A. Kompetensi Dasar
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode yang telah diterapkan,
diharapkan siswa dapat mengetahui, menyebutkan, dan mempraktikkan Prosedur
Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup dalam pelaksanaan
konstriuksi bangunan dengan baik dan benar.
C. Materi Pembelajaran
1. Pengenalan konsep – konsep K3LH dalam bangunan gedung
2. Pengenalan alat – alat keselamatan dalam bangunan gedung
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Memecahkan persoalan, penugasan,
dan Praktik
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Pendahuluan Komunikasi 15
- Guru mengumunkan pada siswa tentang menit
diadakannya kelas dengan aplikasi Google
Classroom atau Google Meet, guru membagikan
materi bahan ajar yang akan disampaikan pada
siswa
- Guru memberi salam dan mengajak berdoa
sebelum memulai pembelajaran
- Guru melakukan presensi pada siswa dan
bertanya apakah ada siswa yang tidak masuk
serta meminta siswa mempersiapkan peralatan
belajar
Apresepsi
- Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
memecahkan masalah.
- Guru memberikan orientasi, motivasi, dan
apresepsi pada peserta didik pada materi
pembelajaran
- Guru memberikan tujuan pembelajaran dan
penerapan hasil pembelajaran dalam dunia kerja
- Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang
digunakan
Kegiatan Orientasi Siswa pada masalah 65
Inti - Guru menjelaskan materi pengenalan K3LH
pada bangunan gedung pada siswa dengan
menggunakan perangkat presentasi ataupun
smartphone
- Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk
bertanya dan menyampaikan feedback
- Guru memberikan contoh soal dan permasalahan
untuk diselesaikan oleh siswa dengan tenggang
waktu tertentu
Organisasi Siswa
- Guru mengintruksikan kepada siswa untuk
mempersiapkan diri dan peralatan untuk
mengerjakan tugas
- Guru memaparkan materi dan konsep
pembelajaran yang harus diselesaikan siswa
sebagai tugas
- Guru menugaskan peserta didik untuk
mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru
- Peserta didik mengerjakan soal dengan sungguh-
sungguh
No. Nama
Tanggung
Responsif
proaktif
Percaya
Disiplin
jawab
Jujur
Teliti
dan
diri
1
2
3
4
Pedoman Penilaian:
Skor maksimal = 30
skor yang diperoleh
Nilai Sikap = x 100
skor maksimal
Penilaian Pengetahuan
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru KPL
Ratri Nandha K
NIP. NIM. 17056
H. Lampiran Materi
Dalam teori dasar manajemen, ada 4 (empat) unsur yang merupakan alat
pembantu dalam mencapai suatu tujuan, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pelaksanaan (Actuating)
d. Pengendalian (Controlling)
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan dimaksudkan terutama pada kegiatan persiapan kerja yang menyangkut
hubungan personalia dan lingkup kerjanya, sehingga terwujud pembagian/ tingkatan
kerja. Perencanaan juga dapat diartikan persiapan-persiapan pembekalan pengetahuan
pengawas terhadap penguasaan fisik maupun administratif yang berhubungan dengan
pekerjaan dan sasaran pengawasan yang melengkapi pengawas didalam melaksanakan
tugasnya. Perencanaan dalam lingkup yang lebih khusus, adalah meliputi penataan
manusia dan perlengkapan, mekanisasi pelaksanaan dan metode-metode yang akan
dijalankannya.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian pada hakekatnya, adalah pengaturan tentang orang, alat, tugas dan
tanggung jawab serta wewenang melalui kesatuan organisasi, sehingga dicapai cara
kerja yang lebih efisien dan praktis. Tanpa suatu organisasi yang rapid an teratur,
maka jangkauan pengawasan akan menjadi sulit dicapai dan pekerjaan akan
mengalami pemborosan.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan pengawasan, adalah merupakan realisasi dari perencanaan dan system
pendelegasian wewenang yang ada. Pola - pola kerja dan struktur organisasi akan
menjadi teruji dalam pelaksanaan tersebut.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah merupakan usaha untuk meluruskan apa yang telah menjadi
tanggung jawab/wewenang sehubungan adanya kemungkinan timbulnya
kecenderungan penyimpangan/hambatan dalam pelaksanaan. Maka dengan cara
pembinaan, pendekatanpendekatan persoalan dapat diatasi.
a) Konsep Pengawasan:
1) Batasan Konsep Pengawasan
Pengawasan yang dimaksud adalah pengawasan terhadap
pelaksanaan konstruksi yang telah selesai perencanaan tekniknya,
objek sasaran pengawasan adalah pelaksanaan fisik konstruksi dan
administrasi teknik. Kriteria seorang pengawas harus mengetahui dan
menguasai berbagai aspek, seperti aspek-aspek perencanaan,
pelaksanaan dan administrasi teknik.
Keberhasilan pengawasan akan tercapai dengan baik kalau hasil-hasil
yang dicapai memenuhi Kriteria tersebut maka seorang pengawas
haruslah mengetahui/ menguasai semua aspek dalam proses
pencapaian hasil akhir.
