Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI REFERAT

DESEMBER 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MIOMA GEBURT

Disusun Oleh:

Nurul Mustika Usman, S.ked

10542 0415 12

Pembimbing:

DR.dr.H,NASRUDIN AM,Sp.OG,MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyalakan bahwa ;

Nama : Nurul Mustika Usman, S.ked

NIM : 10542 0415 12

Judul Referat : Mioma Geburt

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Obstetri dan

Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Desember 2017

Pembimbing Mahasiswa

DR.dr..H.Nasruddin AM,Sp.OG,MARS Nurul Mustika Usman, S.ked


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia, rahmat,

kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga mampu menyelelasikan tugas

referat yang berjudul Mioma Geburt. Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi

Secara khusus penulis sampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada

DR.dr.H.Nasruddin AM,Sp.OG,MARS selaku pembimbing, yang telah banyak

meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan arahan

dan koreksi selama prosees penyusunan tugas ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih memiliki kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk menyempurnakan laporan kasus ini. Akhir kata, penulis berharap

agar laporan kasus ini dapat meberi manfaat kepada semua orang.

Makassar, Desemnber 2017

Penulis
MIOMA GEBURT

Pendahuluan

Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang

berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma uteri,

leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan neoplasma jinak

yang paling sering ditemukan pada traktus genitalia wanita. Ukurannya bervariasi

mulai dari sebesar kepala jarum hingga sebesar melon, sedangkan beratnya pernah

dilaporkan mencapai 20 pon. Walaupun tidak sering, disfungsi reproduksi yang

dikaitkan dengan mioma menca’

Y kup infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur, dan malpresentasi.1,2,10

Epidemiologi

Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.

Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarke, sedangkan setelah

menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di Indonesia mioma

uteri ditemukan 2,39-11,7% pada semua penderita ginekologik yang dirawat. Selain

itu dilaporkan juga ditemukan pada kurang lebih 20-25% wanita usia reproduksi dan

meningkat 40% pada usia lebih dari 35 tahun.1,3,4


Etiologi

Etiologi pasti belum diketahui, tetapi terdapat korelasi antara pertumbuhan

tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri,

serta adanya faktor predisposisi yang bersifat herediter dan faktor hormone

pertumbuhan dan Human Placental Lactogen. Pada ilmuwan telah mengidentifikasi

kromosom yang membawa 145 gen yang diperkirakan berpengaruh pada

pertumbuhan fibroid. Beberapa ahli mengatakan bahwa fibroid uteri diwariskan dari

gen sisi paternal. Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan dan mengecil

setelah menopause, sehingga diperkirakan dipengaruhi juga oleh hormon-hormon

reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Selain itu, sangat jarang ditemukan

sebelum menarke, dapat tumbuh dengan cepat selama kehamilan dan kadang

mengecil setelah menopause.1,3,4,9,10

Patofisiologi

Meskipun mioma cukup umum ditemukan, tidak begitu banyak yang

bergejala. Timbulnya gejala tergantung terutama pada kombinasi ukuran, jumlah dan

letak mioma. Secara umum, pertumbuhan mioma merupakan akibat stimulasi

estrogen, yang ada hingga menopause. Seiring berjalannya waktu, mioma yang

awalnya asimtomatik dapat tumbuh dan menjadi bergejala. Sebaliknya, banyak

mioma yang menyusut seiring menopause dimana stimulasi estrogen menghilang dan

banyak gejala yang berkaitan dengan mioma hilang segera setelah menopause.5
Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell Nest atau teori genioblast.

Percobaan Lipschultz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata

menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain

dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan pemberian preparat

progesteron atau testosteron. Puukka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor

estrogen pada mioma lebih banyak didapati daripada miometrium normal. Menurut

Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur. Mioma

merupakan monoclonal dengan tiap tumor merupakan hasil dari penggandaan satu sel

otot. Etiologi yang diajukan termasuk di dalamnya perkembangan dari sel otot uterus

atau arteri pada uterus, dari transformasi metaplastik sel jaringan ikat, dan dari sel-sel

embrionik sisa yang persisten. 3,7

Mioma umumnya digolongkan berdasarkan lokasi dan ke arah mana mereka

tumbuh. Mioma memiliki pseudokapsul yang berasal dari sel otot polos uterus yang

terkompresi dan hanya memiliki beberapa permbuluh darah dan pembuluh limfe.

Mioma intramural merupakan mioma yang paling banyak ditemukan. Jenis mioma ini

seluruhnya atau sebagian besar tumbuh di antara lapisan uterus yang paling tebal dan

paling tengah yaitu miometrium. Mioma subserosa tumbuh keluar dari lapisan tipis

uterus yang paling luar yaitu serosa. Jenis mioma ini dapat bertangkai (pedunculated)

atau memiliki dasar lebar. Jenis mioma ini perupakan kedua terbanyak ditemukan.

