Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

Dinas Kesehatan Puskesmas


No. Dokumen : 042/ /2017
Kabupaten Pidie Kota Sigli
Tanggal Terbit : 21 Januari 2017 Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Kota Sigli
SOP No. Revisi :
Halaman : 1/2
dr. Ellya Noer
NIP 19681106 199903 2 008
A. Pengertian : Puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi
emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi.
B. Tujuan : Mencegah kematian dan atau cacat pada pasien kasus emergensi.
C. Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan mutu dan keselamatan pasien
D. Referensi Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Permenkes No 75 tahun 2014
E. Alat dan 1. Tensimeter
Bahan 2. Stetoskop
3. Kasa
4. Termometer
5. Tabung oksigen
6. Infus set
7.Cairan infus : RL
F. Prosedur 1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding.
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus.
a. Sebelum dirujuk pastikan :
Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
Perdarahan telah dihentikan
Luka-luka telah ditutup
Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum
pasien sadar atau tidak
Air Way ( jalan nafas) :
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan
sekret, darah, benda asing.
- Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt (ekstensi
kepala), Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw Thrust(dorong
rahang bawah kedepan).
- Buka mulut.
- Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar.
Breathing (pernafasan) :
- Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan
ada udara atau tidak).
- Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut
kemulut dengan frekwensi 30:2 (30 kali pijat jantung 2
kali nafas buatan)
Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, jukson reese,
respirator
- Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :
Nasal Pronge 3 liter
Nasal catheter 3 liter
Mask 6-8 liter
Circulation (sirkulasi darah) :
- Periksa bagaimana perdarahannya
- Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
- Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
c. Drugs (obat-obatan) :sesuai kasus
d. Membuat catatan rekam medis pasien.
e. Menjelaskan/memberikan Informed
consernt (persetujuan/penolakan rujukan)
f. Meminta konfirmasi/ Menghubungi rumah sakit yang akan dituju
dengan menggunakan sarana komunikasi dan memastikan kesiapan
fasilitas penerima rujukan
Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk.
Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita
bila penderita tidak mungkin dikirim.
g. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar pertama dikirim
ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar
kedua disimpan sebagai arsip
h. Mobil ambulan disiapkan di depan puskesmas
i. Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed sesuai
dengan kondisi pasien
j. Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang berkompeten.
k. Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi vitalnya
sampai di tempat rujukan.
l. Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis menghubungi petugas
IGD rumah sakit rujukan.
m. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di
fasilitas pelayanan kesehatan tempat kesehatan.
n. Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan
bahwa pasien telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan.
G. Hal-hal yang :
perlu
diperhatikan.
H. Unit Terkait 1. Petugas Pendaftaran.
2. Dokter
3. Paramedis.
I. Dokumen Rekam Medis
Terkait

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai