Anda di halaman 1dari 2

Evolusi Model Sistem Informasi

Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili sejumlah
pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan
keterbatasan dari model sebelumnya. Akuntan yang modern perlu membiasakan diri dengan berbagai
fitur operasional semua pendekatan SIA yang mungkin akan dihadapinya. Ada lima model evolusi sistem
informasi : proses manual, sistem file datar, pendekatan bisnis data, model REA (resource, event dan
agent), dan sistem ERP (enterprise resource planning). Masing-masing model ini dibahas secara singkat
di bawah ini.

Model Proses Manual

Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan tradisional. Sistem manual
terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya, dan personal fisik yang merupakan ciri banyak proses
bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, penggunaan bahan baku, produksi
bahan untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok. Biasanya,
model ini juga meliputi pekerjaan fisik untuk pencatatan. Sering kali, pencatatan secara manual
digunakan untuk mengajarkan prinsip akuntansi ke para mahasiswa. Akan tetapi, pendekatan ini
hanyalah alat bantu pelatihan. Akhir-akhir ini, pencatatan manual jarang dipraktikkan.

Akan tetapi, ada baiknya mempelajari proses manual sebelum belajar menggunakan sistem berbasis
computer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu pembentukan hubungan yang penting
antara mata kuliah SIA dengan berbagai mata kuliah akuntansi lainnya. Kedua, logika proses bisnis lebih
mudah dipahami jika tidak tersembunyi di balik teknologi. Informasi yang dibutuhkan untuk memicu dan
mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan, penggudangan, serta pengiriman adalah penting dan
terpisah dari teknologi yang mendasari sistem informasi. Terakhir, prosedur manual memfasilitasi
pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk pemisahan fungsi, supervisi, verifikasi
independen, jejak audit, serta pengendalian akses.

Model File Datar

Pendakatan file datar sering kali dihubungkan dengan sistem warisan. Sistem ini berupa sistem
mainframe besar yang diimpletasikan pada akhir tahun 1960 hingga 1980-an. kini berbagai perusahaan
masih menggunakan secara luas sistem ini. Akan tetapi, akhirnya sistem tersebut akan digantikan
dengan sistem manajemen basis data modern.

Model file datar menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan
file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi
dengan para pengguna lainnya.

Redundasi data yang ditunjukkan dalam contoh ini berkontribusi pada tiga masalah yang signifikan
dalam lingkungan file datar : penyimpanan data, pembaruan data, dan kekinian informasi.
Penyimpanan Data

Sistem informasi yang efisien hanya menangkap dan menyimpan data sekali serta membuatnya menjadi
sebuah sumber yang tersedia bagi semua pengguna yang membutuhkannya.

Pembaruan Data

Perusahaan memiliki banyak sekali data yang disimpan dalam berbagai file dan yang membutuhkan
pembaruan berkala untuk mencerminkan berbagai perubahan.

Kekinian Informasi

Kebalikan dari masalah dalam melakukan pembaruan beberapa kali adalah masalah kegagalan untuk
memperbarui semua file pengguna yang akan terpengaruh jika ada perubahan dalam statusnya.

DEPENDENSI PEKERJAAN-DATA

Masalah lainnya dalam pendekatan file datar adalah ketidakmampuan penggunanya untuk
mendapatkan tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna tersebut berubah. Masalah ini disebut
sebagai dependansi pekerjaan-data. Dalam lingkungan semacam ini, sangat sulit untuk membuat
mekanisme penggunaan data bersama. Oleh karenanya, kebutuhan informasi baru cenderung dipuaskan
melalui mendapatkan file data baru.

FILE FLAT MEMBATASI INTEGRASI DATA

Pendekatan file datar adalah model berpandangan tunggal

Anda mungkin juga menyukai