MIOMA UTERI
ANGGOTA KELOMPOK :
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
REPRODUKSI MIOMA UTERI”. Makalah ini dibuat karena merupakan salah satu
tugas kelompok mata kuliah Maternitas. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Sri Purwanti Ariani., S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen pengajar mata kuliah
proses penulisan makalah ini. Kami menyadari jika terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan sebuah kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang
berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma
uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma jinak yang sering ditemukan pada traktus genitalia wanita, terutama
mioma uteri pada usia produktif berupa infertilitas, abortus spontan, persalinan
1.2 ETIOLOGI
Menurut Aspiani ada beberapa faktor yang diduga kuat merupakan faktor
predisposisi terjadinya mioma uteri.
1. Umur Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia produktif
dan sekitar 40%-50% pada wanita usia di atas 40 tahun. Mioma uteri
jarang ditemukan sebelum menarche (sebelum mendapatkan haid).
2. Hormon Endogen (endogenous hormonal) Konsentrasi estrogen pada
jaringan mioma uteri lebih tinggi dari pada jaringan miometrium
normal.
3. Riwayat keluarga
Wanita dengan garis keturunan dengan tingkat pertama dengan
penderita mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk
menderita mioma dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan
penderita mioma uteri.
4. Makanan
Makanan di laporkan bahwah daging sapi, daging setengah matang (red
meat), dan daging babi meningkatkan insiden mioma uteri, namun
sayuran hijau menurunkan insiden menurunkan mioma uteri.
4
5. Kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya
kadar estrogen dalam kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke
uterus. Hal ini mempercepat pembesaran mioma uteri. Efek estrogen
pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan respon dan
faktor pertumbuhan lain. Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor
progesteron, dan faktor pertumbuhan epidermal.
6. Paritas
Mioma uteri lebih sering terjadi pada wanita multipara dibandingkan
dengan wanita yang mempunyai riwayat melahirkan 1 (satu) kali atau 2
(dua) kali.
1.3 PATOFISIOLOGI
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil didalam miometrium
dan lambat laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium mendesak
menyusun semacam pseudokapsula atau sampai semua mengelilingi tumor
didalam uterus mungkin terdapat satu mioma akan tetapi mioma biasanya
banyak. Bila ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka
korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding
depan uterus mioma dapat menonjol kedepan sehingga menekan dan
mendorong kandung kemih keatas sehingga sering menimbulkan keluhan
miksi (Aspiani, 2017).
Secara makroskopis, tumor ini biasanya berupa massa abu-abu putih, padat,
berbatas tegas dengan permukaan potongan memperlihatkan
gambarankumparan yang khas. Tumor mungkin hanya satu, tetapi umumnya
jamak dan tersebar di dalam uterus, dengan ukuran berkisar dari benih kecil
hingga neoplasma masif yang jauh lebih besar dari pada ukuran uterusnya.
Sebagian terbenam didalam miometrium, sementara yang lain terletak tepat di
bawah endometrium (submukosa) atau tepat dibawah serosa (subserosa).
Terakhir membentuk tangkai, bahkan kemudian melekat ke organ disekitarnya,
dari mana tumor tersebut mendapat pasokan darah dan kemudian
membebaskan diri dari uterus untuk menjadi leimioma “parasitik”. Neoplasma
5
yang berukuran besar memperlihatkan fokus nekrosis iskemik disertai daerah
perdarahan dan perlunakan kistik, dan setelah menopause tumor menjadi padat
kolagenosa, bahkan mengalami kalsifikasi (Robbins, 2007).
1.4 KOMPLIKASI
1. Perdarahan sampai terjadi anemia.
2. Torsi tangkai mioma dari :
a. Mioma uteri subserosa.
b. Mioma uteri submukosa.
3. Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.
4. Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.
Pengaruh mioma terhadap kehamilan
a. Infertilitas.
b. Abortus.
c. Persalinan prematuritas dan kelainan letak.
d. Inersia uteri.
e. Gangguan jalan persalinan.
f. Perdarahan post partum.
g. Retensi plasenta.
Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri
a. Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.
b. Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai
1.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. USG untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan
endometriium dan keadaan adnexa dalam rongga pelvis. Mioma juga dapat
dideteksi dengan CT scan ataupun MRI, tetapi kedua pemeriksaan itu lebih
2. Dalam sebagian besar kasus, mioma mudah dikenali karena pola gemanya
6
dengan uterus; lebih lanjut uterus membesar dan berbentuk tak teratur.
6. Laboratorium : darah lengkap, urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati,
7. Tes kehamilan.
7
BAB II
PENGKAJIAN
b) Keluhan Utama saat ini : pasien mengatakan keluar darah pada jalan
lahir, nyeri perut bagian bawah dan merasa lemas tak berdaya
beraktivitas berat
• Riwayat menstruasi
8
1) Menarche :
2) Banyaknya : 40 cc
3) HPHT : 28 Maret
Lamanya : 5 hari
• Melakukan KB : ( ) ya (√ ) tidak
3. Riwayat Kesehatan
b) Penyakit Jantung : -
c) Penyakit Hipertensi : -
d) Penyakit Lainnya : -
4. Riwayat lingkungan
9
b) Bahaya : pasien mengatakan disekitar lingkungan yang tidak ada
yang membahayakan
c) Lainnya, sebutkan :-
5. Aspek Psikososial
dari penyakitnya
tampak berempati
1) Pola Nutrisi
dan sayur-mayur
2) Pola Eliminasi
10
1) BAK
a) Frekuensi : 4 kali
2) BAB
b) Warna : coklat
c) Bau : berbau
1) Mandi
a) Frekuensi : 2x/hari
b) Sabun : (√ ) ya ( ) tidak
2) Oral Hygiene
a) Frekuensi : 2x/hari
3) Cuci rambut
a) Frekuensi : 1x/minggu
b) Shampo : (√ ) ya ( ) tidak
11
5) Pola Aktivitas dan Latihan
c) Olahraga
a) Merokok : -
b) Minuman keras : -
c) Ketergantungan obat : -
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
c) Pernapasan : 24 x/mnt
d) Nadi : 87x/mnt
e) Suhu : 36,5°C
jejas/lesi
i) Mata
12
Tampak kelopak mata sedikit berkantung, konjungtiva anemis,
cahaya
j) Hidung
gusi lembab, kebersihan gigi baik, lidah bersih dan tidak ada
• Dada
A: suara sonor
m) Pernapasan
13
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak terdapan hambatan dalam
n) Sirkulasi jantung
Lainnya, sebutkan : -
o) Abdomen
Kontraksi :-
Lainnya, sebutkan :-
p) Genitourinary
Lainnya, sebutkan : -
14
q) Ekstremitas (Integumen / Muskoloskeletal)
pada persendian
Lainnya, sebutkan :-
1. Pemeriksaan Laboratorium :
2. Pemeriksaan USG :
3. Radiologi :
15
ANALISA DATA
16
3 S : pasien mengatakan merasa Kelemahan Intoleransi aktivitas
lemas tak berdaya ( perdarahan
O : pasien tampak lemas tak berkepanjangan)
berdaya, wajah pucat dan
aktivitas dibantu
Skala otot :
TTV :
TD : 120/90mmHg
N : 90x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5℃
17
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.P
No. RM : 09-23-xx-xx
18
1. Anjurkan memperbanyak
cairan oral
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonik
2. Kolaborasi pemberian
produk darah
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
RSUP. Dr. M. Djamil.(2016). Laporan Catatan Rekam Medik (RM): Mioma Uteri
21