Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN RADIOLOGI LAPORAN KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER SEPTEMBER 2023


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUMOR PAYUDARA

OLEH

Istiana Akmal
111 2022 2075

PEMBIMBING
dr. Febie Irsandy Syahruddin, Sp. Rad., M. Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa:


Nama : Istiana Akmal
NIM : 111 2022 2075
Judul Laporan Kasus : Tumor Payudara

Telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “Tumor Payudara” serta


telah disetujui dan telah dibacakan di hadapan supervisor pembimbing dalam
rangka kepaniteraan klinik pada bagian Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia.

Menyetujui, Makassar, September2023


Dokter Pembimbing Klinik, Penulis,

dr. Febie Irsandy Syahruddin, Sp. Rad., M. Kes Istiana Akmal


KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, karena berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya maka
laporan kasus ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga
selalu tercurah pada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beserta
para keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti ajaran
beliau hingga akhir zaman.
Laporan Kasus yang berjudul “Tumor Payudara” ini disusun sebagai
persyaratan untuk memenuhi kelengkapan bagian. Penulis mengucapkan rasa
terimakasih sebesar- besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas ilmiah ini
hingga selesai. Secara khusus rasa terimakasih tersebut penulis sampaikan
kepada dokter pembimbing klinik saya yaitu dr. Febie Irsandy Syahruddin, Sp.
Rad., M. Kes sebagai pembimbing dalam penulisan tugas ilmiah ini.
Terakhir saya sebagai penulis berharap, semoga laporan kasus ini dapat
memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis juga.

Makassar, September 2023


Hormat Saya

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... 2

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5

BAB II LAPORAN KASUS ................................................................................... 6


2.1 Identitas Pasien ......................................................................................... 6
2.2 Pemeriksaan Radiologi .............................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................... 8

BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 15

PERSPEKTIF ISLAM ........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17


BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit fibroadenoma adalah penyakit wanita muda dengan frekuensi

yang paling tinggi pada wanita yang berumur 20-25 tahun.Meskipun banyak

gangguan payudara bersifat jinak, hampir 184.000 kasus baru kanker payudara

diperkirakan. Penyakit jinak payudara sering terjadi pada wanita dan

menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. Karena variasi dalam jaringan

payudara yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopouse,

maka perubahan normal harus dibedakan dari perubahan-perubahan yang

menunjukkan penyakit.1

Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan

wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa

dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang

keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah

sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari

fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae

adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari

jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di

payudara.1
BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. N.P

No RM : 249632

Umur : 28 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Parigi Baru

Tanggal Pemeriksaan : Kamis, 7 September 2023

2.2 Pemeriksaan Radiologi


Hasil Pemeriksaan :

• Mammae Dextra : Tampak lesi hypoechoic batas tegas tepi regular tanpa

vaskularisasi intralesi ukuran ± 2,33 x 0,59 cm pada arah jam 2 sekitar 1

cm dari nipple

• Mammae Sinistra : Echofibrograduler baik. Tidak terdapat lesi

hiper/hypoechoic patologik. Ductus lactiferous tidak melebar

• Tidak tampak pembesar kelenjar getah bening pada regio axilla bilateral

Kesan :

Nodul Mammae Dextra Suspek Galactocele


BAB III
PEMBAHASAN

Defenisi

Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara

yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan ini biasanya ditemukan

pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma

adalah tumor jinak payudara yang keras, bulat, dan dapat digerakkan yang

biasanya mengenai wanita pada usia akhir belasan atau akhir tigapuluhan.1

Epidemiologi

Fibroadenoma cenderung terjadi pada usia dini. Hal ini paling sering

ditemukan pada remaja dan lebih jarang ditemukan pada wanita

pascamenopause. Insiden fibroadenoma menurun seiring bertambahnya usia

dan umumnya ditemukan sebelum usia 30 tahun pada wanita pada populasi

umum. Diperkirakan 10% populasi wanita di dunia menderita fibroadenoma satu

kali seumur hidup.2

Etiologi

• Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.

• Genetik : payudara

• Faktor-faktor predisposisi :
- Usia : < 30 tahun

- Jenis kelamin

- Diet

- Stress

- Lesi prekanker2

Patofisiologi

Hormonal

Fibroadenoma muncul dari sel jaringan ikat stroma dan epitel yang penting

secara fungsional dan mekanis pada payudara. Jaringan ini mengandung

reseptor untuk estrogen dan progesteron. Oleh karena itu, fibroadenoma

cenderung berkembang biak selama kehamilan karena produksi hormon

reproduksi wanita yang berlebihan. Sensitivitas hormon menyebabkan proliferasi

berlebihan jaringan ikat payudara.

Genetika

Gen mediator kompleks subunit 12 (MED12) juga penting dalam

patofisiologi fibroadenoma.3

Gejala

1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan,

pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

3. Ada penekanan pada jaringan sekitar

9
4. Ada batas yang tegas

5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant

Fibroadenoma )

6. Memilikikapsul dan soliter

7. Benjolan dapat digerakkan

8. Pertumbuhannya lambat

9. Mudah diangkat dengan lokal surgery.4

Diagnosis

Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan

ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus, fibroadinoma mammae

bersifat majemuk. Tumornya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat,

berbatas tegas dan pada palpasi terkesan bahwa ia mudah berlari-lari. Pemikiran

kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadinoma dengan kanker.

Diperlukan eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus.

Resiko utama adalah, bila fibroadinoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan

menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan.

Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi

fibroadinoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker

yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena

resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada

fibroadinoma menjadi lebih sedikit, dari pada tidak adanya fibroadinoma.

10
Setelah riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik, modalitas pencitraan

berikut digunakan untuk diagnosis fibroadenoma.5

• Mammogram Diagnostik

Mammogram menggunakan sinar X untuk mengevaluasi massa

mencurigakan pada wanita berusia di atas 35 tahun. Fibroadenoma pada

mammogram tampak sebagai area yang berbeda dari jaringan payudara lainnya,

dengan tepi bulat halus.

Gambaran mamografi fibroadenoma bervariasi dari massa oval yang berbatas

tegas, hipodens atau isodens jaringan kelenjar payudara, hingga massa dengan

lobulasi makro atau tepi yang tertutup sebagian. Fibroadenoma yang

berkembang pada pasien lanjut usia, biasanya pasien pascamenopause

mungkin mengalami kalsifikasi, seringkali menghasilkan gambaran kalsifikasi

popcorn yang klasik dan kasar.6

11
Kedua payudara tersusun atas jaringan fibroglandular yang tersebar. Pada

payudara kiri pada posisi jam 8, terdapat massa berdensitas tinggi berbatas

lobular tanpa kalsifikasi. Tidak terlihat kelenjar getah bening.

• USG Payudara

Ultrasonografi (AS) menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi ciri-

ciri fibroadenoma pada wanita di bawah usia 35 tahun. US dengan mudah

membedakan massa padat dan massa kistik. Di AS, fibroadenoma biasanya

terlihat sebagai massa berbatas tegas, bulat hingga bulat telur, atau berlobulasi

makro dengan hipoekogenisitas yang umumnya seragam.

USG payudara kiri menunjukkan lesi ovoid hipoekoik yang jelas pada posisi

jam 2 di kuadran luar atas payudara kiri. Lesi lebih lebar dibandingkan tinggi

dengan batas yang jelas. Tidak ada vaskularisasi internal atau mikrokalsifikasi di

dalam lesi. Tidak ada bukti adanya distorsi arsitektur atau perubahan kulit.

• MRI

12
Dengan pemidaian MRI, selain untuk melihat di mana persis lokasi jaringan

tumor payudaranya, juga untuk mengetahui apakah pada jaringan tumornya

sudah berlangsung proses pemanasan yang dilakukan oleh efek ultrasound

MRI menunjukkan beberapa ciri lesi jinak: Tepi tajam, lobulasi/septasi,

peningkatan sentrifugal, peningkatan bertahap seiring berjalannya waktu, dan

sinyal T2 hiperintens. Biopsi eksisi menghasilkan fibroadenoma.6

Penatalaksana

Pada sebagian besar kasus, fibroadenoma tidak memerlukan

pengobatan. Mereka menyusut dan menghilang seiring waktu, tetapi jika

ukurannya besar dan menekan jaringan payudara lainnya, maka harus diangkat.

