidah yang berhubungan dengan
konsep ad{-d{aru>rah. Az-Zuhaili, 27. Al-'Urf wa al-'Adâh
Naz{ariyah ad{-d{aru>rah al-syar’iyah,
hlm. 72, 159, 165, 170,172, 173. lihat juga 28. Al-'Ulûm asy-Syar'iyyah
dalam karya beliau at-Tamwi>l wa su>q baina al-Wahidah wa al-
al-awra>q al-ma>liyah, cet ke-1
(Damskus: Dar al-Maktaby, 1997), hlm. 8. Istiqlal

177
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

29. Al-Mazhab asy-Syafi'i wa 44. At-Taqlid fi al-Mazdahib al-


Mazahabuhu al-Wasith Islami 'inda as-Sunnah wa
baina al-Mazahib al- asy-Syi'ah
Islamiyyah 45. Ushul at-Taqrib baina al-
30. Nuqath al-Iltiqa' baina al- Mazahib al-Islamiyyah
Mazahib al-Islamiyyah 46. Ahkam al-Harb fi al-Islami
31. Manahij al-Ijtihad fi al- wa Khasais}uha al-
Mazahib al-Mukhtalifah Insaniyah
32. Al-Hadits al-'Alaqat ad- 47. Ijtihad at-Tabi'in
Dauliyyah fi al-Islam 48. Al-Ba'ist 'ala al-'Uqud fi al-
Muqaranah bi al-Qanun ad- Fiqh al-Islami wa Ushulihi
Dauli 49. Al-Islam Din al-Jihad la al-
33. Ar-Rakhs asy-Syar'iyyah 'Udwan
34. Tajdid al-Fiqhi al-Islami 50. Al-Islam Din asy-Syura wa
35. Al-Fiqh al-Maliki al-Yasr juz ad-Dimuqrathiyyah18
1,juz2 c.Karya-Karya di Bidang Hadits
36. H{ukm Ijra' al-'Uqud bi dan 'Ulum al-Hadits
Wasa'il al-It ishal al- Al-Muslimin as-Sunnah an-
Hadistah Nabawiyyah asy-Syarifah,
37. Zakat al-Mal al-'Am Haqiqatuha wa Makanatuha
38. Al-'Alaqat al-Dauliyyah fi al- 'inda Fiqh as-Sunnah an-
Islam Nabawiyyah
39. 'A'id al-Istismar fi al-Fiqh
al-Islami d. Karya-Karya Wahbah az-Zuhaili
40. Tagayyur al-Ijtihad di Bidang Aqidah Islam
41. Tathbiq asy-Syari'ah al- 1. Al-Iman bi al-Qada' wa al-
Islami Qadr
42. Ushul al-Fiqh wa Madaris
18
Karya ini diajarkannya di beberapa
al-Bahts fihi Universitas di Sudan, Pakistan dan
43. Bai' al-'Urbun lainnya.Karyanya yang lain yaitu Ushu>l
al-Fiqh al-Isla>mi, diajarkan az-Zuhaili
pada Universitas Islam di Madinah dan
Riyad.

178
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

2. Ushul Muqaranah Adyan 10. Al-Muharramat wa Atsaruha


al-Bad'i al-Munkarah as-Sai'ah 'ala al-Mujtama'
e. Karya-Karya Wahbah az-Zuhaili 11. Ad-Da'wah 'ala Manhaj an-
di Bidang Dirasah Islamiyyah Nubuah
1. Al-Khasais al-Kubra li 12. Thariq al-Hijratain wa Bab
Huquq al-Insan fi al-Islam as-Sa'adatain
wa Da'aim ad- 13. Al-Usrah al-Muslimah fi al-
Dimuqrathiyyah al- 'Alam al-Ma'ashir
Islamiyyah 14. Haq al-Hurriyyah fi al-'Alam
2. Ad-Da'wah al-Islamiyyah wa 15. Ats-Saqafah wa al-Fikr
Gairu al-Muslimin, al- 16. Al-Qim al-Islamiyyah wa al-
Manhaj wa al-Wasilah wa Qim al-Iqtishadiyyah
al-Hadfu 17. Ta'adud az-Zaujah - al-
3. Tabsir al-Muslimin li Mabda' wa an-Nazhriyyah
Goirihim bi al-Islami, wa at-Tathbiq
Ahkamuhu wa Dawabituhu 18. Manhaj ad-Da'wah fi as-
wa Adabuhu Sirah an-Nabawiyyah
4. Al-Amn al-Gaza'i fi al-Islam 19. Al-'llm wa al-Iman wa
5. Al-Imam as-Suyuthi Mujadid Qadhaya asy-Syabab
ad-Da'wah ila al-Ijtihad 20. Ddikr Allah Ta'ala
6. Al-Islam wa al-Iman wa al- 21. Ruh az-Zaman juz 1Al-
Ihsan 'Ashab
7. Al-Islam wa Tahdiyat al- Karya intelektual az-
'Ashri, at-Tadhakhum an- Zuhaili yang lain adalah berupa
Naqdi min al-Wajhah asy- jurnal ilmiah dan majalah-
Syar'iyyah majalah yang diterbitkan di
8. Al-Islam wa Gairu al- berbagai negara. Dari kesekian
Muslimin banyak karya az-Zuhaili ini,
9. Al-Mujaddid Jamaluddin al- nampak karya az-Zuhaili dalam
Afgani wa Ishlahatuhu fi al- bidang fiqih lebih dominan
'alam al-Islami

179
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

dibanding dengan karya- “angkat” dan menurut orang


karyanya yang lain. Nasrani “mati” di salib), mereka
menganut ajaran nabi Isa dan
D. Kondisi Sosio Historis. mengharuskan bangsa Syria untuk
Syria tempat Wahbah az- memeluk agama Nasrani20.
Zuhaili dilahirkan di sebuah negara Seperti pada umumnya di
yang penduduknya mayoritas negara-negara Timur Tengah, Syria
19
Muslim . Namun pada awal mula juga pernah menghadapi problema
sejarah Syria adalah wilayah modernitas, khususnya yang
kekuasaan bangsa Romawi pada berkaitan dengan benturan
tahun 64 SM. Ketika Nabi Isa AS keagamaan dengan gerakan
lahir sebagian besar jazirah Arab modernisasi Barat. Problema ini
sedang dikuasai oleh Romawi timbul karena di samping Syria
termasuk al-Kuds. Merupakan pernah diinvasi oleh Perancis, hal
cerita yang panjang dan berliku ini juga dikarenakan dampak dari
apabila kita menceritakan sikap gerakan modernisasi Turki, yang
Romawi yang pada mula kenabian mana Syria pernah menjadi region
Isa AS sangat membenci dan dari dinasti Usmaniyyah (di
berusaha untuk dapat Turki)21. Problema ini pada
membunuhnya, tetapi setelah Nabi akhirnya, memunculkan tokoh-
Isa tidak ada (menurut kita di 20
Phillips K Hitti, Syria : A Short History, New
York ; Collier Book.1961. hal 73
19 21
Mayoritas penduduk disana adalah petani Bentuk negara Syria adalah Republik.
yang menanam Gandrum, Kapas dan Demokrasi adalah milik rakyat, artinya
Zaitun. dan sebagian lain beternak Lembu rakyatlah yang berdaulat. Selain itu Syria
atau kambing. penghasilan lain Syria adalah menganut faham sosialis. Sistem
dari minyak bumi yang baru digali pada pemerintahan di Syria adalah presidensiil
tahun 1956. Cadangan minyak disana dimana presiden merupakan kepala negara
diperkirakan 1,5 Milyar barrel. Disamping dan kepala pemerintahan yang paling
penghasilan diatas, Syria juga mendapat berkuasa. Namun konstitusi tahun 1973
penghasilan dari sektor lain yakni pajak membatasi kewenangan presiden serta
transit dari pipa-pipa minyak milik negeri membatasi masa jabatannya. karena partai
tetangganya Irak dan Saudi Arabia yang Baath yang berkuasa disana, maka presidan
melintasi negerinya untuk disalurkan merupakan pimpinan Partai Baath. Dalam
menuju Teluk Persia selanjutnya dibawa ke konstitusi itu ditentukan bahwa presiden
Negara-negara konsumen khususnya Eropa haruslah orang muslim (pasal 3
dan Amerika. Ensiklopedi Indonesia, Jilid Konstitusi).Prajudi Atmosudirjo, Konstitusi
VI halaman 3408 - 3410, Jakarta : Ichtiar Syria, Jakarta : Galia Indonesia, 19993,
baru Van- hoeve, 1986. Hal. 17

180
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

tokoh semisal Jamal ad-Din al- hukum perdata dan


Qasimi (1866-1914) dan Thahir al- pidana. Meskipun demikian Hukum
Jaza`iri (1852-1920) yang berusaha Islam (Islamic Personal Law) tetap
menggalakkan reformasi dan dijaga dan dipertahankan. Setelah
pembaharuan keagamaan di Syria.22 merdeka Syria mulai
Pada 1841 Kesultanan memperlakukan nasionalisasi dan
Usmani cenderung sekuler dan reformasi sistem hukum. Sejumah
mendukung Eropa sehingga Syria UU diberlakukan baik dalam
tidak lagi tunduk pada hukum perdata tahun 1953 (UU Status
Islam, sampai akhir perang dunia I Personal), hukum pidana tahun
kesultanan Usmani hancur dan di 1950 dan hukum dagang tahun
Syria muncul nasionalisme Arab 194923.
yang dipimpin oleh Amir Faisal Reformasi al-Qasimi -murid
untuk mengusir kekuasaan asing Muhammad `Abduh (1849-1905)
terutama Prancis. Selama dalam tokoh pembaharu di Mesir-
kekuasaan usmani, di Syria berlaku berorientasi pada pengaruh dan
sistem peradilan dan sistem hukum pembentengan umat Islam dari
Usmani. pengaruh kecenderungan Tanzimat
Di samping itu berlaku juga yang sekuler dan pembaharuan
code civil 1876 dan hukum hak-hak intelektual Islam dari ortodoksi.
keluarga 1917 (Law on Family Untuk itu, umat Islam harus dapat
Right). Setelah Usmani hancur, memformulasikan rasionalitas,
Syria berada dalam kekuasaan kemajuan, dan modernitas dalam
bangsa Eropa (Perancis dan bingkai agama. Dalam hal ini, al-
Inggris), sehingga secara perlahan- Qasimi melakukan upaya untuk
lahan sistem hukum dan peradilan menemukan kembali makna Islam
Syria menjadi sekuler dan hukum yang orisinal dalam al-Qur`an dan
Anglo Perancis telah memberi al-Sunnah sambil menekankan
pengaruh yang besar terhadap ijtihad.
23
J.N.D. Anderson Cambridge, The Syirian
22
http://www.islamemansipatoris.com/artikel.p Law Of Personal Status, University press
hp hlm. 234

181
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

Ide al-Qasimi ini kemudian Menurut Don Fertz,


diteruskan oleh Thahir al-Jazairi muncul dan suburnya partai yang
beserta teman-temannya, dan kali berkiblat pada sosialis ini di
ini idenya lebih mengarah kepada negara-negara Arab berangkat dari
upaya memajukan dan sentimen nasional yakni ingin
mengembangkan dalam bidang mempersatukan bangsa Arab yang
pendidikan.24 Dari situlah selama itu terpecah-pecah, bahkan
kemudian akan terlihat bahwa perpecahan itu sudah terhujam
keadaan keilmuan dan sangat lama yakni sejak masa
keintelektualan di Syria, setingkat kekuasaan Islam dipegang oleh
lebih “maju” ketimbang negara- Bani Umayah yang lebih
negara Muslim Arab lainnya yang mengutamakan bangsa Ajam
masih memberlakukan hukum (Persia dan Turki) ketimbang
26
Islam positif secara kaku, bangsa Arab .
khususnya dalam hal kebebasan
berekspresi25. Harapan dan E. Keorsinilan Pemikiran Hukum
dorongan bagi tumbuhnya suatu Islam Wahbah az-Zuhaili
imperium pemikiran di negara Menurut az-Zuhaili,
Syria, lebih nyata dan menjanjikan syari'ah (baca Hukum Islam)
ketimbang di negara-negara Arab secara etimologi memiliki dua
lainnya. makna; pertama, jalan yang lurus;
kedua, jalan menuju tempat air
24
http://www.islamemansipatoris.com/artikel.p yang mengalir dengan maksud
hp
25
Pada tahun 1953, seorang mufti Damaskus untuk diminum. Secara
yang bernama Syeikh Ali al- terminologi mengutip pendapat al-
Tanthawipelopor terbentuknya hukum.
Draft hukum ini dengan sangat sistematis Jurjani, az-Zuhaili mendefinisikan
dan komprehensip karena isi dari draft itu
sudah diselaraskan dengan setting sosio- syari'ah berarti seruan untuk tetap
kultural yang ada dan berlaku di
masyarakat. Kemudian pemerintahan beribadah sekaligus sebagai titian
sendiri membentuk suatu komisi yang
bertugas untuk melaksanakan. Tahir dalam beragama. Sedangkan
Mahmood, Personal Law in Islamic
Countries : History, Tezs and Comparative
26
Analysis. New Delhi ; Academy of law an Don Pertz, The Midle East Today, New York
Religion, 1987. hlm 140. : Praeger Plub Publisher, 1986. hlm 397

182
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

menurut at-Tahanawi sebagaimana dengan peristiwa aktual serta tidak


dikutip az-Zuhaili syari'ah ada perubahan dan perbedaan dari
merupakan sesuatu yang tatanan hukum yang telah baku.
diundangkan Allah kepada Termasuk syariat adalah
hambanya berupa hukum-hukum upaya melakukan pembentukan
agama yang telah dipraktekkan kaidah hukum dan menempatkan
oleh para Nabi termasuk Nabi hukum-hukumnya secara
Muhammad SAW, baik yang proporsional serta menjelaskan tata
berhubungan dengan ibadah cara pelaksanaanya. Menurutnya
amaliyah yang pembahasannya yang menetapkan pembentukan
terdapat ilmu Fiqih atau berkaitan hukum syariat yang hakiki
dengan masalah aqidah yang hanyalah Allah. Dia merupakan
pembahasannya terdapat dalam sumber dari segala hukum dan
27
ilmu kalam. syari'at. Sehingga jika terdapat
Az-Zuhaili menyetujui predikat al-musyarri' (pembentuk
pandangan ulama Fiqih dalam hukum syariat) ditujukan kepada
mendefinisikan syari'ah. Baginya seseorang yang ahli dalam bidang
syari'ah merupakan sejumlah hukum syariat maka kata tersebut
hukum yang ditetapkan Allah merupakan ucapan majazi.
kepada hambanya agar mereka Menurutnya jka terdapat undang-
menjadi orang-orang yang beriman undang positif yang dibentuk oleh
yang selalu melakukan sesuatu manusia sesuai dengan hukum
yang dapat membahagiakan syariat maka ia harus diterimanya
mereka di dunia dan akhirat. az- dengan segera. Dan apabila
Zuhaili menyebut hukum yang bertentangan dengan hukum syar'i
ditetapkan Allah kepada hambanya maka harus ditolaknya dan
merupakan syari'at karena ia haramuntuk dilaksanakan. Untuk
merupakan ketetapan hukum yang mendapatkan pemahaman hukum
konsisten dan kontekstual sesuai syar'i yang komprehensif az-
27 Zuhaili memberikan rumusan
Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma
Peradaban, alih bahasa M. Thahir, cet. ke-1
(Yogyakarta: Dinamika, 1996), hlm., 16-17.

