Anda di halaman 1dari 16

Puskesmas Kec.

Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

Optimalkan Budaya Obat Rasional


Menurunkan Kasus Penggunaan Obat Tidak Rasional dengan
“FARMASI GO-H!”
di Masyarakat Wilayah Kecamatan Kembangan

UNIT FARMASI
PUSKESMAS KECAMATAN KEMBANGAN
JAKARTA BARAT
2016
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

ABSTRAK

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019, diantaranya adalah meningkatkan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang farmasi yaitu meningkatkan pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan. Unit Farmasi Puskesmas
Kecamatan Kembangan sebagai satuan pelayanan penunjang mempunyai inovasi untuk mendukung
program tersebut.

Ditemukan 48 kasus penggunaan obat yang tidak rasional di masyarakat wilayah Kembangan, yaitu
adanya obat kadaluarsa, antibiotik tidak dihabiskan, obat rusak dan obat ilegal yang disimpan di
rumah tangga. Faktor penyebab ketidakrasionalan ini adalah masyarakat belum memahami indikator
obat kadaluarsa, tidak ada pengingat minum obat, belum adanya pelabelan pada penyimpanan obat,
tempat menyimpan obat yang tidak sesuai standar dan tidak memahami bahaya obat ilegal.

Untuk menurunkan kasus penggunaan obat yang tidak rasional di masyarakat, GKM OBOR
melakukan perbaikan dengan inovasi yang dinamakan “FARMASI Go-H! (baca : Farmasi Go-Hai).
Farmasi Go adalah kegiatan Farmasi turun ke rumah warga (Pharmacist Goes to Home), Farmasi
turun ke sekolah (Pharmacist Goes to School), dan Farmasi turun ke sosial ibu rumah tangga
(Pharmacist Goes to Social-ita) dengan inovasi TAS OBAT, On Air Radio dan Lagu Edukasi,
sedangkan Farmasi H! adalah aplikasi android yang mempunyai fitur reminder obat, komik Devila
Angela, artikel singkat, video edukasi dan Hotline service.

Setelah “FARMASI Go-H!” dilaksanakan, kasus penggunaan obat tidak rasional di masyarakat
mengalami penurunan drastis dari 48 kasus menjadi 0 kasus pada bulan Agustus 2016.
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

GLOSSARY

1. Penggunaan obat yang rasional adalah pasien menerima obat yang sesuai dengan
kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang paling murah
untuk pasien dan masyarakat (WHO, 1985)
2. Penggunaan obat tidak rasional di wilayah Kecamatan Kembangan adalah adanya obat
kadaluarsa yang masih disimpan di rumah tangga, Antibiotik tidak dihabiskan, adanya obat
rusak, dan obat ilegal yang dikonsumsi.
3. Antibiotik adalah segolongan molekul baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri.
4. WHO (World Health Organization) adalah adalah salah satu badan PBB yang bertindak
sebagai koordinator kesehatan umum internasional.
5. TAS OBAT adalah tas untuk menyimpan persediaan obat yang terstandar dan informative.
6. Devila-Angela adalah icon yang digambarkan untuk mempermudah kegiatan edukasi kepada
masyarakat. Devila mewakili tokoh negatif dan Angela mewakili tokoh positif.
7. Aplikasi Reminder Obat adalah aplikasi untuk membantu pasien dalam mengatur waktu
meminum obat dalam interval jam, pengingat kadaluarsa obat dan media informasi obat.
8. RISKESDAS adalah Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat
kabupaten/kota yang dilakukan setiap 5-6 tahun sekali.
9. Medication Error adalah kesalahan dalam pengobatan.
10. PKPA adalah Praktek Kerja Profesi Apoteker
11. Drug Related Problem permasalahan yang sering muncul dalam pengobatan pasien
sehingga terapi yang didapatkan tidak paripurna.
12. Hotline Service adalah Tanya jawab antara pasien dengan apoteker
13. Medication Safety adalah Pengobatan dapat membuat kita tetap sehat, menyembuhkan
gejala penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.
14. Cost Therapy adalah biaya pengobatan
15. Pharmacist Goes to School adalah kegiatan Farmasis turun ke sekolah untuk memberikan
edukasi obat.
16. Pharmacist goes to home adalah kegiatan Farmasis turun ke rumah warga secara langsung
untuk melakukan skrining obat.
17. Pharmacist goes to social-ita kegiatan Farmasis turun kepada ibu Rumah tangga (Kader)
untuk memberikan edukasi obat.
18. GEMA CERMAT adalah Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, merupakan
gerakan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya penggunaan obat secara benar. Selain itu juga meningkatkan kemandirian dan
perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan
dan membuang obat secara benar dan meningkatkan penggunaan obat secara rasional.

1 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

2 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

1.4 Menentukan tema


Berdasarkan diagram pareto diatas, masalah
tingginya penggunaan obat tidak rasional di
masyarakat memiliki skor prioritas terbesar.
Maka dari itu, Gugus OBOR menetapkan tema :
“Menurunkan kasus penggunaan obat tidak rasional di masyarakat Wilayah Kecamatan Kembangan.”

1.7 Menentukan Sasaran Tema

3 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

1.8 Membuat jadwal aktifitas


perbaikan

1.9 Pengesahan Aktivitas

2.1 Melakukan tinjauan objek masalah


Hasil kunjungan ke 85 rumah warga, didapatkan masalah bahwa penggunaan obat di rumah tangga
kurang terkontrol oleh petugas farmasi dalam hal kepatuhan meminum obat, penyimpanan obat,
pemantauan kadaluarsa obat, dan pemilihan obat.
2.2 Mencari kemungkinan penyebab

4 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

Lamp 47
2.3 Analisa Hasil Uji Lapangan 2.4 Analisa Hasil Uji Lapangan
Menggunakan Lembar Pengumpulan Data (Check
Sheet) yang diujikan langsung kepada 60
2.5 Diagram Pareto Akar Penyebab
responden dengan metode wawancara oleh
petugas

2.5 Diagram Pareto Akar Penyebab 2.6 Menentukan Akar Penyebab Dominan

Dari Data Check Sheet di atas terlihat tidak ada


akar penyebab yang mendominasi, sehingga GKM
OBOR memutuskan untuk menyelesaikan kelima
akar penyebab tersebut.

3.1 Daftar Alternatif Solusi


Untuk mengatasi penyebab dominan, GKM OBOR menganalisa beberapa alternatif solusi :

5 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

6 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

3.2 Menetapkan Solusi Terbaik

Gugus OBOR menemukan beberapa masalah sebagai berikut :

Ide Dasar ini kami kemas dalam satu Program yang kami namakan :

3.3 Analisis Resiko Terhadap Resiko Terpilih

7 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

4.2 Tindakan Pencegahan Terhadap Resiko Solusi

4.3 Pengesahan Perencanaan Perbaikan


22 – 04 - 2016

8 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

9 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

10 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX
INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

6.1 Penurunan Masalah


Membandingkan masalah , sasaran, dan pencapaian

11 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX
INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

6.9 Meninjau Pengaruh Terhadap Pihak Yang Berkepentingan

12 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX
INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

7.1 Membuat Usulan Standar Baru (Input-Proses-Output) 7.2 Mensosialisasikan Standar Baru

7.3 Sosialisasi Project

13 of 14
Puskesmas Kec.Kembangan - GKM OBOR

TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XX


INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2016

7.4 Mengesahkan Standar Baru


02 – 09 - 2016

8.1 Identifikasi Masalah 8.2 Stratifikasi Masalah Lamp 37

8.3 Menentukan Prioritas Masalah 8.4 Menentukan Tema

8.5 Jadwal Aktifitas Peningkatan

8.6 Mengesahkan Tema Berikutnya


09 – 09 - 2016

14 of 14

Anda mungkin juga menyukai