Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


OPERASIONAL
01 Februari 2016

dr. Efrianti M.Kes

Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu


PENGERTIAN kondisi baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang
kritis, ruangan, peralatan, permintaan dll, kepada seseorang
(dokter, perawat, kabag, karu, atasan, bawahan dll) melalui
telepon, maupun secara lisan yang dilakukan secara akurat,
lengkap, dimengerti, tidak duplikasi, dan tepat kepada penerima
informasi sehingga dapat mengurangi kesalahan dan untuk
meningkatkan keselamatan pasien
Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif (SBAR) di
TUJUAN RS Permata hati
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Hati Nomor
KEBIJAKAN :013/Skep-Dir/Rs-Ph/Ii/2016 tentang komunikasi efektif.

A. Komunikasi SBAR via telepon antara perawat/bidan-


PROSEDUR Dokter (dr jagadan DPJP)
1. Sebelum menelepon dokter jaga atau DPJP , perawat /bidan
telah melakukan pemeriksaan fisik, anamnesa (pengkajian)
dan membaca rekam medis pasien.
2. Perawat/ bidan menulis hal-hal yang akan dilaporkan di
formulir lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

melaporkan pasien, selanjutnya bila akan menelpon dokter


kembali , perawat /bidan menuliskan dilembar instruksi
dokter/catatan terintegrasi
3. Perawat /bidan membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
4. Perawat /bidan menyiapkan rekam medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi di dekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan
5. Sebelum melaporkan perawat/bidan menyampaikan salam
singkat seperti ”selamat pagi/siang/sore/malam dokter.”
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1. Situation
Sebutkan identitas perawat/bidan dan ruangan /unit RS
tempat perawat bertugas dan sebutkan nama lengkap,
umur, kamar/ruangan, serta masalah utama pasien saat
ini (misalnya sesak nafas , nyeri dada, badan panas. Dll)
6.2. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan :
 Status kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG dsb)
 Status respirasi (frekuensi pernafasan, Sp O2, analisa
Gas Darah dsb)
 Status gastro intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb)
 Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

 Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang


lainnya
6.3. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut :
 Problem kardologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb
 Problem gastro - intestinal (perdarahan masif dan
shock)
6.4. Recomendation:
Rekomendasi ( pilih sesuai kebutuhan)
6.5.1. Saya meminta dokter untuk :
 memindahkan pasien ke ICU?
 segera datang melihat pasien?
 mewakilkan dokter lain untuk datang?
6.5.2. Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan :
 Foto Rontgen?
 Pemeriksaan analisa gas darah?
 Pemeriksaan EKG?
 Pemberian oksigen?
 Beta 2 antagonis nebulizer?
6.5.3. Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
 seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
vital
 bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi.
6.5.4. Konfirmasi
 saya sudah mengerti rencana tindakan pasien
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

 apa yang harus saya lakukan sebelum dokter


sampai disini ?
7. Perawat/ bidan mencatat (writing down) semua
rekomendasi/instruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia /lembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi dalam rekam medis pasien :
 tanggal dan jam pesan diterima
 dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran/ hasil
test kritis yang dilaporkan.
8. Perawat/bidan memastikan rekomendasi yang diberikan
telah sesuai dengan cara mengulang dan membaca kembali
(repeat back dan read back) ke pengirim pesan (dokter)
untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah dituliskan dan
hal-hal yang telah diinstruksikan oleh dokter. Hal ini
dibuktikan dengan menulis pada lembar komnikasi SBAR
untuk komunikasi pertelepon yang pertama kali dengan
memberikan stempel ”read back ” berwarna merah pada
catatan perkembangan terintegrasi untuk komunikasi
pertelepon selanjutnya.
9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR /lembar instruksi
dokter/catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama
jelas perawat/bidan yang melapor dan nama dokter yang
memberikan pesan /instruksi.
10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam verifikasi
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi SBAR


/lembar instruksi dokter/catatan terintegrasi pada saat :
a. untuk dokter jaga : pada saat pergantian shift selambat
lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam
b. untuk DPJP : pada saat visite pertama kali atau selambat-
lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam
11. apabila DPJP (yang menerima laporan) berhalangan (cuti,
sakit) maka yang melakukan verifikasi menandatangani
catatan pesan yang ditulis – penerima pesan adalah dokter
pengganti yang ditunjuk oleh DPJP tersebut dalam waktu
1x 24 jam
12. Saat pertama kali akan melaporkan pasien kepada dokter ,
perawat/ bidan menggunakan formulir lembar komunikasi
SBAR, selanjutnya akan melaporkan kondisi pasien melalui
telepon untuk pasien yang sama , maka perawat/bidan
menulis dilembar instruksi dokter/catatan terintegrasi dan
ditanda tangani.
13. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan (untuk pasien rawat
inap)
14. Penulisan /pendokumentasian pelaporan komunikasi SBAR
ke dokter oleh petugas rawat jalan di dalam catatan
terintegrasi di status pasien yang bersangkutan.

B. Komunikasi SBAR antara dokter- DPJP/dokter


Konsulen
1. Sebelum menelpon dokter DPJP, dokter jaga ruangan telah
melakukan pemeriksaan fisik, anamnesa dan membaca
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

rekam medis pasien


2. Dokter menulis hal-hal yang perlu dilaporkan di formulir
lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan
pasien, selanjutnya bila akan menelpon DPJP kembali
dokter menuliskan dilembar instruksi dokter atau catatan
terintegrasi.
3. Dokter jaga membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
4. Dokter jaga menyiapkan rekam medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi di dekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan
5. Sebelum melaporkan dokter jaga menyampaikan salam
singkat seperti selamat pagi/siang/sore/malam dokter.
6. Laporkan kondisi pasien pasien dengan menggunakan
prinsip komunikasi SBAR
6.1. Situation
Sebutkan identitas dan ruangan /unit RS tempat dokter
jaga bertugas dan sebutkan nama lengkap, umur,
kamar/ ruangan, serta masalah utama pasien saat ini
(misalnya sesak nafas , nyeri dada, badan panas. Dll)
6.2. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan :
 Status kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG dsb)
 Status respirasi (frekuensi pernafasan, Sp O2, analisa
Gas Darah,dsb)
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

 Status gastro intestinal (nyeri perut, muntah,


perdarahan, dsb)
 Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
 Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya
6.3. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut :
 Problem kardologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb)
 Problem gastro intesetinal (perdarahan masif dan
shock)
6.4. Recomendation:
Rekomendasi ( pilih sesuai kebutuhan)
6.5.1. Saya meminta dokter untuk :
 memindahkan pasien ke ICU?
 segera datang melihat pasien?
 mewakilkan dokter lain untuk datang?
6.5.2. pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan :
 Foto Rontgen?
 Pemeriksaan analisa gas darah?
 Pemeriksaan EKG?
 Pemberian oksigen?
 Beta 2 antagonis nebulizer?
6.5.3. apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
 seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda vital
 bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi.
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

6.5.4. konfirmasi
 saya sudah mengerti rencana tindakan pasien
 apa yang harus saya lakukan sebelum dokter sampai
disini ?
7. Dokter jaga mencatat (writing down) semua rekomendasi
atau instruksi dari dokter DPJP dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia atau lembar instruksi
dokter atau catatan terintegrasi dalam rekam medis pasien :
 tanggal dan jam pesan diterima
 dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran/ hasil
test kritis yang dilaporkan.
8. Dokter jaga memastikan rekomendasi yang diberikan telah
sesuai dengan cara mengulang dan membaca kembali
(repeat back dan read back) ke pengirim pesan (dokter
DPJP) untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah
dituliskan dan hal-hal yang telah diinstruksikan oleh dokter.
Hal ini dibuktikan dengan menulis pada lembar komunikasi
SBAR untuk komunikasi pertelepon yang pertama kali
dengan memberikan stempel ”read back ” berwarna merah
pada catatan perkembangan terintegrasi untuk komunikasi
pertelepon selanjutnya.
9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR atau lembar instruksi
dokter atau catatan terintegrasi dan berikan paraf serta
nama jelas dokter jaga yang melapor dan nama dokter
DPJP yang memberikan pesan atau instruksi.
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

10. Dokter DPJP yang menerima laporan harus melihat dan


memberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam verifikasi
pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi SBAR atau
lembar instruksi dokter atau catatan terintegrasi pada saat
visite pertama kali atau selambat-lambatnya dalam waktu 1
x 24 jam
11. Apabila DPJP (yang menerima laporan) berhalangan (cuti,
sakit) maka yang melakukan verifikasi menandatangani
catatan pesan yang ditulis – penerima pesan adalah dokter
pengganti yang ditunjuk oleh DPJP tersebut dalam waktu 1
x 24 jam
12. Saat pertama kali akan melaporkan pasien kepada dokter
DPJP,dokter jaga menggunakan formulir lembar
komunikasi SBAR, selanjutnya akan melaporkan kondisi
pasien melalui telepon untuk pasien yang sama , maka
dokter jaga menulis dilembar instruksi dokter/catatan
terintegrasi dan ditandatangani.
13. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan.

C. Komunikasi SBAR antara Petugas Penunjang


Perawat/Bidan - Dokter
1. Sebelum menelepon perawat/bidan, dokter jaga atau DPJP ,
petugas penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi,
fisioterapi, apoteker, dan petugas lain) telah menyiapkan
data – data yang akan dilaporkan.
2. Petugas penunjang menulis hal-hal yang akan dilaporkan dan
membaca kembali untuk memastikan bahwa data sudah
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

benar
3. Petugas penunjang menyiapkan catatan yang telah ditulis di
dekat pesawat telepon lengkap dengan data-data yang akan
dilaporkan
4. Sebelum melaporkan petugas menyampaikan salam singkat
seperti selamat pagi/siang/sore/malam dokter.
5. laporkan kondisi pasien pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
5.1. Situation
Sebutkan identitas petugas penunjang dan ruangan /unit
RS tempat petugas tersebut bertugas dan sebutkan
dengan jelas kondisi atau situasi yang membuat anda
khawatir.
5.2. Background
 Merupakan penemuan /data objektif berdasarkan
pengamatan anda .
 Laporkan yang penting dan relevan
5.3. Assesment
Hasil analisa anda terhadap situasi tersebut yang
memerlukan tindak lanjut atau dianggap memiliki
resiko.
5.4. Recomendation:
Berikan usul atau saran
1. Petugas penunjang yang melaporkan hasil kritis
harus mencatat tanggal dan waktu menelpon, nama
lengkap petugas kesehatan yang dihubungi dan nama
lengkap yang menelepon
2. petugas penunjang mendokumentasikan secara
KOMUNIKASI EFEKTIF

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Sudirman N0. 37 Duri Tlp
0765 598101 Fax
0765 5979 Email 078/02/KEP/01/2016 - 1/11
rspermatahati@yahoo.co.id

lengkap hal-hal yang sudah dilaporkan ke dalam


buku catatan/ buku laporan critical result di unit
masing-masing.

1. Pelayanan medis
UNIT TERKAIT 2. Pelayanan keperawatan
3. Pelayanan penunjang medis

Anda mungkin juga menyukai