13
Banyak wanita memutuskan untuk tidak melakukan operasi karena lesinya tidak

berbahaya dan tidak menimbulkan risiko keganasan dalam jangka panjang.

Pembedahan juga mengubah bentuk payudara.

Operasi

Pengangkat fibroadenoma jika ukurannya sangat besar dan ukurannya

terus bertambah. Indikasi intervensi bedah meliputi pertumbuhan yang cepat,

ukuran lebih dari 2 cm, dan permintaan pasien. Ada 2 prosedur bedah yang

digunakan untuk mengangkat fibroadenoma:

Lumpektomi atau biopsi eksisi: Dalam prosedur ini, dokter bedah mengangkat

fibroadenoma dan mengirimkannya ke laboratorium untuk evaluasi lebih lanjut.

Cryoablasi: Ahli bedah menggunakan cryoprobe untuk membekukan dan

menghancurkan struktur seluler fibroadenoma. Biopsi jarum inti harus dilakukan

sebelum cryoablasi untuk memastikan fibroadenoma.5

Prognosis

Prognosis dari fibroadinoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan

sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisi dari hasil operasi dapat kambuh

kembali.2

14
BAB IV

KESIMPULAN

Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara

yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Insiden fibroadenoma menurun

seiring bertambahnya usia dan umumnya ditemukan sebelum usia 30 tahun pada

wanita pada populasi umum. Fibroadenoma mammae biasanya tidak

menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus,

fibroadinoma mammae bersifat majemuk. Tumornya bersifat keras, kenyal, dan

tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan bahwa ia

mudah berlari-lari. Pada sebagian besar kasus, fibroadenoma tidak memerlukan

pengobatan. Mereka menyusut dan menghilang seiring waktu, tetapi jika

ukurannya besar dan menekan jaringan payudara lainnya, maka harus diangkat.

Banyak wanita memutuskan untuk tidak melakukan operasi karena lesinya tidak

berbahaya dan tidak menimbulkan risiko keganasan dalam jangka panjang.

Pembedahan juga mengubah bentuk payudara.

15
PERSPEKTIF ISLAM

(QS. Yunus Ayat 57)

‫ﺻد ُوِر َوھُدًى َوَرْﺣَﻣﺔ ٌ ِﻟّْﻠُﻣْؤِﻣِﻧﯾَن‬


‫ظﺔ ٌ ِّﻣن ﱠر ِﺑّﻛُْم َوِﺷﻔَﺎ ٌٓء ِﻟَّﻣﺎ ِﻓﻰ ٱﻟ ﱡ‬ ُ ‫ٰ ٓﯾَﺄ َﯾﱡَﮭﺎ ٱﻟﻧﱠﺎ‬
َ ‫س ﻗَْد َﺟﺎ َٓءﺗْﻛُم ﱠﻣْوِﻋ‬

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan

petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Roubidoux MA. Breast Fibroadenoma Imaging. Medscape. 2015.

2. Miller AC. Breast Abscesses and Masses. Medscape. 2018.

3. Lee M, Soltanian HT. Breast Fibroadenomas in Adolescent: Current

Perspectives. Adolesc Health Med Ther. 2015;6:159-63.

4. Geethamala K, et al. Fibroadenoma: A Harbor for Various

Histopathological Changes. Clin Cancer Investig J. 2018;4:183-7.

5. Bucimazza I. Approach to the Diagnosis of Breast Lump. CME.

2019;28(11):515-8.

6. Kuijper A, et al. Histopathology of Fibroadenoma of the Breast. American

Journal of Clinical Pathology. 2001;115(5):736–742. doi:10.1309/f523-

fmjv-w886-3j38

17

Anda mungkin juga menyukai