Buletin MKG September 2023 - Cetak
Buletin MKG September 2023 - Cetak
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-NYA Buletin Informasi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun
Geofisika Nganjuk edisi bulan September 2023 dapat diterbitkan.
Buletin ini merupakan akumulasi dari kegiatan bulanan pengamatan dan
pengolahan dan analisa data meteorologi, klimatologi dan geofisika bulan September
2023, yang terdiri dari informasi gempa bumi, informasi unsur cuaca bulanan serta
informasi tanda waktu.
Semoga buletin ini dapat memberikan manfaat sebesar besarnya bagi
masyarakat dan khususnya bagi para pengguna informasi cuaca, iklim dan
gempabumi. Namun kami menyadari bahwa bulletin ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun akan sangat kami harapkan demi
kesempurnaan bulletin ini dimasa mendatang.
i
TIM REDAKSI
6. Setiyaris, S.P
7. Suyono
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
LAMPIRAN ..................................................................................................... 33
iii
DAFTAR ISTILAH
Istilah Penjelasan
Gempabumi : gempabumi yang terjadi di suatu tempat dan menimbulkan
signifikan getaran/guncangan hingga dirasakan oleh masyarakat luas
Date : tanggal terjadinya gempabumi
Origin time : waktu terjadinya gempabumi dalam universal time (skala
pembagian waktu berdasarkan rotasi Bumi, mengacu pada
Greenwich Mean Time/GMT)
Epicenter : lokasi pusat gempabumi pada permukaan Bumi sebagai
hasil proyeksi tegak lurus dari hiposenter
Hiposenter sumber gempabumi pada kedalaman tertentudi dalam Bumi
(km)
Latitude (lat.) : koordinat lintang tempat terjadinya gempabumi (°), lintang
selatan (-), lintang utara (tanpa tanda -)
Longitude (lon.) : koordinat bujur tempat terjadinya gempabumi(°)
Depth : kedalaman hiposenter gempabumi dinyatakan dalam km
(kilometer)
Magnitudo (mag.) : Skala kekuatan energi gempabumi
MB : magnitudo menggunakan gelombang badan
ML : magnitudo menggunakan gelombang lokal
MW : magnitudo menggunakan momen seismik
Azimuth : Arah epicenter dari stasiun pencatat, dalam derajat (°)
Remarks : Keterangan parameter gempabumi
Begin of Astronomical : waktu saat cahaya matahari mulai terlihat di ufuk walaupun
Twilight
matahari masih berada di bawah horison
End of astronomical : saat cahaya matahari sudah tidak terlihat lagi di langit,
twilight
kurang lebih 1.5 jam setelah matahari terbenam (isya’)
transit : posisi saat matahari berada pada titik kulminasi atas
(dzuhur)
konjungsi : peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur
ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di
pusat Bumi
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Buletin bulanan meteorologi,klimatologi,dan geofisika ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut :
a. Laporan kegiatan pengamatan, pengolahan dan analisis kejadian gempabumi bulan
September 2023 . Informasi ini berguna untuk mengetahui bahaya dan dampak dari
kejadian gempabumi di wilayah Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur dengan
membuat klasifikasi berdasarkan magnitudo, kedalaman, jarak serta intensitas
guncangan yang dirasakan oleh masyarakat.
b. Sebagai salah satu upaya mitigasi peringatan dini agar masyarakat bisa terhindar
dari dampak gempabumi dan tsunami.
c. Memberikan data informasi meteorologi,klimatologi khususnya unsur-unsur cuaca
yang terjadi selama bulan September 2023 .
d. Memberikan informasi waktu terbit dan terbenam matahari di wilayah Kabupaten
Nganjuk.
2
BAB II. AKTIVITAS GEMPABUMI DAN TSUNAMI
3
Gambar 2.1 Tipe Batas Lempeng (A. Divergen, B. Transform, C. Konvergen (Subduction)
D. Konvergen (Collision))
5
Gambar 2.2 Peta Pemutakhiran Hazard Gempa Bumi 2016
6
Gambar 2.3. Jumlah kejadian gempabumi per dekade
7
2.3.1 Gempa Bumi Berdasarkan Magnitudo
Tabel 2.2. Jumlah gempabumi Bulan September 2023 berdasarkan magnitudo
Magnitudo
Dekade Jumlah
1.0 – 3.0 3.0 – 4.0 4.0 – 5.0 5.0 – 6.0 6.0 – 7.0 >7.0
Dekade 1 121 26 4 0 - - 151
Dekade 2 83 35 4 1 - - 123
Dekade 3 119 25 1 0 - - 145
Total 323 86 9 1 - - 419
Gambar 2.5. Jumlah gempabumi per dekade September 2023 berdasarkan magnitudo
8
2.3.2 Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman
Gempabumi
Dekade dangkal menengah dalam Jumlah
(h<60 km) (60≤h≤300) (h>300 km)
Dekade I 128 23 0 151
Dekade II 101 21 1 123
Dekade III 118 27 0 145
Total 347 71 1 419
Gambar 2.7. Jumlah gempabumi per dekade September 2023 berdasarkan kedalaman
9
2.3.3 Gempa Bumi Dirasakan
Tabel 2.4.Jumlah gempabumi per dekade berdasarkan dirasakan dan tidak dirasakan
Gempabumi
Dekade Tidak
Dirasakan
Dirasakan
Dekade I 150 1
Dekade II 122 1
Dekade III 144 1
Total 416 3
Gambar 2.9. Jumlah Gempabumi per dekade September 2023 berdasarkan dirasakan
Gambar 2.10. Jumlah Gempabumi September 2023 berdasarkan dirasakan dan tidak
dirasakan
10
BAB III. BULETIN GEMPABUMI DAN TSUNAMI
Selama bulan September 2023 total terjadi gempabumi di daerah Jawa Timur dan
sekitarnya sebanyak 419 kejadian dan terjadi 3 kali kejadian gempabumi dirasakan.
Gempabumi yang terjadi selama bulan September 2023 didominasi oleh
gempabumi dangkal pada kedalaman kurang dari 60 km dengan kekuatan magnitudo M < 3.
Selama bulan September terjadi gempabumi dirasakan di wilayah Jawa Timur dan
sekitarnya sebanyak 3 kejadian. Berikut data kejadian gempabumi dirasakan tersebut :
11
Gambar 3.1 Peta Seismisitas Bulan September 2023 Stasiun Geofisika Nganjuk (Regonal VII)
12
BAB IV. GEMPABUMI SIGNIFIKAN DAN MERUSAK
13
2. Gempabumi tanggal 13/9/2023 pukul 12:34:31 WIB, M 5.3 Kedlmn:666 km, 90 km
Barat Laut Jepara-Jawa Tengah. Adapun parameternya seperti yang dijelaskan
dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Kejadian Gempa Bumi Dirasakan
Jam Bujur Lintang Kedalaman
Tanggal Magnitudo Intensitas
(WIB) (°) (°) (km)
13-Sep-23 12:34:31 110.09 -6.02 5.3 666 Jepara dan kendal II MMI
14
3. Gempabumi tanggal 28/9/2023 pukul 01:19:17 WIB, M 2.6 Kedlmn:7 km, 26 km
Barat Daya Kendal – Jawa Tengah. Adapun parameternya seperti yang dijelaskan
dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Kejadian Gempa Bumi Dirasakan
Jam Bujur Lintang Kedalaman
Tanggal Magnitudo Intensitas
(WIB) (°) (°) (km)
28-Sep-23 01:19:17 110.02 -7.08 2.6 7 Kendal II MMI
15
BAB V. INFORMASI PETA KERAPATAN DAN SAMBARAN PETIR
Selama bulan September 2023 di wilayah Kab. Nganjuk dan sekitarnya tidak
terdapat kejadian sambaran petir, sehingga tampak clear peta kerapatan sambaran
petir pada periode tersebut. Hal ini mengingat saat ini wilayah Nganjuk dan sekitarnya
masih dalam musim kemarau. Adapun sebaran kerapan sambaran petir bulan
September tahun 2023 disajikan dalam Gambar 5.1.