Jenis mioma ketiga yaitu mioma submukosa yang tumbuh dari dinding uterus paling
dalam sehingga menonjol ke dalam uterus. Jenis ini juga dapat bertangkai atau

berdasar lebar. 2,3,5,7,8,9

Mioma submukosa dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian

dilahirkan melalui saluran serviks disebut mioma geburt. Hal ini dapaat menyebabkan

dismenore, namun ketika telah dikeluarkan dari serviks dan menjadi nekrotik, akan

memberikan gejala pelepasan darah yang tidak regular dan dapat disalahartikan

dengan kanker serviks. Peningkatan jumlah perdarahan menstrual pada penderita

mioma dihubungkan dengan:

- Peningkatan luas permukaan endometrium

- Produksi prostaglandin5,6

Gejala dan Tanda

Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada

pemeriksaan ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang timbul

sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada, besarnya tumor, perubahan

dan komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul yaitu:

- Perdarahan abnormal yaitu dapat berupa hipermenore, menoragia dan dapat

juga terjadi metroragia merupakan yang paling banyak terjadi. Beberapa

faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah:


o Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium

sampai adenokarsinoma endometrium

o Permukaan endometrium yang lebih luas daripada biasa

o Atrofi endometrium di atas mioma submukosum

o Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang

mioma di antara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit

pembuluh darah yang melaluinya dengan baik

- Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada

sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada mioma

submukosum yang akan dilahirkan, pula pertumbuhannya yang

menyempitkan kanalis servikalis dapat menyebabkan juga dismenore. Namun

gejala-gejala tersebut bukanlah gejala khas pada mioma uteri.

- Gejala dan tanda penekanan yang tergantung pada besar dan tempat mioma

uteri. Gejala yang timbul dapat berupa poliuri, retention urine, obstipasi serta

edema tungkai dan nyeri panggul.2,3,4,5,6,7

Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per vaginam

di antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga

perdarahan masif. Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang disertai
nyeri sehingga dapat diduga sebagai haid yang memanjang. Selain itu, mioma

submukosa juga dapat menyebabkan perdarahan intermenstrual, perdarahan

post coital, perdarahan vaginal terus-menerus atau dismenore.6

Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian mioma yaitu:

- Faktor yang meningkatkan angka kejadian: wanita afrika-karibia,

peningkatan usia, nuligravida, obesitas.

- Faktor yang menurunkan angka kejadian: merokok, penggunaan pil

kombinasi kontrasepsi oral, kehamilan aterm.6,7

Diagnosis

Diagnosis Mioma Geburt ditegakkan atas beberapa hal, yaitu:

1. Anamnesis, teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan

bertambah panjang serta adanya riwayat perdarahan per vaginam terutama

pada perempuan di usia 40an, kadang dikeluhkan juga perdarahan kontak.9

2. Pemeriksaan Fisis

a. Pada pemeriksaan abdomen luar kemungkinan tidak didapatkan

kelainan, namun dapat juga ditemukan pada palpasi bimanual uterus

yang bentuknya tidak regular, tidak lunak atau penonjolan yang

berbenjol-benjol yang keras pada palpasi.7,8


b. Pada pemeriksaan Ginekologik (PDV) teraba massa yang keluar dari

OUE (kanalis servikalis), lunak, mudah digerakkan, bertangkai serta

mudah berdarah. Melalui pemeriksaan inspekulo terlihat massa keluar

OUE (kanalis servikalis) berwarna pucat

3. Pemeriksaan Penunjang

a. USG Ginekologik untuk menentukan jenis tumor dalam rongga pelvis

b. Histerografi untuk menilai pasien mioma submukosa dengan

infertilitas

c. Laboratorium : darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan

Diagnosis Banding

Mioma Geburt dapat didiagnosis banding dengan polip serviks. Polip

serviks merupakan suatu adenoma ataupun adenofibroma yang berasal dari mukosa

endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari OUE. Epitel yang melapisi

biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasia menjadi

semakin kompleks. Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis sehingga

membuatnya mudah berdarah. Hal inilah yang membedakannya dari Mioma Geburt

dimana bagian yang mudah berdarah bukan merupakan ujung mioma tapi merupakan

endometrium yang mengalami hyperplasia akibat pengaruh ovarium, selain itu juga

terjadi atropi endometrium di atas mioma submukosa.3


Penatalaksanaan

Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status fertilitas, paritas,

lokasi dan ukuran tumor, sehingga biasanya mioma yang ditangani yaitu yang

membesar secara cepat dan bergejala serta mioma yang diduga menyebabkan

fertilitas. Secara umum, penanganan mioma uteri terbagi atas penanganan konservatif

dan operatif.6

Penanganan konservatif bila mioma berukuran kecil pada pra dan post

menopause tanpa gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut:

- Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan

- Bila anemi (Hb < 8gr/dl) à transfusi PRC

- Pemberian zat besi

- Pemberian agonis hormon pelepas gonadotropin (GnRHa) yaitu Leuprolid

asetat 3,75 mg intramuscular pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu

sebanyak 3 kali

Manajemen simtomatik mioma uteri biasanya diberikan demi kenyamanan

pasien dan menunda pengobatan bisa dimengerti pada pasien yang tidak bergejala

atau dengan gejala ringan yang dapat ditoleransi. Meskipun pengobatan non-operatif

biasanya tidak memberikan kesembuhan permanen, namun terapi dengan obat-obatan


seperti NSAID, pil kontrasepsi oral, progestin, androgen dan analog GnRH biasanya

diberikan.5

Analog GnRH menyebabkan keadaan hipogonadotropik-hipogonadal; jadi

obat-obatan ini menghasilkan menopause kimiawi yang temporer dan reversibel yang

dapat mengecilkan volume mioma hingga 50% dengan cara menurunkan konsentrasi

estrogen yang beredar dalam darah dengan hasil maksimal setelah tiga bulan terapi.

