Anda di halaman 1dari 3

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .

12/13 Pedoman
Dokumen.

RUJUKAN KASUS EMERGENSI


No. Kode : BRB/VII- Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan :01 Berbah

No. Revisi :0

Puskesmas
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Berbah drg. Dwi Prastowo S
Halaman : 1- 3 19630326 200003 1 002

1.Pengertian Puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi


emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi.
2.Tujuan Mencegah kematian dan atau cacat pada pasien kasus emergensi.
3.Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan mutu dan keselamatan pasien
4.Referensi Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Permenkes No 75 tahun 2014
5.Peralatan 1. Tensimeter
dan Bahan 2. Stetoskop
3. Kasa
4. Termometer
5. Tabung oksigen
6. Infus set
7. Cairan infus : RL
6.Prosedur 1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding.
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus berdasarkan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
a. Sebelum dirujuk pastikan :
 Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
 Perdarahan telah dihentikan
 Luka-luka telah ditutup
 Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
 Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien
sadar atau tidak
 Air Way ( jalan nafas) :
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan sekret,
darah, benda asing.
- Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt (ekstensi kepala),
Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw Thrust(dorong rahang
bawah kedepan).
- Buka mulut.
- Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar.
 Breathing (pernafasan) :
- Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan
ada udara atau tidak).

1
Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman
Dokumen.

RUJUKAN KASUS EMERGENSI


No. Kode : BRB/VII- Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan :01 Berbah

No. Revisi :0

Puskesmas
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Berbah drg. Dwi Prastowo S
Halaman : 2- 3 19630326 200003 1 002

- Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :


 Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut
kemulut dengan frekwensi 30:2 (30 kali pijat jantung 2 kali
nafas buatan)
 Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, jukson reese,
respirator
- Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :
 Nasal Pronge 3 liter
 Nasal catheter 3 liter
 Mask 6-8 liter
 Circulation (sirkulasi darah) :
- Periksa bagaimana perdarahannya
- Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
- Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
c. Drugs (obat-obatan) :sesuai kasus
d. Membuat catatan rekam medis pasien.
e. Menjelaskan/memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan
rujukan)
f. Meminta konfirmasi/ Menghubungi rumah sakit yang akan dituju
dengan menggunakan sarana komunikasi dan memastikan kesiapan
fasilitas penerima rujukan
 Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk.
 Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
 Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita
bila penderita tidak mungkin dikirim.
g. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar pertama dikirim ke
tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua
disimpan sebagai arsip
h. Mobil ambulan disiapkan di depan puskesmas
i. Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed sesuai dengan
kondisi pasien
j. Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang berkompeten.
k. Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi vitalnya
sampai di tempat rujukan.
l. Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis menghubungi petugas
IGD rumah sakit rujukan.

2
Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman
Dokumen.

RUJUKAN KASUS EMERGENSI


No. Kode : BRB/VII- Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan :01 Berbah

No. Revisi :0

Puskesmas
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Berbah drg. Dwi Prastowo S
Halaman : 3- 3 19630326 200003 1 002

m. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasilitas


pelayanan kesehatan tempat kesehatan.
n. Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan bahwa
pasien telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan.
7.Distribusi  Petugas Pendaftaran.
 Dokter.
 Paramedis.
8.Dokumen  Rekam Medis
Terkait

Anda mungkin juga menyukai