Anda di halaman 1dari 45

http://www.academia.

edu/9310829/ALIRAN_ENERGI_ppt

Silabus Kuliah Biologi Umum


Deskripsi Mata Kuliah
 Mata kuliah Biologi Umum merupakan mata kuliah dasar yang menjelaskan tentang
ruang lingkup makhluk hidup dan lingkungan kehidupannya, yang mencakup ruang
lingkup biologi dan hubungannya dengan ilmu lain, metode dan kerja ilmiah,
keanekaragaman makhluk hidup dan konsep pengorganisasiannya, organisasi kehidupan
(konsep dasar sel, jaringan, organ, dan sistem organ pada makhluk hidup) beserta sifat
fisik dan kimiawinya, dasar metabolisme, struktur dan fungsi pada makhluk hidup,
konsep dasar pewarisan sifat, serta interaksi makhluk hidup dan lingkungannya (konsep
dasar ekologi).
Standar Kompetensi
 Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup biologi dan hubungannya dengan ilmu lain,
metode dan kerja ilmiah, keanekaragaman makhluk hidup dan konsep
pengorganisasiannya, organisasi kehidupan (konsep dasar sel, jaringan, organ, dan
sistem organ pada makhluk hidup) beserta sifat fisik dan kimiawinya, dasar
metabolisme, struktur dan fungsi pada makhluk hidup, konsep dasar pewarisan sifat,
interaksi makhluk hidup dan lingkungannya (konsep dasar ekologi).
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan :
 ruang lingkup biologi dan hubungannya dengan ilmu lain serta dasar-dasar metode
ilmiah
 keanekaragaman makhluk hidup dan konsep pengorganisasiannya

 organisasi kehidupan (konsep dasar sel, jaringan, organ, dan sistem organ pada makhluk
hidup) beserta sifat fisik dan kimiawinya
 dasar metabolisme,

 struktur dan fungsi pada makhluk hidup,

 konsep dasar pewarisan sifat,

 interaksi makhluk hidup dan lingkungannya (konsep dasar ekologi).

Materi dan Rencana Perkuliahan


 Pertemuan 1 : Ruang lingkup biologi dan metode ilmiah
 Pertemuan 2 : keanekaragaman makhluk hidup dan konsep pengorganisasiannya

 Pertemuan 3, 4, 5 : organisasi kehidupan (konsep dasar sel, jaringan, organ, dan sistem
organ pada makhluk hidup) sifat fisik dan kimiawinya
 Pertemuan 6,7 : dasar metabolisme : Anabolisme dan Katabolisme

 Pertemuan 8 : TTS / UTS

 Pertemuan 9, 10 : struktur dan fungsi pada tumbuhan,

 Pertemuan 11, 12 : struktur dan fungsi pada hewan dan manusia

 Pertemuan 13 : struktur dan fungsi pada mikroba

 Pertemuan 14 : konsep dasar pewarisan sifat,

 Pertemuan 15 : interaksi makhluk hidup dan lingkungannya (konsep dasar ekologi).

 Pertemuan 16 : TAS

 Penilaian

 Tugas : 30 %

 Sisipan: 10 %

 TTS /UTS : 30 %

 TAS /UAS : 30 %

Pustaka
 Campbell Neil A., Mitchell and Reece (1999). Biology, concepts &
connections.California: the Benyamin Cummings Publishing Company.
 Campbell Neil A., Mitchell and Reece (2010). Biologi, Jilid 1 s.d 3,Edisi Kedelapan,
Jakarta: Erlangga
 Kimball, J.W., (1992), Biologi, Jilid 1 dan 2, edisi terjemahan oleh Siti Soetarmi dan
Nawangsari, Jakarta : Erlangga.
 Sumber lain yang berhubungan.

Kerja Ilmiah
Apa & Mengapa
 Kerja ilmiah : cara / metode yang teratur (sistematis) untuk memecahkan suatu masalah
 Manfaat : pemecahan suatu masalah menjadi lebih sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan
 Kegiatan dalam Kerja Ilmiah

 Pengamatan

 Pengelompokan data

 Penafsiran / Analisis Data

 Perumusan masalah

 Penerapan Konsep dan Prinsip

Langkah 2 Metode Ilmiah


 Menemukan Masalah

 Mengumpulkan Data

 Mengajukan Hipotesis

 Melakukan Percobaan / Eksperimantal

 Analisis data

 Menarik Kesimpulan

 Penulisan Laporan Ilmiah

Aplikasi
 Kegiatan Praktikum :

 Kegiatan Penelitian / Research ;

Pengamatan dan Pengukuran


 Penggunaan Panca Indera

 Penggunaan Alat Bantu : sederhana – kompleks - perlu aplikasi berbagai prinsip sains
dasar (fisika, matematika, kimia biologi)  misal :

◦ Penggunaan mikroskop cahaya s.d elektron

◦ Penggunaan alat ukur sederhana ; penggaris, jangka sorong, neraca, s.d kompleks

◦ Pengelompokan Data

◦ Berdasar rencana percobaan :


◦ a) Data Percobaan / eksperimantal;

◦ b) Data Kontrol / Pembanding.

◦ Berdasarkan jenis data :

◦ a) Data Kuantitatif (berupa angka-angka terukur dalam satuan tertentu);

◦ b) Data Kualitatif (berupa deskripsi hasil pengamatan berdasarkan ciri/


sifat/ karakter suatu objek pengamatan)

◦ Penafsiran / Analisis Data

◦ Menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep dasar / teori dasar dari
suatu percobaan

◦ Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, diagram, yang dibunyikan secara
tertulis / lisan

◦ Penerapan Konsep, Prinsip, Teori Dasar

◦ Fakta- fakta ilmiah yang ada di alam merupakan hal-hal yang dapat teramati dan
pada akhirnya dapat menjadi sumber permasalahan yang ingin dipecahkan.

◦ Konsep, prinsip, dan teori dasar dalam sains merupakan modal dasar untuk :

◦ Menentukan dugaan awal/hipotesa

◦ Menentukan langkah-langkah dan rancangan percobaan

◦ Menjadi dasar pemecahan masalah dan analisis data pengamatan

◦ Menjadi dasar untuk menarik kesimpulan

◦ Penulisan Laporan Ilmiah

◦ Tergantung kegiatan dan tujuan; misal :

◦ Laporan Praktikum

◦ Laporan Penelitian

◦ Sistematika / Taksonomi ?

◦ Kegiatan yang dilakukan :

◦ Karakterisasi

◦ Identifikasi

◦ Determinasi
◦ Klasifikasi

◦ Tata nama / penamaan

◦ Hubungan filogenetik

◦ Obyek yang dilihat : Organisme

◦ Karakter yang di lihat : morfologi, anatomi, fisiologi, embriologi, biokimia,


molekuler.

◦ Keanekaragaman Organisme

◦ Keanekaragaman dapat terjadi pada tingkat ekosistem, jenis (spesies), dan gen

◦ Keanekaragaman tersebut dapat berupa keberagaman / variasi pada struktur,


fungsi tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku organisme

◦ Keanekaragaman sebagai Obyek materi Sistematik

◦ Untuk mempermudah mempelajari, memanfaatkan, mengelola, dan


melestarikan Organisme yang beranekaragam tersebut, maka diperlukan
kegiatan untuk :

◦ 1. Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter


yang dimiliki (klasifikasi)

◦ 2. Memberikan batasan dan sarana untuk mengenal organisme tersebut


dengan kegiatan Identifikasi dan determinasi

◦ 3. Memberi nama dengan nama ilmiah (scientific name) sesuai dengan tata
nama yang disepakati secara internasional

◦ 4. Melihat hubungan kekerabatan antar organisme tersebut (pada tingkatan


jenis dan di bawahnya) secara fenetik dan filogenetik.

◦ Ruang Lingkup kajian Sistematika dan Taksonomi

◦ Taksonomi : taksis = susunan, nomos = hukum/aturan. Jadi, taksonomi


merupakan teori dKonsep dasar taksonomi meliputi bidang kajian : Klasifikasi,
Identifikasi/determinasi, dan tata nama.

◦ Bidang kajian ini kemudian disebut sebagai Classical Taxonomy / α taxonomy,


karakter yang dibandingkan umumnya hanya karakter morfologi dan
anatominya saja.

◦ Konsep dasar Sistematik meliputi bidang kajian : klasifikasi,


identifikasi/determinasi, tata nama, dan hubungan kekerabatan secara fenetik
dan filogenetik.
◦ Bidang kajian ini kemudian disebut sebagai β taxonomy, karakter yang
dibandingkan meliputi seluruh karakter yang dimiliki organisme (morfologi,
anatomi, sitologi, genetika, embriologi, fisiologi, biokimia, ekologi, biogeografi,
dan behavior/perilaku organisme)

◦ Klasifikasi, Identifikasi / Determinasi, Tata Namaan praktek klasifikasi makhluk


hidup (Candole, 1813).

◦ Sistematika : kajian ilmiah terhadap keanekaragaman makhluk hidup beserta


segala hubungan biologis diantara mereka (G.G. Simpson, 1961) .
Klasifikasi : Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter
yang dimiliki

◦ Identifikasi : penentuan nama yang benar dan penempatannya di dalam sistem


klasifikasi secara logis.

◦ Atau

◦ Mendeterminasi persamaan dan perbedaan antara 2 elemen (berupa


karakteristik suatu spesimen dengan kunci identifikasi) dan kemudian
menempatkan nya ke dalam kategori takson yang benar pada sistem tata nama.


◦ Fenetik dan Filogenetik

◦ Hubungan fenetik : hubungan antar makhluk hidup berdasarkan perbedaan


secara menyeluruh dari karakter organisme yang dibandingkan dan diwujudkan
dengan angka (numerical taxonomy). Bentuk produk : Dendogram.

◦ Hubungan Filogenetik : hubungan kekerabatan yang bersifat evolusioner.

◦ Kategori Takson

◦ Kategori : menunjukkan kedudukan takson di dalam hierarki klasifikasi.

◦ Takson : suatu kelmpok organisme yang dikenal sebagai unit formal pada setiap
tingkatan dari hirarki klasifikasi.

◦ Misal : Genus Mabouya , Spesies Mabouya multifasciata (kadal)

◦ maka, yang disebut takson adalah: Mabouya dan Mabouya multifasciata .


Sedangkan Genus dan spesies merupakan ketegori

◦ * Jadi, kategori adalah istilah yang abstrak ,sedangkan takson yang ditempatkan
pada kategori tersebut adalah objek zoologi yang nyata

◦ Ketegori Klasifikasi
◦ Dalam hierarki klasifikasi, dikenal tingkatan sebagai berikut :

◦ Kingdom

◦ Divisio / Phylum

◦ Class

◦ Ordo

◦ Familia

◦ Genus

◦ Species

◦ Dibawah tingkatan species terdapat berturut-turut kategori : Subspecies,


varietas, subvarietas, forma, dan sub forma.

◦ Unit – unit klasifikasi

◦ Individu : kesatuan organis yang memiliki otonomi fisiologi

◦ Populasi

◦ Biotipe : populasi yang individunya memiliki keseragaman genotipe

◦ Ekotipe : populasi yang individunya memiliki keseragaman genotipe / fenotipe


karena beradaptasi pada habitat yang sama.

◦ Species (jenis)

◦ Spesies merupakan populasi yang mempunyai kesamaan karakter, baik


morfologi, anatomi, maupun fisiologi, yang diturunkan secara genetis.
Perkawinan antara individu pada jenis yang sama menghasilkan keturunan yang
bersifat fertil.

◦ Manfaat Sistematik dan hubungannya dengan Cabang-cabang Ilmu lain

◦ Ekologi : sistematik merupakan bidang ilmu dasar bagi ekologi dan biodiversitas,
terutama untuk identifikasi spesies

◦ Geologi : memerlukan dasar sistematika untuk melakukan identifikasi fosil secara


tepat pada fosil organisme yang diangggap sebagai spesies kunci.

◦ Pertanian, Kedokteran, konservasi alam, Entomologi, Biodiversitas, dll.

◦ Tugas Individu

◦ Buat tulisan / makalah dengan tema :


◦ manfaat sistematika / taksonomi dalam berbagi bidang kajian ilmu .

◦ Ruang Lingkup Biologi

◦ Definisi

◦ Biologi : “bios” (organisme / makhluk hidup) & “logos” (ilmu) = ilmu hayat

◦ “ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup

◦ Cabang- Cabang Ilmu Biologi

◦ a.l :

◦ Morfologi – Anatomi – histologi (mempelajari struktur makhluk hidup)

◦ Fisiologi (mempelajari fungsi tubuh makhluk hidup)

◦ Taksonomi (mempelajari tata nama, klasifikasi, & identifikasi makhluk hidup)

◦ Genetika (ilmu pewarisan sifat)

◦ Ekologi (mempelajari makhluk hidup danlingkungannya)

◦ Cabang biologi : Hubungan dengan Ilmu lain


 Biofisika : mempelajari tentang penerapan prinsip dan masalah fisika dalam makhluk
hidup dan kehidupannya.
 Biokimia ; ilmu yang mempelajari tentang proses kimia yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup
 Contoh lain ???

 Metode Ilmiah & Kerja Ilmiah

 Tahapan ?

 Manfaat?

 Contoh ?

 Kesimpulan

 Manfaat Belajar Biologi dengan Ilmu yang akan saudara pelajari di Tadris Fisika

SEL, PENYUSUN JARINGAN Organisme


Masalah :
- Sel tidak seperti batu bata. Sel berukuran kecil dan lembek, terbungkus oleh membran
yang sangat tipis. Bagaimana sel-sel yang bersifat seperti itu dapat “membangun”
seekor gajah yang sangat besar dan berat?
Komponen Sel Hewan
 Membran Sel
 Sitoplasma
 Inti Sel : membran inti, karioplasma, kromatin inti, nukleolus
 Organel : Retikulum Endoplasma Kasar dan Halus, Ribosom, Aparatus Golgi, Lisosom,
Mitokondria, Peroksisom, Sentriol, Mikrotubul, Mikrofilamen (sitoskeleton).
 Sel
 Semua sel pada organisme multiseluler diorganisir ke dalam kumpulan sel yang saling
bekerjasama menjalankan suatu fungsi yang disebut JARINGAN .
 Sel memperkuat diri dengan adanya filamen sitoskeleton. Bila membentuk
jaringan,matrik ekstraseluler yang dikeluarkan oleh sel ke sekelilingnya akan
memberikan dukungan terhadap kekuatan jaringan.
Organisasi Sel
 Sel dapat saling berikatan karena adanya matriks ekstraseluler dan juga adanya ikatan
antar sel (cell junction).
 Cell junction akan menyambungkan kekuatan sitoskeleton dari satu sel ke sel berikutnya,
atau dari sitoskeleton suatu sel ke matriks ekstraseluler
Bagaimana dengan Jaringan darah dan Saraf ?
 Sel-sel penyusun kedua jaringan tersebut tidak semuanya terikat kuat antara sel yang
satu dengan yang lain. Bukan berarti diantara mereka tidak ada saling keterkaitan.
 Jaringan tersebut memerlukan semacam saluran (misal pembuluh darah), dan semacam
saluran komunikasi.
 Semua komponen jaringan memerlukan pengaturan yang kontinyu dan berulang-ulang
sehingga terkoordinasi dengan benar.
Bagaimana Kenampakan Sel dalam Sediaan Jaringan Hewan ?
 Sediaan Histologi Umum : Komponen yang terlihat umumnya adalah membran sel dan
inti sel. Apabila diberi zat warna, keduanya akan memberikan kenampakan warna yang
berbeda.
 Komponen sel yang berupa cairan umumnya tidak akan terlihat dalam sediaan jaringan
(irisan), karena hilang selama proses pembuatan jaringan.
Proses Fisiologis dapat terbaca dari sediaan jaringan Histologis
 Sediaan jaringan histologis dapat menggambarkan bagian dari proses fisiologis yang
terjadi pada hewan. Gambaran tersebut akan nampak pada “ciri khas” bagian sel yang
terlihat dalam jaringan yang dibuat sesuai dengan tujuannya.
 Proses pembelahan sel, kelainan sel akibat penyakit tertentu, ataupun terdapatnya “zat
asing” dalam sel dapat terlihat dari sediaan jaringan yang dibuat.
 Berikut ini adalah contoh dari fungsi tersebut :
Histokimia dan Imunositokimia
 Untuk tujuan tertentu, seperti melihat enzim tertentu dalam jaringan histologis, dapat
dilakukan dengan menggunakan metode histokimia dan imunositokimia.
 Histokimia : cabang histologi yang memanfaatkan prinsip pengendapan zat warna
khusus pada daerah tertentu sebagai akibat adanya sifat kimia atau fisika dalam jaringan
tersebut.
 Manfaat : penetapan senyawa kimia yang telah diketahui adanya melalui analisis
biokimia, dalam komponen sel.
Imunositokimia
 Imunositokimia : cabang histologi yang menggunakan prinsip reaksi antigen-antibodi.
 Molekul zat warna fluoresen terikat secara kimia pada molekul antibodi dan tempat
bereaksinya dengan antigen dapat dilihat dengan mikroskop ultraviolet.
 Manfaat : identifikasi sel-sel pembuat hormon protein, penetapan letak berbagai macam
enzim di dalam sel, menetapkan letak reaksi antigen-antibodi
Penutup
 Bagaimanapun pengetahuan yang baik terhadap struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan akan sangat diperlukan dalam mengidentifikasi dan menerjemahkan sediaan
jaringan histologis yang dibuat /dilihat.
Pemaknaan
 Seluruh kejadian dalam sel perlu pengaturan yang kontinyu dan terus menerus, sehingga
Organisme dapat menjalankan fungsi tubuhnya dengan baik. Siapakah “sutradara” yang
Maha Pengatur ?
Keanekaragaman Organisme (Makhluk Hidup) dan Pengorganisasiannya
Tingkat Keanekaragaman Hayati
 Keanekaragaman dapat terjadi pada tingkat ekosistem, jenis (spesies), dan gen

 Keanekaragaman tersebut dapat berupa keberagaman / variasi pada struktur, fungsi


tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku organisme.
• Contoh ??
Contoh keanekaragaman hayati ?
• Amati keberagaman / variasi pada struktur, fungsi tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku
organisme
Pengorganisasian Organisme
 Untuk mempermudah mempelajari, memanfaatkan, mengelola, dan melestarikan
Organisme yang beranekaragam tersebut, maka diperlukan kegiatan untuk :
1. Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter yang dimiliki
(klasifikasi)
2. Memberikan batasan dan sarana untuk mengenal organisme tersebut dengan
kegiatan Identifikasi dan determinasi
3. Memberi nama dengan nama ilmiah (scientific name) sesuai dengan tata nama yang
disepakati secara internasional
4. Melihat hubungan kekerabatan antar organisme tersebut (pada tingkatan jenis dan di
bawahnya) secara fenetik dan filogenetik.
Klasifikasi, Identifikasi / Determinasi, Tata Nama
 Klasifikasi : Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter yang
dimiliki
 Identifikasi : penentuan nama yang benar dan penempatannya di dalam sistem
klasifikasi secara logis.
Atau
Mendeterminasi persamaan dan perbedaan antara 2 elemen (berupa karakteristik suatu
spesimen dengan kunci identifikasi) dan kemudian menempatkan nya ke dalam kategori takson
yang benar pada sistem tata nama.
TATA NAMA (NOMENCLATURE)
• ASAS TATA NAMA :
1. Tata nama hewan dan tumbuhan berbeda
2. Pemberian nama selalu berdasarkan pada tipe tatanama (holotipus, lectotipu, neotipus,
gambar, ilustrasi)
3. Dengan batasan taksa dan kstegori tertentu, suatu organisme hanya diperbolehkan
memiliki satu nama yang benar
4. Tatanama dari suatu taksa di dasarkan pada prioritas publikasi
5. Nama ilmiah dari taksa diperlakukan sebagai bahasa latin
6. Peraturan tata nama berlaku surut, kecuali dibatasi dengan sengaja.
Nama Spesies
• Nama Spesies : binominal
- Ketentuan :
1. Terdiri atas 2 suku kata.
Sukukata pertama menunjukkan nama genus, diawali dengan huruf besar. Suku kata
kedua menunjukkan nama spesifik (nomen triviale), ditulis dengan huruf kecil semua.
2. Tata nama zoologi membolehkan adanya “tautonim” (penggunaan 2 kata sama dalam nama
species), misal : Gallus gallus, Rattus rattus, Naja naja
Klasifikasi Makhluk Hidup
• Sistem 2 Kingdom : Hewan (Animalia) dan Tumbuhan (Plantae)
• Sistem 3 Kingdom : Protista, Plantae, dan Animalia
• Sistem 4 Kingdom : Monera, Protista, Plantae, Animalia
• Sistem 5 Kingdom : Monera, Protista, Plantae, Animalia, Fungi
• Sistem 6 Kingdom : Virus, Monera, Protista, Plantae, Animalia, Fungi
Sistem 5 Kingdom
• Dikembangkan oleh : R.H. Whittaker (1969)
• Sekarang banyak dipakai danbanyak di dukung oleh ilmuan biologi.
Monera
• Ciri : prokariotik, uniseluler, autotrof maupun heterotrof.
• Anggota : Bakteri (Archaebcteria dan Eubacteria), Cyanobacteria
• Contoh :
Protista
• Ciri : eukariotik, uniseluler atau multiseluler sederhana, autotrof atau heterotrof.
• Anggota :
– Protista mirip jamur : Oomycota (jamur air) dan Myxomycota (jamur lendir)
– Protista mirip hewan : protozoa
– Protista mirip tumbuhan : euglena, alga/ganggang
Fungi (Jamur)
• Ciri : eukariotik, umumnya multiseluler, heterotrof, saprotrof
• Contoh : khamir, kapang cendawan (zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina,
Deuteromycotina)
Plantae
• Ciri : eukariotik, multiseluler, autotrof (dapat melakukan fotosintesis)
• Anggota : Lumut, Paku, Tumbuhan biji
• Animalia
• Ciri : eukariotik, multiseluler heterotrof
• Contoh :
• Manfaat Pengorganisasian makhluk hidup?
• SEL: Unit Struktural & Fungsional Terkecil dari Organisme
• Pendahuluan
• "sel“ (Robert Hooke ) "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus
dengan mikroskop.
• Sel merupakan kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma; protoplasma terdiri atas
Sitoplasma dan Nukleoplasma (Johannes Purkinje)
• Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel (Robert
Brown)
• Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
• Sel Penyusun Tubuh Organisme
• Tubuh Organisme tersusun atas sel sebagai unit struktural dan fungsional-nya yang
terkecil.
• Berdasarkan kompleksitas strukturnya, sel penyusun tubuh organisme digolongkan
menjadi sel Prokaryotik dan Sel Eukaryotik .
• Organisme Prokaryotik : Bakteri (termasuk cyanobkteria), dan Arkhaea (Arkhaebakteria)
• Organisme Eukaryotik : Protista, Fungi/jamur, tumbuhan, & hewan
• Sel Prokaryotik
• Pro = sebelum; Karyon=nukleus  sel yang tidak memiliki membran nukleus.
• Materi genetik terkonsentrasi pada suatu daerah dalam sel yg disebut “nukleoid”.
• Karena tidak bermembran, maka material genetiknya tidak secara nyata terpisah dengan
organel lain dalam sitoplasma.
• Sel Eukaryotik
• Eu = sebenarnya; karyon = nukleus  nukleus nyata = nukleus dibungkus oleh membran
nukleus
• Membran nukleus memisahkan nukleus dengan sitoplasma dan organel2nya.
• Organel dalam sel eukaryotik lebih kompleks dibanding pada sel prokaryotik.
• Bagaimana Perbandingan struktur Sel Eukaryotik dan Prokaryotik
• Gambarkan berdasarkan Contoh
• Prokaryotik ==> Sel Bakteri
• Eukaryotik  Sel Hewan ; Sel Tumbuhan
• Buat tabel perbandingan struktur
• Gambaran SelProkaryotik
• Gambar bakteri
• Struktur ‘tubuh’ Bakteri
• Uniseluler Prokariotik
• Ukuran : 10 mikron
• Struktur umum : (luar-dalam);
• Dinding sel – membran sel – sitoplasma (didalamnya terdapat organel dan
materi genetis / DNA, tanpa membran inti)
• Struktur Tambahan : (luar);
• Kapsul, lapisan lendir, flagelum, pilus / fimbria
• Struktur Khusus : (hanya pada genus tertentu; misal Bacillus dan Clostridium) ;
• Spora /Endospora (suatu badan refraktil di dalam induk sel, merupakan
stadium istirahat dari sel tersebut)
• Virus
• Non seluler
• Ukuran : 20-300 milimikron
• Struktur ‘tubuh’ :
• Luar ; selubung (kapsid), molekul pengikat
• Dalam ; bagian inti , terdiri atas materi genetik (DNA saja atau RNA saja)
• Non seluler : tanpa membran plasma, tanpa sitoplasma, tanpa ribosom, dapat
dikristalkan
• DEFINISI
FOTOSINTESIS
• Pembentukan karbohidrat dan oksigen yang berasal dari karbon dioksida dan air dengan
bantuan klorofil dan cahaya matahari
• Reaksi Fotosintesis
• TEMPAT TERJADINYA FOTOSINTESIS
• Fotosintesis terjadi di daun terutama di jaringan palisade (jaringan tiang) karena di
dalam jaringan tersebut terdapat banyak klorofil
• Klorofil terdapat dalam organel sel yang disebut kloroplas
struktur kloropas
• Kloroplas memiliki dua membran yaitu membran luar dan membran dalam
• Kloroplas tersusun dari dua bagian yaitu: grana dan stroma
• Grana merupakan tumpukan-tumpukan tilakoid
• Pada Grana terjadi reaksi terang
• Stroma merupakan cairan kental yang terdapat pada ruang antar tilakoid
• Stroma merupakan tempat terjadinya reaksi gelap
REAKSI FOTOSINTESIS
Tabel perbandingan antara reaksi gelap dan reaksi terang
No. Hal yang membedakan Reaksi terang Reaksi gelap

1 Waktu Saat ada sinar matahari Kapan saja


2 Tempat terjadi grana stroma

3 Bahan yang dibutuhkan Sinar matahari dan air Karbon dioksida dan ha
terang

4 Hasil reaksi Oksigen dan energi glukosa

Pengertian Anabolisme
Pengertian anabolisme pada proses fotosintesis adalah proses sintesis atau pembentukan suatu
senyawa organik yang tadinya sederhana berubah menjadi senyawa yang kompleks atau disebut
sebagai makromolekul kompleks.
PENGERTIAN FOTOSINTESIS

• Proses yang menghasilkan gula dari dua bahan mentah sederhana yaitu karbodioksida
(CO2) dan air (H2O) di dalam klorofil (zat hijau daun pada tumbuhan)

• Proses fisika biokimiawi yang menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik stabil
dengan bantuan cahaya matahari

• Pembentukan senyawa yang mengandung C (gula= C6H12O6) dari CO2 dan H2O oleh
tumbuhan hijau dengan adanya cahaya matahari dan sebagai hasil sampingnya adalah
O2
Reaksi Fotosintesis
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Keterangan :

- Enam molekul karbondioksida bereaksi dengan enam molekul air untuk membentuk
satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen
Diagram Proses Fotosintesis(gambar)
Yang Terlibat dalam Reaksi Fotosintesis
1. Karbondioksida (CO2)
- Diserap dari atmosfer melalui mulut daun
- Pada permukaan tanah kandungan karbon-dioksida lebih besar daripada di atas tajuk
2. Air
- Diperoleh dari dalam tanah
3. Glukosa
- Dikenal juga sebagai dextrose (karbohidrat) disusun oleh elemen karbon, hidrogen dan
oksigen
4. Oksigen
- Produk fotosintesis yang dilepaskan ke udara digunakan oleh semua mahluk hidup di
dunia
5. Cahaya Matahari
- Digunakan sebagai sumber tenaga dalam melakukan fotosintesis
- Besar kecilnya intensitas yang diterima dipengaruhi oleh morfologi daun
5. Klorofil
- Zat hijau daun, berperan untuk mengkonversi energi sinar menjadi energi kimia
- Jumlah dan penyebarannya bervariasi menurut spesies, lingkungan dan umur daun
- Pada tumbuhan tingkat tinggi t.d. 2 pigment:
1. blue-green chlorophyll a (C55H72O5N4Mg)
2. yellow-green chlorophyll b (C55H70O6N4Mg)
- Proporsi kedua pigmen bervariasi pada jenis tumbuhan yang berbeda. Secara umum
tumbuhan berbunga memiliki perbandingan 3 : 1
MEKANISME FOTOSINTESIS
Urutan proses fotosintesis
1. Penangkapan cahaya matahari oleh kloroplas (zat hijau daun)
2. Pemisahan molekul air diiringi pelepasan elektron berenergi tinggi dan penghasilan O 2
3. Transfer elektron yg menyebabkan pembentukan energi kimia (ATP) dan tenaga pereduksi
(NADPH2)
4. Penggunaan ATP dan NADPH2 untuk fiksasi CO2 menjadi Karbohidrat kompleks spt sukrosa,
pati, sellulosa, hemisellulosa
NADPH : Nikotinamid adenin dinukleotid fosfat,
ATP : Adenosin trifosfat, energi dalam sistem biologi
Reaksi Terang

Berlangsung pada membran tilakoid di dalam kloroplas

Energi cahaya diubah menjadi ATP dan NADPH

Cahaya diserap oleh fotosistem I dan fotosistem II

Fotosistem I  disebut P700 karena dapat menangkap cahaya dengan panjang
gelombang 700 nm

Fotosistem II  disebut P680 karena spektrum absorpsinya memiliki puncak pada 680
nm

Reaksi terang dimulai pada fotosistem II.

Proses Reaksi Terang (Fotofosforilasi)

1. Penangkapan energi cahaya oleh khloroplas

2. Pemecahan H2O dengan hasil energi dan

oksigen (O2)

Fotolisis 2 H2O 4 e- + 4 H+ + O2

3. Pembentukan ATP dan reducing power (NADPH2)

e- fotofosforilasi ATP

2NADP reduksi 2NADPH2

2H2O 2NADPH2 + O2 + ATP

Aliran electron

Terdapat dua rute jalur elektron yang tersimpan pada akseptor elektron primer

Kedua jalur

Dimulai dengan penangkapan energi foton

Menggunakan rantai transport elektron dengan sitokrom untuk kemiosmosis

Aliran elektron nonsiklik

Menggunakan fotosistem II dan I

Elektron dari fotosistem II dihilangkan dan diganti oleh elektron yang didonasikan oleh
air

Mensintesis ATP dan NADPH

Donasi elektron mengkonversi air O2 dan 2H+

Aliran elektron siklik

Hanya menggunakan fotosistem I

Elektron dari fotosistem I di-recycle

Mensintesis ATP

Aliran siklik

Hanya fotosistem I yang digunakan

Hanya ATP yang dihasilkan

Reaksi Gelap (Siklus Calvin-Benson)

Terjadi di stroma dari kloroplas

Energi reaksi dari ATP dan NADPH digunakan untuk mengubah karbondioksida menjadi
karbohidrat seperti glukosa

Siklus Calvin

Dimulai dari CO2 dan menghasilkan Glyceraldehyde 3-phosphate

Tiga bagian siklus Calvin menghasilkan 1 produk molekul

Tiga tahap

Fiksasi karbon

Reduksi CO2

Regenerasi RuBP

Sebuah molekul CO2 dikonversi dari bentuk inorganiknya menjadi molekul organik
(fixation) melalui pengikatan ke gula 5C (ribulose bisphosphate atau RuBP).

Dikatalisasi oleh enzim RuBP carboxylase (Rubisco).

(RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis)

Bentuk gula 6C pecah menjadi 3-phosphoglycerate

Tiap molekul 3-phosphoglycerate menerima tambahan grup fosfat membentuk 1,3-
Bisphosphoglycerate (fosforilasi ATP)

NADPH dioksidasi dan elektron yang ditransfer ke 1,3-Bisphosphoglycerate memecah
molekul dengan tereduksi menjadi Glyceraldehyde 3-phosphate

Tahap terakhir dari siklus ini adalah regenerasi RuBP

Glyceraldehyde 3-phosphate dikonversi menjadi RuBP melalui sebuah seri reaksi yang
melibatkan fosforilasi molekul oleh ATP

Tanaman C3

Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3,
C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism)

Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer yang tinggi

Pada C3 karbon dioxida masuk ke siklus calvin secara langsung

Tanaman C3 mempunyai kemampuan fotorespirasi yang rendah karena mereka tidak
memerlukan energi untuk fiksasi sebelumnya

Konsep dasar reaksi gelap fotosintesis siklus Calvin (C3) adalah sebagai berikut CO2
diikat oleh RuBP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil
yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18 ATP dan 12
NADPH

Untuk menghasilkan satu molekul glukosa diperlukan 6 siklus C3


SIKLUS ENERGI

Pada siklus ini lebih ditekankan pada perputaran energi yang terjadi diantara komponen
ekosistem. Siklus energi ini diawali dari energi matahari yang ditangkap oleh produsen,
kemudian terus berputar tiada henti pada konsumen dan semua komponen ekosistem
yang. hal ini karena menurut hukum termodinamika bahwa energi dapat berubah
bentuk, tidak dapat dimusnahkan serta diciptakan. Perubahan bentuk energi inn dikenal
dengan istilah transformasi energi.
Aliran energi di alam atau ekosistem tunduk kepada hukum-hukum termodinamika
tersebut. Dengan proses fotosintesis energi cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan,
dan diubah menjadi energi kimia atau makanan yang disimpan di dalam tubuh
tumbuhan.
Proses aliran energi berlangsung dengan adanya proses rantai makanan. Tumbuhan
dimakan oleh herbivora, dengan demikian energi makanan dari tumbuhan mengalir
masuk ke tubuh herbivora. Herbivora dimakan oleh karnivora, sehingga energi makanan
dari herbivora masuk ke tubuh karnivora.
Di alam rantai makanan itu tidak sederhana, tetapi ada banyak, satu dengan yang lain
saling terkait atau berhubungan sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
Organisme-organisme yang memperoleh energi makanan dari tumbuhan dengan jumlah
langkah yang sama dimasukkan ke dalam aras trofik yang sama. Makin tinggi aras
trofiknya, makin tinggi pula efisiensi ekologinya.

SIKLUS MATERI
Pada siklus ini lebih ditekankan pada perputaran materi yang terjadi diantara komponen
ekosistem. Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang
berupa unsur unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup. Materi itu antara lain siklus air, siklus oksigen, siklus
karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur
Secara struktural setiap siklus materi terdiri dari bagian cadangan dan bagian yang
mengalami pertukaran. Di dalam bagian cadangan, unsur kimia tersebut akan terikat dan
sulit bergerak, atau pergerakannya lambat. Di dalam bagian pertukaran, unsur kimia
tersebut aktif bergerak atau mengalami pertukaran. siklus materi dibedakan atas dua
tipe, yaitu tipe gas dan tipe sidimeter.
Siklus nitrogen merupakan salah satu siklus materi tipe gas. Bagian cadangannya
terdapat di dalam atmosfer. sedangkan siklus fosfor merupakan contoh siklus materi tipe
sedimenter. Bagian cadangan siklus fosfor terdapat di dalam tanah atau kerak bumi dan
sukar terlarut, sehingga siklus ini mudah terganggu.
Dalam siklus nitrogen, fosfor maupun belerang, terdapat organisme-organisme yang
mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya siklus tersebut, misalnya organisme
penambat nitrogen bebas. Pengetahuan mengenai peranan organisme dalam siklus
materi dapat dimanfaatkan manusia, misalnya dalam bidang pertanian.
Siklus materi yang satu dengan yang lain dapat saling terkait atau mempengaruhi. Hal ini
dapat dilihat misalnya pada siklus belerang. Aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi
siklus materi. Sebagai contohnya adalah kegiatan pabrik dan mesin-mesin kendaraan
bermotor dapat meningkatkan kandungan senyawa-senyawa oksidasi beterang, dan
oksida nitrogen di udara.

Skip to main content

 Log In
 Sign Up

pptx

ALIRAN ENERGI ppt

25 Pages

ALIRAN ENERGI ppt

Uploaded by

Nining Sudiarningsih
connect to download

ALIRAN ENERGI ppt

Download

RANTAI MAKANAN dan JARING-JARING MAKANAN



Cara termudah untuk menggambarkan aliran energi melalui ekosistem adalah dengan rantai
makanan di mana energi berpindah dari satu tingkat trofik ke depan, tanpa anjak dalam hubungan
yang lebih kompleks antara spesies individu.

Beberapa ekosistem yang sangat sederhana dapat terdiri dari rantai makanan dengan hanya
beberapa tingkat trofik. Misalnya, ekosistem terpencil angin yang menyapu Taylor di Lembah
Antartika sebagian besar terdiri dari bakteri dan ganggang yang umunya dimakan oleh cacing
nematoda, bagaimanapun, produsen dan konsumen yang terhubung dalam jaring makanan yang
rumit pada beberapa konsumen makan di beberapa tingkat trofik.
BIOAKUMULASIPADARANTAIMAKANAN DAN JARING-JARING MAKAN

Sebuah konsekuensi penting dari kehilangan energi antara tingkat trofik adalah bahwa kontaminan
mengumpulkan pada jaringan hewan

proses ini disebut bioakumulasi. Saat kontaminan bioakumulasi berada pada jaring makanan, organisme di
tingkat trofik yang lebih tinggi dapat terancam bahkan jika polutan dimasukkan ke lingkungan dalam jumlah
yang sangat
STUDI KASUS MASALAH dalam Ekosistem

Insektisida DDT, yang banyak digunakan di Amerika Serikat dari tahun 1940 hingga 1960-an, adalah kasus
terkenal dari bioakumulasi. DDT menumpuk pada elang sampai raptor lainnya ke tingkat yang cukup tinggi untuk
mempengaruhi reproduksi mereka, menyebabkan burung bertelur dengan cangkang yang tipis sehingga
mudah pecah di sarang mereka. Untungnya, populasi telah pulih selama beberapa dekade sejak pestisida ini
dilarang di Amerika Serikat. Namun, masalah tetap ada di beberapa negara berkembang di mana pestisida yang
menyebabkan bioakumulasi beracun masih digunakan.

Bioakumulasi dapat mengancam manusia maupun hewan. Sebagai contoh, di Amerika Serikat banyak lembaga
federal dan negara saat ini memperingatkan konsumen untuk menghindari atau membatasi konsumsi
ikan predator besar yang mengandung kadar merkuri yang tinggi, seperti hiu, ikan todak, tilefish, dan
king mackerel, untuk menghindari risiko kerusakan saraf dan cacat lahir.
READ PAPER
 About
 Blog

 People
 Papers
 Job Board
 Advertise

 We're Hiring!

 Help Center

 Find new research papers in:


 Physics
 Chemistry
 Biology
 Health Sciences
 Ecology
 Earth Sciences
 Cognitive Science
 Mathematics
 Computer Science

 Terms
 Privacy
 Copyright
 Academia ©2017

Konsep dasar dalam termodinamika

Pengabstrakkan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari
prinsip-prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara kuantitas
misalnya, koefisien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis, transformasi panas dan koefisien
elektrik, terutama sifat-sifat yang dipengaruhi temperatur. [1]

Sistem termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

 sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari
sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem
terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkanh sebagai sifat
pembatasnya:
o pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
o pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya.
Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan
contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Keadaan termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,
yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan
keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Hukum-hukum Dasar Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum ini dimasukkan setelah
hukum pertama.
 Hukum Pertama Termodinamika

Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan Isokhorik, Isotermik,
Isobarik, dan juga adiabatik.
 Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh
kelvin-plank dan clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja
sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari
sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan
kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan
memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir
termal.(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed.
- 2007 - Wiley) Bab5). "total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut
dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis
Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi)(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley)
Bab6).
 Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi
benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Anda mungkin juga menyukai