Analog GnRH juga memiliki beberapa kegunaan sebelum tindakan operatif

dilakukan:

- Mengurangi jumlah darah yang terbuang pada saat operasi dan perlunya

transfusi darah

- Meningkatkan kemungkinan operasi dengan cara insisi suprapubik

transversal dibandingkan insisi midline

- Mengurangi resiko histerektomi ketika miomektomi direncanakan6,7

Penanganan operatif bila:

- Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus pada kehamilan 12-14 minggu

- Pertumbuhan tumor cepat

- Mioma subserosa bertangkai dan torsi


- Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya

- Hipermenorea pada mioma submukosa

- Penekanan pada organ sekitarnya

Jenis operasi yang dilakukan berupa:6,7,8,9

1. Miomektomi, dilakukan pada penderita infertil atau yang masih

menginginkan anak. Pendekatan pada tumor dilakukan melalui dinding uterus

dimana mioma dibuka dengan diseksi tajam dan tumpul, pseudokapsul dapat

mengakibatkan diseksi sulit untuk dilakukan. Mioma diangkat dengan

bantuan obeng mioma, rongga yang terbentuk akibat mioma kemudian dijahit

dan dinding uterus dilipat untuk membawa garis jahitan serendah mungkin

sehingga mengurangi resiko perlekatan dengan vesika urinaria.

2. Histerektomi, dilakukan pada pasien yang tidak menginginkan anak lagi,

terbagi atas 2 macam, yaitu:

a. Histerektomi abdominal, dilakukan bila tumor besar terutama mioma

intraligamenter, torsi dan akan dilakukan ooforektomi

b. Histerektomi vaginal, dilakukan bila tumor kecil (ukuran < uterus

gravid 12 minggu) atau disertai dengan kelainan di vagina misalnya

rektokel, sistokel atau enterokel


Embolisasi arteri uterus kini emakin banyak digunakan untuk menangani

mioma dengan pendekatan yang kurang invasif. Tujuannya adalah untuk mengurangi

suplai darah ke mioma sehingga menyebabkan degenerasi dan nekrosis.8

Komplikasi3

Komplikasi yang dapat terjadi pada mioma uteri secara umum, yaitu:

1. Degenerasi ganas

Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari

seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua sarcoma uterus.

Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histopatologi uterus

yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri

cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam

menopause.

2. Torsi (putaran tangkai)

Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan

sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadi sindrom

abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi.

Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak

sarang mioma dalam rongga peritoneum. Sarang mioma dapat mengalami


nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah

padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan

berupa metroragia atau menoragia disertai leukore dan gangguan-gangguan

yang disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri.

Prognosis

Terapi bedah bersifat kuratif. Kehamilan di masa yang akan datang tidak

akan dibahayakan oleh miomektomi, walaupun seksio sesarea akan diperlukan

setelah diseksi lebar untuk masuk ke dalam rongga uterus.6


DAFTAR PUSTAKA

1. Karim A, IMS Murah Manoe, SpOG, Mioma Uteri, dalam : Pedoman


Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, Ujung Pandang,
Bagian/SMF OBstetri dan Ginekologi FK Unhas RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo, 1999.

2. Anonymous, Uterine Fibroids and Hysterectomy, available


from www.wallgreens.com. Accessed on February 15 2007.

3. Sutoto, MS Joedosepoetro, Tumor Jinak pada Alat-alat Genital,


dalam: Ilmu Kandungan Edisi Kedua Cetakan Ketiga, Jakarta, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999.

4. Anonymous, Uterine Fibroids and Hysterectomy, available


from www.mercy.org. Accessed on February 15 2007.

5. Chelmow MD, David, Gynecologic Myomectomy, available


from www.emedicine.com. Accessed on February 15 2007.

6. Anonymous, Leiomyoma of the Uteri, available from www.health.am.


Accessed on February 15 2007.

7. Panay BSc MRCOG MFFP, Nick et al, Fibroids in Obstetrics


and Gynaecology, London, Mosby, 2004.

8. Callahan MD MPP, Tamara L, Benign Disorders of the Upper Genital


Tract in Blueprints Obstetrics & Gynecology, Boston, Blackwell
Publishing, 2005.
9. Hart MD FRCS FRCOG, David McKay, Fibroids in Gynaecology
Illustrated, London, Churchill Livingstone, 2000.

10. Crum MD, Christopher P & Kenneth R. Lee MD, Tumors of the
Myometrium in Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Boston,
Elsevier Saunders, 2003.

Anda mungkin juga menyukai