Gambar 5.1 Peta Kerapatan Sambaran Petir Wilayah Nganjuk Bulan September 2023
16
Selama bulan September 2023 tidak terdapat sambaran petir di wilayah Kab.
Nganjuk dan sekitarnya, sehingga tampak clear pada peta sambaran petir seperti
dijelaskan pada peta sambaran petir maksimum sebagai berikut:
Gambar 5.2 Peta Sambaran Petir Maksimum Wilayah Kab. Nganjuk dan Sekitarnya
September 2023
17
BAB VI. INFORMASI TANDA WAKTU
Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ akan kembali terjadi pada hari
Ahad, 15 Oktober 2023 M, pukul 00:55:07 WIB. Berdasarkan data konjungsi yang
terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 15 Oktober 2023, maka rukyat dapat mulai
dilakukan tanggal 15 Oktober 2023. Sedangkan yang berpedoman hisab perlu
diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 15 Oktober 2023.
Pada gambar 6.1 ditampilkan ketinggian Hilal pada tanggal 15 Oktober 2023
wilayah dunia sedangkan gambar 6.2 ditampilkan ketinggian hilal tanggal 15 Oktober
2023 untuk wilayah Indonesia. Tinggi Hilal yang ditampilkan pada gambar tersebut
dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan
elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah
diikutsertakan dalam perhitungan.
19
Gambar 6.1 Peta Ketinggian Hilal 14 Oktober 2023 untuk wilayah global
20
Gambar 6.2 Peta Ketinggian Hilal 15 Oktoberber 2023 untuk wilayah Indonesia
21
BAB VII. INFORMASI UNSUR CUACA / IKLIM
Bulan September 2023 akhir analisis DMI dalam kondisi positif +1,45, tidak signifikan
pengaruhnya terhadap penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia yang berasal
dari Samudera Hindia barat Sumatera. Diprediksi DMI akan bernilai positif hingga akhir
tahun 2023 yang berpengaruh terhadap berkurangnya hujan di wilayah Indonesia.
22
pada nilai anomali suhu permukaan laut (SPL) di daerah NINO3.4 di Samudera Pasifik
dekat ekuator bagian tengah dan timur.
Anomali suhu muka laut di Nino 3.4 di akhir bulan September 2023 sebesar +1.45
menunjukkan kondisi el nino moderate. Banyak lembaga iklim dunia memprediksikan
kondisi el nino moderate akan berlangsung hingga periode DJF atau Desember 2023,
Januari dan Februari 2024.
Gambar 7.3 SST SST Bulan September dan Prediksi Bulan Oktober
Anomali Suhu perairan Indonesia bulan September 2023 menunjukkan kondisi dingin
hingga hangat. Wilayah utara lebih hangat dibandingkan wilayah selatan katulistiwa,
sedangkan untuk bulan Oktober 2023 diprediksi anomali SST di perairan Indonesia
didominasi kondisi yang dingin.
23
aktif, MJO ditandai dengan pergeseran suatu wilayah banyak hujan lebat (konveksi
kuat) dan wilayah kurang hujan (konveksi terhambat) di daerah tropis. Metode yang
digunakan adalah dengan Out Going Long Wave Range (OLR), radiasi gelombang
panjang keluar (OLR) sering digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi tinggi,
tebal, awan hujan konvektif.
Analisis akhir September 2023 MJO tidak aktif atau dalam kondisi netral dan diprediksi
tetap tidak aktif hingga pertengahan bulan Oktober. Berdasarkan peta prediksi spasial
anomali OLR hingga pertengahan bulan Oktober wilayah Indonesia tidak menunjukkan
adanya aktivitas konvektif atau potensi terjadinya awan - awan hujan sangat kecil.
7.1.5 Monsun
Monsun merupakan angin yang bertiup sepanjang tahun dan berganti arah dua
kali dalam setahun. Monsun merupakan sistem sirkulasi regional yang mempunyai
variasi musiman, dengan adanya gerak semu matahari terhadap bumi secara periodik
di belahan bumi utara dan selatan menyebabkan angin di wilayah Indonesia sangat
dipengaruhi oleh adanya perbedaan sel tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di
benua Asia dan Australia secara bergantian.
Monsun Asia tidak aktif dan monsun Australia akhir September 2023 tetap aktif dengan
intensitas kuat dan diprediksi berlangsung hingga akhir bulan Oktober. Monsun Asia
mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, sedangkan monsun
Australia membawa udara dingin yang sifatnya kering.
Dilihat dari pola angin zonal (timur-barat) angin timuran mendominasi seluruh wilayah
Indonesia. Sedangkan jika dilihat dari pola angin meridional (Utara-Selatan) wilayah
Indonesia didominasi oleh angin dari selatan.
25
LU 114° BT) lebih dari atau sama dengan 10 mb maka dapat dikatakan telah terjadi
seruakan dingin di Belahan Bumi Utara (BBU).
Indek Cold Surge terakhir sebesar 6,7 atau kurang singnifikan. Indek Cold Surge
mengindikasikan adanya seruakan dingin yang menjadi indikator monsun dingin Asia
yang bisa memberikan pengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
Selama bulan September 2023 tidak tercatat hujan yang turun (0,0 mm) di Stasiun
Geofisika Nganjuk.
26
7.2.2 SUHU UDARA
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Pengamatan suhu
udara meliputi suhu minimum, maksimum dan harian. Pembacaan thermometer
minimum tiap pagi jam 07.00 WIB, pembacaan thermometer maksimum tiap jam 19.00
WIB dan suhu udara harian pembacaannya tiap jam dengan thermometer bola kering
dan bola basah.
Suhu udara rata-rata bulan September 2023 berkisar 22,5 – 27,0ºC. Suhu udara
maksimum absolut terjadi pada tanggal 30 September sebesar 32,6ºC sedangkan
suhu udara minimum absolut terjadi pada tanggal 3 September sebesar 17,6ºC.
.
7.2.3 TEKANAN UDARA
Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer,
dinyatakan dalam milibar (mb).
27
Tekanan udara rata rata pada bulan September 2023 adalah 1016,4 mb. Tekanan
udara tertinggi 1017,4 mb terjadi pada tanggal 30 September, sedangkan tekanan
udara terendah 1014,7 mb terjadi tanggal 4 September 2023.
7.2.5 PENGUAPAN
Penguapan diukur dengan open pan evaporimeter. Besarnya penguapan
dinyatakan dengan bilangan dalam millimeter yang menyatakan banyaknya air yang
hilang karena menguap melalui tiap satuan luas tiap satuan waktu.
28
Gambar 7.13 Grafik Penguapan Bulan September 2023
Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada bulan September 2023 sebesar 5,4 mm.
Penguapan maksimum sebesar 9,0 mm terjadi pada tanggal 28 September dan
bernilai minimum pada tanggal 9 dan 18 September sebesar 2,0 mm.
7.2.6 MATAHARI
Penyinaran matahari diukur dengan alat Campbell stockes, perhitungan lama
penyinaran berdasarkan jejak pias yang terbakar selama 12 jam yaitu mulai pukul
07.00 WIB -18.00 WIB.
Rata-rata lama penyinaran matahari pada bulan September 2023 adalah 8,6 jam/hari.
Lama penyinaran tertinggi 10,4 jam/hari pada tanggal 14 September, sedangkan
penyinaran matahari terendah 4,7 jam/hari tanggal 18 September 2023.
7.2.7 ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah. Untuk mengetahui arah dan kecepatan angin digunakan alat
29
Anemometer. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin
adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sistem penamaan
angin dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.
Gambar 7.15 Prosentase Arah dan Kecepatan Angin Bulan September 2023
Pada gambar Windrose bulan September di atas menunjukkan bahwa angin terbanyak
yang terjadi pada bulan September berasal dari arah Barat Daya dengan kecepatan
angin maksimum 12 knot.
Sedangkan untuk distribusi frekuensi kejadian didominasi angin dengan kecepatan 0-4
knot sebesar 97,9%. Selengkapnya distribusi berdasarkan frekuensinya adalah
sebagai berikut:
▪ calm sebesar 3,3%,
▪ 0 - 4 knots sebesar 97,9%,
▪ 4 - 7 knots sebesar 6,5%,
30
▪ 7 - 11 knots sebesar 1,5%,
▪ 11 - 17 knot sebesar 0,3%,
▪ 17 - 21 knot sebesar 0,0% dan
▪ >= 22 knot sebesar 0,0%.
31
BAB VIII. KESIMPULAN
1. Sumber gempa bumi dominan untuk wilayah Pulau Jawa khususnya Jawa
Timur didominasi dari subduksi megathrust.
2. Pada bulan September 2023 terjadi gempabumi sebanyak 419 kali, kedalaman
rata rata dangkal (H < 60 km). sedangkan jumlah gempabumi dirasakan
sebanyak 3 kali dengan skala intensitas II-III MMI.
3. Konjungsi atau ijtima sebagi penanda awal bulan Rabiulakhir 1445 H terjadi
pada hari Ahad, tanggal 15 Oktober 2023 pada jam 00:55:07 WIB atau
sebelum matahari terbenam, sehingga bagi yang berpedoman rukyat, rukyat
mulai dapat dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2023. Untuk wilayah Jawa
Timur, pada tanggal 15 Oktober 2023 ketinggian hilal berkisar 5.8°.
4. Selama bulan September 2023 tidak terjadi sambaran petir di wilayah Kab.
Nganjuk dan sekitarnya, sehingga tampak clear pada peta kerapatan dan
sambaran petir di wilayah Kab. Nganjuk dan sekitarnya pada periode bulan
September 2023.
5. Kabupaten Nganjuk dengan kondisi topografi disebelah barat daya merupakan
deretan pegunungan Wilis dengan ketinggian 1000 – 2300 mdpl, bagian tengah
dataran rendah dengan ketinggian 60 – 140 mdpl dan bagian utara merupakan
deretan pegunungan Kendeng dengan ketinggian 60 -300 mdpl dapat
menghasilkan interaksi sirkulasi lokal yaitu angin lembah dan gunung. Secara
klimatologisnya untuk wilayah Nganjuk bulan Oktober 2023 masih memasuki
musim kemarau dan dengan melihat perkembangan dinamika atmosfer di
sekitar wilayah Indonesia, Jawa Timur dan kabupaten Nganjuk khususnya,
dapat disimpulkan bahwa wilayah kabupaten Nganjuk hanya berpeluang hujan
dengan intensitas ringan ( <50 mm/bulan).
6. Dihimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar
mewaspadai peluang cuaca ekstrim saat musim kemarau terutama bagi
wilayah yang rawan berdampak kekringan, kebakaran serta fenomena lain yang
merusak.
32
Lampiran 1. Klasifikasi Gempabumi
33
Lampiran 2. Skala intensitas menurut Modified Mercally Intensity (MMI)
Skala Keterangan
I Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa
orang
II Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang
digantung bergoyang
III Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan
ada truk berlalu.
IV Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar oleh
beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergerincing dan dinding
berbunyi.
V Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak
terbangun, gerabah pecah, jendela dan sebagainya pecah, barang-barang
terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul
lonceng dapat berhenti.
VI Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan
berlari ke luar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak,
kerusakan ringan.
VII Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan
bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan
kontruksi yang kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong
asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII Kerusakan ringan pada bangunan dengan kontruksi yang kuat. Retak-
retak pada bangunan dengan kontruksi yang kurang baik, dinding dapat
lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen
roboh, air menjadi keruh
IX Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak
lurus, banyak retak-retak. Rumah tampak berpindah dari pondasinya.
Pipa-pipa di dalam rumah putus.
X Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondasinya,
tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di
tanah-tanah yang curam.
XI Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak,
terjadi lembah. Pipa di dalam tanah tidak bisa dipakai sama sekali, tanah
terbelah, rel melengkung sekali.
XII Hancur sama sekali. Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
34