Oleh:
MUHAMMAD IRVAN MUTTOHAR
150533602462
S1 PTI OFFERING C 2015
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah Abstrak terkait
dengan pembangunan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di
alam
1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari
2.2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi mengenai permasalahan terkait dengan tentang
gambar vektor dengan menerapkan fitur efek.
2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan mengenai
permasalahan terkait dengan gambar vektor dengan menerapkan fitur efek.
3.7. Menerapkan gambar vektor dengan menerapkan fitur efek
4.7. Memanipulasi gambar vektor dengan menerapkan fitur efek
C. Indikator Ketercapaian
3.7.1. Memahami macam-macam efek pada gambar vektor
3.7.2. Memahami jenis gambar vektor yang bisa diterapkan efek
3.7.3. Memahami tatacara penerapan efek pada gambar vektor
4.7.1. Memanipulasi gambar vektor dengan efek 2 Dimensi sederhana
4.7.2. Memanipulasi gambar vektor dengan efek 3 Dimensi sederhana
4.7.3. Menerapkan dan memanipulasi gambar vektor untuk karya terapan dengan
memanfaatkan efek 2 Dimensi dan 3 Dimensi
D. Tujuan Pembelajaran
a. Sikap
1. Membaca dan memahami berbagai jenis efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
dengan disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, responsif dan proaktif.
b. Pengetahuan
C1 (Mengingat/Remembering)
1. Menjelaskan pengertian efek pada gambar vektor
2. Mengidentifikasi jenis-jenis efek pada gambar vektor
3. Menentukan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor tertentu
4. Menghafal kegunaan efek pada gambar vektor
5. Menyebutkan jenis-jenis efek pada gambar vektor
C2 (Memahami)
1. Menjelaskan pengertian efek pada gambar vektor
2. Membedakan konsep efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
3. Mencirikan konsep efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
4. Mencontohkan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
5. Membandingkan jenis-jenis efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
C3 (Mengaplikasikan)
1. Menentukan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
2. Menerapkan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
3. Mengolah efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
4. Mengoperasikan penerapan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
5. Mengklasifikasi jenis efek pada gambar vektor
C4 (Menganalisis)
1. Menganalisis macam-macam jenis efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
2. Menyeleksi jenis-jenis efek pada gambar vektor
3. Menyeleksi macam-macam efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
4. Memilih berbagai macam efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
5. Mengaitkan macam-macam efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
C5 (Membuat)
1. Merancang karya dengan menggunakan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
2. Menyusun karya dengan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
3. Mengkategorikan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
4. Membangun karya dengan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
C6 (Mengevaluasi)
1. Membandingkan jenis-jenis efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
2. Menyimpulkan konsep efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
3. Menugaskan pengolahan penggunaan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
4. Mengarahkan proses pengolahan penggunaan efek yang bisa diterapkan pada gambar
vektor
5. Menilai hasil pengolahan penggunaan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
c. Keterampilan
1. Terampil menganalisis efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor secara individu
secara cepat dan tepat dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan
proaktif.
2. Terampil merancang penggunaan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor secara
cepat dan tepat dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif.
3. Terampil mengolah efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor secara cepat dan
tepat dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif.
4. Terampil membangun efek yang bisa diterapkan pada suatu gambar vektor secara cepat
dan tepat dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif.
2. Sumber Belajar
Jogiyanto. 2015. Dasar-dasar desain grafis dan aplikasinya. Yogyakarta: Andi.
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Materi Pembelajaran : Diskusi kelompok, penugasan, tanya jawab
4. Keterampilan yang dilatih :
- Menjelaskan
- Membuka menutup pelajaran
- Bertanya
- Penguatan
- Variasi
- Mengelola kelas
- Memimpin diskusi kelompok
- Mengajar perorangan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa waktu
Pendahulan 20
menit
Salam Guru mengucapkan salam, Menjawab salam dari guru 5 menit
Guru megajak berdo’a Melakukan do’a bersama
Presensi Guru melakukan presensi siswa Siswa memperhati-kan dan 5 menit
dengan membaca nama siswa satu- meng-angkat tangan ketika
persatu namanya dipanggil
Apersepsi Guru memberikan gambaran tentang Siswa memperhatikan guru 5 menit
pentingnya memahami materi routing saat memberikan apersepsi
dari suatu keadaan pada kehidupan
sehari-hari
Kegiatan Alokasi
Kegiatan waktu
Guru Siswa
Pendahulan 20 menit
Kegiatan 50
Inti menit
Penutup 20
menit
H. Penilaian
Lembar Penilaian (Lampiran 1)
a. Penilaian sikap : observasi
b. Penilaian pengetahuan : tes tulis/post-test & pre test individu (essay), penilaian
laporan, presentasi, dan observasi diskusi kelompok
c. Penilaian keterampilan : pengerjaan job sheet
Lembar Penilaian
Kemampuan
Nama Nilai
No. S1 S2 S3 S4 S5
Rubrik
Modus Predikat
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA
SMKN 1 POGALAN
Kemampuan Skor
No. Nama Ratarata Nilai
P1 P2 P3 P4
1
2
3
Kemampuan Jumlah
Nama Nilai
No. K1 K2 K3 K4 K5 Skor
1
2
3
Nilai = Max Keterangan:
Max : Nilai Maksimal yang didapat oleh siswa
Kemampuan Indikator Skor
K1. Mampu memperhatikan pada saat mengamati suatu objek Sangat baik 4
tentang materi desain grafis Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
K2. Mampu menanyakan atau menyampaikan pendapat tentang Sangat baik 4
materi desain grafis Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
K3. Mampu mengumpulkan informasi atau data dengan kualitas Sangat baik 4
sumber yang tepat tentang materi desain grafis Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
K4. Mampu mengembangkan argumentasi atau pendapat dan Sangat baik 4
kesimpulan dari beberapa jenis sumber yang berbeda Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
K5 Mampu menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tulisan, Sangat baik 4
grafis, media elektronik, dll tentang materi desain grafis Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
(sumber: Dyers)
Rubrik
3,85 – 4,00 A
4,00 Sangat baik
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
3,00 Baik 2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
2,00 Cukup 1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 Kurang
1,00 – 1,17 D
Lembar Evaluasi
Nama :
No presensi :
Kelas :
Pertemuan ke-1 :
Jawablah pertanyaan-peryataan berikut dengan benar!
1. Carilah informasi tentang desai grafis, gambar vektor serta macam macam efek yang
dapat diterapkan pada gambar vektor. Tulislah resume tentang informasi tersebut !
2. Mengapa penerapan gambar vektor lebih luwes dalam dunia periklanan dari pada gambar
bitmap?
Pertemuan ke-2 :
1.
Berdasarkan materi yang telah anda pelajari dalam mata pelajaran ini, buatlah sebuah
Poster atau Leaflet seperti contoh diatas dengan tema bebas dengan menggunakan
gambar vektor dan efek-efek yang telah anda pelajari! Usahakan menggunakan kata kata
dan model tulisan yang mudah dipahami dan bersifat komunikatif!
No.
Jawaban Skor
Soal
1 Menjelaskan pengertian dari sistem keamanan jaringan dan teori-teori 5
keaman jringan dengan benar dan tidak bertele-tele
(kata kunci: Gambar vektor adalah gambar yang menggunakan poligon
untuk membuat gambar pada komputer grafis. Yang menggunakan
vektor, lokasi pada vektor dinamakan nodes.
Efek :
Blend
Efek Blend adalah efek yang mengisi ruang yang kosong dengan bentuk
3D pada dua objek yang telah dibuat.
Countour
Efek Countour adalah efek yang memberi bagian-bagian yang sama
dengan ukuran atau resolusi yang sebanding didalam objek aslinya
Distort
Efek Distort adalah efek yang dapat merubah bentuk objek aslinya
menjadi abstrak dengan perintah yang kita inginkan
Drop Shadow
Efek Drop Shadow adalah efek untuk memberi sebuah bayangan pada
objek yang dapat kita atur arah datang cahayanya.
Envelope
Efek Envelope adalah efek yang memungkinkan kita untuk menyunting
objek yang telah kita buat, fungsi ini hampir sama dengan Shape Tool
Extrude
Efek Extrude adalah efek yang dapat membuat satu objek menjadi 3D
dengan dimensi yang dapat kita atur sendiri
Transparency
Efek Transparency adalah efek yang merubah objek menjadi transparan,
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode demonstrasi adalah metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Wina Sanjaya,
2013: 152). Dengan metode demonstrasi peserta didik dapat berkesempatan mengembangkan
kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil
kesimpulan yang diharapkan.
Tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode eksperimen dan
demonstrasi ini agar peserta didik mampu memahami tentang cara mengatur dan menggunakan
alat-alat dan dapat mengetahui kebenaran dari suatu teori, selain ituagar peserta didik sendiri
yang membangun konsep tentang materi dari interaksinya dengan objek dan lingkungan. Peserta
didik juga diharapkan mampu mengaplikasikan pengalaman yang telah diperoleh dari
eksperimen dan demonstrasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, prestasi belajar
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kreativitas yang dicapai peserta didik dapat lebih
bermakna dan peserta didik mempunyai tujuan yang nyata dalam mengikuti pembelajaran.
Tahapan pembelajaran dilakukan dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama pendidik
memberikan bekal materi dengan menjelaskan powerpoint dan demonstrasi secara langsung,
siswa diharapkan mampu untuk mengikuti dan menangkap setiap materi yang diberikan oleh
pendidik, seteh itu pendidik akan melakukan demosntrasi praktikkum guna memperkuat teori
yang telah disampaikan. Sehingga diharapkan peserta didik memahami secara kongkret materi
teori dan prektik yang telah diberikan uktuk mengurangi tingkat ketidak pahaman peserta didik.
Pada pertemuan kedua pendidik akan memberikan modul latihan untuk dipelajari secara mandiri,
namun pendidik masih berperan aktif dalam menjelaskan dan melayani tanya jawab yang
berkaitan dengan materi
D. Sumber Belajar
Banyak cara membuat desain lebih keren, salah satunya adalah memberi efek agar semakin
terlihat profesional jika dibutuhkan. CorelDRAW telah memberikan fasilitas tersebut,
dengan Tools yang telah disediakan kita dapat membuat efek pada sebuah objek desain
yang sedang kita edit. Berikut tutorial Memberi Efek Pada gambar vektor dengan Softwae
CorelDRAW
2. Pada Toolbox, klik icon segitiga kecil lalu pilih Blend Tool.
3. Klik dan tahan pada objek pertama, kemudian tari ke objek kedua untuk membentuk efek
blend. Perhatikan gambar dibawah.
2. Membuat Efek Countour
Efek Countour adalah efek yang memberi bagian-bagian yang sama dengan ukuran atau
resolusi yang sebanding didalam objek aslinya.
1. Buatlah sebuah objek yang akan diedit. Pilih Pick Tool, klik pada objek yang telah dibuat.
3. Klik pada garis tepi atau tengah objek, lalu tarik kedalam atau luar objek untuk membentuk
efek countour.
2. Pilih Distort Tool pada ToolBox, lalu pada Property Bar pilih distort yang diinginkan.
3. Klik garis tepi objek lalu tarik kearah kanan untuk membentuk efek distort.
3. Klik bagian tengah objek, lalu tarik kearah yang diinginkan sampai membentuk efek drop
shadow.
3. Klik pada salah satu sisi garis, lalu tarik ke arah yang diinginkan.
3. Klik pada titik tengah objek, tarik ke arah yang diinginkan untuk membentuk 3D.
3. Klik pada sisi kiri objek, lalu tarik ke arah sisi kanan untuk membentuk efek transparency.
Langkah 1
Bukalah Program CorelDRAW.
Pada taksbar, klik menu Start. Atau bisa langsung tekan tombol start yang ada pada
keyboard. Kemudian pilih All Programs.
Carilah folder CorelDRAW Graphics Suite X5 dengan menggeser kursor ke atas atau ke
bawah, lalu klik CorelDRAW X5.
Maka jendela awal CorelDRAW akan ditampilkan.
Kemudian pilih New blank document. Lalu akan ditampilkan kotak dialog seperti berikut:
Pada menu Size, pilih A4. Pada menu Height pilih Landscape kemudian klik OK. Maka
lembar kerja CorelDRAW akan ditampilkan.
Langkah 2
Membuat Guideline (garis pembantu untuk menentukan batas kertas/Margin).
Pada menu View, klik Setup lalu pilih Guidelines Setup.
Pastikan skala yang digunakan adalah centimeters. Ketik 1 pada kotak yang disediakan,
lalu klik Add. Ketik 28.7 pada kotak yang disediakan, lalu klik Add.
Pada kategori Guidelines, klik Horizontal.
Pastikan skala yang digunakan adalah centimeters. Ketik 1 pada kotak yang disediakan,
lalu klik Add. Ketik 20 pada kotak yang disediakan, lalu klik Add.
Centang Snap To Guidelines, lalu klik OK. Maka lembar kerja akan menjadi sepeti
berikut:
Pada toolbox, klik Rectangle tool dua kali. Atau tekan tombol F6 pada keyboard.
Maka persegi panjang akan terletak pada bagian tengah, membagi halaman menjadi tiga
bagian yang sama.
Tarik penggaris halaman vertikal (Vertical Ruler) dan drag dua garis masing-masing ke
bagian terluar kanan dan kiri persegi panjang.
Pada toolbox, klik Pick tool, klik object (persegi panjang), lalu tekan delete (Del) pada
keyboard.
Buka Guidelines–Vertical (seperti pada awal langkah 2), atau klik dua kali garis vertikal
yang ada pada lembar kerja.
Pastikan skala yang digunakan adalah centimeters. Ketik 8.9 pada kotak yang disediakan,
lalu klik Add. Ketik 10.9 pada kotak yang disediakan, lalu klik Add. Ketik 18.8 pada
kotak yang disediakan, lalu klik Add. Ketik 20.8 pada kotak yang disediakan, lalu
klik Add. Sehingga urutannya menjadi seperti berikut:
Lalu klik OK.
Maka lembar kerja akan menjadi seperti berikut:
Langkah 3
Membuat layout.
Pada menu bar, klik Layout, pilih Page Background.
Apabila gambar layout sudah dipilih, ganti Bitmap Size menjadi Custom Size. Lalu atur
ukuran Horizontal maupun Vertikal sesuai dengan ukuran kertas. Centang Print and
Export Background, klik OK.
Untuk memperbesar tampilan halaman pada lembar kerja, klik Zoom toolbar dan pilih To
Height(sebesar lebar kertas) atau To Width (sebesar panjang kertas) atau To
Page (sebesar halaman penuh) atau ukuran lainnya sesuai keinginan anda.
Langkah 4
Mengisi brosur.
Untuk memasukkan gambar, klik File, pilih Import.
Untuk memasukkan teks, klik Text tool pada toolbox atau tekan tombol F8 pada keyboard.
Letakkan kursor pada bagian yang diinginkan, drag sebesar ukuran perkiraan teks yang
dibutuhkan, lalu pada bagian dalam kotak tersebut ketik teks anda.
Untuk mengganti jenis dan ukuran teks, pilih menu Fonts pada property bar.
Untuk mengganti warna object (baik gambar mau pun teks), pilih warna yang diinginkan
pada color palette di sebelah kanan lembar kerja.
Atau klik Fill tool pada toolbox, dan pilih jenis warna yang diinginkan.
Apabila ingin membuat warna ombre (dua warna atau lebih) pilih Fountain Fill. Maka
kotak dialog berikut akan ditampilkan:
Pada menu Type, pilih model ombre yang diinginkan. Pada Angle, pilih arah rotasi yang
diinginkan. Pada Color blend, pilih warna yang diinginkan. Lalu klik OK.
Untuk memasukkan object berupa bentuk/bidang, klik Basic Shapes tool pada toolbox dan
pilih bentuk yang diinginkan.
Apabila ingin memutar bentuk/bidang tersebut, klik object dua kali, lalu putar sesuai rotasi
yang diinginkan.
Untuk meng-edit (bentuk, efek, dsb) sebuah object/gambar, klik Bitmaps pada menu bar.
Pilih efek yang diinginkan.
Langkah 5
Simpan project anda. Klik File dan pilih Save As… atau langsung tekan
tombol Ctrl+S pada keyboard.
Pilih letak penyimpanan project anda (brosur) dan beri nama. Klik Save.
Apabila ingin mencetak brosur menjadi bentuk file gambar, klik File pada menu bar. Lalu
klik Export…
Pilih letak brosur yang akan di-export dan beri nama. Lalu pilih format gambar yang
diinginkan.
Klik Export. Lalu kotak dialog exporting akan ditampilkan. Klik OK.
Apabila anda ingin langsung mencetak brosur anda dalam kertas (print). Klik File pada
menu bar. Lalu klik Print atau tekan tombol Ctrl+P pada keyboard.
E. Media Pembelajaran
Pada media pembelajaran ini penulis menggunakan modul sebagai salah satu media
pembelajaran, dengan materi yang telah diatur sedemikain rupa sehingga cocok digunakan
untuk pembelajaran. Dengan didukung aplikasi untuk melakukan praktikum penulis juga
menyertakan powerpoint sebagai penunjang untuk media belajar, sehingga pembelajaran
tidak terkesan monotone dan membosankan, berikut adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran.
Powerpoint
Modul Pembelajaran
MODUL PEMBELAJARAN
DESAIN GRAFIS : PENERAPAN EFEK PADA GAMBAR VEKTOR
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Dasar Pemrograman C++
Dibimbing oleh Bapak Khoirudin Asfani
Oleh:
MUHAMMAD IRVAN MUTTOHAR
150533602462
S1 PTI OFFERING C 2015
A. Kompetensi Dasar
3.7. Memahami gambar vektor dengan menerapkan fitur efek
4.7. Memanipulasi gambar vektor dengan menerapkan fitur efek
B. Indikator Ketercapaian
3.7.4. Memahami macam-macam efek pada gambar vektor
3.7.5. Memahami jenis gambar vektor yang bisa diterapkan efek
3.7.6. Memahami tatacara penerapan efek pada gambar vektor
4.7.4. Memanipulasi gambar vektor dengan efek 2 Dimensi sederhana
4.7.5. Memanipulasi gambar vektor dengan efek 3 Dimensi sederhana
4.7.6. Menerapkan dan memanipulasi gambar vektor untuk karya terapan dengan
memanfaatkan efek 2 Dimensi dan 3 Dimensi
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian efek pada gambar vektor
2. Menerapkan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
3. Membangun karya dengan efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
4. Menyimpulkan konsep efek yang bisa diterapkan pada gambar vektor
D. Petunjuk
1. Awali setiap kegiatan dengan berdo’a.
2. Utamakan kesehatan dan keselamatan dalam setiap kegiatan.
3. Pahami tujuan, dasar teori, dan tugas-tugas yang diberikan dengan cermat, baik dan
benar
4. Tanyakan kepada Guru apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
E. Dasar Teori
CorelDRAW merupakan salah satu pengolah grafis dengan basis vektor, dimana unsur
dasar yang mendasarinya adalah garis. Keuntungan dari vektor ini adalah gambar akan
mempunyai ukuran kapasitas file yang relatif kecil apabila dibandingkan dengan
pengolah grafis berbasis bitmap. Juga tidak ada penurunan kualitas jika gambar
diperbesar. Terdapat berbagai macam versi yang telah di relase oleh pihak CorelDRAW,
versi terakhir adalah X8 yang sudah menyertakan filter-filter efek pengolah bitmap dalam
fungsi tersendiri. Yang dapat dipakai untuk memanipulasi penataan objek dalam sebuah
komposisi gambar yang diinginkan. Apapun program grafik yang dipakai, semuanya
terpulang pada kreatifitas dan imajinasi pemakainya.
Workspace / Area Kerja
Sewaktu membuka program, inilah beberapa lokasi penting yang perlu diperhatikan :
L
A
B
C
D
H
G
E
K I
TIPS
Klik pada satu sisi lalu klik pada sisi
lainnya. Hasil potongan dapat
langsung terlihat.
PENTING!
Tool yang sering digunakan untuk
membuat sebuah bentuk objek baik
itu berupa kurva terbuka/tertutup
adalah Freehand, Bezier dan Pen.
TIPS
Untuk membuat bentuk sama sisi
yang presisi, tekan Ctrl. Untuk
membuat dari titik tengah tekan
Ctrl+Shift.
9 Ellipse (F7) Ellipse, untuk membuat
lingkaran.
3 Point Ellipse 3 Point Ellipse , untuk membuat
lingkaran yang berawal dari satu
sisi.
TIPS
Untuk membuat bentuk sama sisi
yang presisi, tekan Ctrl. Untuk
membuat dari titik tengah tekan
Ctrl+Shift.
TIPS
Untuk membuat bentuk sama sisi
yang presisi, tekan Ctrl. Untuk
membuat dari titik tengah tekan
Ctrl+Shift.
INFO
Sebuah outline dapat memiliki
ketebalan setebal rambut (Hairline),
½ point, 1 point, 2 point dan
seterusnya atau juga tidak memiliki
ketebalan alias tanpa outline.
17 Tool-tool vital lagi di Uniform Fill, untuk mengisi
CorelDRAW untuk warna fill / blok warna pada suatu
colouring (pewarnaan dan kurva tertutup.
beberapa efek) pada Fountain Fill, untuk mengisi fill
objek yang berupa kurva warna gradasi.
tertutup.
Pattern Fill, utnuk memberikan
patter atau pola.
Texture Fill, untuk mengisi
tekstur pada suatu objek.
PostScript Fill, untuk
memberikan efek postscript.
None, menghilangkan fill pada
suatu objek.
PENTING:
Selalu gunakan warna CMYK jika
hasil gambar akan dicetak atau
dikirim ke percetakan.
Penggunaan mode warna RGB
hanya untuk menampilkan gambar
di display monitor saja.
INFO
Tool Mesh Fill bermanfaat juga
untuk pembuatan gambar berkualitas
foto (Photorealistic).
Analogi sebuah Property Bar adalah jika kita ingin menerbangkan pesawat maka
yang akan kita hadapi adalah kokpit pesawat beserta instrumen-instrumennya. Begitu
juga jika kita ingin mengemudikan mobil maka yang akan kita hadapi adalah
dashboard mobil beserta kemudinya.
Berikut ini beberapa Property Bar berdasarkan tool yang dipakai dan sangat bermanfaat
untuk pemakaian sehari-hari :
Berguna untuk merubah atribut halaman kerja, mulai dari ukuran halaman, orientasi, unit
dan lain-lain.
Biasa dipakai jika kita mengedit sebuah kurva, garis, outline atau sebuah shape/bentuk.
Property Bar Transform Tool
Sangat bermanfaat untuk mentransform (merubah orientasi objek) secara cepat, mulai dari
menggeser,memutar, merefleksi, memperbesar/kecil, memiringkan sebuah objek.
Untuk proses transformasi suatu objek secara cepat disarankan menggunakan property bar
Free Transform Tool ini.
Salah satu keunggulan CorelDRAW adalah pembuatan Round Corner dengan radius
berbeda tiap sudutnya. Di property bar Rectangle ini hal itu dapat dengan mudah
dilakukan.
Ini juga merupakan salah satu keunggulan CorelDRAW dalam pembuatan objek
lingkaran dengan gaya berbeda dengan mudah seperti lingkaran utuh, berbentuk pie dan
juga lingkaran putus.
Property bar yang mengatur semua settingan untuk objek berbentuk polygon, star, complex
star, graph, paper dan spiral.
Property bar yang mengatur atribut-atribut teks seperti jenis, style dan ukuran font atau
juga perataan paragraf.