2) Penguasaan terhadap aspek-aspek perencanaan
(a) Uraian Tugas-Tugas Penguasaan terhadap gambar/ desain
(1) Peta Lokasi dan situasi
(2) Gambar Rencana bentuk/konstruksi
(3) Gambar Detail konstruksi dan
(4) Tolok ukur pekerjaan.
(b) Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)
(1) Lama waktu pelaksanaan tiap bagian pekerjaan
(2) Jumlah dan macam kegiatan kerja per minggu
(3) Pengadaan tenaga kerja dan peralatan, bahan yang akan
dipakai
(4) Target prestasi per minggu.
(c) Syarat-Syarat (Spesifikasi) Teknik
(1) Syarat-syarat Bahan
(2) Standar-standar yang digunakan
(3) Perawatan Bahan-bahan
(d) Laporan/Analisis Teknik
(1) Rencana penggunaan Alat, Tenaga dan Bahan (Technical
Analysis)
(2) Metode Pelaksanaan (Construction Method) dan alternatifalternatifnya sesuai
perkembangan pelaksanaan di lapangan.
(e) (Job Description)
(1) Tugas-Tugas Pengawas (tugas, wewenang dan tanggung
jawab)
(2) Koordinasi Vertikal & Horizontal (Hubungan antar semua
aparat/petugas yang terlibat dalam Pelaksanaan Pekerjaan.
3) Penguasaan terhadap aspek-aspek Pelaksanaan
(a) Pengenalan medan
Dari gambar/ peta situasi diperoleh gambaran medan dari proyek
yang akan dilaksanakan. Peninjauan/pengamatan di lokasi untuk
mengetahui sejak awal kenyataan medan yang sebenarnya,
sehingga bila ada perubahan-perubahan atau koreksi dapat
secepatnya diperbaiki sebelum SPK/ SPL diteruskan kepada
kontraktor. Disamping itu pengenalan medan juga diperlukan untuk
memberikan saran-saran kepada pelaksana/kontraktor serta
langkah-langkah yang diperlukan bila terjadi hambatan.
(b) Tata cara pelaksanaan kerja
Disamping telah diatur dalam spesifikasi teknik (bestek) pengawas
juga harus dibekali untuk menguasai tata cara pelaksanaan kerja,
sehubungan dengan pemakaian alat-alat bantu yang dipergunakan
dalam pelaksanaan.
(c) Buku-buku Standar/ Normalisasi
Pengawas harus memiliki & memahami isi dari buku-buku
standar/normalisasi, yang memuat tentang persyaratan
bahan/material dan konstruksi. Buku tersebut diperlukan sebagai
buku pegangan acuan batas-batas toleransi kualitas bahan dan
konstruksi.
(d) Alat-alat pengujian dan penelitian/ pemeriksaan
(1) Alat-alat penguji dan penelitian/pemeriksaan adalah sarana
untuk membantu Pengawas melaksanakan tugasnya, seperti
alat-alat laboratorium dan alat-alat ukur (theodolit, water-pass,
pita ukur, dll).
(2) Pengawas dan Pelaksana harus mengetahui/mengenal alatalat yang akan dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan serta tahu
betul penggunaannya.
(3) Pengujian dan Pengukuran dilaksanakan oleh Pelaksana
bersama-sama dengan Pengawas.
(4) Penyimpangan yang terjadi harus segera diperbaiki, agar tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
(e) Koordinasi manajemen keluar dan ke dalam
(1) Koordinasi Kedalam (Intern) dalam suatu tim Direksi, harus
berjalan baik agar tidak menimbulkan gap atau persaingan
yang tidak sehat yang pada akhirnya dapat menghambat
jalannya proyek.
(2) Koordinasi dengan Pelaksana/ Kontraktor: Hubungan yang
serasi atau kerja-sama yang baik antar Pengawas dengan
Pelaksana/Kontraktor, sangat berperan untuk kelancaran
Pelaksanaan Pekerjaan. Pengawas sebagai Direksi
berkewajiban secara moril membantu Pelaksana dalam
menjalankan tugasnya.
(3) Koordinasi Keluar selain kepada Kontraktor juga kepada aparat
pemerintah setempat. Komunikasi yang baik antara Direksi dan
aparat Pemerintah dapat memperlancar dalam pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang langsung berhubungan atau
dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti saluran & bangunan
irigasi dsb. Selain itu Pengawas dapat memberikan
pengarahan dan motivasi kepada masyarakat pengguna/
pemanfaat dalam hal pentingnya peran serta masyarakat
dalam upaya memelihara dan menjaga kondisi & fungsi dari
hasil pembangunan itu sendiri.
4) Penguasaan terhadap aspek-aspek Administrasi Teknik
Kepengawasan dapat memiliki arti pelaksanaan pengawasan dan
pelaksanaan pengendalian. Penguasaan terhadap aspek Administrasi
Teknik, merupakan bagian dari pelaksanaan pengendalian yang
bersifat kearsipan (file). Kegiatan administrasi teknik, antara lain:
(a) Pengamatan dan Pencatatan.
(b) Laporan Berkala proyek (misalnya laporan harian, mingguan,
bulanan).