183
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

baku dengan klasifikasi kata menegaskan perlunya tajdid


28
syari'ah, tasyri', dan masyru'. (pembaharuan) dalam
Untuk mendapatkan mendefinisikan syari'at, karena
pemahaman ini az-Zuhaili syari'at menurutnya tidak
menguraikan term-term berikut semestinya berhenti karena
sebagai kata kunci: wafatnya Rasulullah SAW.
a. Berakhirnya proses Selanjutnya az-Zuhaili
pembentukan syariat dan mengatakan bahwa pada
menempatkan hukum- hakekatnya tidak ada perbedaan
hukumnya disandarkan pada antara istilah tarikh al-tasyri'
masa Rasulullah SAW dan tarikh al-fiqh. Demikian
b. Terdapat perbedaan antara juga hukum-hukum pada zaman
istilah tarikh at-tasyri' (sejarah sahabat, tabi'in, mujtahid, dan
pembentukan syari'at) dan generasi berikutnya bisa
tarikh al-fiqh (sejarah dijadikan landasan sebagai
pembentukan hukum fikih) syari'at kita.29
c. Hukum-hukum hasil ijtihad
pada masa sahabat dan generasi F. Gagasan Baru Wahbah az-
penerusnya (masa tabi'in dan Zuhaily Tentang Pembaruan
generasi berikutnya) tidak dapat Hukum.
dikatakansyariat, karena Yang dimaksud
mengandung unsur pembaharuan dan ijtihad menurut
penyempitan dalam memahami az-Zuhaili bukan berarti
makna syari'at. Oleh karena itu menjustifikasi adanya Islam kuno
menurutnya syari'at adalah dan Islam baru. Menurutnya ketika
ketetapan hukum yang berbicara tentang Islam dan syariat
berdasarkan pada nash atau maka yang ada hanyalah Islam
melalui proses istimbat hukum. yang satu baik dimasa dahulu, kini
Dengan demikian az-Zuhaili dan akan datang. Islam
28
Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma
29
Peradaban ..... hlm, 18. Ibid.......hm 20.

184
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

menurutnya tidak menerima Namun Ia menekankan bahwa


pembaharuan dalam arti pembaharuan yang dilakukan tidak
menghilangkan sebagian hukum bertentangan dengan nilai-nilai
syara' yang ada dan syari'ah Islam. Menurutnya pintu
menggantikannya dengan hukum ijtihad terbuka lebar bagi setiap
baru dengan alasan harus serasi orang yang memiliki keahlian yang
selaras dan sesuai dengan didukung dengan kecerdasan
perkembangan akal pikiran intelektual, penguasaan bahasa dan
manusia dan modernisasi. az- memiliki wawasan yang luas
Zuhaili menegaskan bahwa dalam menetapkan suatu produk
pembaharuan dalam Islam hukum dengan dasar yang
berkaitan erat dengan cara argumentatif dan penggalian
berkomunikasi, metode dakwah sumber hukum yang otentik.
untuk penyebaran agama Islam, Namun demikian az-Zuhaili
sistem pembenahan dan berpandangan bahwa ruang
pemberantasan tindak kejahatan, lingkup ijthad terbatas pada hal-hal
berkaitan dengan gejolak kejiwaan tertentu; pertama, tidak berkaitan
manusia, sesuai dengan tuntutan dengan pembahasan bidang
peradaban dan kemajuan zaman, aqidah, ibadah, akhlaq dan syari'at
memajukan ilmu pengetahuan dan yang qath'i, karena hukumnya
teknologi canggih serta beraneka terdapat dalam nash yang jelas dan
ragam kebudayaan. 30 bersifat 'ubudiyah semata. Kedua,
Az-Zuhaili menyadari sesuatu yang tidak terdapat dalam
bahwa modernisasi dalam segala
bidang tidak menutup
kemungkinan akan memunculkan ulama,maka berubah pula cara memberi
interpretasi atas kehendak Allah, lalu
inovasi baru dan industrialisasi31. membawa perlunya perubahan dalam
merumuskan fiqh(hukum islam. Kedua ;
Banyaknya masalah hukum dalam
30
Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma kehidupan sosial masa kini yang belum
Peradaban ........... hlm 50 -52 terjangkau oleh rumusan fiqh lama. ,Jaih
31
Faktor Pendorong Pembaharuan Hukum Mubarok. Sejarah dan Perkembangan
Islam diantaranya adalah : Pertama; Hukum Islam. Bandung : PT Remaja
Perubahan situasi dan kondisi zaman Rosdakarya 2000. Hlm 83.
membawa perubahan cara berfikir

185
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

nash yang qath'i atau dalilnya yang babi, dan sesuatu yang disembelih
32
menjadi pijakan bersifat zdanni. karena selain Allah.33
Menurut az-Zuhaili tidak Selanjutnya menurut az-
boleh melakukan ijtihad pada dasar Zuhaili seseorang boleh berijitihad
dan prinsip syari'at yang dalam bidang mu'amalat,
hukumnya telah pasti, seperti perjanjian, syarat-syarat yang
haramnya barang yang haram, mengacu pada kemaslahatan,
persoalan pribadi, meniadakan selama tidak bertentangan dengan
sanksi-sanksi terhadap kesalahan nas dan prinsip-prinsip syariat.
yang dilakukan dengan pandangan Menurutnya ijtihad dalam
lain, bertentangan dengan aqidah, menetapkan suatu produk hukum
mengesahkan kerusakan dan harus dibangun diatas fondasi
kemudlaratan, membolehkan jual syariat dan mempertimbangkan
beli untuk barang riba, berikrar 'urf, adat istiadat dan
untuk diri sendiri bukan untuk kemaslahatan.34
orang lain, melenyapkan barang Az-Zuhaili meyakini
yang tidak membahayakan, bahwa persoalan kontemporer
meluruskan berbagai jalan yang menyimpan beberapa masalah
mengarah pada kerusakan, hukum yang belum dijelaskan oleh
menggugurkan had dengan lisan ulama terdahulu. Ia memberikan
syubhat, memperbolehkan hak contoh dalam bidang hukum dan
milik, tidak mengharamkan tindak politik, misalnya; perjanjian
kedzaliman, khianat, dengki, dan perbatasan darat, laut, dan udara
curang, menghalalkan sembelihan (bagi kepentinga negara) dan
hewan haram dan amandemen perundang undangan.
memperbolehkan memakannya, Dalam bidang ekonomi, misalnya;
seperti haramnya bangkai, daging perjanjain asuransi dan ketentuan

33
Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma
Peradaban ........... hlm 90.
32
Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma
34
Peradaban ........... hlm 78. Ibid........... hlm 102.

186
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

polis, perjanjian pembagian al-Quran dan al-Sunnah pada


keuntungan dan kerugian jual beli posisi puncak dalam hirarki
barang yang realisasinya diberikan sumber penggalian hukum. az-
secara tempo, kegiatan ekspor Zuhaili juga mengakomodasi
impor, sewa menyewa, jaminan sumber hukum lain yang meliputi
pegadaian dan lain sebagainya. ijma', qiyas, istihsan, mashlahah
Az-Zuhaili beranggapan mursalah (istishlah), 'urf, sad al-
kompleksitas masyarakat di abad dzarai', syar'u man qablana,
sekarang ini menuntut adanya mazhhab shahabi dan istishab.36
ijitihad bersama. Karena ijtihad Kemudian az-Zuhaili
bersama pembahasannya lebih mengklasifikasikan dua kategori
komprehensif dan representatif. sumber hukum. Pertama, sumber
Alasan inilah yang membuat az- hukum yang tidak dapat
Zuhaili menyuarakan adanya diperdebatkan, meliputi: al-Qur'an,
tajdid (pembaharuan) dalam al-Sunnah, ijma' dan qiyas. Kedua,
hukum.35 Tujuan dari adanya sumber hukum yang debatable
pembaharuan hukum Islam untuk (memungkinkan terjadinya
membuktikan sifat fleksibilitas perdebatan) dikalangan ulama.
syari'at Islam dalam bidang Pada kategori sumber hukum yang
mu'amalah yang tidak debatable, az-Zuhaili
bertentangan dengan nas-nas menyebutkan dua istilah dalam
syar'i. penggalian hukum yakni
istidlal37dan ma yattashilu ila al-
G. Penutup. istidlal (sesuatu yang dapat sampai
Sebagai ulama pada istidlal). Yang termasuk
kontemporer yang ikut lantang
menyuarakan perlu adanya .36Ibid., hlm., 80. lihat juga az-Zuhaili, Us{ul>
al-Fiqh al-Isla>mi>, cet. ke-1 (Damaskus:
gerakan pembaharuan dalam Dar al-Fikr, 1986), I: 417.
ijtihad, az-Zuhaili menempatkan Az-Zuhaili mendefinisikan istidlal adalah
'ibarah tentang suatu dalil yang tidak
terdapat dalam nas (al-Qur'an dan al-Hadis)
35
Ibid........... hlm, 240. maupun dalam ijma' dan qiyas.

187
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

kategori istidlal antara lain; al- Baginya ijitihad tidak akan bisa
talazum baina al-hukmaini min diterima tanpa bersandar pada
38
gairi ta'yini 'illah, istishab al-hal, asas-asas dalil 'aqliyah dan dalil
syar'u man qablana, al-istihsan, al- naqliyah. 40
masalih al-mursalah. Sedangkan Dalam pembentukan
yang termasuk ma yattashilu ila al- hukum, dalil-dalil tersebut ada
istidlal adalah qaul ash-shahabi, al- yang berdiri sendiri seperti al-
39
'urf dan sad az-zarai'. Qur'an, al-Hadis, ijma' dan sumber
Az-Zuhaili juga hukum lain yang berhubungan
mengklasifikasikan dalil menjadi dengannya meliputi istihsan, 'urf,
dalil naqliyah (dalil yang dan mazhab shahabi. Dan ada yang
bersumber pada wahyu) dan tidak berdiri sendiri yakni al-
'aqliyah (berdasarkan atas Qiyas.41
rasionalisasi). Yang termasuk dalil
naqliyah menurutnya adalah al-
kitab, as-sunnah, al-ijma', al-'urf,
syar'u man qablana dan mazhab
shahhaby. Sedangkan yang
termasuk dalil 'aqliyah adalah
qiyas, mashlahhah mursalah,
istihsan, istishhhab, sad az-zara'i'.
40
Masing-masing dalil tersebut Az-Zuhaili,............... I: 418.

menurutnya saling melengkapi 41


Menurut az-Zuhaili al-Qur'an, al-hadis, ijma',
istihsan, 'urf dan mazhab shahabi dalam
antara satu dengan yang lain. menetapkan hukum tidak memerlukan
perangkat lain, sedangkan qiyas dalam
Az-Zuhaili mendefinisikan istilah ini sebagai menetapkan hukum memerlukan hukum
ketetapan diantara dua hukum tanpa asal yang dapat ditemukan dalam al-Qur'an,
menentukan illatnya, ia mencontohkan Al-Sunnah, dan ijma', Selain itu qiyas juga
ungkapan setiap wudlu adalah ibadah dan memerlukan adanya penjelasan mengenai
setiap ibadah memerlukan niat. Sehingga 'illathukumasal. Dengan demikian ketika
diambil kesimpulan hukum setiap wudlu ijma' memerlukan sandaran hukum bukan
memerlukan niat. Hal ini termasuk berarti tidak berdiri sendiri dalam
silogisme induktif. penentuan hukum. Ijma' memerlukan
sandaran hukum hanya untuk memenuhi
39
Az-Zuhaili, Us{u>l al-Fiqh al-Isla>m, II: tuntutan semata ketika terbentuknya ijma'.
733. Ibid. hlm., 419.

188
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

DAFTAR PUSTAKA Thahir, cet. ke-1 (Yogyakarta:


Dinamika, 1996),
Abu Bakar Ahmad ibn Ali Ar-Razi al- ..........., Naz{ariyah ad{-d{aru>rah al-
Jassas al-Hanafi, Tafsir Ahkam syar’iyah, (Damskus: Dar al-
al-Qur’an. Maktaby, 1996)
Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, Mesir: ..........., at-Tamwil wa suq al-awraq al-
Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Tt. maliyah, cet ke-1 (Damskus: Dar
Akh. Minhaji, “Pendekatan Sejarah al-Maktaby, 1997)
Dalam Kajian Hukum Islam”. ..........., at-Tafsir al-Munir wa al-
Suka Press.1999. 'Aqidah wa asy-Syari'ah wa al-
........................, Sejarah Sosial dalam Manhaj, Juz. I, 23, Damaskus:
Studi Islam, Suka Press. 2013. Dar al-Fikr al-Mu'ashirah, 1991.
'Abd. Wahhab Khallaf, 'Ilmu Ushul al- ..........., At-Tafsir Al-Wajiz, ( Beirut:
Fiqh, cet ke-12, Kairo: Dar al- Dar al Fikr, tt ).
Qalam, 1978. ..........., Juhud Taqnin al-Fiqh al-Islami
'Aly al-Khafi>f, asy-Syirka>t fi al-Fiqh (Beirut :Dar al-Fikr, 1987).
al-Isla>mi (Kairo: al-Mat{ba'ah ...........,Asbab al-Ikhtilaf wa Jihat an-
al-Muh{ammadiyah, 1952) Nazhr al-Fiqhiyyah (Damskus:
az-Zuhaili: Fiqh al-Isla>mi wa Dar al-Maktaby, 1997)
Adilatuhu ,cet. ke-1 (Damaskus: Ali Hasballah, Ushul at-Tasyri' al-
Dar al-Fikr, 1986) Islami. (Beirut: Dar al-Fikr, 1995
............Ushul al-Fiqh al-Islami, cet. M/1416 H)
ke-1 (Damaskus: Dar al-Fikr, Asy-Syatibi, al-Muwafaqat, I(Beirut:
1986) Dar al-Fikr, 1990 M/1412 H).
..........., Naz{ariyat ad{-D{aru>rah Ahmad Bin Hanbal, Musnad Ahmad,
asy-syar'iyah, (Damaskus: Dar edisi M.F. 'Abd. Baqi (Beirut:
al-Fikr, 1999) Dar al-Fikr, 1994 M/1414 H.
..........., At-Tafsir al-Munir (Beirut: Badi' as-Sayyid al-Lahham, 'Ulama wa
Dar al-Fikr, 1998). Mufakkirun Mu'ashirun, Lamhah
..........., Al-Qur'an dan Paradigma Min Hayatihim wa Ta'rif bi
Peradaban, alih bahasa M.

189
Muhammadun Pemikiran Hukum Islam Wahbah az-
Zuhaili Dalam Pendekatan Sejarah

Mu'allafatihim, (Damaskus: Dar Ismail Raji Al-Faruqi, Muslim


al-Qalam, 2001). Historiography. ff.
Don Pertz, The Midle East Today, New Ibn Qayim, I'lam al-Muwaqqi'in.
York : Praeger Plub Publisher, (Beirut: Dar al-Fikr, 1990
1986. M/1411 H).
Earl Babbie, The Practice of Social Muslim, Shahih Muslim, edisi Abi al-
Research, California: Hasan Muslim bin al-Hajjaj
Wadasworth Publishing Co., (Beirut: Dar al-Fikr, 1993
1986 M/1414 H).
Ensiklopedi Indonesia, Jilid VI Jakarta Prajudi Atmosudirjo, Konstitusi Syria,
: Ichtiar baru Van- hoeve, 1986. Jakarta : Galia Indonesia, 1993.
Fatoni, Uzlah Menurut Doktor Wahbah Phillips K Hitti, Syria : A Short
az-Zuhaili,www.Tripud.Com History, New York ; Collier
http://www.islamemansipatoris.com/art Book.1961
ikel.php. Sayyid Muhammad ‘Ali Ayazi, Al-
J.N.D. Anderson Cambridge, The Mufassirun Hayatuhum wa
Syirian Law Of Personal Status, Manahijuhum, (Damaskus : Dar
University press 2010. al-Fikr 1990)
Jaih Mubarok. Sejarah dan Tahir Mahmood, Personal Law in
Perkembangan Hukum Islamic Countries : History, Tezs
Islam.Bandung : PT Remaja and Comparative Analysis. New
Rosdakarya 2000 Delhi ; Academy of law an
Religion, 1987

190

Anda mungkin juga menyukai