Anda di halaman 1dari 3

Sejarah pendirian STKIP Muhammadiyah Blora

Dari 1987 sampai tahun 2014 Staim Blora telah berpartisipasi untuk menciptakan
tenaga pendidikan melalui berbagai program diantaranya S1. PAI, D2 Perpustakaan, D2
PGMI, Akta IV dan program PSKGJ. Namun demikian dengan Berlakunya UU No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mewajibkan guru berijasah S1 dan D4, sehingga
praktis prodi yang dimiliki STAIM Blora hanya S1 PAI yang peminatnya cenderung stagnan
dan bisa dikatakan semakin kecil.
Pada tahun itu pula dilakukan usaha untuk mengembangkan STAIM dengan berbagai
cara diantaranya studi banding, konsultasi dan pengusulan penambahan prodi baru ke Dirjen
Diktis. Akhirnya pada tahun 2014 itu STAIM di visitasi dari DIKTIS atas usulan
penambahan Prodi dan alhamdulillah pada tahun awal 2015 terbit surat keputusan ijin prodi
baru di STAIM yaitu prodi PGMI dan PGRA.
Ternyata dengan penambahan prodi tersebut juga belum mampu untuk meningkatkan
eksistensi STAIM karena kenyataannya peminat prodi baru tersebut sangat minim. Ditambah
lagi Kampus PTKI negeri yang beayanya sangat murah dan tidak adanya pemetaan prodi oleh
DIKTIS yang menyebabkan persaingan yang tidak sehat diantara PTKIS.
Sebagai informasi di Blora ada 3 PTKIS yaitu STAIM BLORA, Al muhammad Cepu
dan Khozinatul Ulum yang ketiganya memiliki prodi yang sama. Kondisi inilah yang
kemudian mendorong upaya untuk mencari alternatif untuk tetap bisa dan lebih eksis di
Pendidikan Tinggi Blora.
Usaha ini di awal terhambat dengan adanya moratorium pendirian PT baru dari
Kemendikbud waktu itu yang kemudian kita kenal Kemenristek Dikti 2012-2014.
Inisiasi
Tahun 2013-2014
Dari berbagai konsultasi dengan PP muhammadiyah melalui majelis dikti, UMS,
UNMUH Gresik, UHAMKA dan kolega di persyarikatan akhirnya STAIM memantapkan
niat untuk mencoba untuk membuka perguruan tinggi di luar DIKTIS Kemenag dengan
pertimbangan utama minat masyarakat. Akhirnya terbentuklah tim pendirian dan
pengembangan perguruan tinggi di lingkungan PDM Blora dan STAIM Blora yang bertugas
untuk menyiapkan kebutuhan pendirian PTM baru di BLORA. Persiapan mulai dari studi
kelayakan, upaya pemenuhan standar minimal sarat pendirian, serta berkas-berkas
administrasi pendukung proposal pendirian.
Bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan karena ternyata pengajuan usulan di
kemenristek dikti sangat dinamis dan normatif. Pendampingan dari UHAMKA Jakarta untuk
penyusunan proposal dilakukan, workshop penyusunan proposal dimentori oleh tim
UHAMKA samapi akhirnya proposal jadi. Mendekati penghentian moratorium pendirian PT
baru muncul regulasi dan tata aturan pengusulan yang sama sekali berbeda.
Kami segenap tim yang penuh dengan keterbatasan berbagi tugas mempelajari dan
berusaha memenuhi persyaratan usulan. Mencari Sumberdaya manusia berupa calon dosen
yang linear dengan prodi yang diajukan bukan perkara mudah untuk di Blora belum lagi
sebelum bisa mengajukan usulan ke Kemenristek dikti penyelenggara harus sudah
memperoleh rekomendasi pendirian PT baru oleh Kopertis setempat dengan cara
mempresentasikan hasil studi kelayakan pendirian PT yang di Usulkan.
Tahun 2015
Tanggal 14 Maret 2015 rekomendasi pendirian dari Kopertis VI Jawa Tengah kami
peroleh, berkas kelengkapan dari PP Muhammadiyah selesai diproses. Sampai akhirnya
pertengahan maret 2015 tersusun proposal STKIP Muhammadiyah Blora dengan dua Prodi
PGSD dan PGPAUD beserta 8 berkas kelengkapannya yang kami ajukan secara daring
online ke Kemenristek Dikti. Berkas kelengkapan tersebut adalah bukti pemenuhan syarat
minimal pengajuan yaitu: 1. Legalitas Badan Penyelenggara; 2. Ketersediaan lahan untuk
Kampus Perguruan Tinggi; 3. Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS akan didirikan;
4.Rancangan Rencana Strategis; 5. Rancangan Statuta; 6. Rancangan Sistem Penjaminan
mutu lnternal; 7. Studi Kelayakan; 8. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara;9. 2 (Dua)
buah Proposal Program Studi.
Dengan bantuan konsultan dan kolega di Kemenristek dikti kami memperoleh
pendampingan yang luar biasa. Proposal 2 prodi yang kami susun dari adaptasi proposal
PGMI di Kemenag dan dari tim Uhamka ternyata jauh dari standar Kemenristek Dikti. Hasil
evaluasi proposal prodi keduanya ditolak dan tidak direkomendasi oleh evaluator(yang
seharusnya belum disampaikan). Dua orang penyusun proposal prodi dipaksa untuk
memperbaiki proposal prodi tersebut kurang dari seminggu dengan menurut hasil penilaian
dan kata kunci evaluator. Proposal prodi selesai dan kami ajukan kembali melalui kolega di
Kemenristek Dikti dan pada awal Juli 2015 tepatnya 1 Ramadhan kami panitia di undang
untuk mempresentasikan proposal PTM kami di Jakarta.
Presentasi berjalan lancar walaupun ada beberapa yang harus diperbaiki dan
dilengkapi diantaranya Surat Rekomendasi Pendirian STKIP Muhammadiyah Blora berikut
Surat Tugas atau surat Mandat dan Surat pernyataan dukungan dana untuk 5 tahun pertama
dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai penyelenggara, Surat keterangan penunjukan
lahan lokasi STKIP dan jaminan lahan yang diagunkan. Namun yang menjadi ganjalan saat
itu adalah ternyata proposal prodi yang sudah kami perbaiki belum masuk ke tim penguji
sehingga banyak catatan-catatan penguji sama persis dengan yang sudah kami perbaiki.
Beberapa waktukemudian kami mendapat undangan mengikuti Bimbingan teknis dari
kemenristek dikti di Bandung untuk mengetahui detail normatif persyaratan pengajuan
proposal pendirian perguruan tinggi baru. Perbaikan usulan pendirian oleh kemenristek Dikti
diberikan sampai bulan oktober 2015 harus sudah di unggah kembali.
Di akhir 2015 hasil evaluasi dilaman Kemenristekdikti keluar dan STKIP Muh Blora
satusnya masih ditolak, namun masih diberikan kesempatan untuk melengkapi dan
memperbaiki jika masih berminat.
Tahun 2016
Batas akhir perbaikan adalah bulan maret 2016. Persyaratan mendasar yang jadi
penghambat adalah kami pengusul belum memiliki bukti kepemilikan dana sebagai garansi
pelaksanaan PT dan lahan lokasi calon kampus masih di agunkan. Garansi keuangan untuk
dua prodi sebesar 6,5 miliar terselesaikan dengan bantuan UMS. Agunan sertipikat calon
lahan kampus juga berhasil dibebaskan. Berkas proposal kami unggah kembali bulan
pebruari, Bulan agustus keluar pengumuman bahwa proposal pendirian STKIP masih ditolak
dengan alasan laporang keuangan penyelenggara tidak jelas dan lahan masih diagunkan
padahal dua hal ini sudah diselesaikan dan diperbaiki. Bentuk protes kami sampaikan surat
permohonan Audiensi ke KemenRistek Dikti karena merasa ada ketidak adilan dan juga kami
sampaikan ke PP Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai