240
MATERI
1. Pengertian Etik dan Moral
2. Pengembangan dan transmisi nilai
3. Nilai esensial dalam praktek klinis
4. Aplikasi etik dan moral dalam praktek klinis
Materi Pelatihan Etik dan Moral
241
METODA
1. Kuliah singkat
2. Kerja Kelompok
3. Diskusi Pleno
4. Penugasan
RENCANA PEMBELAJARAN
SESI I
BAGIAN A
Topik : Etik dan Moral dalam Praktek Keperawatan
Metoda : Kuliah singkat
Waktu : 30 menit
BAGIAN B
Topik : Diskusi Kelompok pembahasan kasus.
Metoda : Kerja Kelompok
Waktu : 30 menit
BAGIAN C
Metoda : Pembahasan Kasus Keperawatan / Keperawatan
Waktu : 30 menit
MATERI
Materi Pelatihan Etik dan Moral
242
Pengertian:
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah,
kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi
nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia
berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang
dianutnya. Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika
suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik PPNI
Materi Pelatihan Etik dan Moral
243
Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar
atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum,
adat dan praktek profesional
Pilihan: (1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan bagi setiap
individu; (2) Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan-perbedaan, asuhan
yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang
diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan. (3) Keyakinan bahwa
penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi
semua masyarakat.
Penghargaan: (1) Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan
merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau klien
serta sejawat) atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal
yang dilakukan; (2) Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yang
tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.
Tindakan (1) Gabungkan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari-
hari; (2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan
pribadi dan profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan.
Semakin disadari nilai-nilai profesional maka semakin timbul nilai-nilai moral yang
dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya. Bila dibicarakan dengan
sejawat atau pasen dan ternyata tidak sejalan, maka seseorang merasa terjadi sesuatu
yang kontradiktif dengan prinsip-prinsip yang dianutnya yaitu; penghargaan terhadap
martabat manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa
nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana kita perlu
Materi Pelatihan Etik dan Moral
246
meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam
kehidupan ini untuk menghormati martabat manusia. Hal ini merupakan nilai-nilai positif
yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masyarakat luas.
Perawat atau perawat memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan
yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan
profesional. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat atau
perawat, dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan sejawat atau teman.
Perilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat atau perawat mencoba dan
mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk membantu memecahkan
masalah etika. Dalam hal ini, perawat atau perawat seringkali menggunakan dua
Materi Pelatihan Etik dan Moral
248
Asuhan juga memiliki tradisi memberikan komitmen utamanya terhadap pasen dan
belakangan ini mengklaim bahwa advokasi terhadap pasen merupakan salah satu peran
yang sudah dilegimitasi sebagai peran dalam memberikan asuhan Keperawatan. Advokasi
adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak pasen. Hal
tersebut merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat atau perawat, dalam menemukan
kepastian tentang dua sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan
berdasarkan prinsip dan asuhan. Perawat atau perawat yang memiliki komitmen tinggi
dalam mempraktekkan keperawatan profesional dan tradisi tersebut perlu mengingat hal-
hal sbb: (1) Pastikan bahwa loyalitas staf atau kolega agar tetap memegang teguh
komitmen utamanya terhadap pasen; (2) berikan prioritas utama terhadap pasen dan
masyarakat pada umumnya; (3) Kepedulian mengevaluasi terhadap kemungkinan adanya
klaim otonomi dalam kesembuhan pasen. Bila menghargai otonomi, perawat atau perawat
harus memberikan informasi yang akurat, menghormati dan mendukung hak pasien
dalam mengambil keputusan.
KESIMPULAN
Materi Pelatihan Etik dan Moral
250
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan dan keperawatan agar dapat diterima
dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan
nilai-nilai keperawatan / keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen
yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat atau
perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau
keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan
standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasen, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan atau keperawatan
EVALUASI
LATIHAN
A. Kasus Keperawatan
Pasen 35 tahun, wanita, dirawat karena disentri amuba. Diberikan th/ flagil 3 x 2 tablet
@ 500 mg. Dari pantauan perawat, obat sudah habis tetapi tidak ada kemajuan, padahal
obat selalu dibagikan oleh perawat pagi, siang, sore sebelum makan. Pada saat perawat
verbed masuk diketahui ada obat flagil di bawah bantalnya. Setelah ditanyakan, pasen
menjawab bahwa obatnya mahal, karena itu ia simpan supaya tidak cepat habis.
Diskusikan:
1. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?
Materi Pelatihan Etik dan Moral
251
KEPUSTAKAAN