Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH INCOMING SOLAR RADIATION (INSOLASI)

untuk memenuhi mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi

yang dibina oleh Bapak Dwiyono Hari Utomo

disusun oleh :

Ajeng Tiara S.K. 130721607492

Alam Widha Andriyan 130721607481

Anisa Kusumaningrum 130721607450

Herdin Trysna Putra 130721607478

Iwan Setiawan 130721607437

Nur Hidayati 130721607445

Sulusy Audia Zulkha 130721607435

JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

September 2014
LATAR BELAKANG
Energi yang berasal dari matahari merupakan potensi energi terbesar dan terjamin
keberadaannya di muka bumi. Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi matahari bisa
dijumpai diseluruh permukaan bumi. Pemanfaatan radiasi matahari sama sekali tidak
menimbulkan polusi ke atmosfer. Perlu diketahui bahwa berbagai sumber energi seperti tenaga
angin, bio-fuel, tenaga air sesungguhnya juga berasal dari energi matahari.
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka bumi ini. Setiap waktu
hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi surya yang dapat mengaktifkan melekul gas
atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata
dalam waktu yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya, suhu udara,
kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan, evapotranspirasi dan keawanan.
Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi keadaan unsur
iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan
menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu
udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain.
Pengukuran radiasi surya yang sampai dipermukaan bumi di pengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain oleh kedudukan surya terhadap bumi, kebersihan langit termasuk keawanan
dan lokasi titik pengukuran itu sendiri. Radiasi surya yang diukur adalah jumlah energi radiasi
yang sampai di permukaan bumi dalam bentuk intensitas dan lama peyinaran dalam sehari,
sebulan atau setahun atau untuk periode waktu tertentu yang diinginkan.
Energi surya memegang peranan paling penting dari berbagai sumber energi lain yang
dimanfaatkan oleh manusia. Energi surya merupakan sumber berbagai sumber energi. Energi
surya mengawali terbentuknya sumber energi yang lain dan sumber energi lain akan tercipta
selama ada matahari.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari dari insolasi?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi insolasi?
3.
4.
5.
6.
7.

TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian insolasi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi insolasi
3.
INSOLASI

Istilah insolasi berasal dari kata insolation, yaitu singkatan dari “Incoming Solar
Radiation” adalah radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi persatuan luas dan
satuan waktu. Energy matahari dalam bentuk gelombang pendek, oleh permukaan bumi
kemudian diemisikan kembali dalam bentuk radiasi gelombang panjang dan digunakan untuk
memanasi atmosfer bawah, panas ini kemudian didistribusikan oleh konfeksi atau turbulensi
dalam atmosfer. Insolasi berubah terhadap variasi ketinggian matahari:
1. Jika matahari tinggi, radiasi yang jatuh tegak lurus terhadap permukaan bumi, matahari
rendah, radiasi akan disebarkan di dalam area yang luas.
2. Insolasi juga dipengaruhi terhadap panjang waktu dari matahari terbit sampai dengan
terbenam oleh lintang geografis dan letak tempat. Bertambahnya lintang suatu tempat
menyebabkan sudut jatuh dan intensitas insolasi menjadi berkurang.

Insolasi terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih
panjang dari sinar yang tampak adalah infra merah. Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak
adalah ultraviolet.
Macam–macam sinar tampak/spektrum radiasi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
Intensitas insolasi yang diterima oleh berbagai tempat serta setiap saat tidak sama
besarnnya. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi adalah
1. Konstate matahari
Konstante matahari besarnya rata-rata 1,94 cal/cm2/menit, sebenarnyya selalu mengalami
perubahan, walapun perubahan tersebut tidak besar. Perubahan itu disebabkan oleh;
a. Berubahnya intensitas radiasi yang dipancarkan oleh permukaan matahari yang
disebabkan oleh perubahan noda-noda matahari.
b. Perubahan jarak bumi ke matahari.jarak bumi-matahari berubah-ubah sebab obit orbit
bumi mengelilingi matahari berbentuk elip dan matahari terletak pada titik apinya
(waryono,1987;14).
2. Sudut datang sinar matahari
Sudut datang sinar matahari selalu berubah setiap saat. Perbedaan sudut pandang sinar
matahari menyebabkan;
a. Perbedaan luas permukaan horizontal yang mendapat sinar. Makin besar sudut datang
sinar matahari, sinar tersebut akan membentang pada permukaan horizontal yang lebih
sempit sehingga energi matahari yang diterima oleh setiap kesatuan yang luas lebih
besar (waryono,1987;14).
b. Perbedaan panjang atmosfer yang didahului oleh sinar matahari. Makin besar sudut
datang sinar matahari, makin pendek atmosfer yang dilalui oleh sinar, sehingga
kehilangan energi matahari akibat proses absopsi, refleksi dan scattering, ketika melalui
atmosfer lebih kecil (waryono,1987;14).
3. Panjangnya siang hari
Panjang siang hari disetiap tempat tidaklah sama, kecuali tempat-tempat yang terletak di
equator. Besarnya intensitas insolasi berbanding lurus dengan panjang siang hari. Pada sat
equinox, ketika sinar matahari vertical di equator panjang siang selama 12 jam. Tetapi pada
saat matahari melakukan gerakan semu pada 23½° LS, maka terjadi perubahan panjang siang
hari. Siang terpanjang terjadi di waktu solsium musim panas dan siang terpendek terjadi
waktu soltisium musim dingin. Besarnya energi yang diterima berbanding lurus dengan
lamanya waktu penerimaan. Karena itu makin panjang siang harinya makin besar pula
insolasinya(waryono,1987;16).
Tabel panjang siang hari pada berbagai letak lintang
Panjang Siang
Letak Lintang Matahari Matahari

Pada BBS Pada BBU


90oLU 6 bulan malam 6 bulan siang

66 ½ o LU 0 jam 24 jam
O
60 LU 5 jam 33 mnt 18 jam 27 mnt
50OLU 7 jam 42 mnt 16 jam 18 mnt
40OLU 9 jam 8 mnt 14 jam 52 mnt
O
30 LU 10 jam 4 mnt 13 jam 56 mnt
O
20 LU 10 jam 48 mnt 13 jam 12 mnt
10OLU 11 jam 25 mnt 12 jam 35 mnt
OO 12 jam 12 jam
O
10 LS 12 jam 35 mnt 11 jam 25 mnt
20OLS 13 jam 12 mnt 10 jam 48 mnt
30OLS 13 jam 56 mnt 10 jam 4 mnt
O
40 LS 14 jam 52 mnt 9 jam 8 mnt
50OLS 16 jam 18 mnt 7 jam 42 mnt
60OLS 18 jam 27 mnt 5 jam 33 mnt
o
66 ½ LS 24 jam 0 jam
90OLS 6 bulan siang 6 bulan malam

4. Keadaan atmosfer
Ketika radiasi matahari melalui atmosfer diperlemah oleh adanya absorsi, refleksi dan
scattering oleh atmosfer(waryono,1987;16) sehingga akan mempengaruhi intesitas insonasi
matahri menuju bumi.
Menurut sumber lain factor mempengaruhi intensitas insonasi matahari adalah lintang
tempat dan letak tempat. Misalnya, jika ada efek penyerapan, hamburan dan pemantulan dari
lapisan atmosfer, maka jumlah insonasi bergantung pada sudut jatuh sinar matahari dan
durasi radiasi matahari. Bertambahnya lintang tempat menyebabkan sudut jatuh dan
intensitas insolasi berkuurang, selain itu letak tempat mempengaruhi sudut jatuh sinar
matahari pada permukaan, dengan demikian mempengaruhi intensitas insolasi terutama
didaerah lembah dan dilereng pegunungan.
5. Sifat permukaan bumi
Permukaan bumi secara umum berupa daratan dan lautan. Dalam menerima radiasi matahari
daratan dan lautan mempunyai sifat yang berbeda. Daratan lebih cepat menerima panas dan
lebih cepat pula melepaskan panas, sebaliknya lautan lebih lambat menerima panas dan lebih
lambat pula melepaskan panas. Hal ini disebabkan karena panas jenis air di lautan melebihi
panas jenis padatan di daratan.
Daftar Pustaka

http://dayatelnino9.wordpress.com/new-page/

http://bizim-zafer.blogspot.com/2013/01/artinya-tuntutlah-ilmu-mulai-dari.html

supariarta nyoman , http://supariarta.blogspot.com/2012/05/perspektif-matahari.html

dhahir gode , http://bumizone.blogspot.com/p/nama-muhammad-dhaahir-no.html

Anda mungkin juga menyukai