Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL MEREVIEW SKRIPSI

A. Judul Skripsi : Efektivitas Model Pembelajaran ProjectBased


Learning (PjBL) terhadap Pemahaman Konsep
Matematika dan Kreativitas Siswa
B. Penulis Skripsi : Mizki Ananda Tri
C. Tahun Penulisan Skripsi : 2018
D. Nilai Skripsi :A
E. Nama Reviewer : Sabrina Annastiar
F. NIM Reviewer : 22104040019
G. Program Studi : Pendidikan Matematika

Hasil Review :

1. Hasil Kajian Teoritik

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah suatu pendekatan


pembelajaran yang menekankan pada pemahaman kontekstual melalui kegiatan
yang kompleks. Model ini memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
menjelajahi, merencanakan, dan melaksanakan proyek secara kolaboratif, serta
menggunakan teknik evaluasi otentik. Dalam proses pembelajaran ini, siswa lebih
mudah memahami materi karena mereka langsung mengaplikasikan pengetahuan
mereka dalam proyek yang mereka buat. Proyek ini juga membantu siswa dalam
memahami teori yang diperoleh, sambil menciptakan keterhubungan antara
konsep-konsep tersebut dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan sekitar
mereka.

Karakteristik Project Based Learning (PjBL)


Menurut Buck institute for Education dalam Wena (2009: 140) belajar berbasis
proyek memiliki karakteristik berikut:
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
b. Terdapat masalah yang pemecahanya tidak ditentukan sebelumnya.
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi
yang dikumpulkan.
e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.

Secara umum langkah-langkah Project Based Learning dapat diuraikan


sebagai berikut :

1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essensial Question)


Proses pembelajaran diawali dengan suatu pertanyaan pokok (driving
question) yang merangsang peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas
tertentu. Topik yang dipilih seharusnya relevan dengan situasi dunia nyata
dan dimulai dengan penyelidikan yang mendalam.
2) Merencanakan proyek (Design a Plan for The Project)
Perencanaan bersifat kolaboratif antara guru dan peserta didik, dengan
harapan agar peserta didik merasa memiliki proyek tersebut. Dalam
perencanaan ini termasuk pembahasan mengenai aturan main, pemilihan
aktivitas yang dapat mendukung jawaban terhadap pertanyaan esensial
dengan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran yang relevan, serta
memberikan informasi mengenai alat dan bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek. Peserta didik terlibat dalam merancang langkah-
langkah kegiatan penyelesaian proyek hingga pengelolaan akhirnya.
3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek (Create a Schedule)
Melalui bimbingan guru, peserta didik menyusun jadwal aktivitas untuk
menyelesaikan proyek. Pentingnya menetapkan batas waktu penyelesaian
proyek disoroti, dan peserta didik diberikan panduan untuk mengelola
waktu dengan efektif. Sementara guru memberikan kebebasan kepada
peserta didik untuk mengeksplorasi hal-hal baru, tetapi perlu diingatkan
apabila mereka menyimpang dari tujuan proyek. Proyek yang dikerjakan
memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga guru mengusulkan agar
peserta didik bekerja kelompok di luar jam sekolah untuk menyelesaikan
proyek. Selama jam sekolah, peserta didik hanya perlu mempresentasikan
hasil proyeknya di kelas.
4) Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and
The Progress of The Project)
Tugas guru melibatkan pemantauan terhadap kegiatan peserta didik selama
pelaksanaan proyek. Proses pemantauan ini dilakukan dengan
menyediakan bimbingan pada setiap tahap. Guru berperan dalam
mengajarkan kepada peserta didik keterampilan bekerja dalam kelompok,
dan setiap peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih peran mereka
tanpa mengabaikan kepentingan keseluruhan kelompok.
5) Menguji hasil proyek (Assess The Outcome)
Setelah menyelesaikan proyek, peserta didik kemudian menyampaikan
pengalaman dan hasil proyek mereka kepada kelompok lain. Evaluasi
terhadap produk dilakukan ketika setiap kelompok mempresentasikan hasil
proyeknya di hadapan kelompok lain secara bergantian.
6) Evaluasi proses dan hasil proyek (Evaluate The Experience)
Di akhir rangkaian pembelajaran, guru bersama peserta didik melakukan
evaluasi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang telah mereka jalankan.
Proses evaluasi dilakukan baik secara mandiri maupun dalam kelompok.
Pada tahap ini, peserta didik diajak untuk berbagi perasaan dan
pengalaman pribadi mereka selama menyelesaikan proyek.

Penggunaan N-Gain dalam penelitian ini digunakan sebagai upaya untuk


menghindari bias yang mungkin muncul jika menggunakan skor gain.
Adalah umumnya diakui bahwa skor gain dapat memunculkan bias dalam
penelitian (Herlanti, 2014: 76). Oleh karena itu, agar dapat mengurangi
potensi bias, analisis data mengenai efektivitas pembelajaran dengan
model PjBL dalam penelitian ini menggunakan skor N-Gain.
2. Hasil Kajian RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS
EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 2 Panjatan


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmetika Sosial
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 x 40 Menit)

a. Kompetensi Inti
KI 1: Menunjukkan penghargaan dan pemahaman terhadap ajaran agamanya.
KI 2: Melakukan tindakan jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), sopan, dan percaya diri saat berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam konteks hubungan sosial dan
keberadaannya.
KI 3: Mengerti dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) dengan dorongan rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya yang terkait dengan fenomena dan peristiwa yang
tampak.
KI 4: Merancang, menyajikan, dan berpikir secara kritis dalam konteks nyata
(menggunakan, menganalisis, merangkai, mengubah, dan menciptakan) dan
dalam konteks abstrak (menulis, melakukan perhitungan, menggambar, dan
membuat karangan) sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah dan sumber
informasi lainnya dengan perspektif teoritis.
b. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD pada KI 3:
3.11 Menganalisis aspek aritmetika sosial (transaksi penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
Indikator:
3.11.1 Meneliti keuntungan dan kerugian dari suatu transaksi penjualan.
3.11.2 Menentukan nilai harga jual, harga beli, keuntungan, kerugian, dan
persentasenya.
3.11.3 Menentukan nilai bruto, neto, tara, beserta persentasenya.
KD pada KI 4:
4.11 Memecahkan permasalahan terkait dengan aspek aritmetika sosial
(transaksi penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto, tara).
Indikator:
4.11.1 Menyelesaikan situasi masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
penjualan, pembelian, keuntungan, dan kerugian.
4.11.2 Menangani permasalahan sehari-hari terkait dengan besaran bruto,
neto, dan tara.
c. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I dan II:
Setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning
(PjBL), peserta didik akan dapat:
1. Memperoleh pemahaman tentang konsep penjualan, pembelian,
untung, rugi, dan presentasenya melalui penyelesaian proyek.
2. Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah terkait harga
penjualan, harga pembelian, keuntungan, kerugian, dan persentasenya
melalui proyek.
Pertemuan III:
Setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning
(PjBL), peserta didik akan dapat:
1. Memahami konsep bruto, neto, tara, dan persentasenya melalui
penyelesaian proyek.
2. Menunjukkan kemampuan menyelesaikan masalah terkait bruto, neto,
tara, dan persentasenya melalui proyek.
d. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran aritmetika sosial yang akan disampaikan terdin dari 4
komponen dengan penjabaran masing-masing sebagai berikut:

Fakta
Masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aritmetika sosial
Konsep
1. Keuntungan, Kerugian dan Persentasenya
2. Bruto, Neto, Tara dan Persentasenya Prinsip

Prinsip

1. untung=harga penjualan−harga pembelian


untung
Persentase untung= × 100 %
harga pembelian
2. Rugi=harga pe mbelian−harga pe njualan
rugi
Persentase rugi= ×100 %
harga penjualan
3. Bruto=neto+tara
4. Neto=bruto−tara
Neto
5. Persen neto= ×100 %
Bruto
6. Tara=bruto−neto
Tara
7. Persen Tara= × 100 %
Bruto

Prosedur

1. Langkah-langkah memahami konsep tentang keuntungan, kerugian dat


persentasenya, neto, brruto, tara dan persentasenya.
2. Langkah-langkah menyelesaikan proyek dengan menggunakan konsep
tertang keuntungan, kerugian dan persentasenya, neto, bruto, tara dan
persentasenya
e. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (scientific)
Model : Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
f. Media Pembelajaran
Papan Tulis, Spidol, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
g. Sumber Belajar
Buku Matematika Kelas VII SMP/MTS Kurikulum 2013 edisi revisi 2016
h. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Guru
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
a) Pendahuluan
1. Memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan doa
2. Mengkondisikan kelas mempersiapkan mental, fisik dan sarana
pembelajaran.
3. Mengecek kehadiran siswa.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan
dan sistem penilaian.
5. Motivasi
Memberi motivasi kepada siswa dengan memberitahu tentang
pentingnya materi Aritmetika sosial, karena akan sangat membantu
siswa dalam kehidupan sehari-hari.
6. Apresepsi
Memberikan Apresiasi yaitu dengan menanyakan penggunaan uang
- Memberikan kepada dua siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut
- Memberi pujian kepada siswa yang bersedia menjawab
b) Kegiatan Inti
1. Fase 1-Penentuan Pertanyaan Mendasar.
a. Menanyakan kepada siswa tentang cara menjadi
wirausaha/pedagang yang sukses
2. Fase 2-Mendesain Perencanaan Proyek.
a. Mengorganisir siswa kedalam kelompok-kelompok yang
heterogen (4-5 orang).
b. Memfasilitasi setiap kelompok untuk menentukan ketua
kelompok, sekretaris, dan bendera secara demokratis, dan
mendeskripsikan tugas masing-masing setiap anggota
kelompok.
c. Meminta siswa mengisi lembar kerja pada saat merancang
maupun melaksanakan proyek.
d. Memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal yang
belum dipahami tentang proyek yang akan dilakukan.
3. Fase 3-Menyusun Jadwal.
a. Menyampaikan kepada siswa mengenai pengerjaan
penyelesaian Proyek (jual beli) akan dilaksanakan dalam 3
tahap (tahap perencanaan proyek, tahap melaksanaan
proyek/jualan, tahap presentasi hasil proyek).
b. Memfasilitasi peserta didik untuk membuat jadwal aktifitas
yang mengacu pada waktu yang disepakati.

c) Penutup
1. a. Guru menginformasikan tentang pelaksanaan proyek/berjualan
dilakukan pada saat istirahat sekolah di pertemuan selanjutnya.
b.Menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan II (2 x 40 menit)
a) Pendahuluan
1. Memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan doa
2. Mengkondisikan kelas mempersiapkan mental, fisik dan sarana
pembelajaran.
3. Mengecek kehadiran siswa.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan
dan sistem penilaian.
5. Memberikan apresiasi/pujian terhadap aktifitas jual beli yang sudah
dilakukan.
b) Kegiatan Inti
1. Fase 4-Memonitoring siswa dan kemajuan proyek
Mengamati
a. Meminta siswa untuk duduk berkelompok dengan kelompok
yang sama sebelumnya
b. Meminta siswa untuk mengamati hasil proyek yang sudah
dikerjakan dan memastikan semua kelompok sudah
menyelesaikan proyeknya dengan melengkapi lembar kerja
proyek.

Menanya

c. Memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dengan


memberi kesempatan siswa untuk menanyakan kesulitan yang
dialami dalam melengkapi lembar kerja proyek.
Mengasosiasi

d. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan konsep dan prinsip


untung, rugi, dan presentasenya dari hasil penyelesaian proyek.

2. Fase 5-Menguji Hasil


Mengkomunikasikan
a. Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan
pengalaman dan hasil proyeknya
b. Konfirmasi
c. Memberikan masukan atau umpan balik kepada siswa
d. Meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja proyek yang
sudah diselesaikan

3. Fase 6-Mengevaluasi Pengalaman


Refleksi
a. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Hal-hal yang direfleksikan
adalah kesulitan-kesulitan yang dialami dan cara mengatasinya
dan perasaan yang dirasakan pada saat menemukan solusi dari
masalah yang dihadapi.

c) Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa, menyimpulkan kembali konsep-
konsep yang telah berhasil ditemukan yaitu, untuk, rugi, dan
presentasenya.
b. Menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran selanjutnya.
c. Menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan III (2 x 40 menit)


a) Pendahuluan
1. Memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan doa
2. Mengkondisikan kelas mempersiapkan mental, fisik dan sarana
pembelajaran.
3. Mengecek kehadiran siswa.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan
dan sistem penilaian.

b) Kegiatan Inti
1. Fase 1- Penentuan Pertanyaan Mendasar
a. Menanyakan kepada siswa mengenai berat yang tertera pada
kemasan suatu produk, apakah keterangan berat tersebut
menunjukkan berat isi produk saja atau berat produk bersama
wadahnya.
2. Fase 2 - Mendesain Perencanaan Proyek
a. Mengajak siswa untuk menyelidiki kebenaran berat yang
tertera pada kemasan suatu produk roti kaleng dengan cara
menimbanya
b. Meminta siswa untuk duduk berkelompok dengan kelompok
yang sudah terbentuk sebelumnya.
c. Membagikan lembar kerja proyek kepada masing-masing
kelompok
d. Menginstruksikan siswa untuk membaca lembar kerja proyek
dengan topik "Menjadi Peneliti dalam Matematika"
3. Fase 3 - Menyusun Jadwal
a. Menjelaskan kepada siswa bahwa setiap kelompok secara
bergantian memiliki kesempatan untuk mengamati kue kaleng
dengan cara menimbang sesuai petunjuk dalam lembar kerja
proyek kemudian mengarahkan siswa untuk membuat undian
antrian menggunakan timbangan.
4. Fase 4 - Memonitoring Siswa dan Kemajuan
Mengamati
a. Menyiapkan timbang dan kue kaleng di depan kelas.
b. Menginstruksikan setiap kelompok untuk mengamati kue
kaleng bergantian dengan kelompok lain.
c. Menginstruksikan setiap kelompok untuk kembali ke tempat
duduk masing-masing setelah selesai melakukan pengamatan.
d. Meminta siswa untuk menuliskan hasil pengamatan di lembar.
Menanya
a. Menginstruksikan siswa untuk mendiskusikan hasil
pengamatan bersama kelompoknya.
b. Memberikan bantuan kepada masing-masing kelompok untuk
masalah-masalah yang dianggap sulit oleh siswa.
Mengasosiasi
a. Bertanya kepada siswa yang mengarahkan pada kemungkinan-
kemungkinan hubungan yang dapat ditemukan dari hasil
timbangannya (formulasi perhitungan matematika)
b. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan konsep dan prinsip
neto, bruto, dan tara dari hasil penyelesaian pada topik.
5. Fase 5 - Menguji Hasil
Mengkomunikasikan
a. Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil
proyeknya
Konfirmasi
b. Memberikan masukan atau umpan balik kepada siswa.
c. Meminta siswa mengumpulkan lembar kerja proyek yang
sudah diisi.
6. Fase 6 – Mengevaluasi Pengalaman
Refleksi
a. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan

c) Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa, menyimpulkan kembali konsep-
konsep yang telah berhasil ditemukan yaitu neto, bruto, dan tara.
b. Guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran selanjutnya. Menutup pembelajaran dengan salam.
3. Hasil Kajian Keterlaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Berdasarkan analisis, hasil menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari skor
pretest uji homogenitas kemampuan pemahaman konsep siswa di kelas
eksperimen dan kelas kontrol lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, hipotesis
nol (Ho) diterima, atau dapat diinterpretasikan bahwa varians skor pretest
kemampuan pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol
dianggap sama (homogen).
b. Dari hasil analisis, terlihat bahwa nilai signifikansi (2-tailed) adalah 0,096.
Dengan uji yang dilakukan menggunakan uji dua pihak, Elmande (2016: 29)
menyatakan bahwa jika kita ingin mendapatkan hasil untuk uji satu pihak,
maka nilai signifikansi pada uji tersebut harus dibagi 2, sehingga diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,048, yang kurang dari 0,05. Berdasarkan kriteria
pengambilan kesimpulan, hipotesis nol (Ho) dapat ditolak, yang
mengindikasikan bahwa rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen lebih
tinggi daripada rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol.

Dari informasi yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
posttest kemampuan pemahaman konsep siswa yang mengikuti pendekatan
Project Based Learning (PjBL) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran konvensional.
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai