Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR RELAKSASI OTOT

A. PENGERTIAN

Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan
kecemasan. Relaksasi merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada pasien dengan
menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian relaksasi (Smeltzer and Bare, 2002). Teknik ini
dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk
mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.

B. TUJUAN

1. Membantu pasien menurunkan stres tanpa pharmakologi

2. Memberikan dan meningkatkan pengalaman subjektif bahwa ketegangan fisiologis bisa


direlaksasikan sehingga relaksasi akan menjadi kebiasaan berespon pada keadaan-
kaadaan tertentu ketika otot tegang

3. Menurunkan stess pada individu, relaksasi dalam dapat mencegah manifestasi psikologis
maupun fisiologis yang diakibatkan stress.

C. MANFAAT

Banyak manfaat nyata dari latihan relaksasi progresif. Burn dalam Utami (2002) melaporkan
beberapa keuntungan yang diperoleh dari relassasi progresif, antara lain : menurunkan
ketegangan otot mengurangi tingkat kecemasan, masalah-masalah yang berhubungan dengan
stress seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia.

D. INDIKASI

Teknik relaksasi mambantu pasien berkoping dari cemas, panik gejala fisik lain (Mc Cann, 2003).
Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas, depresi ringan. Komtraindikasi terapi ini adalah pada pasien
marah.

E. LANGKAH – LANGKAH

1. Persiapan

Identifikasi tingkat cemas klien, daerah nyeri, tingkat nyeri dan kekakuan otot dsb. Kaji kesiapan
pasien, perasaan pasien
2. Alat – Alat

a. Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami

b. Tempat tidur atau kursi dengan sandaran rileks ada penopang untuk kaki dan baku

3. Langkah – Langkah

a. Jelaskan kembali tujuan terapi dan prosedur yang akan dilakukan

b. Pasien berbaring atau duduk bersandar (ada sandaran untuk kaki dan bahu)

c. Lakukan latihan nafas dalam dengan manarik nafas melalui hidung dan dihembuskan
melalui mulut

d. Bersama pasien mengidentifikasi (pasien dianjurkan dan dibimbing untuk


mengidentifikasi) daerah-daerah ototyang sering tegang misalnya dahi, tengkuk, leher,
bahu, pinggang, lengan, betis

e. Bimbing pasien untuk mengencangkan otot tersebut selama 5 sampai 7detik, kemudian
bimbing pasien untuk merelaksasikan otot 20 sampai 30 detik.

f. Kencangkan dahi (kerutkan dahi keatas) selama 5-7 detik,kemudian relakskan 20-30
detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya.

g. Kencangkan bahu, tarik keatas selama 5-7detik, kemudian relakskan 20-30 detik. Pasien
disuruh merasakan rileksnya dan rasakan aliran darah mengalir secara lancar.

h. Kepalkan telapak tangan dan kencangkan otot bisep selama 5-7 detik, kemudian
relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya dan rasakan aliran darah
mengalir secara lancar.

i. Kencangkan betis, ibu jari tarik kebelakang bisep selama 5-7 detik, kemudian relakskan
20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya dan rasakan aliran darah mengalir
secara lancar.

j. Selama kontraksi pasien dianjurkan merasakan kencangnya otot dan selama relaksasi
anjurkan pasien konsentrasi merasakan rilaksnya otot.

Anda mungkin juga menyukai