Tugas Rekayasa Sungai Makalah
Tugas Rekayasa Sungai Makalah
Dibuat:
Ryan Dwi Hartyanto
NIM. H1A110036
Dosen :
M. Azhari Noor, M.Eng
NIP.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2. Sungai Periodik
3. Sungai Episodik
Sungai Episodik adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan
pada musim hujan airnya banyak.
Contoh :
Sungai Kalada di Pulau Sumba.
2.1.2.2. Menurut Pola Alirannya
Karena air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah
sepanjang lereng maka garis batas sebuah DAS adalah punggung bukit sekeliling
sebuah sungai. Garis batas DAS tersebut merupakan garis khayal yang tidak bisa
dilihat, tetapi dapat digambarkan pada peta.
2.4.1 Khusus :
1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor
12,
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3409);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai
1. Pelurusan sungai
Tujuan dari pelurusan sungai ini adalah untuk mengurangi banjir lokal, meningkatkan
kebersihan kawasan, memperpendek lintasan transortasi, kemudahan navigasi
transportasi sungai dan pembangunan hydropower plan. Dengan beda tinggi yang
sama dan panjang alur yang lebih pendek, akan menghasilkan slope yang lebih besar
sehingga kecepatan aliran tinggi. Indikasi dampak negatif dari pelurusan sungai ini
adalah retensi tahanan aliran berkurang, peningkatan sedimentasi di daerah hilir, dan
erosi di daerah hulu. Pemendekkan berdampak menurunkan tingkat peresapan (waktu
untuk meresap ke dalam tanah) yang mengakibatkan banjir di hilir dan kekeringan
(saat musim kemarau), sehingga konservasi air di hulu rendah.
2. Penyudetan
3. Pembuatan bendung
Pembuatan bendung merupakan salah satu rekayasa di sungai untuk mengatur muka
air sungai dan alur sungai. Indikasi dampak dari kegiatan ini adalah percepatan arus,
erosi, dan sedimentasi di berbagai lokasi. Diperlukan pemeliharaan secara intensif dan
terus-menerus.
4. Proteksi tebing
Proteksi tebing adalah rekayasa sungai untuk memperkuat tebing dari gaya
gelombang yang disebabkan oleh kapal atau dari arus sungai. Indikasi dampak negatif
yang timbul akibat perkerasan tebing adalah terjadinya kepunahan ekologi sempadan
sungai karena kondisi habitat ekosistemnya berubah total. Tumbuh-tumbuhan
sepanjang pinggir sungai dihilangkan diganti dengan pasangan batu kosong atau isi.
5. Penyempitan alur
6. Pembuatan tanggul
Pembuatan tanggul memanjang sungai adalah rekayasa teknik hidro dengan tujuan
untuk membatasi limpasan atau luapan air sungai, sehingga banjir dapat dihindari.
Namun kelemahannya adalah apabila terjadi kegagalan tanggul akan mengarah
kepada jebolnya tanggul akibat rembesan karena bocoran konstruksi lapisan kedap air
dan over tapping. Selain itu, bangunan ini tidak mampu menahan genangan yang
relatif lama (lebih dari 2 hari).
Pengerukan adalah rekayasa sungai yang dilakukan untuk memperbaiki alur dan
tampang melintang sungai untuk pelayaran. Indikasi dampak pengerukan ini adalah
penurunan resistensi alur sungai karena biasanya dilakukan jika di tengah-tengah
sungai ada pulai gundukan pasir elemen sungai lainnya termasuk vegetasi tepi sungai
tranportasi sungai.
8. Pembangunan bendungan
Bertujuan membendung air sehingga didapatkan sejumlah volume air yang bisa
digunakan untuk keperluan tertentu (misal memutar turbin kaitannya dengan
pembangkit tenaga listrik, pengairan, konservasi dan rekreasi). Indikasi dampak
negatif dari pembangunan bendung ini adalah interupsi ekologi sungai (misal fish
migration) dan interupsi transport sedimen sungai. Akibatlain dari pembuatan
bendung atau bendungan melintang sungai adalah terjadinya penggenangan
(inundating) di bagian hulu bangunan, berkurangnya areal hutan atau pertanian yang
signifikan, meningkatnya asam akibat pembusukan vegetasi dalam air, terjadi
instabilitas angkutan sedimen sepanjang alur sungai terutama di hilir.
3. Flora dan fauna tumbuh kembali menuju komposisi flora dan fauna alamiah
semula.
3.1 KESIMPULAN
1. Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut,
danau atau sungai yang lebih besar.
Saran
3.
Daftar Pustaka
http://softilmu.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-dan-jenis-jenis-sungai.htm di unduh
pada 26 Oktober 2015 jam 22.00
https://ifahlatifah87.wordpress.com/2012/04/12/keuntungan-perbaikan-sungai-
dengan-konsep-ekohidraulika/ di unduh pada 26 Oktober 2015 jam 22.00
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/mimpi-tentang-das-
ciliwung/ di unduh pada 26 Oktober 2015 jam 22.00
Asdak,Chay., (2010).Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28 Tahun 2015 Tentang Penetapan Garis
Sempadan Sungai
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai