Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya Melakukan Preservasi dan Konservasi pada Suatu Karya Seni

Oleh Reza Mahdi

Pendahuluan
Karya Seni merupakan suatu bahan pustaka atau harta karun yang dimiliki oleh setiap
penciptanya. Berbagai macam karya seni misalnya seni lukis, seni mural, seni kriya, seni musik
punya keotentikannya tersendiri. Namun, sepertinya hal nya benda mudah pecah, karya seni
pun juga bisa mengalami kerusakan jika tidak dijaga dengan baik. Maka dari itu dibutuhkanlah
kegiatan preservasi dan konservasi terhadap karya seni kita.

Apa itu Preservasi dan Konservasi?

Sebelum kita masuk ke topik pembahasan, ada baiknya kita mengerti apa yang
dimaksud dengan preservasi dan konservasi. Dua hal tersebut adalah kegiatan yang sama, yaitu
sama – sama merawat, menjaga, dan menyelamatkan suatu koleksi bahan pustaka.

Preservasi lebih merujuk pada kita melestarikan suatu bahan pustaka agar terjaga
keutuhuhan suatu bahan pustaka seperti yang dikatakan oleh Harrod (1997), yaitu kegiatan
preservasi berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan suatu arsip dengan menyediakan
fasilitas yang memadai untuk perlindungan dan pengamanan. Sedangkankan konservasi lebih
merujuk pada teknis kita dalam mengamankan suatu dokumen. Harrod menyatakan bahwa
kegiatan konservasi berupa melakukan pengamanan serta menjamin kelestarian suatu dokumen
dengan cara teknik fisika serta kimia. Definisi lain mengenai konservasi yaitu teknik yang
dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran.

Kegiatan Preservasi dan Konservasi

Beberapa institusi telah melakukan kegiatan preservasi dan konservasi terhadap arsip
yang mereka punya. Misalnya Pusat Dokumentasi Ilmiah Indonesia : Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI) melakukan kegiatan alih media dokumen menjadi
microform. Lalu, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga simpul
pemersatu bangsa juga melakukan digitalisasi arsip – arsip agar terjaga keutuhannya.
Kemudian, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) sebagai cerminan keberadaban
NKRI telah melakukan digitalisasi Naskah Nusantara Kuno demi menjaga kelestarian dari
naskah kuno tersebut. Masih banyak lagi cara yang dilakukan oleh tiap – tiap insitusi dalam
melakukan preservasi dan konservasi terhadap arsipnya.
Pentingkah ini bagi seniman?

Tentu saja penting! Sebelumnya sudah disinggung bahwa karya seni merupakan bahan
pustaka yang berharga. Seniman tentunya perlu memperhatikan apa yang mereka lakukan
setelah karya mereka dibuat. Misalnya, dalam melakukan preservasi dan konservasi sebuah
karya seni kriya, seniman tersebut rajin membersihkan karya tersebut serta memuseumkannya
agar karya tersebut bisa awet dengan lama.

Sekarang ini di Erudio School of Art, pustakawan serta sebagian staff dari tim akademik
sedang melakukan digitalisasi karya siswa seperti visual jurnal, yaitu sebuah jurnal yang
berisikan berbagai macam gambar serta rancangan untuk membuat suatu karya seni, dan karya
seni lukis yang ada. Hal ini tentu saja harus dilakukan oleh sekolah seni, agar karya seni siswa
yang bernilai tersebut bisa dimanfaatkan atau diteliti konsepnya oleh angkatan sekolah
berikutnya. Dengan demikian, semoga kita semua bisa menjaga karya yang telah kita ciptakan
secara maksimal dengan baik agar bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Bibliography
Amalia, R. A. (2016, April 29). Evaluasi Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan
Pustaka - B. Dasar Hukum. Retrieved from Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Bangka Belitung: http://bpad.babelprov.go.id/perpus/artikel/116-
evaluasi_kegiatan_preservasi_dan_konservasi_bahan_pustaka.html?showall=&start=
1

Harrod, L. M. (1977). The Librarians Glossary of Terms Used in Librarianship,


Documentation, and Book Crafts. London.

Anda mungkin juga menyukai