Latihan 1
Membuat Objek-Objek Sederhana
1. Buatlah objek-objek seperti di bawah ini menggunakan fasilitas Basic Shapes.
2. Buatlah beberapa garis sederhana dengan ketebalan dan style garis yang berbeda
menggunakan Freehand, Bezier dan Pen Tool.
3. Buatlah objek Rectangle, Elipse, Star, Complex Star, Polygon dan Spiral tanpa &
menggunakan kombinasi tombol Ctrl dan Ctrl+Shift.
4. Berilah warna objek-objek pada soal no. 3 dengan Uniform Fill (warna solid/blok) dan
Fountain Fill (gradasi).
5. Mini Project.
Buatlah sebuah objek Rectangle & teks yang terdiri dari teks dan pragraf seperti contoh
berikut :
Menggambar Bentuk
Sebelum berkreasi, ada baiknya mengatur dulu ukuran halaman atau dokumen baru. Halaman
adalah area tempat objek yang akan dicetak juga tempat kita menggambar sedangkan area di
sekeliling halaman kita boleh menempatkan corat-coret objek. Lihat gambar di atas untuk
acuan.
Membuat Objek
Setiap objek yang dibuat akan terdiri dari area isi (fill) dan garis luar (outline). Dalam kondisi
default objek terdiri dari isi warna transparan dan garis luar warna hitam. Dalam pembuatan
objek ini berlaku fungsi-fungsi mouse (klik, drag & drop) serta kombinasi antara fungsi
mouse dengan tombol Ctrl, Alt dan Shift.
Untuk membuat objek yang presisi sama sisi tekan Ctrl ketika drag. (berlaku untuk
Rectangle, Ellipse, Star, Complex Star, Spiral & Polygon).
Untuk membuat objek dari titik tengah, tekan Shift ketika membuat objek.
Jika telah selesai membuat sebuah Rectangle, Ellipse, Star, Complex Star, Spiral &
Polygon, cobalah bereksperimen dengan Shape Tool (F10) untuk mendapatkan bentuk
lain yang lebih variatif.
PENTING!
Untuk mendapatkan bentuk objek yang diinginkan, ketika membuat objek menggunakan
tool bar jangan lupa untuk mengatur masing-masing settingan lewat Property Bar dari
masing-masing tool bar seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
1. Kotak
2. Lingkaran
4. Spiral
5. Star
6. Basic Shape
7. Kurva
o Klik ikon Freehand, Bezier atau Pen.
o Klik beberapa kali pada area kerja. Khusus
Pen klik dua kali untuk mengakhiri kurva.
o Klik pada awal kurva dibuat jika ingin
menutup kurva (membuat kurva tertutup).
Untuk dapat merubah kurva ke bentuk yang kita inginkan, jangan lupakan Property Bar
dari Shape Tool!
Berikut penjelasannya :
• Make Node Symmetrical: kotak kanan ditarik kotak kiri ikut bergerak secara
simetrik. Atau juga bisa membuat node bersudut tumpul.
• Make Node Smooth: kotak kanan ditarik kotak kiri tidak ikut bergerak, tapi
jika kotak kanan ditarik ke atas dan kebawah kotak kiri ikut bergerak, begitu
juga sebaliknya.
• Break Curve/ Join Two Nodes: memutuskan simpul/Node atau dua simpul
dua simpul/Node.
/ nodemenyambungkan
• Add Node / Delete Node: Menambah Simpul baru atau menghapus Simpul.
Berikut ini adalah contoh penerapan pembuatan objek yang melibatkan peran Property Bar
Shape Tool.
o Klik lalu drag pada area kerja untuk membuat 1 paragraf teks. Ukuran
paragraf dapat diatur seperti mengatur bentuk Rectangle.
o Perataan teks (Left, Center, Right & Even) dapat diatur melalui icon di
Preperty Bar Text Tool.
TIPS :
Jika ingin menduplikasi objek dengan nilai
step tertentu, tekan Ctrl+D lalu masukkan
nilai pergeserannya. Misalnya, ingin
menduplikasi objek setiap 5 mm.
2. Merubah dimensi objek
o Pilih objek yang ingin dirubah dimensinya.
o Bila menginginkan posisi baru yang sejajar
dengan yang lama, tahan Ctrl ketika drag.
o Bila ingin menduplikasi objek ketika
menggeser, klik kanan selesai drag.
o Drag salah satu dari 8 kotak hitam sampai
ukuran yang diinginkan terpenuhi.
o Bila ingin menduplikasi objek ketika merubah
dimensinya, klik kanan selesai drag.
TIPS:
Jika ingin merubah dimensi obyek dapat
juga dilakukan dengan mengunakan Tool
Free Transform Tool di Tool Box
3. Memutar Objek
o Pilih objek yang ingin putar.
o Klik sekali lagi sehingga 8 kotak hitam
berubah menjadi gambar panah berputar.
o Drag sampai posisi putaran yang diinginkan
terpenuhi.
o Bila ingin menduplikasi objek ketika
memutarnya, klik kanan selesai drag.
TIPS :
Jika ingin memutar objek dapat juga dengan
menggunakan tool Free Transform Tool
di tool box. Titik pusat putaran akan
sangat bergantung dari di mana kita pertama
kali mengklik objek.
TIPS:
Tool Free Transform dapat juga digunakan
untuk memiringkan objek. Tekan Ctrl agar
miring sejajar horizontal/vetikal.
5. Merefleksikan Objek
o Pilih objek yang ingin dicerminkan
o Klik icon .
TIPS :
Jika ingin merefleksikan objek dapat
juga dengan menggunakan tool Free
Transform Tool di tool box. Titik
pusat cermin akan sangat bergantung dari
di mana kita pertama kali mengklik
objek.
Prioritas Urutan Objek
Pengertian proritas objek di sini adalah objek mana yang akan muncul paling atas atau bawah
jika terjadi penumpukan beberapa objek. Jika kita membuat banyak objek maka objek yang
pertama kali dibuat akan berada pada tumpukan terbawah/terakhir sedangkan objek yang
terakhir dibuat akan berada pada tumpukan teratas. Jika kita menginginkan objek yang kita
buat muncul paling atas atau paling bawah atau mungkin bergeser satu tingkatan maka
diberlakukan Stacking Order/urutan objek.
Namun jika kita tersesat dalam ribuan objek yang saling bertumpuk satu sama lain maka cara
mengatur objek yang paling mudah adalah dengan menggunakan Layer. Layer dapat diakses
lewat menu Windows -> Dockers -> Object Manager. Berikut ini contoh Object Manager
yang menghandle ratusan objek. Objek-objek tersebut terbagi ke dalam beberapa layer untuk
memudahkan pengaturan.Kita dapat fokus ke suatu layer sehingga objek-objek di dalamnya
tidak mengganggu objek-objek di layer yang lain.
Prinsip Layer adalah sama halnya seperti lapisan plastik transparan. Dengan menggunakan
sistem Layer maka beberapa objek dapat dikelompokkan menjadi satu dan menempati satu
lapisan/layer. Masing-masing kelompok dipisahkan ke dalam layer yang berbeda.
Tujuannya :
1. Agar tidak mengganggu objek lainnya ketika sedang
diedit.
2. Bekerja lebih fokus hanya pada objek yang diedit.
3. Semua objek lebih teratur dan terorganisir.
4. Design terlihat lebih profesional.
Perataan Objek
Masih dalam pembahasan manajemen atau pengaturan
objek, kali ini kita akan mengatur perataan objek agar
terlihat rapi. Perataan atau alignment biasanya terjadi jika
kita menggunakan satu objek sebagai tolok ukur perataan
objek-objek lainnya.
Perataan objek terdiri dari Rata Kanan (R), Kiri (L), Tengah
(C), Atas (T) dan Bawah (B).
o Membuat objek baru berdasarkan outline gabungan dari kedua buah objek.
Selain dengan cara di atas, pengaturan objek yang biasa dilakukan adalah dengan
mengelompokkan objek atau Groupping. Caranya, pilih/seleksi beberapa objek lalu tekan
Ctrl+G. Pengelompokkan berguna untuk memudahkan pengeditan secara serentak ke
beberapa buah objek gambar. Jika ingin menguraikan objek yang digroup cukup tekan
Ctrl+U pada objek yang tergroup tersebut.
Alat-Alat Bantu Menggambar
Suatu artwork yang hebat merupakan sebuah hasil proses yang panjang. Meliputi proses kreatif
mulai dari pencarian ide, sketsa, sampai final artwork. Selain tool-tool atau alat-alat yang sudah
disebutkan di atas, masih ada lagi beberapa alat bantu menggambar di CorelDRAW.
Mereka
adalah
1. Ruler
Satuan Ruler atau penggaris dapat kita tentukan lewat Property Bar Pick Tool.
Centimeter, milimeter, meter, pixel, point dan lain-lain.
Cara menampilkannya/menyembunyikannya cukup masuk ke View -> Ruler.
2. Grid
Bermanfaat agar objek-objek di area kerja kita lebih teratur. Teruatama untuk
Alignment atau perataan. Cara menampilkannya/menyembunyikannya cukup masuk ke
View → Grid.
3. Guidelines
Tool yang sangat vital karena dengan guideline semua objek dapat diatur menurut
garis pandu yang telah kita tentukan sebelumnya. Cara membuatnya cukup drag
Ruler/penggaris ke area kerja kita. Menampilkannya/menyembunyikannya cukup
masuk ke View → Guidlines.
Latihan 2
Membuat Objek-Objek Sederhana
Tool yang digunakan adalah Rectangle Tool (F6) dan text tool
2. Membuat daun secara sederhana menggunakan Bezier Tool .
Klik mulai dari titik 1, 2 lalu diakhiri di titik 3.
Gunakan Shape Tool lalu klik salah satu titik lalu klik icon Convert Line To
Mewarnai Bentuk
Setelah kita berkenalan dengan tool-tool di CorelDRAW dan telah mempelajari bagaimana
caranya menggambar di CorelDRAW, sekarang kita akan mempelajari bagaimana caranya
mewarnai objek-objek yang telah kita buat.
Klik objek yang akan diberi warna lalu klik icon pada tool bar sehingga muncul pilihan Uniform
Fill, Fountain Fill dll. Pada pilihan Uniform Fill pilih warna yang dikehendaki menurut Models,
Mixers atau Palettes. Lalu klik Ok.
Pada Fountain Fill, pilh tipe gradasi baik itu Linear, Radial, Conical atau Square. Klik objek
yang akan diberi warna lalu klik icon
Cara termudah untuk menghapus warna pada suatu objek, baik itu warna solid atau gradasi
adalah
dengan klik pada icon yang terdapat pada Color Docker. Sedangkan untuk menghapus
warna outline cukup klik kanan pada icon tadi.
Mewarnai Objek Dengan Gradasi
Warna gradasi adalah transisi dari suatu warna ke warna yang lain. Gradasi juga dapat
memberikan sensasi tersendiri pada objek yang diwarnai karena dapat menimbulkan kesan
dimensi atau adanya ruang yang terdapat pada suatu objek.
A. Berikut ini langkah-langkah mewarnai objek dengan warna gradasi menggunakan kotak
dialog Fountain Fill.
3. Masih dalam keadaan terseleksi, teks MULTIMEDIA kita jadikan Curve.. Tekan
Ctrl+Q. Beri warna fill dan outline dengan Black 100 % (C=0, M=0, Y=0, K=100).
4. Tekan F11 sehingga terbuka kotak dialog Fountain Fill (lihat gambar halaman
sebelumnya). Pilih type : Linear, angle = 900, Edge Pad = 0 lalu buat skema warna
pada Color Blend = Custom seperti ini…
Untuk menambah warna-warna baru di antara kotak hitam dan putih cukuk double klik
di antara kedua kotak tersebut. Masing-masing segitiga mengandung satu warna.
5. Klik Ok. Hasil akhir seharusnya seperti gambar di bawah ini.
6. Jika suatu objek sudah pernah diisi warna gradasi lalu ingin diedit kembali gradasinya,
cukup dengan klik icon Interactive Fill Tool di tool bar lalu pilih Linear.
Kemudia kursor mouse akan berubah menjadi slider bertanda panah tempat kita
mengatur setting warna gradasi. Di property bar-nya pun ada parameter yang dapat
kita isi, mirip dengan parameter yang ada di kotak dialog Fountain Fill.
Linear Radial
Conical Square
B. Cara membuat gradasi menggunakan Interactive Fill Tool .
2. Klik icon Interactive Fill Tool . Property Bar yang bersangkutan akan muncul
(lihat gambar paling atas halaman ini).
4. Slider gradasi akan muncul. Jika slider ini muncul berarti kita bebas menentukan
bentuk dan arah gradasi sesuai keinginan kita.
5. Ganti warna gradasi (Fountain Fill) dengan merah dan hijau.
7. Double klik di titik-titik sepanjang slider gradasi. Titik-titik inilah yang akan berisi
warna baru selain warna yang sudah kita tentukan sebelumnya (merah & hijau).
Sehingga objek tersebut nantinya akan berisi lebih dari 2 warna gradasi.
Selain mewarnai gradasi dengan cara di atas, masih ada lagi cara membuat gradasi yang
jauh lebih canggih dan fleksibel yaitu menggunakan teknik Mesh. Fasilitas ini bermanfaat
jika kita ingin membuat gradasi pada area tertentu saja sehingga gambar dapat seperti foto
sungguhan. Area tertentu tersebut adalah point-point dan segment atau titik dan segmen
dimana masing-masing titik dan segmen dapat ditentukan kandungan warnanya.
Cara membuat gradasi Mesh dengan Interactive Mesh Fill Tool :
1. Buat sebuah objek.
Pembuatan objek yang sesuai dengan keinginan sang designer dapat dimungkinkan dengan
pembuatan kurva (Curve). Baik itu kurva terbuka atau pun kurva tertutup. Yang paling
mendasar adalah obyek yang berjenis curve.
o Kurva mudah diedit secara manual.
o Kurva biasanya langsung disertai outline. outline tersebut dapat dibuat transparan.
o Kurva dapat diperoleh dengan membuatnya dengan curve tools (bezier, freehand, dsb).
o Kurva juga dapat diperoleh sebagai konversi dari primitives, teks, dan effects.
o Kurva dapat dikonversi menjadi obyek bitmap sehingga tidak dapat diedit lagi.
Latihan 3
1. Buatlah sebuah objek berbentuk rectangle lalu beri fill dan outline.
2. Duplikasi rectangle tadi dengan tombol [+] pada numeric pad keyboard.
3. Nudge atau geser salah satunya sehingga letak kedua rectangle berdampingan.
4. Pilih rectangle yang kanan dengan pick tool, lalu tekan Ctrl+Q.
Jika berhasil, meskipun tampaknya tetap serupa, minimal ada dua perbedaan yang dapat anda
perhatikan.
Pertama, jika anda tunjuk dengan pick tool, masing- masing object menunjukkan property bar
yang berbeda satu sama lainnya. Ini adalah sebagai akibat bahwa pada saat menekan Ctrl+Q,
kita merubah salah satu rectangle menjadi curve. Jadi mengingat bahwa isi dari property bar
tergantung jenis obyek, dan pick tool dapat kita anggap bersifat netral, maka jelas property
bar akan menampilkan isi yang berbeda jika anda memilih sebuah rectangle dibanding bila
anda memilih sebuah curve, yang sudah tentu memiliki Property Bar sendiri.
Hal kedua yang dapat kita amati adalah seperti ditunjukkan oleh gambar. Tampak bahwa
memindahkan control points pada sebuah curve (meskipun merupakan hasil konversi dari
rectangle), menghasilkan bentuk yang berbeda dengan jika anda melakukan hal yang sama
terhadap rectangle.
TIPS :
Untuk membuat sudut lengkung pada Rectangle cukup seleksi rectangle lalu tekan F10.
Kemudian geser salah satu sudutnya sampai bentuk sudut yang diinginkan terpenuhi.
Tekan Ctrl+Q untuk merubah objek dasar / basic shape & teks menjadi Curve agar mudah
diedit bentuknya.
Open Curve
Open Curve atau kurva terbuka tidak dapat berisi warna karena hanya terdiri dari oultine atau
garis atau juga segmen.
berikut :
Closed Curve
Closed Curve atau kurva tertutup dapat berisi warna dan pembuatannya kurang lebih sama
dengan Open Curve. Lihat penjelasan berikut untuk :
Latihan 4
Buatlah gambar seperti di bawah ini (kurva tertutup).
Pengolahan Objek Tingkat Lanjut
Selain mempunyai kemampuan menggambar, CorelDRAW juga dibekali dengan kemampuan
pengolahan objek tingkat lanjut. Seperti :
A. Blend
Pengertian BLEND adalah pencampuran 2 bentuk objek sehingga membentuk objek baru
yang ditentukan oleh langkah atau step.
Berikut ini cara membuat blend yang mengikuti alur sebuah curve / path :
B. Contour
CONTOUR digunakan jika kita ingin membuat objek beranak pinak dengan dimensi atau
ukuran yang lebih kecil atau lebih besar dari aslinya namun masih dengan bentuk yang
sama seperti induknya.
Envelope
ENVELOPE bermafaat untuk membuat bentuk objek seperti terbungkus oleh sesuatu.
Contoh kasus aplikasi Envelope sederhana pada sebuah objek (gambar-gambar efek Envelope
Envelope
Straight
Line Mode
Kombinasikan
dengan
penekanan
tombol Ctrl, Alt,
Shift atau
Ctrl+Shift untuk
hasil yang
bervariatif.
Envelope Single
Arc
Mode
Kombinasikan
dengan
penekanan
tombol Ctrl, Alt,
Shift atau
Ctrl+Shift untuk
hasil yang
bervariatif.
Envelope Double
Arc Mode
Kombinasikan
dengan
penekanan
tombol Ctrl, Alt,
Shift atau
Ctrl+Shift untuk
hasil yang
bervariatif.
Envelope
Uncontrained
Mode
Contoh lainnya :
C. Extrude
EXTRUDE merupakan penerapan bentuk 3 dimensi (3D) sebenarnya dari sebuah objek 2
dimensi, berbeda dengan ENVELOPE. Karena dalam Extrude ada penambahan titik
kordinat Z selain X dan Y.
Buatlah sebuah objek lalu klik icon Interactive Extrude Tool yang akan
memunculkan property bar-nya. Tentukan jenis extrude melalui Preset, lalu masukkan
ketebalan objek yang terekstrude. Geser slider Extrude sampai menuju bentuk 3D yang
diinginkan. Lihat gambar di bawah ini.
Satu lagi fasilitas di CorelDRAW untuk membuat efek 3D sederhana namun terkesan
elegan adalah membuat angle perspektif dengan cara klik pada objek yang bersangkutan
lalu klik menu pull down Effects → Add Perspective.
D. Bevel
E. Lens
LENS adalah pengolahan special effect pada objek sehingga menghasilkan efek optik
tertentu. Biasanya efek-efek yang dihasilkan sangat berguna untuk membuat objek baru
atau bahkan juga logo. Cara mengaksesnya adalah dengan masuk ke menu pulldown
Effects → Lens sehingga akan memunculkan menu LENS berbentuk docker.
Berikut ini beberapa contoh aplikasi penggunaan efek Lens pada sebuah artwork :
Gambar kiri adalah gambar aslinya,
sedangkan yang kanan adalah
gambar ayam yang di’heat map’.
PERHATIAN!
Hasil gambar di atas hanyalah sekedar contoh saja. Tiap kasus pasti menghasilkan efek
yang berbeda pula. Usahakan sering-sering latihan untuk menguasai efek Lens ini.
Karena tidak semua bentuk objek dapat di-Lens.
F. PowerClip
POWER CLIP bermanfaat untuk memasukkan objek baik itu vektor atau bitmap ke dalam
sebuah objek lain atau disebut container. Hasilnya adalah objek di dalam objek.
Cara menggunakannya :
1. Sebelumnya harus ada 2 buah objek, objek pertama adalah objek isi (content) lalu
objek yang kedua adalah objek penampung (container).
2. Klik objek yang akan dijadikan isi (content).
3. Lalu klik menu pulldown Effects →PowerClip → Place Inside Container…
4. Lalu pilih menggunakan kursor panah besar objek penampung (container) yang akan
menampung objek isi tersebut.
Seperti terlihat di gambar berikut ini :
Objek texture = content,
Objek Text (harus diconvert terlebih dahulu menjadi kurva) = container.
Berikut ini cara menyatukan gambar raster/bitmap ke dalam artwork berbasikan vektor di
CorelDRAW :
1. Buka dokumen baru atau dokumen CorelDRAW yang sudah ada.
Satu hal yang harus diingat adalah semakin banyak dan besar objek raster yang kita import
maka akan semakin besar ukuran file kerja kita. Ini berpengaruh langsung pada kecepatan
komputer.
Menu Dockers
At last but not least, menu Dockers. Menu yang secara default berada pada sisi kanan interface
program CorelDRAW, berdampingan dengan Color Palette.
Cara mengakses menu Dockers dengan klik Window →Dockers. Contoh menu Dockers yang
Lalu pilih menu yang akan di-docking. terbagi dari beberapa tab.
Fungsi parameter yang berada pada Dockers tidak berbeda dengan menu di Property Bar,
hanya ada beberapa perbedaan dalam cara penanganan objek. Karena keduanya memang
berisi beberapa parameter yang digunakan untuk pengolahan suatu objek namun dengan cara
yang berbeda.
Lihat gambar berikut :
Gambar di atas adalah gambar Star dengan Property Bar-nya. Property Bar berisi beberapa
pengaturan / parameter setting untuk gambar Star yang bersangkutan. Sedangkan gambar di
samping adalah menu Docker yang berisi Object Properties dari gambar Star.
Kesimpulan: Jadi suatu objek mempunyai settingan parameter masingmasing di dua tempat:
di Property Bar dan
di Object Properties.
Menu-Menu Dockers
Berikut beberapa contoh penggunaan menu Dockers :
1. R otasi Objek
2. Shaping / Membentuk Objek Seperti sudah dijelaskan pada bab terdahulu, menu
Shaping terdiri dari beberapa fungsi untuk membentuk objek baru :
o Weld, mengelas/menyambung objek.
o Trim, memotong mengikuti bentuk objek pemotong.
o Intersect, mendapatkan gambar perpotongannya.
o Simplify, gambar tumpukan teratas memotong gambar dibawahnya.
o Front Minus Back
o Back Minus Front
Latihan 5
1.
Berdasarkan materi-materi yang telah anda pelajari di modul uni buatlah sebuah logo
Universitas Negeri Malang seperti gambar diatas, berkreasilah se kreatif mungkin
dengan tools yang tersedia namun tetap berpegang pada pakem dan etika.
2.
Berdasarkan materi yang telah anda pelajari dalam mata pelajaran ini, buatlah sebuah
Poster atau Leaflet seperti contoh diatas dengan tema bebas dengan menggunakan
gambar vektor dan efek-efek yang telah anda pelajari! Usahakan menggunakan kata
kata dan model tulisan yang mudah dipahami dan bersifat komunikatif!
G. Penutup
Capaian yang ingin dicapai oleh pendidik adalah tercapainya tujuan dari RPP sehingga
peserta didik mampu memahami dan mempraktikkan pengetahuan yang telah didapatnya
setelah matapelajaran ini. Lebih jauh lagi penulis mengahrapkan agar peserta didik
mampu untuk memnafaatkan pengetahuan yang telah didapatnkannya sebagai modal
untuk mengembangkan karya inovatif dan kreatif, sehingga mampu memproduksi sendiri
produk-produk kreatif yang mampu untuk dipasarkan di dunia kerja maupun dunia
industri